Anda di halaman 1dari 18

Kel.

Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengujian Hipotesis

(Pratiwi Badu)

A. Pengertian Teori

Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian
(kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian
yang dapat dijadikan sehingga landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian ( Sumadi Suryabrata,
1990 ). Landasan teori perlu ditegakan agar penelitian mempunyai dasar kuat, dan bukan sekedar
aktivitas coba-coba ( trial and error ). Adanya landasan teori merupakan ciri bahwa penelitian
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.

Setiap penelitian selalu menggunakan teori seperti dinyatakan oleh Neumen ( 2003 ) “
Para peneliti menggunakan teori berbeda sesuai tipe penelitian, tetapi beberapa teori disajikan atau
digunakan pada hampir semua penelitian ilmu sosial. “ Kerlinger 1978) mengemukakan bahwa “
teori adalah sekumpulan konsep yang saling berkaitan, definisi, dan dalil yang menyajikan pandangan
sistematik terhadap fenomena melalui relasi spesifik antar variabel dengan tujuan menjelaskan dan
memprediksi suatu gejala. “

Selanjutnya Cooper dan Schindler ( 2003 ) mengemukakan bahwa “ sebuah teori adalah
sekumpulan atau seperangkat konsep yang saling berkaitan secara sistematik, definisi, dalil yang
digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi suatu gejala atau fakta. “

Selain itu, Sitirahayu Haditomo ( 1999 ) menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti
penting, jika dia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada.
Menurut Mark yang dikutip oleh Sitirahayu Haditomo, membedakan ada tiga macam teori, dan ketiga
teori berhubungan dengan data empiris.

• Teori deduktif, memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran
spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
• Teori induktif, cara menerangkan dari data ke arah teori. Dalam bentuk ekstremtik
pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.
• Teori fungsional, disini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraaan
teeoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori, dan pembentukan teori kembali
mempengaruhi data

B. Deskriptif Teori

Deskrptif teori dalam sebuah penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori ( bukan
sekedar pendapat pakar dan penulis buku ), dan hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang
diteliti. Luas masalah dan jumlah variabel menentukan banyaknya teori yang akan digunakan dalam
penelitian. Jika pada penelitian terdapat tiga variabel bebas dan satu variabel terikat, maka kelompok
teori yang harus dideskripsikan ada empat kelompok yang masing-massing mendeskripsikan setiap
variabel.
Pratiwi Badu (184042004)
Moh. Zainal Rucbhan (184042029) Page 1
Kel. 6

Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel yang diteliti, melalui
pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup,
kedudukan daan prediksi terhadap hubungaan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan
terarah.

Seorang peneliti akan diketahui tingkat kapasitasnya melalui deskripsi teori didalam proposal
penelitian. Variabel-variabel yang dapat dijelaskan dengan singkat, jelas dan orisinil, menunjukan
peneliti menguasai teori dan konteks dari penelitiannya. Untuk meningkatkan kapasitas sebagai
peneliti profesional, tidak ada jalan lain, membaca dan belajar secara terus-menerus.

Untuk efektivitas dan kualitas hasil penelitian, peneliti harus sadar dan memahami bahwa tidak
semua teori dan hasil penelitian patut dijadikan dasar dan referensi untuk penelitian. Peneliti harus
pandai mencari, memilih dan menggunakan teori dan hasil penelitian yang berkualitas. Untuk itu, teori
mutahir dan hasil pada penelitiannya.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfukir merupakan model konseptual tentang bagaiman teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting ( sugiyono, 2009 ).
Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang
akan diteliti. Jadi, secara teoritis, peneliti perlu menjalaskan hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Jika pada penelitian terdapat variabel moderator dan intervening, maka harus
dijelaskan juga mengapa variabel tersebut ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel
tersebut dijelaskan pada paradigma penelitian. Oleh karena itu, setiap penyusunan paradigma
penelitian harus berdasarkan pada kerangka berpikir.

Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya mempunyai hipotesis
yang berbentuk komparasi, maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesis
yang berbentuk hubungan maupun komparasi, perlu dikemukakan kerangka berfikir.

Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala dan fakta yang
menjadi permasalah pada obyek penelitian ( Suriasumantri, 1986 ). Kriteria utama agar suatu
kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan adalah alur pikiran yang logis dalam
membangun suatu kerangka berfikir yang menghasilkan kesimpulan/sintesa yang berujung hipotesis.

Penjelasan Langkah-langkah kerangka berpikir penelitian sebagai berikut:

• Menetapkan Variabel yang Diteliti. Untuk menentukan kelompok teori apa yang perlu
dikemukakan dalam menyusun kerangka berfikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan
lebih dahulu variabel penelitiannya. Berapa jumlah variabel yang diteliti, dan apakah nama setiap
variabel, merupakan titik tolak untuk menentukan teori yang akan dikemukakan . Kalau variabel
penelitiannya lima, maka minimal akan menggunakan lima teori.
• Membaca Buku dan Hasil Penelitian. Setelah variabel ditentukan, maka langkah berikutnya
adalaah membaca buku dan hasil penelitian yang relevan ( buku, jurnal, laporan penelitian,
ensiklopedia, daan kamus, skripsi, tesis dan disertasi ).

