Anda di halaman 1dari 7

Mtode Penelitian : Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual

1. Pengertian Kerangka Konseptual


Proses teoritis berkaitan dengan kegiatan untuk menjelaskan masalah dengan
menggunakan teori yang relevan, serta menyusun kerangka teoritis/kerangka konsep yang
digunakan dalam penelitian.
Konsep adalah abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan menggeneralisasi suatu
pengertian. Konsep tak bisa diamati, tak bisa diukur secara langsung. Agar bisa diamati
konsep harus dijabarkan dalam variabel-variabel. Misalnya, konsep ilmu alam lebih jelas dan
konkrit, karena dapat diketahui dengan paca indera. Sebaliknya, banyak konsep ilmu – ilmu
sosial menggambarkan fenomena sosial yang bersifat abstrak dan tidak segera dapat
dimengerti. Seperti konsep tentang tingkah laku, kecemasan, kenakalan remaja dan
sebagainya. Oleh karena itu perlu kejelasan konsep yang dipakai dalam penelitian.
Kerangka konsep merupakan susunan kontruksi logika yang diatur dalam rangka
menjelaskan variabel yang diteliti. Dimana, kerangka ini dirumuskan untuk menjelaskan
konstruksi aliran logika untuk mengkaji secara sistematis kenyataan empirik. kerangka
pemikiran/ kerangka konseptual ini ditujukan untuk memperjelas variabel yang diteliti
sehingga elemen pengeukurnya dapat dirinci secara kongkrit. Adapun peranan teori dalam
kerangka pemikiran yakni sebagai berikut :
a. sebagai orientasi dari masalah yang diteliti
b. sebagai konseptualisasi dan klasifikasi yang memberikan petunjuk tentang kejelasan konsep,
fenomena dan variabel atas dasar pengelompokan tertentu
c. sebagai generalisasi; teori memberikan rangkuman terhadap generalisasi empirik dan antar
hubungan dari berbagai proposisi yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu baik yang
akan diuji maupun yang telah diterima
d. ebagai peramal fakta; teori dapat melakukan peramalan dengan membuat ekstrapolasi dari
yang sudah diketahui terhadap yang belum diketahui
Dengan adanya kerangka konseptual maka minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam
bentuk yang layak diuji dan akan memudahkan penyusunan hipotesis, serta memudahkan
identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel bebas, tergantung, kendali, dan
variabel lainnya.
Contoh :
“pendidikan” adalah konsep. Agar dapat diukur maka dijabarkan dalam bentuk variabel,
misalnya “tingkat pendidikan atau jenis pendidikan”. “Ekonomi keluarga” adalah konsep,
maka diubah menjadi variabel “tingkat penghasilan”. Kedua konsep tersebut dapat disebut
sebagai variabel bebas. Sedangkan konsep lainnya dapat disebut sebagai variabel terikat,
misalnya perilaku membuang sampah.
Oleh karena itu, peneliti harus “konsisten” dalam memakainya. dari uraian pengertian
tersebut di atas, maka dapat disimpulkan beberapa pengertian dan peranan dari kerangka
konseptual dalam suatu penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep –
konsep atau variable – variable yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan
dilaksanakan. Kerangka konseptual diharapkan akan memberikan gambaran dan
mengarahkan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti.
Kerangka konseptual merupakan suatu bentuk proses dari keseluruhan dari proses
penelitian dimana Kerangka konseptual harus menerangkan:
a. Mengapa penelitian dilakukan ?
Penelitian dilakukan untuk mencari suatu kebenaran dari data atau masalah yang ditemukan.
seperti, membandingkan hasil penelitian yang telah ada dengan penelitian yang sedang atau
yang akan dilakukan sekarang, membantah atau membenarkan hasil penelitian sebeumnya,
menemukan suatu kajian baru (ilmu baru) yang akan digunakan dalam menjawab masalah-
masalah yang ada.
b. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
Proses penelitian dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan yang akan
diperlukan, ada yang melakukan penelitian dengan metode sampling, olah literarute (studi
pustaka), studi kasus dan lain sebagainya.
c. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?
Apa yang akan di peroleh dari sebuah penelitian tergantung dari pemikiran yang sebelumnya
tercantum dalam kerangka pemikiran, walaupun secara umum tidak semuanya apa yang di
