3. Konteks dan Variasi: Terkadang. temuan Yang tidak sesuai dengan kerangka teoritis
dapat disebabkan Oleh perbedaan konteks atau variasi dalam populasi Yang diteliti.
Penting untuk mempertimbangkan konteks penelitian dan kemungkinan
faktor•faktor Yang mempengaruhi hasil Yang ditemukan.
4. Revisi atau Pembaruan: 'ika temuan secara konsisten tidak sesuai dengan kerangka
teoritis, ini mungkin menandakan perlunya merevisi atau memperbaruj teori yang
ada, Ini dapat melibatkan pengembangan konsep baru, penyesuaian huhungan antara
variabél. atau penggalian lebih lanjut untukmemahami faktorfaktor Yang
mernpengaruhi fenomena Yang diamati.
A. Pengertian Teori
Setelah masalah di rurnuskan, maka dalam penelitian perlu mencari dan menyusun
teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan
sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Suryabrata, 2000). Landasan teori
ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekadar
perbuatan coba-coba (trial and error). Adanya landasan teori ini merupakan cirri bahwa
penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.
Dalam buku-buku metodologi penelitian, landasan teori ini disebut juga dengan
literature review. Cresweel (2012) menyatakan "A literature review is written summary of
journals, articles, books, and other documents that deseribes the past and current state
ofinforma tion on topic of your research study, it also organizes the literature into subtopics,
and documents, the need for a proposed study". (Studi literatur atau studi kepustakaan,
merupakan ringkasan tertulis dari jurnal, artikel, buku-buku dan dokumen lain, yang berisi
tentang uraian informasi masa lalu atau sekarang yang relevan dengan judul penelitian yang
sedang diteliti, juga mengoraganisasikan berbagai literature ke dalam sub topik sesuai
dengan kebutuhan penelitian.
Dapat dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu konseptualisasi yang umum, Teori
adalah pendapat. cara, dan aturan melakukan sesuatu. Teori memiliki fungsi sebagai suatu
ikhtisar fakta dan hukum yang jelas dan ilmiah. Untuk mendapatkan pengertian dan
mengorganisasikan penga laman merupakan peran teori. Adapun tujuan teori ialah untuk
mendapatkan pemahaman tentang sesuatu.
Hal terpenting dalam fungsi ini adalah adanya hubungan dari istilah-istilah yang sering
muncul tersebut dengan teori dan disertai definisi logis dan kritis dari istilah tersebut.
sehingga istilah tersebut tidak dianggap sebagai istilah yang tidak memiliki arti dan tentu bisa
mendapat nilai lebih untuk penelitian.
Kerangka teori juga berfungsi untuk menjelaskan tentang arti serta karakteristik dari topik
yang dijadikan sebagai bahan penelitian. Selain itu, kerangka teori juga berguna untuk
menjaga serta menyimpan semua kesalahan agar tidak terjadi pengulangan dalam melakukan
kesalahan di penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
7. Menjabarkan opini serta hipotesis yang ada pada karya ilmiah tersebut.
8. Menjadi landasan dari konsep, serta menjadi pendorong penulis untuk lebih mudah dalam
menginterpretasikan hasil
penelitiannya untuk memperluas pengetahuan umum dari pada pembaca.
9. Sebagai sumber pengetahuan mengenai variable-variabel yang tersedia dalam karya ilmiah
tersebut.
10. sebagai pedoman dan petunjuk saat membicarakan hasil penelitian serta karya ilmiah.
11. mempermudah pemeriksa dalam memeriksa setiap hal dalam karya ilmiah, pemeriksa
menjadi lebih fokus dan lebih terarah dalam menyimpulkan penelitian yang dilakukan.
12. Adanya kerangka teori dapat memberikan nilai tambahan serta meningkatkan kualitas
dari penelitian dan karya ilmiah yang disusun.
Untuk dapat mengenal serta memahami variabel tersebut, Grameds haruslah menentukan
judul dari karya ilmiah tersebut, setelahnya Grameds akan dengan mudah untuk menentukan
variable-variabel apa yang akan Grameds cantumkan.