Pratiwi Badu (184042004)


Moh. Zainal Rucbhan (184042029) Page 2
Kel. 6

• Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian ( HP ). Dari buku dan hasil penelitian yang dibaca akan dapat
dikemukakan teori yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Seperti telah dikemukakan,
deskripsi teori berisi tentang, definisi terhadap masing- masing variabel yang diteliti, uraian rinci
tentang ruang lingkup setiap variabel, daan kedudukan antara variabel satu dengaan yang lain
dalam konteks penelitian.
• Analisis Kritis terhadap Teori dan hasil Penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan analisis
secara kritis terhadap teori dan hasil penelitian yang telah dikemukakan. Dalam analisis ini, peneliti
akan mengkaji apakah teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu benar-benar sesuai
dengan obyek penelitian atau tidak, karena sering terjadi teori yang berasal dari luar tidak sesuai
untuk penelitian di dalam negeri.
• Analisis Komparatif Terhadap Teori dan Hasil Penelitian. Analisis komparatif dilakukan dengan
cara membandingkan antara teori satu dengan teori yang lain, dan hasil penelitian satu dengan
penelitian yang lain. Melalui analisis komparatif ini peneliti dapat memadukan antara teori satu
dengan teori yang lain, atau mereduksi bila dipandang terlalu luas.
• Sintesa/Kesimpulan. Melalui analisis kritis daan komparatif terhadap teori dan hasil penelitian yang
relevan dengan semua variabel yang diteliti. Selanjutnya peneliti dapat melakukan sintesa atau
kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan
menghasilkan kerangka berfikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

Menurut Uma Sekaran ( 1993 ), kerangka berfikir yang baik, memuat hal-hal sebagai
berikut:

• Variabel yang akan diteliti harus dijelaskan.


• Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukan dan menjelaskan hubungan antar
variabelyang diteliti dan ada teori yang mendasarinya.
• Diskusi juga harus dapat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan antaar variabel itu positif
atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif ( imbal- balik ).
• Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram (paradigma
penelitian), sehingga pihak lain dapat memahami kerangka berfikir yang dikemukakan dalam
penelitian.

Perlu diperhatikan dan diingat bahwa kalimat terakhir dari kerangka berfikir adalah “
jika.........maka. ”

• Jika kepuasan pelanggan tinggi, maka ada kecendrungan untuk membeli lagi akan tinggi ( kerangka
berfikir asosiatif). Rumusan hipotesisnyaa “ Terdapat hubungan positif dan signifikan antara
kepuasan dengan loyalitas pelanggan/membeli lagi “
• Jika kepemimpinan manajer baik, dan kualitas barang baik, maka keuntungan perusahaan akan
Pratiwi Badu (184042004)
Moh. Zainal Rucbhan (184042029) Page 3
Kel. 6

tinggi ( kerangka berfikir asosiatif dengan dua variabel bebas ). Rumusan hipotesisnya “ Terdapat
hubungan positif dan signifikan secara bersama- sama antara kepemimpinan manajer dan kualkitas
barang ddengan keuntungan perusahaan “ ( kata signifikan hanya untuk penelitian pada sampel ).

• Jika status ekonomi masyarakat berbeda, maka kecendrungan untuk memilih kualitas barang juga
berbeda ( kerangka berfikir komparatif ). Rumusan hipotesisnya “ Terdapat perbedaan antara
kelompok kaya dan miskin dalam memilih kualitas barang “

Kerangka penelitian dimaksud adalah sebagai berikut : Disiplin karyawan (X1) dan Integritas
karyawan (X2) sebagai variabel bebas yang mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat produktivitas
karyawan Y).
1. Terdapat pengaruh antara Disiplin Karyawan dan Produktivitas Kerja Karyawan

2. Terdapat pengaruh antara Integritas Karyawan dan Produktivitas Kerja Karyawan.

3. Terdapat pengaruh secara gabungan Disiplin dan Integritas Karyawan terhadap


Produktivitas Kerja Karyawan.

Hipotesis dan Uji Hipotesis

Hipotesis

Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti
mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir ( metode penelitian kuantitatif ). Tetapi perlu
diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis ( penelitian dengan
metode kualitatif, karena dia akan menghasilkan hipotesis ), juga penelitian yang bersifat eksploratif,
dan sering juga dalam penelitian deskriptif tidak perlu merumuskan hipotesis.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena
itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis ddapat juga dinyatakan
sebagai jawaaban teoritis terhadap rumjusan masalah penelitian, belum jawaban tang empirik. (
sugiyono, 2009 ).

Terdapat perbedaan antara hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengertian hipotesis
penelitian adalah seperti yang telah dikemukakan di atas, dan penelitian bekerja dengan populasi,
sedangkan hipotesis statistik ada jika penelitian bekerja dengan sampel. Jadi, penelitian tidak
menggunakan sampel, tidak ada hipotesis statistik.

Sebagaimana telah diketahui bahwa hipotesis itu merupakan jawaaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian yang berdasarkan teori yang digunakan dalam penelitian, dan hipotesis

Pratiwi Badu (184042004)


Moh. Zainal Rucbhan (184042029) Page 4
Kel. 6

tersebut harus diuji. Hipotesis yang diuji, dinamakan hipotesis kerja ( dalam kalimat positif yang
dimulai dengan kata “ terdapat atau ada “ ), dan sebagai lawannya adalah hipotesis nol ( dalam
kalimat negatif yang dimulai dengan kata “ tidak terdapat “ ). Hipotesis kerja disusun berdasarkan
teori yang dipandang handal, sedangkn hipotesis nol disusun berdasarkan teori yang masih diragukan
kehandalannya.

