Kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran yang memuat perpaduan antara teori dengan fakta, observasi, dan kajian kepustakaan, yang akan dijadikan dasar dalam kegiatan penelitian. Kerangka berpikir bisa digambarkan dalam bentuk susunan bagan yang saling terhubung atau bagan alir. Sehingga kerangka berpikir pada dasarnya adalah susunan seluruh variable atau segala sesuatu yang nantinya membantu menjalankan penelitian dengan baik dan benar. Untuk lebih memahami ap aitu kerangka berpikir, maka ada beberapa pengertian yang dijelaskan oleh sejumlah ahli. Antara lain: 1. Sapto Handoko Sapto menjelaskan bahwa kerangka berpikir adalah sebuah penelitian yang anak meneliti dua variable atau lebih. Kerangka berpikir berisi daftar variable yang menjadi topik ataupun unsur tertentu yang berhubungan dengan kegiatan penelitian dan penulisan. Variabel-variabel ini dicatat, lalu dibandingkan dan dijelaskan dalam tulisan. 2. Sugiyono Kerangka berpikir menurut Sugiyono adalah model konseptual yang dimanfaatkan sebagai teori yang ada kaitannya dengan beberapa factor yang diidentifikasisebagai masalah penting 3. Polancik Menurutnya kerangka pemikiran adalah diagram yang berperan sebagai alur logika sistematika tema yang akan ditulis. Sehingga bentuk dari kerangka berpikir adalah diagram yang saling terhubung. Hubungan ini berbentuk seperti aliran, sehingga ketika disatukan akan membentuk jalan cerita yang logis dan mudah dipahami. Kerangka berpikir akan membantu penulis untuk menyelesaikan tulisan yang dikerjakan dengan baik dan selesai lebih cepat. 4. Eecho Pendapat terakhir disampaikan oleh Eecho. Ia menyampaikan bahwa kerangka berpikir adalah dasar pemahaman yang akan mempengaruhi dasar pemahaman orang lain. Sehingga kerangka berpikir merupakan dasar yang kemudian dituangkan kedalam tulisan maupun kegiatan penelitian
B. Manfaat Kerangka Berpikir
1. Membantu peneliti untuk menguji rumusan masalah dalam penelitian agar lebih mudah mengambil kesimpulan. 2. Menghubungkan setiap bagian pada penelitian 3. Membantu peneliti untuk menemukan konsep yang digunakan untuk menguraikan masalah penelitian di lapangan. 4. Memberikan gambaran kepada pembaca terkait metode-metode yang digunakan 5. Mempermudah pemeriksaaan karya ilmiah. Karena gambaran dari penelitian sudah dipaparkan di bagian ini
C. Macam-Macam Kerangka Berpikir
1. Kerangka Teoritis Kerangka teoritis adalah jenis kerangka yang digunakan untuk mengurakan teori yang digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan peristiwa yang ada dalam penelitian 2. Kerangka Operasional Kerangka operasional adalah kerangka yang digunakan untuk menjekaskan Variabel yang dipilih sesuai dengan topik penelitian. Kerangka jenis ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel 3. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah jenis kerangka yang menjelaskan alur pemikiran terkait satu konsep dengan konsep lainnya untuk memberikan gambaran asumsi terkait dengan variabel yang diteliti. D. Cara Membuat Kerangka Pemikiran 1. Membuat atau menemukan variabel Tahap pertama dalam membuat kerangka berpikir adalah membuat atau menemukan variabel penelitian atau tulisan. Misalnya dalam penelitian, maka peneliti perku menentukan variabel mana yang akan diteliti dalam penelitian tersebut. 2. Mencari tahu hubungan antar variabel Suatu penelitian tentu membutuhkan dua atau lebih variabel yang saling berhubungan. Sehingga keduanya mendukung kegiatan penelitian itu sendiri dan mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan, dan tentunya dijamin akurat. Hubungan variabel ditentukan berdasarkan hubungan langsung di lapangan. 3. Mencari Referensi Kegiatan penelitian membutuhkan referensi yang cukup untuk menguatkan topik penelitian secara teori dan bukti dari hasil penelitian yang relevan. Referensi atau sumber penelitian bisa diambil dari buku ilmu pengetahuan, artikel online, jurnal ilmiah, jurnal cetak di perpustakaan, hasil wawancara, dan lain sebagainya. Referensi yang dikumpulkan kemudian dibaca dan dipahami, untuk menyaring referensi mana saja yang relevan. Jika sudah maka bisa menuju ke tahap berikutnya yang memaparkan hubungan informasi dari referensi dengan variabel yang sudah ditentukan sebelumnya. 4. Memberikan Argumen Teoritis Argumen teoritis dalam kerangka pemikiran merupakan sebuah upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah. Dalam prakteknya, membuat argumen teoritis memerlukan kajian teoretis atau hasil-hasil penelitian yang relavan. Hal ini dilakukan sebagai petunjuk atau arah bagi pelaksanaan penelitian.
5. Merumuskan model penelitian
Model adalah konstruksi kerangka pemikiran atau kerangka teoritis yang digambarka dalam bentuk diagram dan atau persamaan-persamaan matematik tertentu. Sebagai suatu kontruksi kerangka pemikiran, suatu model akan menampilkan: a. Jumlah variabel yang diteliti b. Predikis tentang pola hubungan antar variabel c. Pemecahan masalah hubungan antar variabel d. Jumlah parameter yang diestimasi