Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dosen mata kuliah seminar persiapan skripsi

Dosen : Deva Juniarti M.Pd

Disusun oleh :

1. Erik khairudin saputra (2011270043)

2. Sulastri (2011270055)

3. Anes Jutriza (2011270051)

4. Hetika sari (2011270046)

5. Cindy fadilla (2011270049)

6. Aldy Nutriansa (2011270058)

7. Ahmad Hafiz

Program studi Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Islam negeri Fatmawati Soekarno Bengkulu

2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, berkat rahmat Tuhan YangMaha Kuasa,


makalah yang berjudul Kajian Teori dalam Penelitian inidapat diselesaikan sebagaimana yang
ditugaskan dosen mata kuliah Seminar persiapan skripsi Program Studi Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu. Sholawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.I.Makalah ini berisi penjelasan
tentang pengertian teori, macam dan jenis teori dan sumber teori, peran dan fungsi teori,
langkah-langah menyusun kajian teori, model-model pengutifan dalam penelitian.Penyusun
menyadari penjelasan dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, oleh
karena itu ada kritik dan masukandari berbagai pihak untuk penyempurnaan makalah ini
sangat penyusunnantikan. Demikian pengantar dari penyusun, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Bengkulu 15 Mei 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan..

1.2 Rumusan Masalah..............

1.3 Tujuan Penulisan..........

BAB II

KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN..

2.1 Pengertian Teori dalam Penelitian

2.2 Macam-macam Teori Penelitian

2.3 Peran dan Fungsi Teori dalam Penelitian.

2.4 Langkah-langkah dalam Penyusunan Kajian Teori

2.5 Model-model Pengutifan dalam Penelitian...

BAB III.

KESIMPULAN..

DAFTAR PUSTAKA..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Salah satu tahapan tahapan penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah menyusun kajian
teori. Proses penyusunan kajian teori merupakan proses yang sangat penentu langkah penelitian
berikutnya. Maka dari itu seorang peneliti harus memiliki perhatian yang tinggi terhadap kajian teori
masalah.

Banyak peneliti yang terhenti proses penelitiannya hanya karena tidak memahami cara mendapatkan teori
yang relevan dengan topik penelitiannya, atau peneliti tidak memiliki referensi yang cukup untuk
melengkapi kajian teorinya, sehingga dasar pijakan dalam obatnya rapuh.

Proses pemilihan teori yang relevan dengan topik penelitian merupakan proses yang memerlukan
keahlian dan strategi tertentu. Seorang peneliti akan dengan mudah menyusun kajian teori manakala ia
paham betul topik masalah yang hendak ditelitinya, ternyata dia punya kemampuan untuk menemukan
referensi yang dibutuhkannya.

Proses kajian teori dilakukan sejak peneliti memikirkan masalah yang akan ditelitinya, bersamaan dengan
pencarian dan penemuan masalah itulah para peneliti mencari dan menemukan referensi yang relevan
dengan topik kajiannya, disamping itu kajian teori merupakan bagian dari proposal penelitian, yang
merupakan langkah awal dari proses penelitian.

Teori merupakan serangkaian konsep, asumsi, definisi, konstruk, dan juga proposisi untuk menjelaskan
sebuah fenomena sosial secara sistematis dengan merumuskan hubungan antar variabel. Jika berdasar
pada pengertian tersebut, maka teori mengandung tiga hal.

Pertama adalah, teori merupakan serangkaian proposisi antara konsep-konsep yang saling berkaitan. Yang
kedua yaitu, teori menjelaskan secara sistematis tentang suatu fenomena sosial dengan cara menentukan
hubungan antar konsep. Kemudian yang ketiga yaitu, teori menjelaskan tentang fenomena tertentu
menggunakan cara menentukan sebuah konsep yang berkaitan dengan konsep lainnya dan juga bentuk
hubungan tersebut.

Menurut Prof. Noeng Muhadjir, dalam menyusun kerangka teori, pada bagian teori harus menyajikan
bagian yang utuh atau bulat yang ditampilkan secara holistik. Namun juga tidak sekedar menyajikan
konsep yang terpecah-pecah. Sehingga konsep-konsep itu akan terkesan lebih menarik untuk dikaji. Hal
tersebut tertuang dalam bukunya yang berjudul “Proses Mengkonstruksi Teori dan Hipotesis”.