Di dalam statistik, juga terdapat dua macam hipotesis, yaitu: hipotesis kerja dan hipotesis
alternatif ( hipotesis kerja tidak sama dengan hipotesis alternatif ). Dalam penelitian yang diuji lebih
dahulu adalah hipotesis penelitian, terutama pada hipotesis kerja. Jika penelitian bertujuan
membuktikan apaakah hasil pengujian hipotesis itu signifikan atau tidak, maka diperlukan pengujian
terhadap hipotesis statistik.

Contoh Hipotesis Penelitian:

• Kemampuan daya beli masyarakat ( dalam populasi ) itu rendah ( hipotesis deskriptif).
• Tidak terdapat perbedaan kemampuan daya beli antara kelompok masyarakat petani dan
nelayan ( dalam populasi/hippotesis komparatif )
• Terdapat hubungan positif antara penghasilan dengan kemampuan daya beli masyarakat (
dalam populasi/hipotesis asosiatif ).

Contoh Hipotesiss Statistik:

• Terdapat perbedaan signifikan antara pendapatan rata-rata masyarakat dalam sampel dengan
populasi. Penghasilan masyarakat itu paling tinggi hanyaa Rp 1.000.000,-/bulan ( hipotesis
deskriptif )
• Terdapat perbedaan yang signifikan antara penghasilan petani dan nelayan (
hipotesis komparatif ).
• Terdapat hubungan positif dan signifikan antara curah hujan ddengan jumlaah payung yang
terjual ( hipotesis asosiatif/hubungan ). Terdapat hubungan positif artinya, jika curah hujan
tinggi, maka akan semakin banyak payung yang terjual.

Dalam hipotesis statistik yang diuji adalah hipotesis nol ( HO ), karena peneliti tidak berharap ada
perbedaan antara sampel dan populasi atau statistik dengan parameter. Parameter adalah ukuran-
ukuran yang berkenaan dengan populasi, dan statistik disini ukuran-ukuran yang berkenaan dengan
sampel.

Bentuk Hipotesis

Bentuk hipotesis sangat berhubungan atau bahkan ditetntukan oleh rumusan masalah pada penelitian.
Jika dilihat dari tingkat penjelasannya ( eksplanasinya ), maka bentuk rumusan masalah penelitian ada
tiga yaitu: rumusan masalah deskriptif ( variabel mandiri ), komparatif ( perbandingan ), dan asosiatiff (
hubungan ). Oleh karena itu, bentuk hipotesis, juga ada tiga.

Pratiwi Badu (184042004)


Moh. Zainal Rucbhan (184042029) Page 5
Kel. 6

a) Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masaalah deskriptif, yaitu yang
berkenaan dengaan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih ( yang dicetak tebal adalah variabel
penelitian ). Contoh:

• Rumusan Masalah Deskriptif


a) Berapa lama daya tahan lampu pijar merek X?
b) Seberapa tinggi semangat kerja karyawan di PT Y?
c) Seberapa tinggi disiplin dan produktivitas pegawai swasta?

b) Hipotesis Komparatif

Hipotesis komparatif merupakan njawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif.


Pada rumusan ini variabelnya sama, tetapi populasi atau sampelnya berbeda, atau keadaan itu terjadi
pada waktu berbeda.

• Rumusan Masalah Komparatif

Bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT Y bila dibandingkan dengan PT X?

c) Hipotesis Asosiatif

Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu, yang
menanyakan hubungan antaraa dua variabel atau lebih.

• Rumusan Masalah Asosiatif

Adakah hubungan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang terjual ?

Pratiwi Badu (184042004)


Moh. Zainal Rucbhan (184042029) Page 6
Kel. 6

RESUME JURNAL
( Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Pada Market Place Shopee)
Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji parsial, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk
tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada marketplace Shopee, hal
tersebut disebabkan oleh kualitas produk yang ditawarkan oleh penjual kurang sesuai dengan
ekspektasi konsumen.
2. Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji parsial, maka dapat disimpulkan bahwa harga
berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada marketplace Shopee, hal
tersebut dibuktikan oleh konsumen bahwa produk yang dijual oleh marketplace Shopee memiliki
harga yang lebih terjangkau daripada marketplace pesaing, serta harga yang ditawarkan sesuai
dengan kualitas dan manfaat yang diperoleh.
3. Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji parsial, maka dapat disimpulkan bahwa promosi
berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada marketplace Shopee, hal
tersebut dibuktikan oleh banyaknya promosi yang dilakukan oleh marketplace Shopee berhasil
menarik perhatian konsumen untuk berbelanja.
4. Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji simultan, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
produk, harga dan promosi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada
marketplace Shopee, hal tersebut dibuktikan berdasarkan tahapan keputusan pembelian yang
dilakukan oleh konsumen, produk yang ditawarkan oleh marketplace Shopee dinilai telah sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

✓ Landasan teori pada jurnal ini terdapat pada Kajian Pustaka, dimana Landasan Teorinya mengenai :
Kualitas produk,Harga, Promosi dan Keputusan Pembelian.
✓ Untuk Kerangka Berfikirnya terdapat pada pendapat penelitian terdahulu yang relevan dan kerangka
konseptual, Dimana dalam hal ini dijelaskan tentang penjelasan-penjelasan terkait variable yang
diteliti dan beberapa pendapat atau dugaan dari para peneliti terdahulu.
✓ Dalam Jurnal ini dilakukan Pengujian hipotesis yaitu dari Hipotesis l – lV.

