Anda di halaman 1dari 6

Tugas 4 Metode Penelitian

Model, Hipotesis & Teori, Penyataan Tujuan


Aprilia Yolanda
NPM 2306290356

1. Pendahuluan
Model, hipotesis, dan teori merupakan aspek yang terdapat dalam introduction penulisan
ilmiah. Bagian introduction menjadi penting karena pada bagian ini terdapat penjelasan
alasan tulisan ilmiah menjadi penting dan berisi alasan kenapa tulisan tersebut menjadi hal
yang harus dibahas dalam waktu sekarang (based on time). Introduction secara umum berisi
tentang background dari riset dan topik-topik yang akan dibahas pada bagian pembahasan. Di
dalam introduction terdapat (Daniel & Alkadri. M, 2003):
a. Pernyataan masalah (problem statement) yang merinci masalah atau isu yang akan
diteliti dan mengapa penelitian itu diperlukan. Pernyataan masalah harus jelas,
spesifik, relevan dan dapat diuji (Creswell, 2003);
b. Riset terdahulu atau yang berkaitan yang menjadi acuan dalam landasan dilakukannya
penelitian baru;
c. Perbedaan dari hasil penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang ada dan juga
menjelaskan keunikan dan keterbaruan dari penelitian yang dilakukan;
d. Tujuan (objectives) yang harus ditulis secara eksplisit;
e. Kontribusi dari penelitian yang dilakukan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan;
f. Batasan/ limitasi dari pembahasan yang dilakukan agar pembaca dapat fokus terhadap
pembahasan apa saja yang akan dijelaskan dalam tulisan ilmiah. Bagian ini juga
berfungsi agar pembaca bisa mengetahui sejauh mana pembahasan yang dilakukan
agar lebih efisien dalam memilih jurnal yang akan dibaca secara lebih mendalam.
g. Bagian akhir dalam introduction menyertakan struktur dari penulisan ilmiah, dengan
tujuan untuk memberikan overview kepada pembaca mengenai topik-topik yang akan
dibahas pada bagian section 1 dan seterusnya.
Penulisan introduction dapat dimulai dari hal-hal yang sifatnya global, kemudian
dilanjutkan dengan hal-hal yang lebih spesifik. Tujuan dari pemaparan hal-hal global ini
adalah untuk menarik pembaca yang sifatnya lebih luas. Di dalam introduction juga
terdapat kata-kata penghubung untuk menjelaskan ide atau pernyataan yang berlawanan
atau kontras, seperti : "however", "although", "in the other hand". Penggunaan kata-kata
penghubung ini akan membantu pembaca untuk memahami kerangka berpikir yang lebih
lengkap tentang topik yang dibahas dalam teks. Sehingga dapat membangun alur
penulisan yang sifatnya koheren dan logis.