Tata pikir yang ditampilkan dalam menyusun kerangka teori harus menggunakan logika yang bersifat
reflektif. Logika tersebut artinya logika yang saling berkaitan antara proses berpikir induktif dan juga
proses berpikir deduktif serta tidak mempermasalahkan dari mana harus dimulai. Alat berpikir bukan
hanya tentang generalisasi dari keberagaman individu atau frekuensi kejadian. Namun juga perlu konteks,
indikasi pragmatik, esensi, fungsional, dan lainnya. Oleh sebab itu, sebuah teori akan tampil sebagai
simplifikasi, abstraksi, dan idealitas dari sebuah fenomena. Hal tersebut mungkin merupakan sebuah
eksplanasi dan juga penafsiran atas empiri. Berikut ini adalah beberapa hal yang terkandung di dalam
teori.

Hal-hal yang terkandung di dalam sebuah teori antara lain, postulat, asumsi, tesis, hipotesis, sejumlah
konsep, dan juga proposisi. Tak hanya itu, di dalam sebuah teori juga terdapat idealisasi terkait tata hidup
bermasyarakat atau yang disebut sebagai tata hidup alam semesta. Validasi sebuah teori atas
kemampuannya akan memberikan evidensi empirik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah Pengertian Teori dalam Penelitian?


2. Apakah Saja Macam-macam Teori Penelitian?
3. Bagaimanakah Peran dan Fungsi Teori dalam Penelitian?
4. Bagaimanakah Langkah-langkah dalam Penyusunan Kajian Teori?
5. Bagaimanakah Model-model Pengutifan dalam Penelitian?

1.3 TUJUAN.PENULISAN

1. Untuk mengetahui Pengertian Teori dalam Penelitian?


2. Untuk mengetahui Macam-macam Teori Penelitian?
3. Untuk mengetahui Peran dan Fungsi Teori dalam Penelitian?
4. Untuk mengetahui Langkah-langkah dalam Penyusunan Kajian Teori?
5. Untuk mengetahui Model-model Pengutifan dalam Penelitian?

A. Pengertian Teori dalam Penelitian


Para ahli mengemukakan banyak definisi teori, Menurut Kerlinger (1978) Suatu teori ialah
seperangkat konstruk (konsep), batasan, dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan
sistematis tentang fenomen dengan merinci hubungan-hubungan antarvariabel, dengan tujuan
menjelaskan dan memprediksi gejala itu. Batasan di atas mengandung tiga hal. Pertama, sebuah
teori adalah seperangkat proposisi yang terdiri atas konstruk-konstruk yang terdefinisikan dan
saling terhubung. Kedua, teori menyusun antar hubungan seperangkat variabel (konstruk) dan
dengan demikian merupakan suatu pandangan sistematis mengenai fenomen-fenomen yang
dideskripsikan oleh variabel-variabel itu. Ketiga, dengan sebuah teori kita bisa membuat sebuah
prediksi yang sukses, maka teori itu terkukuhan dan sudah cukup. dalam pembuatan prediksi
yang sukses itu diperlukan kontrol yang baik pula karena ini saling terkait.
Neuman (2003) dalam Sugiyono mengatakan“researchers use theory differently in various
types of research, but some type of theory is present in most social research”. Kemudian menurut
Cooper & Schindler (2003) yang mengemukakan bahwa,theory is a set of systematicaly
interrelated concepts, definition, and proposition that are advanced to explain and predict
phenomena (fact). Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara
sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Menurut
Sitirahayu Haditomo (1999) dalam Sugiyono, menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh
arti yang penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan, dan meramalkan gejala
yang ada. Soerjono Soekanto Menurut Soerjono Soekanto, definisi penelitian adalah suatu
kegiatan ilmiah yang dilakukan berdasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara
sistematis, metodologis dan konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai
salah satu manifestasi keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.
Sanapiah Faisal Menurut Sanapiah Faisal, pengertian penelitian adalah suatu aktivitas dalam
menelaah suatu problem dengan menggunakan metode ilmiah secara tertata dan sistematis untuk
menemukan pengetahuan baru yang dapat diandalkan kebenarannya mengenai dunia alam dan
dunia sosial. Donald Ary Menurut Donald Ary, pengertian penelitian adalah penerapan dari
pendekatan ilmiah pada suatu pengkajian masalah dalam memperoleh informasi yang berguna
dan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. 5. Tyrus Hillway Menurut Tyrus Hillway,
pengertian penelitian adalah suatu metode studi yang sifatnya mendalam
dan penuh kehati-hatian dari segala bentuk fakta yang bisa
dipercaya atas suatu masalah tertentu guna untuk membuat
pemecahan masalah tersebut.

