Kerangka Berfikir
Oleh :
1
Mahmud, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung : CV PustakaSetia, 2011), hlm.38
1
B. Pembahasan
1. Pengertian Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir adalah gambaran alur pemikiran sang peneliti yang
menjelaskan bagaimana peneliti dapat beranggapan layaknya dalam ungkapan
hipotesis. Pentajian kerangka berpikir dapat berupa bagan alur pikir serta
hubungan antar variabel yang diteliti yang mana bagan tersebut juga sebagai
model penelitian.2
Kerangka berpikir adalah narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi)
tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau
dirumuskan. Kerangka berfikir atau pemikiran dalam sebuah penelitian sangat
menentukan dan validitas proses penelitian secara keseluruhan. Melalui uraian
dalam kerangka berfikir, peneliti dapat menjelaskan secara komprehensif variable-
variabel apa saja yang diteliti dan dari teori apa variable-variabel itu diturunkan,
serta mengapa variabel-variabel itu saja yang diteliti. Uraian dalam kerangka
berfikir harus mampu menjelaskan dan menegaskan secara komprehensif asal-
usul variabel yang diteliti, sehingga variabel-variabel yang tercantum didalam
rumusan masalah dan identifikasi masalah semakin jelas asal-usulnya.
Uma Sekaran dalam bukunya Business Research, 1992 dalam
(Sugiyono, 2010) mengemukakan bahwa kerangka berfikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir yang baik
akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.3
2 Dominikus Dolet Unaradjan, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta : Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya 2019) hlm.92
3
Arifd kk.“Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Di Perpustakaan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 1 Praya Barat.”Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan.Vol. 1.
No.2. November 2017. Hlm.104
2. Ciri-Ciri Kerangka Berpikir
Perlu diketahui beberapa cirri-ciri dari kerangka berpikir seperti yang
dilihat dibawah ini :
1) Dapat dikatakan sebagai pemikiran dari susunan instruksi logika yang sudah
diatur dalam rangka menjelaskan variabel yang diteliti
2) Kerangka dibuat untuk menjelaskan instruksi dari aliran logika secara
sistematis
3) Ditujukan untuk memperjelas variabel data yang sedang diteliti sehingga
pengukurannya dapat dirinci secara relevan
4) Dalam kerangka berpikir harus menerangkan : mengapa penelitian ini
dilakukan, bagaimana proses penelitian ini dilakukan, apa yang akan
diperoleh melalui penelitian tersebut, dan untuk apa hasil penelitian tersebut
jika sudah diperoleh.4
5
Masyhuri dan Zinuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktisdan Aplikatif, (Bandung : PT
RefikaAditama, 2008), hlm 114
4
d. Menganalisis teori dan hasil penelitian secara kritis
Tahap keempat yang harus dilakukan adalah menganalisis teori serta
hasil penelitian secara kritis. Namun dalam proses menganalisis, seorang
peneliti dapat mengkaji teori yang sudah ditetapkan sesuai dengan objek
penelitian tersebut atau tidak.
e. Menganalisis komparatif tentang teori dan hasil penelitian
Pada tahap kelima ini, kalian harus melakukan sebuah analisis serta
perbandingan dengan cara membandingkan teori yang satu dengan yang
lainnya.
f. Sintesis kesimpulan
Setelah melakukan beberapa tahap diatas, selanjutnya yang harus
dilakukan adalah peneliti dapat melakukan sintesa atau kesimpulan sementara.
Perpaduan antar variabel akan menghasilkan beberapa kerangka berpikir yang
kemudian dapat digunakan untuk merumuskan sebuah hipotesis
g. Kerangka berpikir
Apabila sintesa kesimpulan tersebut sudah dilakukan, maka tahap yang
terakhir adalah peneliti sudah dapat menyusun skema dari kerangka berpikir,
terdapat dua macam yaitu kerangka asosiatif dan kerangka komparatif.
5. Macam-macamkerangkaberpikir
Terdapat tiga jenis kerangka berpikir yaitu sebagai berikut :
a) Kerangka teoritis
Kerangka teoritis merupakan salah satu jenis kerangka yang didalamnya
menegaskan tentang teori yang dijadikan sebagai landasan serta digunakan
untuk menjelaskan fenomena yang diteliti.
b) Kerangka operasional
Kerangka operasional adalah sebuah kerangka yang di dalamnya
menjelaskan tentang variabel yang diperoleh dari konsep-konsep yang sudah
dipilih dan juga menunjukkan adanya hubungan antara variabel data tersebut
serta menjelaskan hal apa saja yang bisa dijadikan sebagai indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel yang berhubungan.
5
c) Kerangka konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah kerangka yang di dalamnnya
menjelaskan konsep yang terdapat pada asumsi teoritis, yang kemudian
digunakan untuk mengistilahkan unsur yang terdapat dalam objek yang akan
diteliti serta menunjukkan adanya hubungan antara konsep tersebut.6
C. PENUTUP
Kerangka berpikir merupakan gambaran alur pemikiran sang peneliti yang
menjelaskan bagaimana peneliti dapat beranggapan layaknya dalam ungkapan hipotesis.
Pentajian kerangka berpikir dapat berupa bagan alur pikir serta hubungan antar variabel
yang diteliti yang mana bagan tersebut juga sebagai model penelitian.
Dalam menyusun kerangka berpikir hendaknya peneliti memperhatikan langkah-
langkah penyusunannya. Langkah pertama yang harus yang harus dilakukan oleh seorang
penelitian adalah menetapkan variable data yang lebih rinci, apabila hal yang pertama
sudah dilakukan, maka lahngkah selanjutnya adalah peneliti harus membaca buku-buku
dari hasil penelitian yang relevan. Buku yang dimaksud disini dapat berupa ensiklopedia,
kamus, atau buku teks yang lainnya. Setelah membaca buku hasil penelitian peneliti bisa
mendeskripsikan teori dari hasil penelitian. Setelah mendekripsikan peneliti bisa
menganalisis teori dan haasil penelitian tersebut. maka tahap yang terakhir adalah peneliti
sudah dapat menyusun skema dari kerangka berpikir.
6 Hardani, dkk. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta : CV PustakaI lmu Group