2. Pembahasan
Model, hipotesis dan teori merupakan bagian dari introduction dalam tulisan ilmiah.
Namun sebelum membahas 3 aspek ini, akan dibahas terlebih dahulu research question yang
menjadi hal utama dalam penulisan ilmiah karena research question merupakan pengarah
(guideline). Di dalamnya terdapat unsur "what" yaitu apa yang dicari, "how" cara
mencapainya bagaimana, dan konteks dari penelitian itu sendiri. Research question terdiri
atas main research question dan sub-research question. Namun dalam penulisan research
question diharapkan ada 1 poin sehingga menjadi acuan dalam pembahasan (Creswell, 2003).
Kemudian untuk hal-hal yang sifatnya lebih spesifik dijelaskan dalam sub-research question.
Sub-research question dapat berjumlah lebih dari 1 untuk menjelaskan parameter-parameter
apa saja yang akan dibahas. Research question harus terukur dan spesifik agar dapat terjawab
nantinya di bagian pembahasan. Selain menjadi guideline dalam penulisan, research question
akan menentukan metode yang akan dipakai. Kemudian, research question juga sebaiknya
spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan bisa dicapai dalam jangka waktu tertentu
(Daniel, Alkadri, M. 2020). Research question berbeda dengan hipotesis karena research
question berbentuk pertanyaan yang berdasarkan pada keingintahuan akan sesuatu hal.
Sedangkan hipotesis merupakan pernyataan yang berdasarkan pada pengetahuan tertentu atau
dugaan yang nantinya akan dijawab dalam pembahasan penelitian. Cara sederhana untuk
mengubah hipotesis dari research question adalah dengan menjawab pertanyaan tersebut
dengan dugaan sementara yang didasarkan pada pengetahuan yang ada.
Model merupakan konseptual dari fenomena yang ada yang digunakan sebagai
penjelasan bagaimana berbagai komponen saling terhubung. Model dapat membantu dalam
merumuskan hipotesis karena dengan struktur fenomena yang ada, peneliti dapat membuat
prediksi yang dapat diuji dalam eksperimen atau pengumpulan data (Forcase, Dennis &
Richter, Stephen. 1973). Sedangkan hipotesis merupakan pernyataan yang dirumuskan
berdasarkan pengetahuan atau pemahaman awal mengenai subjek yang diteliti yang
kemudian diuji dan dibuktikan melalui pengumpulan data. Hipotesis juga dapat berupa
prediksi yang sifatnya sementara yang diformulasikan dalam bentuk pernyataan yang dapat
diuji (terukur) (Beveridge, 1965) . Teori merupakan kerangka konseptual yang lebih luas
yang digunakan untuk menjelaskan fenomena dalam bidang tertentu, dan biasanya didukung
oleh penelitian yang sudah ada. Teori menjadi penting karena akan menjadi pendukung
dalam penelitian yang ditulis, karena sudah melalui proses pengujian oleh penelitian
sebelumnya. Posisi hipotesis dan teori dapat dibalik. Kadangkala hipotesis dikembangkan
terlebih dahulu berdasarkan pengamatan awal atau pertanyaan penelitian, kemudian baru
merujuk pada teori yang sudah ada untuk memberikan dasar bagi hipotesis tersebut. Dan
kadang teori dijelaskan terlebih dahulu untuk memberikan pemahaman teori yang ada
sebelum dilakukan perumusan hipotesis.
Hipotesis disusun sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Hipotesis disusun dalam tahapan:
a. Menyebutkan variabel bebas kemudian dilanjutkan dengan variabel terikat;
b. Menghubungkan kedua variabel
c. Menyatakan prediksi yang diharapkan, didapatkan dari kajian literatur atau dari teori
yang dituliskan sebelumnya.
Terdapat 2 jenis hipotesis (Creswell, 2003):
a. Hipotesis null, bermanfaat untuk menguji pada populasi, selalu berupa kalimat
negatif yang dinyatakan dalam pertanyaan: ....apakah tidak terdapat perbedaan atau
apakah tidak terdapat hubungan...
b. Hipotesis alternatif, yaitu hipotesis yang berkemungkinan benar, jika hipotesis null
ditolak. Dapat dinyatakan dalam kalimat positif.
Hipotesis dipengaruhi oleh model berpikir karena model berpikir merupakan cara
pandang atau sudut pandang yang digunakan untuk memahami atau menjelaskan suatu
permasalahan penelitian (Beveridge, 1965). Model berpikir atau kerangka pemikiran itu
dapat mencakup pandangan, keyakinan, dan pemahaman tentang sesuatu hal. Ketika
seseorang dihadapkan pada suatu masalah atau pertanyaan penelitian, model berpikir akan
memberikan panduan kepada seseorang untuk merumuskan hipotesis atau perkiraan
sementara yang terjadi. Model berpikir mempengaruhi hipotesis dengan cara-cara berikut:
a. Mengarahkan pencarian informasi yang bermanfaat;
Model berpikir dapat berfungsi sebagai filter bagi informasi yang diterima oleh
seseorang. Seseorang akan lebih cenderung untuk merumuskan hipotesis yang sesuai
dengan pandangan atau keyakinan mereka yang sudah ada. Dan sebaliknya, akan
cenderung untuk diabaikan dan tidak dipertimbangkan informasi yang tidak sesuai
dengan model berpikir mereka.
b. Membentuk asumsi dasar;
Model berpikir seseorang dapat mempengaruhi asumsi-asumsi dasar yang dibuat
dalam pembentukan hipotesis. Asumsi-asumsi dasar dapat membentuk landasan dari
hipotesis yang bersumber dari pandangan yang mendasari model berpikir seseorang.
c. Menentukan variabel dan hubungan;
Model berpikir dapat memengaruhi cara mengidentifikasi variabel yang relevan
dalam suatu masalah atau penelitian, karena dapat memengaruhi cara melihat
hubungan antara variabel -variabel tersebut.
Model bekerja dapat dipengaruhi oleh teori dalam berbagai aspek ilmu karena teori akan
membentuk landasan bagi pemikiran tentang berbagai konsep, masalah, dan fenomena.
Ketika seseorang memahami teori-teori dalam disiplin ilmu tertentu, secara tidak langsung
akan mempengaruhi pengetahuan mereka dalam melihat dan menganalisis dunia sekitar.
Sehingga akan dapat membantu mereka dalam membuat keputusan dan memecahkan
masalah. Pengaruh teori ini dalam pengambilan keputusan dapat berbeda-beda tergantung
pada konteks dan jenis permasalahan yang dihadapi. Teori-teori yang diketahui mungkin
akan digabungkan, dan semakin banyak teori yang diketahui, secara tidak langsung akan
mempengaruhi sesorang dalam membuat keputusan lebih baik dan tentunya ini akan
berpengaruh banyak terhadap bagaimana dia bekerja dan memecahkan masalah.
Hipotesis yang disusun berkontribusi terhadap teori yang ada dalam bidang disiplin yang
dianut melalui peranan berikut:
a. Hipotesis dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menguji kebenaran teori
yang ada. Ketika sebuah hipotesis diuji, kemudian hasilnya dapat dibuktikan benar,
maka dapat disebut bahwa hipotesis mendukung dan menguatkan teori tersebut, dan
jika hipotesis tersebut tidak dapat membuktikan teori yang ada, dapat berkontribusi
terhadap pengembangan dan penelitian yang lebih lanjut (Creswell, 2003);
b. Hipotesis dapat dirumuskan untuk menguji aspek-aspek tertentu yang dianggap
belum memadai, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap kekayaan teori
yang sudah ada;
c. Hipotesis yang berhasil diuji dan dinyatakan terbukti akan melahirkan teori baru;
d. Hipotesis juga akan memicu refleksi dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap
teori-teori yang sudah ada, dan dapat menimbulkan eksplorasi yang lebih mendalam
untuk menjelaskan teori yang ingin dibuktikan kebenarannya.

