Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Kerangka Berfikir

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif

DosenPengampu : NelliMurodah, M.Pd

Oleh :

Siti Farah Azizah ( 342119006 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KI AGENG PEKALONGAN
2021
A. Pendahuluan
Banyak orang tidak melakukan penelitian karena kemiskinan material dan
metodologi. Kemiskinan material dapat berupa kebingungan dengan apa yang akan
diteliti yang bersifat substantive. Adapun kemiskinan metodologi berupa kebingungan
bagaimana cara melakukan penelitian dengan baik dan benar sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Oleh karena itu, untuk menjadi peneliti yang
professional dan handal, harus menguasai substansi yang akan diteliti dan metodologi
penelitiannya, disamping kemampuan menulis dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia
yang baik dan benar (baku).
Salah satu kerangka teoritis adalah kerangka teoritis adalah kerangka berpikir.
Kerangka berpikir adalah pokok utama untuk menentukan suatu masalah yang akan
dikaji. Adapun kerangka berfikir akan mempermudah suatu penelitian. Maka dari itu
dimakalah ini akan membahas mengenai kerangka berfikir untuk mempermudah
penelitian.1

1
Mahmud, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung : CV PustakaSetia, 2011), hlm.38

1
B. Pembahasan
1. Pengertian Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir adalah gambaran alur pemikiran sang peneliti yang
menjelaskan bagaimana peneliti dapat beranggapan layaknya dalam ungkapan
hipotesis. Pentajian kerangka berpikir dapat berupa bagan alur pikir serta
hubungan antar variabel yang diteliti yang mana bagan tersebut juga sebagai
model penelitian.2
Kerangka berpikir adalah narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi)
tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau
dirumuskan. Kerangka berfikir atau pemikiran dalam sebuah penelitian sangat
menentukan dan validitas proses penelitian secara keseluruhan. Melalui uraian
dalam kerangka berfikir, peneliti dapat menjelaskan secara komprehensif variable-
variabel apa saja yang diteliti dan dari teori apa variable-variabel itu diturunkan,
serta mengapa variabel-variabel itu saja yang diteliti. Uraian dalam kerangka
berfikir harus mampu menjelaskan dan menegaskan secara komprehensif asal-
usul variabel yang diteliti, sehingga variabel-variabel yang tercantum didalam
rumusan masalah dan identifikasi masalah semakin jelas asal-usulnya.
Uma Sekaran dalam bukunya Business Research, 1992 dalam
(Sugiyono, 2010) mengemukakan bahwa kerangka berfikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir yang baik
akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.3

2 Dominikus Dolet Unaradjan, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta : Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya 2019) hlm.92
3
Arifd kk.“Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Di Perpustakaan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 1 Praya Barat.”Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan.Vol. 1.
No.2. November 2017. Hlm.104
2. Ciri-Ciri Kerangka Berpikir
Perlu diketahui beberapa cirri-ciri dari kerangka berpikir seperti yang
dilihat dibawah ini :
1) Dapat dikatakan sebagai pemikiran dari susunan instruksi logika yang sudah
diatur dalam rangka menjelaskan variabel yang diteliti
2) Kerangka dibuat untuk menjelaskan instruksi dari aliran logika secara
sistematis
3) Ditujukan untuk memperjelas variabel data yang sedang diteliti sehingga
pengukurannya dapat dirinci secara relevan
4) Dalam kerangka berpikir harus menerangkan : mengapa penelitian ini
dilakukan, bagaimana proses penelitian ini dilakukan, apa yang akan
diperoleh melalui penelitian tersebut, dan untuk apa hasil penelitian tersebut
jika sudah diperoleh.4

3. Kriteria Kerangka Berpikir


Kerangka berpikir hendaknya memenuhi kriteria berikut ini :
a. Teori yang digunakan dalam beragumentasi hendaknya dikuasai
sepenuhnya sesuai dengan perkembangan teori yang mutakhir. Pemilihan
pendekatan ataupun teori yang relative lama agak sukar untuk diterima
ilmuwan lainnya, meskipun argumentasi peneliti sudah baik. Oleh sebab
itu sebaiknya kita selalu mengikuti perkembangan ilmu yang terbaru.
b. Analisis filsafat dari teori-teori keilmuan yang diarahkan terhadap cara
berpikir keilmuan yang mendasari pengetahuan tersebut disebutkan secara
tersurat semua asumsi, postulat atau prinsip yang melandasinya.

4Hardani,dkk. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta : CV PustakaIlmu Group


Yogyakarta, 2020), hlm.322
Penyusunan kerangka berpikir dengan menggunakan argumentasi yang
dapat dipertanggungjawabkan ini akhirnya melahirkan kesimpulan.
Kesimpulan inilah yang menjadi rumusan hipotesis sebagai jawaban
sementara terhadap pemecahan permasalahan penelitian.5