7. Memeriksa Pengertian, Teori yang Digunakan serta model yang Memiliki Relasi
Langkah ketujuh, setelah Grameds berhasil menentukan inti permasalahan dari karya ilmiah
tersebut, langkah selanjutnya yang dapat Grameds lakukan adalah melakukan pemeriksaan
untuk mengevaluasi secara menyeluruh mengenai teori apa yang Grameds gunakan, model
apa yang Grameds pilih, supaya terjadi keselarasan antar informasi yang ada dalam karya
ilmiah tersebut.
1 Penyusunan kerangka teori harus dilakukan secara rasional dengan menggunakan semua
variabel serta elemen yang ada dalam karya ilmiah tersebut.
2. Gunakan kutipan beserta sumber dari teori-teori yang digunakan dalam penyusunan karya
ilmiah tersebut.
3. cantumkan semua isi kutipan beserta sumber kutipan yang Grameds cantumkan dalam
karya ilmiah tersebut.
4. terdapat empat teknik kutipan yang bisa Grameds gunakan untuk mengutip isi kutipan,
yaitu teknik long citation : menulis isi kutipan sama persis dengan sumber, teknik
paraphrasing : menulis isi kutipan dalam bentuk kesimpulan atau rangkuman, teknik short
citation : menulis kutipan yang terdiri pokok inti kutipan beserta penjelasan singkat dari
kutipan tersebut.
6. Cantumkan nomor pada setiap kutipan yang dicantumkan sesuai dengan kerangka, lalu
jadikanlah kelompok sesuai dengan nomor rangka serta susunan dari kerangka teori tersebut.
7. Setelah semua kutipan disusun dengan cara serta tata susunan yang tepat, silahkan teliti
lagu susunan dari kerangka teori hingga membentuk struktur yang tepat.
Namun demikian, sebuah penelitian ilmiah perlu diberi batasa agar teori-teori yang ada tidak
digunakan tanpa pertimbangan yang matang. Hal ini untuk menghindari adanya sikap yang
kurang bijaksana, seperti memasukkan banyak sekali landasan teori namun sebenarnya tidak
relevan hanya agar penelitian tersebut tampak ilmiah. Jika sebuah penelitian ilmiah
menggunakan kerangka teori yang melibatkan lebih dari satu teori, maka teori-teori yang ada
harus diletakkan secara hierarkis. Teori yang paling relevan dengan bahan penelitian
diletakkan paling utama. Sementara teori yang lain diposisikan sebagai pelengkap saja. Hal
ini dilakukan agar tidak tampak rancu dan bias.
Di bawah ini merupakan unsur-unsur yang perlu dicantum dalam penyusunan kerangka teori:
1. Judul Teori
Judul merupakan elemen utama agar siapapun yang membaca kerangka teori dapat
memahami maksud penelitian tersebut dan mengapa teori tersebut dimasukkan ke dalam
kerangka teori. Misalkan teori hukum Newton, hukum Bernoulli, hukum kinetik Gas.
3. Konsep-konsep Kunci
Sebuah teori pasti memiliki konsep-konsep kunci sehingga teori tersebut memiliki ciri khas.
Hal ini perlu dicantumkan untuk memudahkan Anda dalam menjelaskan mengapa memilih
teori tersebut sebagai landasan penelitian. Misalkan gaya, massa, dan percepatan merupakan
konsep-konsep kunci dalam teori Hukum Newton I, II, dan III. Sehingga orang yang
membaca kerangka teori tersebut paham bahwa penyebutan Hukum Newton ada kaitannya
dengan ketiga hal tersebut.
5. Aplikasi Teori
Menyebutkan aplikasi teori yang dimasukkan ke dalam kerangka teori sangat penting karena
adanya aplikasi tersebut menjadi bukti bahwa teori tersebut telah berhasil dibuktikan. Hal ini
akan memperkuat argumentasi Anda dalam menjelaskan mengapa teori tersebut digunakan.
https://www.gramedia.com/literasi/kerangka-teori/