Pratiwi Badu (184042004)


Moh. Zainal Rucbhan (184042029) Page 7
Kel. 6

Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengujian Hipotesis

(Moh.Zainal Rucbhan)

A. Pengertian Teori

Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian
(kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian
yang dapat dijadikan sehingga landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian ( Sumadi Suryabrata,
1990 ). Landasan teori perlu ditegakan agar penelitian mempunyai dasar kuat, dan bukan sekedar
aktivitas coba-coba ( trial and error ). Adanya landasan teori merupakan ciri bahwa penelitian
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.

Setiap penelitian selalu menggunakan teori seperti dinyatakan oleh Neumen ( 2003 ) “
Para peneliti menggunakan teori berbeda sesuai tipe penelitian, tetapi beberapa teori disajikan atau
digunakan pada hampir semua penelitian ilmu sosial. “ Kerlinger 1978) mengemukakan bahwa “
teori adalah sekumpulan konsep yang saling berkaitan, definisi, dan dalil yang menyajikan pandangan
sistematik terhadap fenomena melalui relasi spesifik antar variabel dengan tujuan menjelaskan dan
memprediksi suatu gejala. “

Selanjutnya Cooper dan Schindler ( 2003 ) mengemukakan bahwa “ sebuah teori adalah
sekumpulan atau seperangkat konsep yang saling berkaitan secara sistematik, definisi, dalil yang
digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi suatu gejala atau fakta. “

Selain itu, Sitirahayu Haditomo ( 1999 ) menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti
penting, jika dia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada.
Menurut Mark yang dikutip oleh Sitirahayu Haditomo, membedakan ada tiga macam teori, dan ketiga
teori berhubungan dengan data empiris.

• Teori deduktif, memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran
spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
• Teori induktif, cara menerangkan dari data ke arah teori. Dalam bentuk ekstremtik
pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.
• Teori fungsional, disini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraaan
teeoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori, dan pembentukan teori kembali
mempengaruhi data

B. Deskriptif Teori

Deskrptif teori dalam sebuah penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori ( bukan
sekedar pendapat pakar dan penulis buku ), dan hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang
diteliti. Luas masalah dan jumlah variabel menentukan banyaknya teori yang akan digunakan dalam
penelitian. Jika pada penelitian terdapat tiga variabel bebas dan satu variabel terikat, maka kelompok
teori yang harus dideskripsikan ada empat kelompok yang masing-massing mendeskripsikan setiap
variabel.

Pratiwi Badu (184042004)


Moh. Zainal Rucbhan (184042029) Page 8
Kel. 6

Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel yang diteliti, melalui
pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup,
kedudukan daan prediksi terhadap hubungaan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan
terarah.

Seorang peneliti akan diketahui tingkat kapasitasnya melalui deskripsi teori didalam proposal
penelitian. Variabel-variabel yang dapat dijelaskan dengan singkat, jelas dan orisinil, menunjukan
peneliti menguasai teori dan konteks dari penelitiannya. Untuk meningkatkan kapasitas sebagai
peneliti profesional, tidak ada jalan lain, membaca dan belajar secara terus-menerus.

Untuk efektivitas dan kualitas hasil penelitian, peneliti harus sadar dan memahami bahwa tidak
semua teori dan hasil penelitian patut dijadikan dasar dan referensi untuk penelitian. Peneliti harus
pandai mencari, memilih dan menggunakan teori dan hasil penelitian yang berkualitas. Untuk itu, teori
mutahir dan hasil pada penelitiannya.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfukir merupakan model konseptual tentang bagaiman teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting ( sugiyono, 2009 ).
Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang
akan diteliti. Jadi, secara teoritis, peneliti perlu menjalaskan hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Jika pada penelitian terdapat variabel moderator dan intervening, maka harus
dijelaskan juga mengapa variabel tersebut ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel
tersebut dijelaskan pada paradigma penelitian. Oleh karena itu, setiap penyusunan paradigma
penelitian harus berdasarkan pada kerangka berpikir.

Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya mempunyai hipotesis
yang berbentuk komparasi, maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesis
yang berbentuk hubungan maupun komparasi, perlu dikemukakan kerangka berfikir.

Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala dan fakta yang
menjadi permasalah pada obyek penelitian ( Suriasumantri, 1986 ). Kriteria utama agar suatu
kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan adalah alur pikiran yang logis dalam
membangun suatu kerangka berfikir yang menghasilkan kesimpulan/sintesa yang berujung hipotesis.

Penjelasan Langkah-langkah kerangka berpikir penelitian sebagai berikut:

a. Menetapkan Variabel yang Diteliti. Untuk menentukan kelompok teori apa yang perlu
dikemukakan dalam menyusun kerangka berfikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan
lebih dahulu variabel penelitiannya. Berapa jumlah variabel yang diteliti, dan apakah nama setiap
variabel, merupakan titik tolak untuk menentukan teori yang akan dikemukakan . Kalau variabel
penelitiannya lima, maka minimal akan menggunakan lima teori.
b. Membaca Buku dan Hasil Penelitian. Setelah variabel ditentukan, maka langkah berikutnya
adalaah membaca buku dan hasil penelitian yang relevan ( buku, jurnal, laporan penelitian,
ensiklopedia, daan kamus, skripsi, tesis dan disertasi ).