4. Langkah-Langkah Penyusunan Kerangka Berpikir


a. Menentukan sebuah variabel yang lebih detail
Langkah pertama yang harus yang harus dilakukan oleh seorang penelitian
adalah menetapkan variable data yang lebih rinci. Apabila seorang peneliti
ingin mendapatkan berbagai macam teori yang nantinya akan dicari untuk
mendukung terbentuknya kerangka berpikir yang lebih jelas. Berikut beberapa
cara untuk menemukan variabel data yang lebih detail, yaitu :
1) Perhatikan terlebih dahulu judul yang kalian buat
2) Temukan variabel-variabel data dari judul tersebut
3) Lalu tuliskan semua variabel data yang sudah kamu temukan.
b. Membaca buku –buku hasil penelitian
Apabila hal yang pertama sudah dilakukan, maka lahngkah selanjutnya
adalah peneliti harus membaca buku-buku dari hasil penelitian yang relevan.
Buku yang dimaksud disini dapat berupa ensiklopedia, kamus, atau buku teks
yang lainnya. Sedangkan untuk mempelajari hasil penelitian yang dibaca
dapat meliputi jurnal ilmiah, laporan penelitian, tesis, skripsi, maupun
disertasi.
c. Deskripsikan teori dan hasil penelitian
Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi
argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan
hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap
gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan.

5
Masyhuri dan Zinuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktisdan Aplikatif, (Bandung : PT
RefikaAditama, 2008), hlm 114

4
d. Menganalisis teori dan hasil penelitian secara kritis
Tahap keempat yang harus dilakukan adalah menganalisis teori serta
hasil penelitian secara kritis. Namun dalam proses menganalisis, seorang
peneliti dapat mengkaji teori yang sudah ditetapkan sesuai dengan objek
penelitian tersebut atau tidak.
e. Menganalisis komparatif tentang teori dan hasil penelitian
Pada tahap kelima ini, kalian harus melakukan sebuah analisis serta
perbandingan dengan cara membandingkan teori yang satu dengan yang
lainnya.
f. Sintesis kesimpulan
Setelah melakukan beberapa tahap diatas, selanjutnya yang harus
dilakukan adalah peneliti dapat melakukan sintesa atau kesimpulan sementara.
Perpaduan antar variabel akan menghasilkan beberapa kerangka berpikir yang
kemudian dapat digunakan untuk merumuskan sebuah hipotesis
g. Kerangka berpikir
Apabila sintesa kesimpulan tersebut sudah dilakukan, maka tahap yang
terakhir adalah peneliti sudah dapat menyusun skema dari kerangka berpikir,
terdapat dua macam yaitu kerangka asosiatif dan kerangka komparatif.

5. Macam-macamkerangkaberpikir
Terdapat tiga jenis kerangka berpikir yaitu sebagai berikut :
a) Kerangka teoritis
Kerangka teoritis merupakan salah satu jenis kerangka yang didalamnya
menegaskan tentang teori yang dijadikan sebagai landasan serta digunakan
untuk menjelaskan fenomena yang diteliti.
b) Kerangka operasional
Kerangka operasional adalah sebuah kerangka yang di dalamnya
menjelaskan tentang variabel yang diperoleh dari konsep-konsep yang sudah
dipilih dan juga menunjukkan adanya hubungan antara variabel data tersebut
serta menjelaskan hal apa saja yang bisa dijadikan sebagai indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel yang berhubungan.

5
c) Kerangka konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah kerangka yang di dalamnnya
menjelaskan konsep yang terdapat pada asumsi teoritis, yang kemudian
digunakan untuk mengistilahkan unsur yang terdapat dalam objek yang akan
diteliti serta menunjukkan adanya hubungan antara konsep tersebut.6

C. PENUTUP
Kerangka berpikir merupakan gambaran alur pemikiran sang peneliti yang
menjelaskan bagaimana peneliti dapat beranggapan layaknya dalam ungkapan hipotesis.
Pentajian kerangka berpikir dapat berupa bagan alur pikir serta hubungan antar variabel
yang diteliti yang mana bagan tersebut juga sebagai model penelitian.
Dalam menyusun kerangka berpikir hendaknya peneliti memperhatikan langkah-
langkah penyusunannya. Langkah pertama yang harus yang harus dilakukan oleh seorang
penelitian adalah menetapkan variable data yang lebih rinci, apabila hal yang pertama
sudah dilakukan, maka lahngkah selanjutnya adalah peneliti harus membaca buku-buku
dari hasil penelitian yang relevan. Buku yang dimaksud disini dapat berupa ensiklopedia,
kamus, atau buku teks yang lainnya. Setelah membaca buku hasil penelitian peneliti bisa
mendeskripsikan teori dari hasil penelitian. Setelah mendekripsikan peneliti bisa
menganalisis teori dan haasil penelitian tersebut. maka tahap yang terakhir adalah peneliti
sudah dapat menyusun skema dari kerangka berpikir.

6 Hardani, dkk. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta : CV PustakaI lmu Group

Yogyakarta, 2020), hlm.323-324


DAFTAR PUSTAKA

Arif dkk. 2017. “Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Di Perpustakaan Sekolah


Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 1
Praya Barat.”Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan.Vol. 1. No.2

Hardani, dkk. 2020. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta : CV


Pustaka Ilmu Group

Mahmud,2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Pustaka Setia

Masyhuri dan Zinuddin. 2008. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktisdan Aplikatif.


Bandung : PT Refika Aditama

Unaradjan, Dominikus Dolet. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Universitas


Katolik Indonesia Atma Jaya

Anda mungkin juga menyukai