PENELITIAN
RIKA YUANITA PRATAMA, SKM., M.K.M
A. KERANGKA TEORI
• Teori adalah kesatuan pengertian konsep dan pernyataan yang sesuai yang
akan menyajikan suatu fenomena dan dapat digunakan untuk menjabarkan,
menjelaskan dan memprediksi suatu kejadian
• Kerangka teori adalah kerangka yang dibangun dari berbagai teori yang
ada dan saling berhubungan sebagai dasar untuk membangun kerangka
konsep.
• Kerangka teori perlu diungkapkan, dan merupakan kerangka acuan
komprehensif mengenai konsep, prinsip, atau teori yang digunakan sebagai
landasan dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
• Kerangka teori atau kerangka pikir adalah hubungan antara konstruk
berdasarkan studi empiris.
PERANAN KERANGKA TEORI DALAM PENELITIAN
1. Memberi kerangka pemikiran bagi penelitian
2. Membantu peneliti dalam menyusun hipotesis penelitian
3. Memberikan landasan yang kuat dalam menjelaskan dan memaknai data dan fakta
4. Mendudukkan permasalahan penelitian secara logis dan runtut
5. Membantu dalam membangun ide-ide yang diperoleh dari hasil penelitian
6. Memberikan acuan dan menunjukkan jalan dalam membangun kerangka pemikiran
7. Memberikan dasar-dasar konseptual dlm merumuskan difinisi operasional
8. Membantu mendudukkan secara tepat dan rasional dalam mensitesis dan mengintegrasikan
gagasannya
PROSEDUR PENYUSUNAN KERANGKA TEORI
• Kerangka konseptual dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila penelitian berkenaan dengan dua
variabel atau lebih.
KERANGKA KONSEPTUAL YANG BAIK MEMENUHI
SYARAT ANTARA LAIN:
1. Hipotesis nihil/Ho
Hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh, tidak ada hubungan atau
tidak ada perbedaan antara satu variabel dengan variabel lain
2. Hipotesis alternatif/Hα
Hipotesis yang menyatakan ada pengaruh, ada hubungan atau ada
perbedaan antara satu variabel dengan variabel lain
CONTOH HIPOTESIS
• Pengujian hipotesis dapat berguna untuk pengambilan keputusan apakah suatu
hipotesis yang diajukan akan diterima atau ditolak.
• Bentuk uji hipotesis adalah:
1. One tail atau satu sisi, bila hipotesis alternatif menyatakan ada hubungan
searah atau berlawanan, atau salah satu variabel lebih tingi atau rendah daripada
variabel lainnya
2.Two tail atau dua sisi, bila hipotesis alternatif hanya menyatakan ada
hubungan atau ada perbedaan tanpa menyebutkan arahnya hubungan atau
perbedaan.
D.VARIABEL PENELITIAN
• Variabel “berasal dari bahasa inggris variabel dengan arti: “ubahan”, “faktor tak tetap”, atau “gejala yang
dapat diubah-ubah”.
• variabel adalah karakteristik objek yang dapat dapat diklasifikasikan kedalam sekurang-kurangnya dua
klasifikasi.
• Sugiyono, (2007) mengartikan variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya.
• Kelinger (2000) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari,
sehingga merupakan representasi konkrit dari konsep abstrak.
• Sebagai contoh tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosisal, jenis kelamin, golongan gaji,
produktivitas kerja dan lain-lain.
• Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan
sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different
values).
• Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.
• Selanjutnya Keddles (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu
kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan
darinya.
• Secara teoritis, variable didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau subyek yang mempunyai
“variasi” antara satu orang dengan orang yang lain atau satu objek dengan objek lain (Hatch dan
Farhady, 1981).
• Bervariasi berarti pada veriabel tersebut mempunyai nilai, skor, ukuran yang berbeda.
• Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.
• Tinggi , berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan atribut dari objek.
• Struktur organisasi, model pendelegassian, kepemimpinan, pengawasan, koordinasi,
prosedur, dan mekanisme kerja, deskripsi pekerjaan, kebijakan, adalah merupakan contoh
variabel dalam kegiatan administrasi.
• Berat badan dapat dikatan variabel, Karena berat badan sekolompok orang
itu bervariasi antara satu dengan yang lain, (ada berat badannya 25 kg, 50
kg, 67 kg dst).
• Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel.
• Selain itu definisi variabel penelitian merupakan suatu objek, atau sifat, atau
atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-
macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti
dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
• Dapat diartikan bahwa variabel merupakan segala sesuatu yang
akan menjadi objek pengamatan penelitian, dimana didalamnya
terdapat faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan
diteliti.