B. Macam-macam Teori Penelitian


Mark (1963) pada Sitirahayu Haditomo dalam Sugiyono membedakan teori menjadi tiga macam,
diantaranya:
1.Teori yang deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran
spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan.
2.Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah teori. Dalam bentuk ekstrim
titip pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.
3.Teori yang fungsional: di sini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan
teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali
mempengaruhi data. Sementara itu Goetz dan LeCompte dalam Uhar (2013) membagi teori ke
dalam empat jenis yaitu:
1.Grand Theory
(teori besar). Yaitu sistem yang secara ketat mengaitkan proposisi-proposisi dan konsep-konsep
yang abstrak sehingga dapat digunakan untuk menguraikan, menjelaskan dan memprediksi secara
komprehensif sejumlah fenomena besar secara nonprobabilitas.
2.Theoritical model
(model teoritis, yaitu keterhubungan yang longgar (tidak ketat antara sejumlah asumsi, konsep,
dan proposisi yang membentuk pandangan ilmuwan tentang dunia.
3.Formal dan middle-range theory
(teori formal dan tingkat menengah). Yaitu proposisi yang berhubungan, yang dikembangkan
untuk menjelaskan beberapa kelompok tingkah laku manusia yang abstrak.
4.Substantive theory
(teori substantif). Adalah teori yang paling rendah tingkatan abstraksi dan sangat terbatas dalam
kerumunan generalisasinya (Hamid Hasan. 1996)

C. Peran dan Fungsi Teori dalam Penelitian


Wagiran (2015) menyatakan bahwa fungsi teori dalam suatu penelitian antara lain :
1. Sebagai identifikasi awal dari masalah penelitian dengan menampilkan kesenjangan, bagian-
bagian yang lemah, dan ketidaksesuaiannya dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Fungsi ini
memberikan suatu kerangka konsepsipenelitian dan memberikan alasan perlunya penyelidikan.
2.Untuk mengumpulkan semua konstruk atau konsep yang berkaitan dengan topic penelitian.
Kemudian melalui teori kita dapat membuat pertanyaan-pertanyaan yang terinci sebagai pokok
masalah penelitian.
3.Untuk menampilkan hubungan antara variabel yang diteliti. Melalui proses ini kita dapat
membandingkan topic penelitian dengan penemuan-penemuan. Teori yang tepat adalah teori yang
bersesuaian dengan ruang lingkup masalah . Hal penting dalam kajian teori adalah menguraikan
landasan berfikir yang mendukung penyelesaian masalah dari penelitian yang bersangkutan.
(Wagiran, 2015).
Menurut Widi (2010) kajian teori berperan untuk :
1.Memperjelas dan fokus pada permasalahan penelitian
2.Menyusun dna memperbaiki metodologi
3.Memperluas pengetahuan dan landasan teoritis
4.Menghubungkan dengan pengetahuan terkait

Menurut Heri Retnawati (2016) kajian teori berperan untuk:


1.Mengkonstruk indikator instrumen
2.Mengkonstruk paradigma penelitian
3.Mengkonstruk hipotesis

