Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KAJIAN TEORI
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas terstruktur pada matakuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan

Disusun oleh kelompok 5


1. MELDA PUTRI UTAMI (2110201074)
2. ALDI JALIL FADLI (2210201003)

DOSEN PENGAMPU :
RERI SEPRINA ANGGRAINI, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
karya ilmiah tentang " KAJIAN TEORI ".

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat


kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian
dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini


memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Sungai Penuh, 10 oktober 2023.

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mempersiapkan penelitian teoritis merupakan suatu hal yang
penting ketika menulis sebuah karya ilmiah. Proses pengembangan
teori penelitian merupakan proses yang sebenarnya menentukan
langkah penelitian selanjutnya. Oleh karena itu, peneliti perlu
mencermati permasalahan penelitian teoritis.
Pemilihan teori yang sesuai dengan topik penelitian merupakan
proses yang sangat penting untuk penyusunan hipotesis karya
ilmiah. Hal ini memerlukan kecapakan dan strategi tertentu. Seorang
peneliti akan mudah menyusun kajian teori manakala ia paham betul
topik masalah yang hendak dibahas ditelitinya, kemudian ia memiliki
kemampuan untuk menemukan referensi yang dibutuhkan.
Keterkaitan antara bagian dari kajian teori akan menjadi dasar dari
penelitian tersebut. Sehingga bersamaan dengan pencarian dan
penemuan masalahnya itulah para peneliti mencari dan menemukan
referensi yang relevan dengan topik kajiannya, selain itu kajian teori
merupakan bagian dari proposal penelitian, yang merupakan langkah
awal dari proses penelitian.
Maka dari itu seorang peneliti benar-benar harus memahami apa
itu kajian teori, macam-macam teori, peran dan fungsi teori, langkah-
langkah Menyusun teori sebelum terjun melakukan penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kajian teori ?
2. Bagaimana penyusunan dari kajian teori ?
3. Apa manfaat dari kajian teori ?
4. Apa sumber kajian teori ?

3
5. Bagaimana Menyusun kerangka berfikir ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut :
1. Untuk memahami pengertian dari kajian teori
2. Untuk mngetahui cara penyusunan kajian teori
3. Untuk mengetahui manfaat dari penulisan kajian teori
4. Untuk mengetahui sumber kajian teori
5. Untuk mengetahui cara Menyusun kerangka berfikir

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teori
1. Pengertian kajian teori
Para ahli mengemukakan banyak definisi teori, Menurut Kerlinger
Suatu teori ialah seperangkat konstruk (konsep), batasan, dan proposisi
yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomen dengan
merinci hubungan-hubungan antarvariabel, dengan tujuan menjelaskan
dan memprediksi gejala itu.
Batasan di atas mengandung tiga hal. Pertama, sebuah teori adalah
seperangkat proposisi yang terdiri atas konstruk-konstruk yang
terdefinisikan dan saling terhubung. Kedua, teori menyusun antar
hubungan seperangkat variabel (konstruk) dan dengan demikian
merupakan suatu pandangan sistematis mengenai fenomen-fenomen
yang dideskripsikan oleh variabel- variabel itu. Ketiga, dengan sebuah
teori kita bisa membuat sebuah prediksi yang sukses, maka teori itu
terkukuhan dan sudah cukup. dalam pembuatan prediksi yang sukses
itu diperlukan kontrol yang baik pula karena ini saling terkait.
Sitirahayu Haditomo menyatakan bahwa suatu teori akan
memperoleh arti yang penting bila ia lebih banyak dapat melukiskan,
menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada.
Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa
teori adalah kerangka konseptual atau model abstrak yang digunakan
untuk menjelaskan fenomena, mengidentifikasi hubungan, atau
mengatur pengetahuan dalam bidang tertentu. Teori adalah hasil
pemikiran, analisis, dan penelitian yang cermat dan sering kali
digunakan untuk memahami, memprediksi, atau mengendalikan situasi
atau fenomena tertentu.
Menurut (KBBI) kajian adalah mengkaji artinya belajar,
mempelajari, memeriksa, memikirkan, menguji, atau menelaah.