• Variabel dapat diartikan sebagai sifat yang akan diukur atau
diamati yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek
lainnya.
• Jadi variabel adalah suatu atribut, sifat tau nilai yang didapat dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu dan
sekurang-kurangnya mempunyai dua klasifikasi yang diambil dari
suatu nilai yang berbeda (different values), ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya.
JADI KALAU DIKAITKAN DENGAN PROSES
PENGUKURAN, MAKA VARIABEL MERUPAKAN :
Variabel kuantitatif menggunakan skala numerik atau metrik sehingga bisa ditransformasikan melalui
operasi matematika dan analisis statistika yang lengkap.
Sedangkan variabel kualitatif menggunakan skala non numerik (karakter atau string) atau non metrik.
Teknik analisisnya, baik operasi matematika atau teknik statistikanya, relatif lebih terbatas dibandingkan
variabel kuantitatif.
2. MACAM-MACAM VARIABEL DALAM PENELITIAN
DAPAT DIBEDAKAN MENJADI:
a. Variabel pendahulu adalah variabel yang penampilannya mendahului variable bebas dan
berhubungan dengan variabel terikat.
b. Variabel Independen, Sering disebut juga sebagai variabel bebas, variabel yang mempengaruhi.
Merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Dengan demikian variabel independen mempunyai ciri-ciri :
Variabel yang menentukan variabel
Kegiatan stimulus yang dilakukan peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel dependen
Biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk diketahui hubungannya
c. Variabel Dependen, disebut juga variabel terikat, variabel akibat, variabel
respon, output, konsekuen,
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel ini merupakan variable terikat yang besarannya tergantung dari besaran variabel
independen ini, akan memberi peluang terhadap perubahan variabel dependen (terikat)
sebesar koefisien (besaran) perubahan dalam variabel independen.
Artinya, setiap terjadi perubahan sekian kali satuan variabel dependen, diharap akan
menyebabkan variabel dependen berubah sekian satuan juga. sebalikanya jika terjadi
diharapkan akan menyebabkan perubahan (penurunan) variabel dependen sekian satuan juga.
VARIABEL DEPENDEN MEMPUNYA CIRI:
• Misalnya pembelajaran laboratorium yang diikuti oleh mahasiswa keperawatan dengan tujuan untuk
meningkatkan keterampilan individu. Seluruh mahasiswa yang mengikuti pembelajaran laboratorium tersebut
memiliki jenjang pendidikan yang sama. Tetapi setelah selesai mengikuti pembelajaran laboratorium dan
dilakukan uji keterampilan, ternyata kemampuan mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA, memiliki
keterampilan yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS. Perbedaan
keterampilan (skill) individu yang bersal dari jurusan IPA dan jurusan IPS pada keterampilan skil individu
disebabkan oleh adanya perbedaan kemampuan menyerap materi yang disampaikan ketika melaksanakan
pembelajaran laboratorium. Kondisi ini bisa saja terjadi karena ada variabel moderator yang bisa
menyebabkan mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk mengikuti
pembelajaran laboratorium jika dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari IPS.
• Dalam contoh di atas pembelajaran laboratorium adalah variabel independen
dan keterampilan individu adalah variabel dependen, dan motivasi untuk
mengikuti pembelajaran laboratorium adalah variabel moderator.
• Atau dengan kata lain, variabel moderator memiliki kontribusi yang signifikan
terhadap kemampuan variabel independen dalam mempengaruhi variabel
dependen.
• Sebagai contoh : pengaruh pembelajaran laboratorium terhadap keterampilan
individu pada materi pemasangan infuse, hubungan suami istri akan semakin
akrab bila telah mempunyai anak (anak sebagai Variabel Moderator)
e. Variabel Intervening atau variabel antara
• Variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperlemah dan
memperkuat) hubungan antara variabel independent dengan dependent,
tetapi tidak dapat diamati dan diukur.
• Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara
variabel bebas dan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak secara
langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel terikat.
• Variabel ini berperan menambah atau mengurangi efek variabel
independent terhadap variabel dependen.
• Dalam setiap penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, biasanya menemukan variabel yang
dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel (variabel moderator) yang
sedang diukur.
• Secara teori setiap variabel ada sebagian variabel yang nilainya secara satuan relatif tidak
dapat diukur secara pasti. Misalnya nafsu makan, stress, frustasi dsb. Variabel seperti itu
dinamakan variabel intervening.
