A31114029
CHAPTER 5
Kerangka teori merupakan keyakinan kita mengenai bagaimana suatu fenomena tertentu
(atau variabel atau konsep) terkait satu sama lain (model) dan penjelasan mengapa kita
percaya bahwa variabel ini berhubungan satu sama lain (teori). Hal penting dalam
mengembangkan dasar ilmiah untuk menyelidiki masalah penelitian, yakni
mengintegrasikan keyakinan atau pemikiran yang logis dengan penelitian yang
dipublikasikan, serta dengan mempertimbangkan batas-batas dan kendala-kendala yang
mungkin terjadi. Proses membangun kerangka teoritis, yaitu (1) memperkenalkan definisi
konsep atau variabel dalam model penelitian, (2) mengembangkan model konseptual
yang menyediakan representasi deskriptif dari teori, dan (3) menguraikan teori yang
memberikan penjelasan hubungan antara variabel dalam model penelitian.
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat membedakan atau memberikan variasi pada
nilai. Nilai dapat berbeda di berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada
saat yang sama untuk benda atau orang yang berbeda. Contoh variabel, seperti unit
produksi, absensi, dan motivasi. Terdapat empat jenis variabel yang dibahas dalam
chapter ini, yaitu:
1. Variabel terikat/dependen (the dependent variable)
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi minta utama bagi peneliti. Tujuan
peneliti adalah untuk memahami dan menjelaskan variabel dependen, atau untuk
menjelaskan variabilitas, atau memprediksi hal tersebut. Dengan kata lain, variabel
dependen atau variabel terikat adalah variabel utama yang cocok menjadi faktor yang
berlaku dalam penyelidikan/investigasi.
Tiga fitur dasar yang harus dimasukkan dalam kerangka teoritis, yaitu:
1. Variabel yang dianggap relevan dengan penelitian ini harus didefinisikan secara jelas.
2. Harus diberikan model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel.
3. Harus ada penjelasan tentang mengapa peneliti berharap ada hubungan antara
variable.
Hipotesis yang berasal dari teori yang didasarkan pada model konseptual. Hipotesis dapat
didefinisikan sebagai hubungan dugaan yang logis antara dua atau lebih variabel
dinyatakan dalam bentuk laporan yang diuji. Dengan menguji hipotesis dan sesuai
hubungan dugaan, diharapkan bahwa solusi dapat ditemukan untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi.
Pengetahuan tentang bagaimana dan untuk apa kerangka teoritis dikembangkan dan
hipotesis yang dihasilkan, memungkinkan manajer untuk menjadi pihak yang memahami
laporan penelitian yang disampaikan oleh peneliti.
CHAPTER 6
Desain penelitian adalah blueprint atau rencana dalam pengumpulan, pengukuran, dan
analisis data, yang dibuat untuk menjawab pertanyaan penelitian. Masalah yang
berhubungan dengan keputusan tentang strategi penelitian (misalnya, percobaan, survei,
studi kasus), tingkat intervensi peneliti, letaknya, level analisis data (unit analisis), dan
aspek temporal (horizon waktu) merupakan bagian integral dari desain penelitian.
Strategi adalah rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebuah strategi penelitian
akan membantu dalam memenuhi tujuan penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian.
Strategi penelitian terdiri dari:
o Eksperimen. Eksperimen biasanya berhubungan dengan pendekatan hipotetis-
deduktif dalam penelitian. Tujuan eksperimen adalah untuk mempelajari
hubungan sebab-akibat antara variabel. Desain eksperimen kurang berguna atau
tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian eksplorasi dan deskriptif.
o Penelitian Survei. Survei adalah sistem untuk mengumpulkan informasi dari atau
tentang orang-orang untuk menggambarkan, membandingkan, atau menjelaskan
pengetahuan, sikap, dan perilaku. Strategi survei sangat populer dalam penelitian
bisnis, karena memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data kuantitatif dan
kualitatif pada berbagai jenis pertanyaan penelitian.
o Ethnography. Etnografi adalah strategi penelitian yang berakar pada antropologi.