5
Adapun untuk mengkaji sesuatu dengan benar, diperlukan metode
kajian. Hal ini yang kemudian ada istilah kata kajian yang digunakan
untuk mengkaji sebuah penelitian ilmiah.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa,
kajian adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada proses
memeriksa, mempelajari, atau menyelidiki suatu topik, masalah, atau
fenomena tertentu untuk tujuan mempelajari, mengumpulkan
informasi, atau memperoleh pemahaman yang lebih dalam. Studi dapat
dilakukan di berbagai bidang, termasuk sains, seni, bisnis, ilmu sosial
dan banyak lainnya.
Secara umum, kajian teori adalah proses eksplorasi, analisis, dan
penguasaan terhadap berbagai teori, konsep, dan pandangan yang
relevan dalam suatu disiplin ilmu atau bidang penelitian. Ini membantu
peneliti atau akademisi untuk memahami kerangka kerja konsep yang
ada, mengidentifikasi kesenjangan dalam pengetahuan, dan
merumuskan dasar-dasar teori untuk penelitian atau pemikiran lebih
lanjut dalam bidang tersebut.
Sedangkan menurut pendapat Robert Dubin: seorang sosiolog,
menggambarkan kajian teori sebagai usaha untuk mengorganisasi,
mengintegrasikan, dan menyebarkan berbagai konsep dan prinsip yang
ada dalam suatu bidang penelitian. Ini membantu dalam pembentukan
kerangka konsep kerja yang kuat untuk penelitian.
kajian teori adalah proses eksplorasi, analisis, dan penguasaan
terhadap berbagai teori, konsep, dan pandangan yang relevan dalam
suatu disiplin ilmu atau bidang penelitian. Ini membantu peneliti atau
akademisi untuk memahami kerangka kerja konsep yang ada,
mengidentifikasi kesenjangan dalam pengetahuan, dan merumuskan
dasar-dasar teori untuk penelitian atau pemikiran lebih lanjut dalam
bidang tersebut.

6
2. Macam macam teori penelitian
Pendapat Sugiyono membedakan teori menjadi tiga macam,
antara lain :
a. Teori yang deduktif: memberi keterangan yang dimulai
dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke
arah data yang akan diterangkan.
b. Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data
ke arah teori, Dalam bentuk ekstrim titik pandang yang
positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.
c. Teori yang fungsional: di sini nampak suatu interaksi
pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data
mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan
teori kembali mempengaruhi data

Berikut adalah beberapa jenis teori penelitian yang umum


digunakan:

a. Teori Positivistik : : Teori ini berkaitan dengan


penelitian ilmiah yang bersifat objektif dan berusaha
untuk mengungkapkan hukum-hukum umum dalam
fenomena yang diamati.Teori positivistik penyampaian
penggunaan metode ilmiah dan pengukuran empiris.
b. Teori Konstruktivis : Teori ini fokus pada pemahaman
subjektif individu dan mengakui bahwa realitas bisa
berbeda bagi setiap orang. Pemahaman dan konstruksi
individu terhadap realitas adalah fokus utama teori ini.
c. Teori Interpretatif : Teori ini interpretasi dan
pemahaman subjektif terhadap fenomena. Penelitian
interpretatif sering digunakan dalam bidang sosiologi,
antropologi, dan studi budaya.
d. Teori Struktural-Fungsional : Teori ini fokus pada
bagaimana berbagai elemen dalam suatu sistem saling

7
berinteraksi untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas
sistem. Teori ini sering digunakan dalam sosiologi dan
antropologi.
e. eori Konflik : Teori ini menyoroti konflik dan
ketidaksetaraan.
B. Penyusunan kajian teori
Sugiyono (2014) mengatakan bahwa secara umum langkah-
langkah untuk dapat melakukan kajian teori adalah sebagai berikut :
1. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya
2. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal
ilmiah, laporan penelitian, (Skripsi, Thesis, Disertasi) yang
sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel
yang diteliti
3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan
dengan setiap variabel yang akan diteliti. (Untuk referensi yang
berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian,
permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel
sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan
dan saran yang diberikan).
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap
sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber
yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian
yang akan dilakukan.
5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang
akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dna buatlah rumusan
dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang
dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai
sumber sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.
Sumber- sumber bacaan yang dikutip atau digunakan sebagai
landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.