• Contoh : anak yang pandai nilainya akan tinggi, tetapi dalam kasus tertentu ada anak yang
pandai nilainya rendah, ternyata ia sedang sakit hati sewaktu mengerjakan soal. Sakit hati,
dalam hal ini, merupakan Variabel Intervening.
f. Variabel Kontrol
• Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen
terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2009).
• Variabel control sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan.
• Variabel yang sering digunakan dalam penelitian mahasiswa, selain variabel moderator dan
variabel intervening adalah variabel kontrol.
• Variabel ini (kontrol), kualitas dan kuantitasnya bisa dikendalikan oleh peneliti sesuai dengan
waktu dan tempat yang dikehendaki. Biasanya digunakan penelitian eksperimen.
• Secara skematis dapat dijelaskan pada bagan berikut ini.
• Contoh : Pengaruh relaksasi progresif terhadap penurunan kecemasan pada pasien pra-
operasi.
• Penelitian ini melihat pengaruh relaksasi progresif terhadap penurunan kecemasan pada
pasien operasi. Maka harus ditetapkan variabel control berupa pasien yang sama, lingkungan
yang sama, jenis penyakit yang sama, misalnya, seluruh pasien Hernia Inguinalis Lateralis dan
lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah ada pengaruh relaksasi
progresif terhadap penurunan kecemasan karena faktor pasien, lingkungan dan jenis penyakit
yang sama.
• Dengan adanya Variabel kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh
relaksasi progresif terhadap penurunan kecemasan dapat diketahui lebih
pasti.
• Contoh lain : penelitian membandingkan kecepatan mengetik siswa SMK
dan SMU maka diperlukan Variabel Kontrol yaitu: naskah yang diketik sama,
mesin ketik sama, ruang kerja sama
• Untuk dapat menentukan kedudukan variabel independen,
dependen, moderator dan variabel intervening atau bahkan
variabel lain, maka harus dilihat kontekstualnya dengan dilandasi
konsep teoritis yang mendasari maupun hasil pengamatan yang
empiris ditempat penelitian (Sugiyono, 2009).
• Hal ini berarti bahwa tinjauan teoritis benar-benar harus
disiapkan oleh si peneliti sebelum melakukan penelitian.
E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
1. Mencari definisi operasional variabel yang telah ditulis dalam literatur oleh peneliti
sebelumnya. Kalau sudah didapat dan definisi tersebut cukup operasional, maka dapat
langsung untuk dipakai. Kalau definisi tersebut belum operasional, maka kita harus
mendefinisikan variabel tersebut seoperasional mungkin, sehingga memudahkan dalam
penyusunan kuesioner.
2. Kalau dalam literatur belum ada definisi operasional variabel yang diperlukan, maka harus
dibuat definisi opeasional sendiri dan mendiskusikan dengan sesama peneliti agar lebih
operasional, sebelum digunakan.
3. Dengan uji coba kuesioner dengan jawaban terbuka, sehingga bisa dibuat definisi
operasional suatu variabel.
CONTOH
• 1. Judul penelitian
“Hubungan antara karakteristik ibu dan pengetahuan tentang swamedikasi
pada Balita yang mengalami diare di Kabupaten Ciamis”.
• 2. Masalah Penelitian
“Belum diketahui apakah ada hubungan antara karakteristik ibu dan
pengetahuan tentang swamedikasi pada Balita yang mengalami diare di
Kabupaten Ciamis”.
• 3.Tujuan khusus penelitian
a. Mengetahui karakteristik ibu balita
b. Mengetahui pengetahuan ibu balita tentang swamedikasi pada diare
c. Mengetahui hubungan antara karakteristik ibu dan pengetahuan tentang swamedikasi pada
Balita yang mengalami diare di Kabupaten Ciamis
• 4. Manfaat penelitian
“Bahan penyuluhan swamedikasi pada saat diare terhadap ibu yang mempunyai anak balita di
Kabupaten Ciamis”.
• 5.Tinjauan pustaka mencakup
a. Karakteristik ibu balita
b. Pengetahuan
c. Swamedikasi
d. Diare
• 6. Kerangka konsep
Berdasarkan teori perilaku Green (1980) dimana pengetahuan seseorang dipengaruhi
oleh karakteristiknya, maka disusun kerangka konsep sebagai berik
• 7. Hipotesis alternatif
a. Ada hubungan antara umur ibu dan pengetahuannya
b. Ada hubungan antara pendidikan ibu dan pengetahuannya
• 8. DEFINISI OPERASIONAL
TERIMAKASIH