inginkan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan sebelumnya.
d. Untuk apa hasil penelitian diperoleh ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas kita bisa kembali ke point satu “mengapa penelitian itu
dilakukan”? yakni untuk mencari kebenaran akan sesuatu masalah yang kontropersi di
kalangan masyarakat atau untuk membantah opini atau mitos yang tersebar sejak turun-
temurun.
Pada intinya hasil penelitian yang diperoleh seharusnya bermanfaat bagi banyak
kalangan masyarakat, sehingga penelitian itu tidak di anggap sia-sia. Kerangka konseptual
dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila penelitian berkenaan dengan dua variabel
atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri,
maka perlu dilakukan deskripsi teoritis masing-masing variabel dengan argumentasi terhadap
variasi besarnya variabel yang diteliti.
Kerangka konseptual yang baik menurut Uma Sekaran sebagaimana yang dikutip oleh
Sugiyono dalam Iskandar (2008: 54) sebagai berikut:
1. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti harus jelas.
2. Kerangka konseptual haruslah menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang akan
diteliti, dan ada teori yang melandasi.
3. Kerangka konseptual tersebut lebih selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram,
sehingga masalah penelitian yang akan dicari jawabannya mudah dipahami.
Iskandar (2008:55) mengemukakan bahwa dalam penelitian kuantitatif, kerangka
konseptual merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari
jawaban-jawaban ilmiah terhadap masalah-masalah penelitian yang menjelaskan tentang
variabel-variabel, hubungan antara variabel-variabel secara teoritis yang berhubungan dengan
hasil penelitian yang terdahulu yang kebenarannya dapat diuji secara empiris.
Pemilihan kerangka konseptual yang tepat pada sebagian besar penelitian ditentukan oleh
beberapa landasan, yaitu :
1. Landasan pertama berpikir deduktif; analisisteori, konsep, prinsip, premis yang berhubungan
dengan masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu peneliti harus membuatan alisis secara
hati-hati dan kritis serta menelaah semua kepustakaan yang berhubungan dengan subyek
penelitian secara cermat, sebelum memformulasikan hipotesis yang bertujuan untuk
menjawab pertanyaan penelitian tersebut.
2. Landasan kedua berpikir induktif; analisis penelusuran hasil penelitian orang lain yang
mendahului yang terkait dengan masalah dan tujuan penelitian.
3. Landasan ketiga adalah merumuskan permasalahan dan penetapan tujuan penelitian atas
dasar sintesis dari analisis landasan pertama dan kedua dengan cara berpikir kreatif-inovatif;
sintesis pengalaman, teori, fakta, tujuan penelitan dan logika berpikir kreatif disusun menjadi
kerangka konseptual penelitian.
2. Tahap Penyusunan kerangka konseptual
Kerangka konseptual penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian. Untuk itu langkah-langkah yang
dilakukan sebelum membuat kerangka konseptual ini adalah :
1. Seleksi dan definisi konsep (logika berpikir untuk mencoba menjelaskan atau atribut dari
masalah yang akan diteliti)
2. Mengembangkan pernyataan hubungan.
3. Mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka. Yang meliputi :
 Disesuaikan dengan pernyataan masalah.
 penjelasan bagaimana hubungan masalah dengan variabel yang lain, yang diduga sebagai
penyebab timbulnya masalah. Arah kerangka sesuaikan dengan variable yang akan diteliti
dengan mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka dengan membuat garis mana yang
diteliti dan tidak dengan menggunakan garis sambung atau terputus, serta buat panah untuk
bagian yang ada pengaruhnya dan tidak untuk bagian yang tidak ada pengaruh.
Kerangka konseptual juga berperan untuk mengidentifikasi jaringan hubungan antar
variable yang dianggap penting bagi masalah yang sedang diteliti. Dengan demikian,
sangatlah penting untuk memahami apa arti variable dan apa saja jenis variable yang ada
yang berkaitan dengan konsep dari masalah yang ditelit tersebut.
Sebagai contoh, penulis akan mencoba menerapkan kerangka konseptual yang penulis
desain pada paper penelitian yang berjudul :