8
C. Manfaat Kajian teori
Kajian teori memiliki banyak manfaat yang penting dalam berbagai
bidang, terutama dalam penelitian ilmiah, akademis, dan
pengembangan konsep. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama
dari kajian secara teori lengkap dan jelas
1. Memahami Dasar Konsep: Kajian teori membantu individu
atau peneliti untuk memahami dasar-dasar konsep dalam suatu
bidang. Ini memberikan landasan pemahaman yang kuat untuk
memulai penelitian atau pengembangan lebih lanjut.
2. Mengidentifikasi Kesenjangan Pengetahuan: Dengan mengkaji
teori-teori yang ada, Anda dapat mengidentifikasi kesenjangan
dalam pengetahuan atau perkembangan yang belum dapat
dijelaskan atau dipahami secara mampu. Hal ini dapat
merangsang penelitian lebih lanjut untuk mengisi keseluruhan
ini.
3. Merumuskan Hipotesis: Kajian teori membantu dalam
merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang relevan.
Ini membantu mengarahkan penelitian dengan cara yang
sistematis dan terinformasi.
4. Mendukung Pengambilan Keputusan: Dalam konteks bisnis
atau manajemen, teori kajian dapat membantu dalam
pengambilan keputusan yang lebih baik. Ini membantu
organisasi atau individu untuk memahami teori-teori yang
relevan dalam pengambilan keputusan strategi.
5. Memperluas Wawasan: Kajian teori membuka wawasan
tentang apa yang sudah diketahui dalam suatu bidang dan
membantu individu untuk mengembangkan pemahaman yang
lebih luas tentang topik tersebut.

9
D. Sumber Kajian Teori
Sumber kajian teori adalah referensi atau bahan bacaan yang
digunakan oleh peneliti, mahasiswa, atau cendekiawan untuk
mendukung atau mengembangkan teori dalam suatu bidang ilmu.
Pembahasan sumber penelitian teoritis menyangkut beberapa aspek
penting, antara lain:
1. Jenis Sumber Kajian Teori:
a. Buku: Buku adalah salah satu sumber utama dalam teori
kajian. Buku teks, monograf, dan literatur ilmiah sering
digunakan sebagai sumber teori yang kredibel dan
mendalam.
b. Jurnal Akademik: Artikel di jurnal ilmiah adalah sumber
kajian teori yang relevan dan terbaru dalam banyak bidang
pengetahuan. Jurnal ini sering memuat hasil penelitian dan
tinjauan literatur yang komprehensif.
c. Konferensi dan Seminar: Makalah yang disampaikan dalam
konferensi dan seminar ilmiah juga dapat menjadi sumber
teori yang penting, terutama jika mereka mencakup
pemikiran dan temuan baru.
d. Tesis dan Disertasi: Penelitian tingkat lanjut, seperti tesis
dan disertasi, dapat berisi kerangka teoritis yang kuat dan
refleksi literatur yang mendalam.
2. Evaluasi Sumber Kajian Teori :
a. Keandalan: Sumber kajian teori harus dapat dipercaya. Ini
berarti berlisensi penulis, penerbit, dan metodologi
penelitian jika relevan.
b. Relevansi: Pastikan sumber kajian teori yang Anda
gunakan relevan dengan topik penelitian atau pemahaman
teori yang sedang Anda kembangkan.
c. Kebaruan: Periksa apakah sumber tersebut berisi pemikiran
atau temuan terbaru dalam bidang tersebut.

10
3. Penyusunan Sastra :
a. Sumber kajian teori dapat diorganisir dalam bentuk
kerangka teoritis. Ini adalah kerangka konseptual yang
digunakan untuk mendukung teori-teori yang mendukung
penelitian Anda.
b. Perlu juga mencatat dan mengutip sumber kajian teori yang
digunakan dengan benar sesuai dengan pedoman penulisan
yang berlaku (seperti APA, MLA, atau IEEE).
4. Menemukan Sumber Kajian Teori:
a. Perpustakaan Pustaka: Perpustakaan universitas