Etnografi melibatkan pendalaman dalam budaya tertentu dari kelompok sosial
yang sedang dipelajari. Observasi partisipan berkaitan erat dengan etnografi.
o Studi Kasus. Studi kasus berfokus pada pengumpulan informasi tentang objek
tertentu, acara atau kegiatan, seperti unit bisnis tertentu atau organisasi.
o Grounded Theory. Grounded theory adalah seperangkat prosedur yang sistematis
untuk mengembangkan teori induktif yang berasal dari data. Alat penting dari
grounded theory adalah sampling, coding, dan perbandingan konstan.
o Action Research. Action research kadang-kadang dilakukan oleh konsultan yang
ingin memulai proses perubahan dalam organisasi. Dengan kata lain, action
research adalah strategi penelitian yang bertujuan mempengaruhi perubahan yang
direncanakan.
Tingkat intervensi peneliti memiliki pengaruh langsung pada apakah penelitian yang
dilakukan memiliki hubungan korelasional atau kausal. Penelitian korelasional dilakukan
di lingkungan alam (misalnya, supermarket atau pabrik). Dalam penelitian yang
dilakukan untuk membangun hubungan sebab dan akibat, peneliti mencoba untuk
memanipulasi variabel-variabel tertentu. Dengan kata lain, peneliti sengaja mengubah
variabel tertentu dalam pengaturan dan peristiwa yang biasanya terjadi. Singkatnya,
tingkat intervensi peneliti terkait dengan apakah pertanyaan penelitian yang korelasi atau
kausal di alam dan pentingnya membangun hubungan kausal tanpa adanya keraguan yang
mungkin terjadi.
Unit analisis mengacu pada tingkat agregasi data yang dikumpulkan selama tahap analisis
data berikutnya. Misalnya, pernyataan masalah berfokus pada bagaimana meningkatkan
tingkat motivasi karyawan secara umum, maka karyawan dilihat sebagai individu dalam
organisasi dan peneliti harus mencari tahu apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan
motivasi karyawan. Contoh tersebut merupakan unit analisis individual. Peneliti akan
melihat data yang dikumpulkan dari masing-masing individu dan memahami respon
masing-masing karyawan sebagai sumber data individual. Jika peneliti tersebut tertarik
dalam mempelajari interaksi dua orang, juga dikenal sebagai diad (dyads). Selain
individual, bentuk unit analisis lainnya, yaitu kelompok (fokus pada perilaku secara
kelompok), organisasional (fokus pada perilaku organisasional), dan kebudayaan (fokus
pada kebiasaan pekerja berdasarkan budaya).
Horizon waktu lamanya penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu (1) Cross-sectional
studies atau one shot, merupakan penelitian yang dapat dilakukan di mana data
dikumpulkan hanya sekali, mungkin selama beberapa hari, atau minggu atau bulan, untuk
menjawab pertanyaan penelitian, dan (2) Longitudinal studies, merupakan penelitian
yang dilakukan dalam penelitian yang memakan waktu yang cukup lama dalam
menjawab pertanyaan penelitian.
Mixed methods research atau penelitian metode campuran bertujuan untuk menjawab
pertanyaan penelitian yang tidak dapat dijawab oleh pendekatan kualitatif atau kuantitatif
saja. Penelitian metode campuran berfokus pada pengumpulan, menganalisis, dan
penggabungan data, baik kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian tunggal atau
serangkaian penelitian. Hal menarik dari pendekatan ini, yakni memungkinkan peneliti
untuk menggabungkan cara berpikir induktif dan deduktif, untuk menggunakan lebih dari
satu metode penelitian untuk mengatasi masalah penelitian, dan untuk memecahkan
masalah dengan menggunakan berbagai jenis data.
Terkadang, karena waktu dan biaya, seorang peneliti mungkin dibatasi untuk melakukan
desain penelitian yang ideal. Misalnya, peneliti mungkin harus melakukan studi lapangan
daripada desain eksperimental atau memilih ukuran sampel yang lebih kecil daripada
ukuran sampel yang lebih besar sehingga keputusan desain penelitian kurang optimal. Hal
seperti ini harus dipertimbangkan peneliti dengan baik.
Pengetahuan tentang masalah desain penelitian membantu manajer untuk memahami apa
yang akan dilakukan oleh peneliti, untuk belajar, dan agar cerdas dalam mengomentari
proposal penelitian dan laporan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2016. Research Methods for Business. United Kingdom:
John Wiley & Sons.