Pratiwi Badu (184042004)


Moh. Zainal Rucbhan (184042029) Page 9
Kel. 6

c. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian ( HP ). Dari buku dan hasil penelitian yang dibaca akan dapat
dikemukakan teori yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Seperti telah dikemukakan,
deskripsi teori berisi tentang, definisi terhadap masing- masing variabel yang diteliti, uraian rinci
tentang ruang lingkup setiap variabel, daan kedudukan antara variabel satu dengaan yang lain
dalam konteks penelitian.
d. Analisis Kritis terhadap Teori dan hasil Penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan analisis
secara kritis terhadap teori dan hasil penelitian yang telah dikemukakan. Dalam analisis ini, peneliti
akan mengkaji apakah teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu benar-benar sesuai
dengan obyek penelitian atau tidak, karena sering terjadi teori yang berasal dari luar tidak sesuai
untuk penelitian di dalam negeri.
e. Analisis Komparatif Terhadap Teori dan Hasil Penelitian. Analisis komparatif dilakukan dengan
cara membandingkan antara teori satu dengan teori yang lain, dan hasil penelitian satu dengan
penelitian yang lain. Melalui analisis komparatif ini peneliti dapat memadukan antara teori satu
dengan teori yang lain, atau mereduksi bila dipandang terlalu luas.
f. Sintesa/Kesimpulan. Melalui analisis kritis daan komparatif terhadap teori dan hasil penelitian yang
relevan dengan semua variabel yang diteliti. Selanjutnya peneliti dapat melakukan sintesa atau
kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan
menghasilkan kerangka berfikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

Menurut Uma Sekaran ( 1993 ), kerangka berfikir yang baik, memuat hal-hal sebagai
berikut:

g. Variabel yang akan diteliti harus dijelaskan.


h. Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukan dan menjelaskan hubungan antar
variabelyang diteliti dan ada teori yang mendasarinya.
i. Diskusi juga harus dapat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan antaar variabel itu positif
atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif ( imbal- balik ).
j. Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram (paradigma
penelitian), sehingga pihak lain dapat memahami kerangka berfikir yang dikemukakan dalam
penelitian.

Perlu diperhatikan dan diingat bahwa kalimat terakhir dari kerangka berfikir adalah “
jika.........maka. ”

k. Jika kepuasan pelanggan tinggi, maka ada kecendrungan untuk membeli lagi akan tinggi ( kerangka
berfikir asosiatif). Rumusan hipotesisnyaa “ Terdapat hubungan positif dan signifikan antara
kepuasan dengan loyalitas pelanggan/membeli lagi “
l. Jika kepemimpinan manajer baik, dan kualitas barang baik, maka keuntungan perusahaan akan

Pratiwi Badu (184042004)


Moh. Zainal Rucbhan (184042029) Page 10
Kel. 6

tinggi ( kerangka berfikir asosiatif dengan dua variabel bebas ). Rumusan hipotesisnya “ Terdapat
hubungan positif dan signifikan secara bersama- sama antara kepemimpinan manajer dan kualkitas
barang ddengan keuntungan perusahaan “ ( kata signifikan hanya untuk penelitian pada sampel ).

m. Jika status ekonomi masyarakat berbeda, maka kecendrungan untuk memilih kualitas barang juga
berbeda ( kerangka berfikir komparatif ). Rumusan hipotesisnya “ Terdapat perbedaan antara
kelompok kaya dan miskin dalam memilih kualitas barang “

Kerangka penelitian dimaksud adalah sebagai berikut : Disiplin karyawan (X1) dan Integritas
karyawan (X2) sebagai variabel bebas yang mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat produktivitas
karyawan Y).
4. Terdapat pengaruh antara Disiplin Karyawan dan Produktivitas Kerja Karyawan

5. Terdapat pengaruh antara Integritas Karyawan dan Produktivitas Kerja Karyawan.

6. Terdapat pengaruh secara gabungan Disiplin dan Integritas Karyawan terhadap


Produktivitas Kerja Karyawan.

Hipotesis dan Uji Hipotesis

Hipotesis

Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti
mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir ( metode penelitian kuantitatif ). Tetapi perlu
diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis ( penelitian dengan
metode kualitatif, karena dia akan menghasilkan hipotesis ), juga penelitian yang bersifat eksploratif,
dan sering juga dalam penelitian deskriptif tidak perlu merumuskan hipotesis.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena
itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis ddapat juga dinyatakan
sebagai jawaaban teoritis terhadap rumjusan masalah penelitian, belum jawaban tang empirik. (
sugiyono, 2009 ).

Terdapat perbedaan antara hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengertian hipotesis
penelitian adalah seperti yang telah dikemukakan di atas, dan penelitian bekerja dengan populasi,
sedangkan hipotesis statistik ada jika penelitian bekerja dengan sampel. Jadi, penelitian tidak
menggunakan sampel, tidak ada hipotesis statistik.

