dan Konsep
Kelompok 4
Anggota Kelompok
01 02
Nurhaliza Azzahra Princess Ghina
03
Zhafirah Divya
01
Kerangka teori
Kerangka teori
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mengenal lebih lanjut tentang teori, di
antaranya:
1. Teori merupakan proposisi yang terdiri atas konstruk yang telah didefinisikan
secara luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam proposisi tersebut secara
jelas
2. Teori menjelaskan hubungan antarvariabel sehingga pandangan yang sistematik
dari fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut menjadi lebih jelas
3. Teori menerangkan fenomena dengan cara yang saling berhubungan.
Berikut ini adalah definisi dan pengertian teori menurut beberapa
ahli:
1. Jonathan H. Turner: Teori adalah proses mengembangkan ide yang membantu peneliti menjelaskan bagaimana dan
mengapa suatu peristiwa
2. Little John & Karen Foss: Teori adalah sistem konsep yang abstrak dan terjadi. hubungan-hubungan konsep tersebut
membantu peneliti untuk memahami fenomena.
3. Kerlinger. Teori adalah konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis
dari fenomena.
4. Travers: Teori terdiri atas generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena.
5. Emory-Cooper. Teori adalah suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variabel yang berhubungan satu sama lain
secara sistematis dan telah digeneralisasi sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi fenomena (fakta-fakta)
tertentu.
6. Calvin S. Hall & Gardner Linzey: Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi
tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti.
7. King: Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan, memiliki hubungan dan dapat diamati dalam dunia
nyata (secara empirik).
Fungsi Kerangka Teoretis dalam Penelitian
1. Penelitian Kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif, teori ditempatkan di awal rencana penelitian atau deduktif yang bertujuan menguji suatu
teori. Dengan kata lain, dalam penelitian kuantitatif, peneliti menentukan teori terlebih dahulu, kemudian mengumpulkan
data untuk menguji teori berdasarkan fakta.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif tidak diawali oleh teori untuk menguji atau membuktikan hipotesis.
Teori dapat muncul selama pengumpulan data dan tahap-tahap analisis penelitian yang akan
digunakan dalam proses penelitian sebagai dasar perbandingan dengan teori lain. Peneliti
harus menyusun suatu teori baru dengan menggunakan model induktif pemikiran atau logika.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti memulainya dengan mengumpulkan informasi rinci dan
membentuk kategori atau tema hingga muncul teori atau pola. Penempatan dan perencanaan
teori atau pola dalam penelitian kualitatif adalah membandingkan penelitian dengan
penelitian lain. Teori dapat menjadi hasil akhir dari penelitian kualitatif. Apabila dalam
penelitian kualitatif, teori ditemukan di bagian awal penelitian, hal ini dapat dipandang
sebagai teori yang sedang berkembang.
Cara Mengembangkan Kerangka
Teoritis
Induksi Deduksi
Menarik kesimpulan dari satu atau Bergerak dari hal umum ke khusus dan
lebih fakta untuk diberlakukan secara penjelasan ke fakta. Dimana
umum. Bergerak dari suatu fakta kesimpulan merupakan akibat dari
menuju penjelasan. alasan yang diajukan
Kerangka Teoritis dan Telaah Pustaka
● Tujuan utama menelaah literatur: menentukan apa yang telah dilakukan dalam penelitian
sebelumnya yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Sehingga menjadi fondasi yang
solid dalam pengembangan kerangka teoritis. Dimana kerangka teoritis adalah yang mendasari
seluruh proyek penelitian.
Manfaat relevansi:
● Menentukan apa atau siapa yang akan atau tidak akan dikaji.
● Menegaskan adanya beberapa hubungan. Untuk membantu peneliti merumuskan tujuan atau
pertanyaan penelitian yang jelas.
● Menunjukkan strategi penelitian dan prosedur khusus, serta pengukuran instrumen dalam
penyelidikan masalah (memudahkan interferensi hasil penelitian).
Penempatan Telaah Pustaka dan Teori
Penelitian
1. Gunakan literatur secara deduktif sebagai dasar untuk mengajukan pertanyaan
penelitian atau hipotesis.
➔ Konsep, istilah, dan definisi digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian,
keadaan, kelompok atau individu yang menjadi subjek penelitian gizi dan kesehatan.
➔ Ada dua jenis konsep, yaitu konsep yang jelas berhubungan dengan fakta atau realitas yang
mewakili dan konsep yang lebih abstrak atau samar hubungannya dengan fakta atau realitas,
seperti morbiditas, mortalitas, fertilitas, persepsi kesehatan, dan kesejahteraan.
➔ Kerangka konsep penelitian merupakan kerangka hubungan di antara konsep yang ingin
diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Dikembangkan kepada tujuan
penelitian yang telah dirumuskan, serta didasari oleh kerangka teori yang telah disajikan
dalam tinjauan kepustakaan sebelumnya.
— Fungsi Kerangka Konsep
Asas dalam pembuatan kerangka pikir dan kerangka konsep bergantug pada kepentingan
penelitian yang dilakukan ( syarat menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana, magister, atau
doktor)
● Untuk sarjana, kerangka konsep mengacu pada konsep yang telah ada (cukup satu). variabel
yang membentuk kerangka konsep disesuaikan dengan variabel yang relevan dengan
permasalahan yang ada (tujuan penelitian)
● Untuk magister, selain berdasarkan kerangka konsep yang ada (dapat lebih dari satu)
diharuskan memasukan ide atau gagasan baru. setidaknya, ada modifikasi variabel yang
disesuaikan dengan realita di lapangan.
● Untuk doktor, konsep yang ada harus dimodifikasi, yang berarti mahasiswa program doktor
harus juga memberikan ide dan gagasan inovatif dalam mengembangkan konsep.
Cara Mengembangkan Kerangka Konsep
Variabel Hipotesis
Proses Konseptualisasi dalam Menggembangkan Kerangka
Konsep
Kata “kerangka” mengandung makna suatu gambaran hubungan antara satu bagiam dan bagian lain, yang
jika diikuti kata “konsep”, dapat berarti gambaran hubungan antarkonsep. Apabila dihubungkan satu sama
lain untuk dapat memberi gambaran fenomena, hubungan antarkonsep tersebut disebut dengan Kerangka
Konsep.
Kerangka konsep umumnya digambarkan dengan menggunakan anak panah. apabila hubungan antarkonsep
tersebut merupakan hubungan sebab-akibat, lambangnya adaah anak panah satu arah, tetapi jika
hubungannya bersifat korelatif, digunakan anak panah dua arah.
Hal penting dalam membuat bagan kerangka konsep adalah pembaca dapat mengerti secara mudah
hubungan antarkonsep yang digambarkan dengan bagan-bagan tersebut.
Berikut adalah beberapa tahap yang disebut proses
konseptualisasi, pada gambar 4.1
Beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebelu membuat kerangka konsep :