Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK PENYUSUNAN KERANGKA BERPIKIR

Kelompok 7:

Zein Maula Naufiana Al Haq 200502110020

Ario Gunayanto 2005021100

Dimas Sultoni 200502110062

A. Pengertian Kerangka Berpikir


Kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran yang memuat perpaduan antara teori
dengan fakta, observasi, dan kajian kepustakaan, yang akan dijadikan dasar dalam
kegiatan penelitian.
Kerangka berpikir bisa digambarkan dalam bentuk susunan bagan yang saling
terhubung atau bagan alir. Sehingga kerangka berpikir pada dasarnya adalah susunan
seluruh variable atau segala sesuatu yang nantinya membantu menjalankan penelitian
dengan baik dan benar.
Untuk lebih memahami ap aitu kerangka berpikir, maka ada beberapa pengertian
yang dijelaskan oleh sejumlah ahli. Antara lain:
1. Sapto Handoko
Sapto menjelaskan bahwa kerangka berpikir adalah sebuah penelitian
yang anak meneliti dua variable atau lebih. Kerangka berpikir berisi daftar
variable yang menjadi topik ataupun unsur tertentu yang berhubungan dengan
kegiatan penelitian dan penulisan. Variabel-variabel ini dicatat, lalu
dibandingkan dan dijelaskan dalam tulisan.
2. Sugiyono
Kerangka berpikir menurut Sugiyono adalah model konseptual yang
dimanfaatkan sebagai teori yang ada kaitannya dengan beberapa factor yang
diidentifikasisebagai masalah penting
3. Polancik
Menurutnya kerangka pemikiran adalah diagram yang berperan
sebagai alur logika sistematika tema yang akan ditulis. Sehingga bentuk dari
kerangka berpikir adalah diagram yang saling terhubung.
Hubungan ini berbentuk seperti aliran, sehingga ketika disatukan akan
membentuk jalan cerita yang logis dan mudah dipahami. Kerangka berpikir
akan membantu penulis untuk menyelesaikan tulisan yang dikerjakan dengan
baik dan selesai lebih cepat. 
4. Eecho
Pendapat terakhir disampaikan oleh Eecho. Ia menyampaikan bahwa
kerangka berpikir adalah dasar pemahaman yang akan mempengaruhi dasar
pemahaman orang lain. Sehingga kerangka berpikir merupakan dasar yang
kemudian dituangkan kedalam tulisan maupun kegiatan penelitian

B. Manfaat Kerangka Berpikir


1. Membantu peneliti untuk menguji rumusan masalah dalam penelitian agar lebih
mudah mengambil kesimpulan.
2. Menghubungkan setiap bagian pada penelitian
3. Membantu peneliti untuk menemukan konsep yang digunakan untuk menguraikan
masalah penelitian di lapangan.
4. Memberikan gambaran kepada pembaca terkait metode-metode yang digunakan
5. Mempermudah pemeriksaaan karya ilmiah. Karena gambaran dari penelitian
sudah dipaparkan di bagian ini

C. Macam-Macam Kerangka Berpikir


1. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah jenis kerangka yang digunakan untuk mengurakan
teori yang digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan peristiwa yang ada dalam
penelitian
2. Kerangka Operasional
Kerangka operasional adalah kerangka yang digunakan untuk menjekaskan
Variabel yang dipilih sesuai dengan topik penelitian. Kerangka jenis ini digunakan
untuk menjelaskan hubungan antar variabel
3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah jenis kerangka yang menjelaskan alur pemikiran
terkait satu konsep dengan konsep lainnya untuk memberikan gambaran asumsi
terkait dengan variabel yang diteliti.
D. Cara Membuat Kerangka Pemikiran
1. Membuat atau menemukan variabel
Tahap pertama dalam membuat kerangka berpikir adalah membuat atau
menemukan variabel penelitian atau tulisan. Misalnya dalam penelitian, maka
peneliti perku menentukan variabel mana yang akan diteliti dalam penelitian
tersebut.
2. Mencari tahu hubungan antar variabel
Suatu penelitian tentu membutuhkan dua atau lebih variabel yang saling
berhubungan. Sehingga keduanya mendukung kegiatan penelitian itu sendiri dan
mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan, dan tentunya dijamin akurat.
Hubungan variabel ditentukan berdasarkan hubungan langsung di lapangan.
3. Mencari Referensi
Kegiatan penelitian membutuhkan referensi yang cukup untuk menguatkan
topik penelitian secara teori dan bukti dari hasil penelitian yang relevan. Referensi
atau sumber penelitian bisa diambil dari buku ilmu pengetahuan, artikel online,
jurnal ilmiah, jurnal cetak di perpustakaan, hasil wawancara, dan lain sebagainya.
Referensi yang dikumpulkan kemudian dibaca dan dipahami, untuk menyaring
referensi mana saja yang relevan. Jika sudah maka bisa menuju ke tahap
berikutnya yang memaparkan hubungan informasi dari referensi dengan variabel
yang sudah ditentukan sebelumnya.
4. Memberikan Argumen Teoritis
Argumen teoritis dalam kerangka pemikiran merupakan sebuah upaya untuk
memperoleh jawaban atas rumusan masalah. Dalam prakteknya, membuat
argumen teoritis memerlukan kajian teoretis atau hasil-hasil penelitian yang
relavan. Hal ini dilakukan sebagai petunjuk atau arah bagi pelaksanaan penelitian.

5. Merumuskan model penelitian


Model adalah konstruksi kerangka pemikiran atau kerangka teoritis yang
digambarka dalam bentuk diagram dan atau persamaan-persamaan matematik
tertentu. Sebagai suatu kontruksi kerangka pemikiran, suatu model akan
menampilkan:
a. Jumlah variabel yang diteliti
b. Predikis tentang pola hubungan antar variabel
c. Pemecahan masalah hubungan antar variabel
d. Jumlah parameter yang diestimasi

Anda mungkin juga menyukai