Sebagaimana telah diketahui bahwa hipotesis itu merupakan jawaaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian yang berdasarkan teori yang digunakan dalam penelitian, dan hipotesis

Pratiwi Badu (184042004)


Moh. Zainal Rucbhan (184042029) Page 11
Kel. 6

tersebut harus diuji. Hipotesis yang diuji, dinamakan hipotesis kerja ( dalam kalimat positif yang
dimulai dengan kata “ terdapat atau ada “ ), dan sebagai lawannya adalah hipotesis nol ( dalam
kalimat negatif yang dimulai dengan kata “ tidak terdapat “ ). Hipotesis kerja disusun berdasarkan
teori yang dipandang handal, sedangkn hipotesis nol disusun berdasarkan teori yang masih diragukan
kehandalannya.

Di dalam statistik, juga terdapat dua macam hipotesis, yaitu: hipotesis kerja dan hipotesis
alternatif ( hipotesis kerja tidak sama dengan hipotesis alternatif ). Dalam penelitian yang diuji lebih
dahulu adalah hipotesis penelitian, terutama pada hipotesis kerja. Jika penelitian bertujuan
membuktikan apaakah hasil pengujian hipotesis itu signifikan atau tidak, maka diperlukan pengujian
terhadap hipotesis statistik.

Contoh Hipotesis Penelitian:

n. Kemampuan daya beli masyarakat ( dalam populasi ) itu rendah ( hipotesis deskriptif).
o. Tidak terdapat perbedaan kemampuan daya beli antara kelompok masyarakat petani dan
nelayan ( dalam populasi/hippotesis komparatif )
p. Terdapat hubungan positif antara penghasilan dengan kemampuan daya beli masyarakat (
dalam populasi/hipotesis asosiatif ).

Contoh Hipotesiss Statistik:

q. Terdapat perbedaan signifikan antara pendapatan rata-rata masyarakat dalam sampel dengan
populasi. Penghasilan masyarakat itu paling tinggi hanyaa Rp 1.000.000,-/bulan ( hipotesis
deskriptif )
r. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penghasilan petani dan nelayan (
hipotesis komparatif ).
s. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara curah hujan ddengan jumlaah payung yang
terjual ( hipotesis asosiatif/hubungan ). Terdapat hubungan positif artinya, jika curah hujan
tinggi, maka akan semakin banyak payung yang terjual.

Dalam hipotesis statistik yang diuji adalah hipotesis nol ( HO ), karena peneliti tidak berharap ada
perbedaan antara sampel dan populasi atau statistik dengan parameter. Parameter adalah ukuran-
ukuran yang berkenaan dengan populasi, dan statistik disini ukuran-ukuran yang berkenaan dengan
sampel.

Bentuk Hipotesis

Bentuk hipotesis sangat berhubungan atau bahkan ditetntukan oleh rumusan masalah pada penelitian.
Jika dilihat dari tingkat penjelasannya ( eksplanasinya ), maka bentuk rumusan masalah penelitian ada
tiga yaitu: rumusan masalah deskriptif ( variabel mandiri ), komparatif ( perbandingan ), dan asosiatiff (
hubungan ). Oleh karena itu, bentuk hipotesis, juga ada tiga.

Pratiwi Badu (184042004)


Moh. Zainal Rucbhan (184042029) Page 12
Kel. 6

b) Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masaalah deskriptif, yaitu yang
berkenaan dengaan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih ( yang dicetak tebal adalah variabel
penelitian ). Contoh:

• Rumusan Masalah Deskriptif


d) Berapa lama daya tahan lampu pijar merek X?
e) Seberapa tinggi semangat kerja karyawan di PT Y?
f) Seberapa tinggi disiplin dan produktivitas pegawai swasta?

d) Hipotesis Komparatif

Hipotesis komparatif merupakan njawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif.


Pada rumusan ini variabelnya sama, tetapi populasi atau sampelnya berbeda, atau keadaan itu terjadi
pada waktu berbeda.

• Rumusan Masalah Komparatif

Bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT Y bila dibandingkan dengan PT X?

e) Hipotesis Asosiatif

Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu, yang
menanyakan hubungan antaraa dua variabel atau lebih.

• Rumusan Masalah Asosiatif

Adakah hubungan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang terjual ?

Pratiwi Badu (184042004)


Moh. Zainal Rucbhan (184042029) Page 13
Kel. 6

RESUME JURNAL
( Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Pada Market Place Shopee)
Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji parsial, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk
tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada marketplace Shopee, hal
tersebut disebabkan oleh kualitas produk yang ditawarkan oleh penjual kurang sesuai dengan
ekspektasi konsumen.
b. Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji parsial, maka dapat disimpulkan bahwa harga
berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada marketplace Shopee, hal
tersebut dibuktikan oleh konsumen bahwa produk yang dijual oleh marketplace Shopee memiliki
harga yang lebih terjangkau daripada marketplace pesaing, serta harga yang ditawarkan sesuai
dengan kualitas dan manfaat yang diperoleh.
c. Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji parsial, maka dapat disimpulkan bahwa promosi
berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada marketplace Shopee, hal
tersebut dibuktikan oleh banyaknya promosi yang dilakukan oleh marketplace Shopee berhasil
menarik perhatian konsumen untuk berbelanja.
d. Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji simultan, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
produk, harga dan promosi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada
marketplace Shopee, hal tersebut dibuktikan berdasarkan tahapan keputusan pembelian yang
dilakukan oleh konsumen, produk yang ditawarkan oleh marketplace Shopee dinilai telah sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Pratiwi Badu (184042004)