3. Kesimpulan
Dalam sebuah penulisan ilmiah, dapat disimpulkan bahwa urutan struktur yang dapat
digunakan sebagai panduan dalam menulis yaitu:
a. Statement of Purpose (pernyataan tujuan)
Pertanyaan tujuan berada pada bagian introduction (pendahuluan) yang berfungsi
sebagai perkenalan kepada pembaca pada toik penelitian dan menjadi alasan mengapa
penelitian tersebut itu penting.
b. Research Question (pertanyaan penelitian)
Pertanyaan penelitian akan muncul setelah pernyataan tujuan, dan biasanya hanya
terdiri dari 1 pertanyaan utama. Pertanyaan penelitian memberikan petunjuk
mengenai isu-isu yang ingin ditangani atau pertanyaan-pertanyaan yang ingin dijawab
dalam penelitian.
c. Model
Model menjelaskan bagaimana penelitian akan dilakukan dan menjadi bagian untuk
menjelaskan kerangka kerja atau teori yang digunakan dalam penelitian.
d. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan yang meramalkan hasil dari penelitian.
e. Teori
Teori merupakan hasil dari pengujian dari hipotesis yang kemudian membuktikan
kebenaran dalam hipotesis. Dapat menghasilkan teori baru jika berhasil membuktikan
bahwa teori lama yang dijadikan basis dalam penelitian sudah tidak relevan dengan
kondisi sekarang, atau dapat menjadi teori yang memperkuat teori yang ingin
dibuktikan dalam hipotesis.
4. Referensi

Beveridge, W. I.B., (1965). The Art of Scientific Investigation. Vintage Books.

Creswell, J. W., (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches (2nd edition). London: Sage Publication.

Forcase, Dennis & Richter, Stephen. (1973). Social Research Methods. Prentice-Hall

Daniel & Alkadri, M. [Nulis Jurnal]. (2020, 14 Agustus). Menulis Introduction Sebuah Jurnal
Ilmiah.[Video].Youtube.https://www.youtube.com/watch?v=5UjYgWPb2mw&ab_chann
el=NulisJurnal.

Daniel & Alkadri, M. [Nulis Jurnal]. (2020, 6 Desember). Mengetahui Dasar Penyusunan
ResearchQuestion.[Video].Youtube.https://www.youtube.com/watch?
v=5UjYgWPb2mw&ab_channel=NulisJurnal.

Anda mungkin juga menyukai