E. Penyusunan Kerangka Berfikir


Mempersiapkan kerangka berfikir untuk refleksi adalah langkah
awal yang penting dalam penelitian atau pengembangan suatu proyek.
Kerangka kerja adalah struktur konseptual yang digunakan untuk
mengatur pemikiran, informasi, dan ide yang akan digunakan dalam
penelitian atau proyek. Tujuan utama penyusunan kerangka tersebut
adalah untuk membantu peneliti atau pemangku kepentingan
memahami masalah, tujuan dan arah penelitian atau proyek.
Berikut adalah beberapa langkah penting dalam menyusun
kerangka berfikir:
1. Identifikasi Masalah Penelitian: Tentukan dengan jelas
masalah penelitian yang ingin Anda teliti. Apa pertanyaan
atau isu yang ingin Anda jawab dalam penelitian ini?.
2. Review Literatur: Lakukan tinjauan pustaka secara
mendalam untuk memahami kerangka teori yang ada terkait
dengan masalah penelitian Anda. Identifikasi konsep, teori,
dan penelitian terkait yang relevan.
3. Pemilihan Konsep dan Teori: Pilih konsep dan teori yang
relevan dan sesuai dengan masalah penelitian Anda.

11
Pastikan untuk merinci bagaimana konsep-konsep ini
berkaitan satu sama lain.
4. Hubungan Konseptual: Jelaskan bagaimana konsep dan
teori yang Anda pilih berhubungan satu sama lain. Anda
bisa menggunakan diagram, pohon konsep, atau tabel untuk
mengilustrasikan hubungan ini.
5. Buat Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian: Berdasarkan
kerangka berpikir Anda, buat hipotesis atau pertanyaan
penelitian yang akan menjadi fokus penelitian Anda.
Hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji dalam
penelitian kuantitatif, sementara pertanyaan penelitian
biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif.
6. Variabel Penelitian: Identifikasi variabel-variabel utama
yang akan Anda teliti, dan jelaskan bagaimana variabel-
variabel ini berinteraksi dalam konteks masalah penelitian
Anda.
7. Definisikan Konsep: Pastikan Anda memberikan definisi
operasional yang jelas untuk setiap konsep yang Anda
gunakan. Definisi operasional menggambarkan cara Anda
akan mengukur atau mengamati konsep-konsep ini dalam
penelitian Anda.
8. Penjelasan Metodologi Penelitian: Jelaskan metode
penelitian yang akan Anda gunakan untuk mengumpulkan
dan menganalisis data. Ini harus sesuai dengan kerangka
berpikir yang Anda buat.
9. Verifikasi Kerangka Berpikir: Diskusikan kerangka
berpikir Anda dengan penasihat penelitian atau rekan
penelitian untuk mendapatkan masukan dan memastikan
bahwa kerangka berpikir Anda kokoh.

12
10. Pemantapan dan Revisi: Kerangka berpikir tidak bersifat
final. Anda mungkin perlu merevisinya seiring dengan
kemajuan penelitian Anda dan temuan yang Anda peroleh.
11. Implementasi dan Analisis Data: Saat Anda telah
merancang kerangka berpikir dengan baik, Anda dapat
mulai mengumpulkan data sesuai dengan metodologi yang
telah Anda tetapkan, dan kemudian menganalisis data untuk
menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis.
F. Perbedaan kajian teori kualitatif dan kuantitatif
Berikut ini adalah perbedaan antara dua kajian teori dengan metode
penelitian yang berbeda yaitu kualitatif dan kuantitatif :
1. Sifat data
a. Kuantitatif : Penelitian kuantitatif menggunakan data yang
dapat diukur secara numerik. Data dalam penelitian ini
seringkali berbentuk numerik dan dapat diolah dengan
menggunakan statistic , sedangkan
b. Kualitatif : Penelitian kualitatif menggunakan data
deskriptif, bukan metrik. Data untuk penelitian ini sering
kali berbentuk teks, wawancara, observasi, atau dokumen
multimedia.
2. Tujuan Penelitian:
a. Kuantitatif:Tujuan utama penelitian kuantitatif adalah
mengukur hubungan antar variabel dan menganalisis data
menggunakan statistik. Penelitian ini cenderung lebih fokus
pada generalisasi dan inferensi sedangkan
b. Kualitatif:Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami
secara mendalam konteks sosial, makna dan
pengalamannya. Hal ini sering digunakan untuk
mengeksplorasi pandangan, nilai-nilai dan pemahaman
individu atau kelompok.