M0h. Zainal Rucbhan (184042029) Page 14
Kel. 6

TUGAS INDIVIDU
NAMA : PRATIWI BADU
NIM : 184042004
TUGAS : METODOLOGI PENELITIAN

1. Judul Penelitian
Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Terhadap Permintaan Kredit dalam perbankan.
2. Tempat Penelitian
Bank BRI Limboto
3. Masalah Dalam Penelitian
Masalah dalam penelitian ini adalah semakin tinggi suku bunga kredit, keinginan untuk
mengambil kredit menjadi semakin kecil karena tingkat pengembalian dana yang semakin besar.
Hal tersebut terjadi karena keterbatasan pendapatan yang dimiliki masyarakat. Ketika suku
bunga kredit naik, berarti beban bunga yang harus dibayar juga semakin tinggi. Oleh karena itu,
kenaikan suku bunga kredit serta deposito menyebabkan masyarakat condong untuk
menyimpan uang di bank yang juga mengakibatkan jumlah uang beredar menjadi berkurang.
Kenaikan suku bunga kredit dapat menimbulkan penurunan terhadap jumlah konsumsi dan
jumlah produksi. Sebagai contoh penurunan jumlah konsumsi yaitu akibat kenaikan suku bunga
KPR. Kenaikan suku bunga KPR akan menurunkan minat masyarakat untuk membeli properti
atau berinvestasi di bidang properti. Selain itu, penurunan permintaan kredit dapat
mempengaruhi jumlah produksi sebab perusahaan akan mengurangi jumlah pinjaman modal
dari bank, bahkan cenderung untuk tidak melakukan pinjaman dana. Hal tersebut dapat
mengakibatkan kegiatan produksi tidak berjalan secara maksimal. Jika hal ini terjadi secara
terus-menerus, maka tujuan pemerintah untuk mencapai full production akan sulit untuk tercapai.
Jika full tidak dapat tercapai maka full employment juga akan sulit terwujud. Penurunan jumlah
konsumsi dan produksi tersebut juga akan mengakibatkan penurunan produk Domestik Bruto
(PDP) Negara. Oleh karena itu, kredit perbankan merupakan salah satu factor yang penting dan
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Apabila permintaan kredit menurun maka
menurun pula laju pertumbuhan pembangunan. Jadi dalam hal ini tentunya kita harus
meningkatkan permintaan kredit dengan cara mengurangi tingkat suku bunga, atau permintaan
kredit harus naik agar suku bunga bias turun, karena ketika permintaan kredit meningkat maka
bank mau menyesuaikan tingkat bunga pinjamannya.

Pratiwi Badu (184042004)


M0h. Zainal Rucbhan (184042029) Page 15
Kel. 6

A. Latar Belakang
Perekonomian suatu Negara digerakkan antara lain oleh sector rill dan jasa, dimana
untuk berkembang dibutuhkan suntikan dana sebagai investasi maupun modal kerja. Ada
beberapa cara untuk mendapatkan dana dan salah satu yang paling umum adalah kredit melalui
perbankan. Peranan perbankan dalam pertumbuhan ekonomi sangat penting. Karena fungsinya
sebagai lembaga intermediasi untuk menjembatani antara pemilik dana dan peminjam. Fungsi
utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta
bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan
taraf hidup rakyat. Bank umuk umum berusaha untuk meningkatkan penyaluran dana mereka
pada masyarakat serta meningkatkan pendapatan mereka (Kamsir,2003).
Dalam menjalankan fungsi sebagai lembaga penyalur dana kepada masyarakat, bank
memiliki salah satu kegiatan penyaluran dana tersebut melalui kegiatan penyaluran kredit. Ada
beberapa tujuan pemberian kredit yaitu mencari keuntungan yang didapat dari bunga, membantu
nasabah, dan membantu pemerintah berupa penerimaan pajak dan meningkatkan devisa
Negara. Kredit merupakan aktivitas bank yang paling dominan dari seluruh kegiatan aktivitas
operasional bank. Bahkan sebagian besar asset bank berasal dari kredit. Begitu juga halnya
dengan pendapatan bank berasal dari pendapatan bunga kredit. Di Indonesia, demikian bank
memiliki peranan penting dalam menggerakkan sector perekonomian dengan cara memberikan
kredit agar sector rill berkembang.
Dalam pemberian kredit, bank membagi kredit nya menjadi tiga macam menurut
kegunaannya, yaitu : kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi. Dengan
pembagian kredit menurut kegunaannya ini bank dapat menyesuaikan layanan pemberian
kreditnya dan manajemen resiko sesuai dengan maksud dan tujuan peminjamnya. Banyak faktor
yang mempengaruhi permintaan dan pemberian kredit oleh perbankan, bias dari faktor bank itu
sendiri seperti resiko terhadap suatu sector, tingkat kredit macet, kurangnya modal, dan
sebagainya ataupun juga faktor makro seperti tingkat suku bunga. Oleh karena itu pemahaman
yang baik mengenai pengaruh faktor-faktor tersebut khususnya faktor makro sangat di perlukan.
Karena masalah pada umumnya adalah semakin tinggi suku bunga kredit, keinginan untuk
mengambil kredit menjadi semakin kecil karena tingkat pengembalian dana yang semakin besar.