“Pengaruh Kreativitas dan Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
Kelas X SMA Negeri 78 Jakarta Tahun Ajaran 2012/2013”.

Keterangan :
Berdasarkan kerangka pemikiran dapat dijelaskan mengenai definisi operasional dari
variabel-variabel yang tersebut di atas yaitu:
1. Variabel Kreativitas
a) Kelancaran
Berdasarkan kata-kata yang digunakan dalam menjawab pertanyaan.
b) Keluwesan
Meliputi keluwesan dalam struktur kalimat dan konten/gagasan.
c) Keaslian
Sejauh mana konten atau gaya pemikiran menunjukkan keasliannya.
d) Pengembangan
Kemampuan untuk membumbui jawaban sehingga tampak lebih kaya.
2. Variabel Minat Belajar
a) Kesadaran
Kesadaran pada taraf ini adalah kesadaran terhadap sesuatu yang ada dalam satu situasi, baik
berupa fenomena atau objek. Dalam hal ini kesadaran siswa dalam mengikuti seluruh
kegiatan yang ada dalam pelajaran IPS.
b) Kemauan
Kemauan dimaksudkan sebagai dorongan keinginan yang terarah ada suatu tujuan dan
dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Kemauan untuk menerima, menggambarkan
tingkah laku individu yang mau menerima stimulus, atau dengan kata lain, individu
mempunyai kemauan untuk menerima rangsang yang ditimbulkan oleh fenomena atau objek.
Kemauan itu merupakan dorongan keinginan dan perhatian pada suatu obyek, sehingga akan
muncul minat dari individu yang bersangkutan terhadap obyek tersebut.
c) Perhatian
Seseorang tertarik pada suatu obyek karena obyek tersebut mempunyai daya tarik bagi
dirinya sehingga ia tertarik untuk berkecimpung dalam obyek tersebut. Perhatian erat
kaitannya dengan minat seseorang. Apabila individu memiliki minat terhadap obyek itu
biasanya timbul perhatian yang spontan, secara otomatis perhatian itu akan timbul.
d) Perasaan senang
Minat merupakan keterlibatan perasaan seseorang terhadap suatu obyek atau perasaan
seseorang yang tidak dapat dipisahkan dengan obyek atau aktivitas, karena adanya kaitan
antara individu dengan aktivitas yang disukai.
Perasaan senang pada suatu obyek akan menimbulkan minat, perasaan senang tersebut
menyebabkan individu berkeinginan untuk menguasai suatu obyek.
Berdasarkan teori-teori dan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka penulis
merumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. Ada pengaruh yang signifikan kreatifitas terhadap prestasi belajar siswa Kelas X SMA
Negeri 78 Jakarta Tahun Ajaran 2012/2013”.
2. Ada pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap pretasi belajar siswa Kelas X SMA
Negeri 78 Jakarta Tahun Ajaran 2012/2013”.

3. Manfaat Kerangka Konseptual


Jika kerangka konsep digunakan untuk memberi landasan atau dasar berpijak penelitian,
maka kerangka konsep dimaksudkan pula untuk menjelaskan makna dan maksud dari teori
yang dipakai, atau menjelaskan kata – kata yang masih abstrak pengertiannya dalam teori
tersebut, dan dapat juga digunakan untuk menjelaskan makna kata – kata yang tertera dalam
judul penelitian. Adapun manfaat dari kerangka konseptual yakni ;
a) membantu peneliti untuk menempatkan penelitiannya dalam konteks yang lebih luas.
b) menguji apakah perumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapainya logis.
c) menemukan konsep-konsep yang dapat dipakainya untuk masalah penelitian yang akan
dilaksanakan.

Penutup

A. Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai
dengan makalah Kerangka Konsep merupakan suatu generalisasi yang terdiri dari teori
kontruksi dari berbagai realitas sosial yang dapat menjelaskan suatu masalah tertentu. Teori
akan memberikan rangkuman terhadap generalisasi empirik serta antar hubungan dari
berbagai proposisi terutama kesimpulan umum yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu
baik yang akan diuji maupun yang telah diterima.
Kerangka konsep diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang pengertian dari konsep
yang ada, hubungannya satu dengan yang lain serta bentuk kesaling hubungannya yang ada
dan kerangka berpikir ini nantinya akan dikonfirmasikan kembali menjadi hipotesis.

B. Saran
Salah satu cara untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang keangka konseptual
adalah dengan memperkaya bacaan kajian pustaka.
Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam
menyusun kerangka konseptual yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini
merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan.
Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variable yang disusun dari
berbagai teori yang telah dideskripsikan. Dimana kerangka konseptual merupakan hipotesis
yang berperan sebagai jawaban sementara.
Penulis menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna. Dan kami juga butuh
saran/ kritikan dari pembaca demi kesempurnaan penulisan makalah dikemudian hari.
Daftar Pustaka

Husaini Usman. (2006). Pengantar Statistika. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif).
Jakarta: Gaung Persada Press.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Yogi.(2013).KerangkaKonseptual.Diambildarihttp://yogipoltek.wordpress.com/2013/05/23/k
erangka-konseptual/

Anda mungkin juga menyukai