13
3. Metode pengumpulan data
a. Kuantitatif: Metode pengumpulan data dalam penelitian
kuantitatif meliputi survei, eksperimen, kuesioner, atau
analisis data sekunder, sedangkan
b. Kualitatif: Metode pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif antara lain wawancara mendalam, observasi
partisipan, analisis isi, atau studi kasus.
4. Analisis Data
a. Kuantitatif: Analisis data kuantitatif melibatkan
penggunaan statistik inferensial dan teknik analisis statistik
seperti regresi, pengujian hipotesis, dan pengukuran
kinerja. sedangkan
b. Kualitatif: Analisis data kualitatif lebih bersifat deskriptif,
dengan metode seperti analisis tematik, analisis naratif, atau
analisis interpretatif.
5. Hasil dan Generalisasi
a. Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif seringkali berupaya
membuat generalisasi yang dapat diterapkan pada populasi
yang lebih luas. Sedangkan
b. Kualitatif: Temuan penelitian kualitatif lebih kontekstual
dan tidak selalu dapat digeneralisasikan, berfokus pada
pemahaman mendalam dibandingkan keterwakilan
statistik.
6. Pendekatan Filosofis
a. Kuantitatif: Pendekatan kuantitatif lebih berorientasi
positivis, menekankan objektivitas, pengukuran, dan
pengujian hipotesis. Sedangkan
b. Kualitatif: Pendekatan kualitatif lebih bersifat konstruktif
atau interpretatif, menekankan pada struktur, makna, dan
konteks sosial.

14
Kedua jenis penelitian ini memiliki kekuatan dan kelemahan,
dan peneliti sering kali memilih pendekatan yang sesuai
dengan pertanyaan dan tujuan penelitiannya. Beberapa
penelitian bahkan menggabungkan unsur kuantitatif dan
kualitatif untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap
terhadap fenomena yang diteliti.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemilihan teori yang sesuai dengan topik penelitian merupakan
proses yang sangat penting untuk penyusunan hipotesis karya
ilmiah. Hal ini memerlukan kecapakan dan strategi tertentu.
Seorang peneliti akan mudah menyusun kajian teori manakala ia
paham betul topik masalah yang hendak ditelitinya, kemudian ia
memiliki kemampuan untuk menemukan referensi yang
dibutuhkannya.
Teori menyediakan konsep-konsep yang relevan, asumsi-
asumsi dasar yang dapat digunakan, dan mengarahkan pertanyaan
penelitian yang diajukan serta membimbing kita dapat memberikan
makna terhadap data.
Maka dari itu seorang peneliti benar-benar harus memahami apa
itu kajian teori, macam-macam teori, peran dan fungsi
teori,langkah-langkah menyusun teori sebelum terjun melakukan
penelitian.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kerlinger, Fred. N.(2006). Asas-Asas Penelitian Perilaku.(Terjemahan Landung


R.Simatupang).

New York: Holt, Rinehart dan Winston Inc.(Buku asli diterbitkantahun 1986

Meredith D.Gall,JP (2003). Penelitian Pendidikan: anPerkenalan. Amerika:


Coloph on.

Sugiyono. (2013).MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan


Kombinasi(CampuranMetode). Bandung: Alfabeta

Uhar Suharsaputra. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kaualitatif, dan


Tindakan.Bandung : PT Refika Aditama.

agiran. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan


Implementasi).Deeppublish: Yogyakarta

Widi, RK (2010). Asas Metodologi Penelitian (Sebuah Pengenalan dan


PenuntunLangkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian). Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Firmansyah, M., & Masrun, M. (2021). Esensi Perbedaan Metode Kualitatif Dan
Kuantitatif. Elastisitas-Jurnal EkonomI Pembangunan,

N3(2), 156-159.

Budiasih, I. G. A. N., & Nyoman, G. A. (2014). Metode Grounded Theory dalam


riset kualitatif. Jurnal ilmiah akuntansi dan bisnis, 9(1), 19-27.

Neliwati, N. (2018). Metodologi Penelitian Kuantitatif (Kajian Teori Dan


Praktek).

16

Anda mungkin juga menyukai