Pratiwi Badu (184042004)


M0h. Zainal Rucbhan (184042029) Page 16
Kel. 6

Hal tersebut terjadi karena keterbatasan pendapatan yang dimiliki masyarakat. Ketika suku
bunga kredit naik, berarti beban bunga yang harus dibayar juga semakin tinggi. Oleh karena itu,
kenaikan suku bunga kredit serta deposito menyebabkan masyarakat condong untuk
menyimpan uang di bank yang juga mengakibatkan jumlah uang beredar menjadi berkurang.
Kenaikan suku bunga kredit dapat menimbulkan penurunan terhadap jumlah konsumsi dan
jumlah produksi. Sebagai contoh penurunan jumlah konsumsi yaitu akibat kenaikan suku bunga
KPR. Kenaikan suku bunga KPR akan menurunkan minat masyarakat untuk membeli properti
atau berinvestasi di bidang properti. Selain itu, penurunan permintaan kredit dapat
mempengaruhi jumlah produksi sebab perusahaan akan mengurangi jumlah pinjaman modal
dari bank, bahkan cenderung untuk tidak melakukan pinjaman dana. Hal tersebut dapat
mengakibatkan kegiatan produksi tidak berjalan secara maksimal. Jika hal ini terjadi secara
terus-menerus, maka tujuan pemerintah untuk mencapai full production akan sulit untuk tercapai.
Jika full tidak dapat tercapai maka full employment juga akan sulit terwujud. Penurunan jumlah
konsumsi dan produksi tersebut juga akan mengakibatkan penurunan produk Domestik Bruto
(PDP) Negara. Oleh karena itu, kredit perbankan merupakan salah satu factor yang penting dan
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Apabila permintaan kredit menurun maka
menurun pula laju pertumbuhan pembangunan. Jadi dalam hal ini tentunya kita harus
meningkatkan permintaan kredit dengan cara mengurangi tingkat suku bunga, atau permintaan
kredit harus naik agar suku bunga bias turun, karena ketika permintaan kredit meningkat maka
bank mau menyesuaikan tingkat bunga pinjamannya.

Pratiwi Badu (184042004)


M0h. Zainal Rucbhan (184042029) Page 17
Kel. 6

TUGAS INDIVIDU
NAMA : MOH. ZAINAL RUCHBAN
NIM : 184042029
TUGAS : METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS HARGA PANGAN CABAI DI BOLAANG MONGONDOW (BOLSEL)

Moh. Zainal Ruchban


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan Manajemen Keuangan Syariah

ABSTRAK
Usaha tani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang
ada secara efektif dan efesien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Di dalam
ekonomi produksi pertanian lebih ditekan pada penggunaan produksi secara efisien untuk meningkatkan
keuntungan usaha tani.
Peningkatan produktivitas cabai merah besar akan memberikan keuntungan/pendapatan maksimal
usahatani cabai. Namun sampai saat ini belum banyak mengetahui secara jelas berapakah produksi, biaya
produksi yang telah dikeluarkan, produktivitas, penerimaan dan pendapatan / keuntungan dalam
mengusahakan / membudidayakan tanaman cabai di lahan desa dan di lahan hutan di Desa momalia 2
kecamatan posigadan Kabupaten bolaang mongondow selatan(bolsel). Melalui artikel studi analisis harga
cabai dibolaang mongondow selatan pendapatan usaha tani cabai merah besar di Desa momalia 2 dapat
ditarik kesimpulan yaitu bahwa produktivitas usahatani Cabai merah
besar di lahan hutan rata-rata lebih rendah daripada usahatani cabai merah di lahan Desa.
Rata rata penerimaan yang diperoleh petani Cabai merah besar di lahan hutan Desa Momalia 2
Kecamatan posigadan Kabupaten bolaang mongondow selatan jauh lebih rendah dibandingkan
penerimaan rata-rata petani Cabai Merah besar di lahan Desa.
Cabai merupakan tanaman semusim yang berdiri tegak dan berbentuk perdu. Tinggi tanaman cabai
yang merupakan sayuran dan rempah paling penting di dunia itu berkisar 0,65 – 0,75 m. Kebanyakan
petani cabai usahataninya monokultur, satu tanaman yang ditanam pada satu lahan. Pola ini tidak
memperkenakan adanya jenis tanaman lain pada lahan yang sama, jadi bila menanam cabai hanya cabai
saja yang ditanam di lahan tersebut. Pola tanam monokultur banyak dilakukan petani sayuran yang
memiliki lahan khusus, jarang yang Daerah tumbuh cabai merah besar yang paling cocok yaitu dataran
dengan ketinggian 0 – 500 m dpl. Dalam pembudidayaan cabai, perlu ketrampilan dan pengalaman
lapangan yang memadai. Pemilihan varietas sangat penting untuk menyesuaikan dengan kondisi lahan
dan kebutuhan pasar sehingga saat penanaman lebih mudah ( Syngenta, 2011 ).
Objek penelitian : lahan usaha tani didesa momalia 2,kecamatan posigadan kabupaten bolaang
mongondow selatan.

Pratiwi Badu (184042004)


M0h. Zainal Rucbhan (184042029) Page 18

Anda mungkin juga menyukai