D. Langkah-langkah dalam Penyusunan Kajian Teori


Dalam menyusun langkah-langkah kajian teori, Meredith, Joyce dan Walter membaginya menjadi
beberapa langkah, diantaranya :
1.Search prelimenary sources. Mencari sumber pendahuluan. Pada tahap ini peneliti perlu
mengidentifikasi buku-buku, artikel, laporan penelitian dan publikasi lainnya yang relevan
dengan permasalahan yang diteliti.
2.Use seconday source. Menggunakan sumber tambahan. Yang dimaksud dengan sumber
tambahan yakni sebuah dokumen yang ditulis oleh seseorang yang tidak secara nyata melakukan
penelitian, mengembangkan teori atau mengutarakan pendapatnya bahwa mereka telah
mensistesis menjadi sebuah tinjuan pustaka.
3. Read primary source. Membaca sumber utama. Pada tahap ini jika peneliti yang hendak
mengutip hasil dari temuan peneliti lain, maka seharusnya dilakukan dengan cara langsung
mengutip dari penelitinya asli, bukan mengambil kutipan dari sebuah kutipan yang sudah
dilakukan oleh orang lain.
4.Synthesize the literature. Mensintesis bahan bacaan. Seorang peneliti haruslah pandai memilih
dan memilah bahan yang akan dikutipnya dalam kajian teorinya. Artinya tidak semua sumber
yang dibaca lantas dimasukan kedalam bahan kajian pustakanya. Hanya menggunakan sumber
bacaan yang sudah terbukti kredibilitasnya. Dan setiap jenis penelitian memiliki pola sintesis
yang berbeda. Sugiyono (2014) mengatakan bahwa secara umum langkah-langkah untuk dapat
melakukan kajian teori adalah sebagai berikut :
1.Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya
2.Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian,
(Skripsi, Thesis, Disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel
yang diteliti.
3.Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan
diteliti. (Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan,
teori yang digunakan tempat penelitian, sampel sumber data, teknik pengumpulan data, analisis,
kesimpulan dan saran yang diberikan).
4.Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara
satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan.
5.Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa,
renungkan, dna buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang
dibaca.
6.Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber sumber ke dalam bentuk
tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber- sumber bacaan yang dikutip atau digunakan sebagai
landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan. Contoh penulisan Kajian Teori pada
sebuah judul penerapan pembelajaran matematika berbasis masalah untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis. Kajian teori apa saja yang perlu dituliskan yaitu :
1.Pembelajaran Matematika Yang penting disini adalah tujuan pembelajaran matematika,
pemilihan beberapa sumber yang nantinya akan disesuaikan dengan variabel terikat yang kita
pilih. Pada contoh di atas adalah tentang berpikir kritis. Sumber kajian teori yang bisa digunakan
bisa kurikulum yang berlaku, pendapat para ahli, NCTM, pada bagian ini juga haruslah
ditekankan pemilihan jenis pembelajaran yang sesuai dengan variabel yang akan kita teliti.
Sehingga ada alasan kuat kita memilih model pembelajaran.
2.Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam bagian ini yang penting dari PBM yang harus kita cari
dan tuliskan dalam kajian teori meliputi definisi PBM, langkah-langkah pembelajarannya, prinsip
dasar dari PBM, serta manfaat dari PBM dilihat dari sisi variabel terikat dalam hal ini
kemampuan berpikir kritis. Dalam penulisan manfaat ini pelru juga menggunakan penelitian
relevan yang sudah terbukti.
3.Kemampuan Berpikir Kritis Alasan pemilihan kemampuan berpikir kritis merupakan hal
penting dalam penulisan kajian teori bagian ini. Karena digunakan sebagai dasar dari penentuan
vaiabel terikatnya. Dalam pemilihan variabel terikat ini juga harus disertai dengan arti dari
kemampuan berpikir kritis, komponen apa yang ada di dalamnya, serta bagaimana proses untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis ini. Dalam penulisannya bisa didukung dengan
penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Dalam penulisan kajian teori ini
sangatlah penting untuk membuat keterkaitan antara setiap kajian bagian teori yang dituliskan,
hal ini dikarenakan akan sangat berpengaruh besar dalam pelaksanaan penlitian. Ketika terdapat
sebuah benang merah yang sangat bagus maka penelitian tersebut akan lebih bermakna dan lebih
mudah dalam penyusunan bagian-bagian penelitian, membuat instrumen penelitian, hipotesis
awal, proses penarikan kesimpulan penelitian.

E. Contoh dan langkah - langkah dalam penelitian


Contoh:
- Penelitian Kualitatif. - Penelitian Kuantitatif.
- Penelitian Eksperimen .- Penelitian Deskriptif.

Langkah - langkah :
1. Langkah pertama, menentukan topik yang akan diteliti
2. Langkah kedua, membuat pertanyaan-pertanyaan penelitian
3. Langkah ketiga, menentukan alasan dari penelitian
4. Langkah keempat, merumuskan tesis penelitian dengan mempertimbangkan tiga langkah
sebelumnya
5. Langkah kelima, menentukan teknik pengolahan data
6. Langkah keenam, melakukan klasifikasi data
7. Langkah ketujuh, melakukan analisis data berdasarkan jenis penelitian atau metode penelitian
yang digunakan
8. Langkah kedelapan, membuat laporan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan

KESIMPULAN
Kajian teori atau juga yang kerap disebut landasan teori merupakan serangkaian konsep, definisi, dan
juga perspektif mengenai satu hal yang tersusun rapi. Kajian teori ini menjadi hal penting di dalam sebuah
penelitian karena nantinya menjadi landasan teori atau dasar teori dari penelitian tersebut.
Teori menyediakan konsep-konsep yang relevan, asumsi-asumsi dasar yang bisa digunakan, membantu
dalam mengarahkan pertanyaan penelitian yang dapat diajukan dan membantu dalam memberikan makna
terhadap data.

DAFTAR PUSTAKA
Kerlinger, Fred. N. (2006). Asas-Asas Penelitian Behavioral. (Terjemahan Landung R. Simatupang).
New York: Holt, Rinehart and Winston Inc.(Buku asli diterbitkan tahun 1986) Meredith D. Gall, J.P.
(2003). Educational Research: an Introduction. America:Colophon. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Uhar Suharsaputra. (2012).
Metode Penelitian Kuantitatif, Kaualitatif, dan Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama. Wagiran. (2015).
Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi). Deepublish:Yogyakarta. Widi, R.K. (2010).
Asas Metodologi Penelitian (Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah demi Langkah Pelaksanaan
Penelitian). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai