Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH RISET KEPERAWATAN TENTANG KERANGKA

TEORITIS DAN PENYUSUNAN HIPOTESIS

Disusun Oleh Kelompok 5

1. Adelina Putri :1514201002


2. Berly Arnoval :1514201007
3. Hamiddum Majid :1514201012
4. Sabri Rafdinal :1514201030

Dosen Pembimbing :

Yendrizal Jafri, S.Kp, M.Biomed

STIKES PERINTIS PADANG

TP 2018/ 2019
DAFTAR ISI

Kata pengantar pengantar..............................................................................................................i

Daftar isi ........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1

1.1 Latar belakang ................................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah .........................................................................................................2

1.3 Tujuan penelitian .............................................................................................................2

1.4 Manfaat penelitian ...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................................

2.1 Pengertian kerangka pustaka .........................................................................................3


2.2 tujuan kerangka pustaka ................................................................................................3
2.3 pengertian kerangka teoritis ...........................................................................................4
2.4 peran teori dalam penelitian ...........................................................................................5
2.5 pengertian teori variabel .................................................................................................6
2.6 menyusun hipotesis penelitian .......................................................................................7
2.7 karakteristik hipotesis yang baik .....................................................................................8

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................................

3.1 kesimpulan ....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses Penelitian merupakan proses yang panjang, berawal pada minat untuk mengetahui fenomena
atau kejadiantertentu kemudian berkembang menjadi sebuah gagasan, teori,konseptualisasi, pemilihan metode
penelitian yang sesuai, danseterusnya. Hal penting bagi seorang peneliti adalah adanyaminat untuk mengetahui
masalah sosial atau fenomena sosialtertentu. Minat tersebut dapat timbul dan berkembang karenarangsangan,
bacaaan, diskusi, seminar, pengamatan, ataucampuran semuanya itu.

Penyusunan karya ilmiah diperlukan adanya sebuah proses penelitian yang dimana mengaharuskan
seorang penulis mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat
dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Suryabrata dalam sugiono, 2014). Landasan
teori ini perlu ditegakkan agar penelitian ini mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-
coba. Adanya landasan teori ini merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data.

Dalam landasan teori perlu dikemukakan kerangka teori dan kerangka berfikir, sehingga selanjutnya
dapat dirumuskan hipotesis dan instrumen penelitian. Kerangka teori dalam suatu penelitian merupakan uraian
sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang
relevan dan variabel yang diteliti (Sugiyono ( 2014: 99), merupakan sebuah jawaban sementara terhadap
sebuah rumusan masalah penelitian. Dimana sebuah rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk sebuah pertanyaan. 'ikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori
yang relevan dan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Sebelum menyusun sebuah hipotesis, penulis harus mengidentifikasi sebuah variabel yang penting
dalam sebuah situasi dan menetapkan hubungan antar variabel melalui pemikiran logis dalam kerangka teoretis.
Disini kita berada dalam posisi untuk menguji apakah hubungan yang diteorikan benar-benar terbukti
kebenarannya.dengan menguji hubungan tersebut secara ilmiah melalui analisis statistik secara tepat.
1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini yaitu berkaitan dengan kerangka teoritis dan penyusunan
hipotesis dalam melakukan sebuah penelitian. adapun rumusan masalah ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1.2.1 Apa pengertian kerangka pustaka ?


1.2.2 Apa tujuan kerangka pustaka ?
1.2.3 Apa pengertian kerangka teoritis ?
1.2.4 Apa peran teori dalam penelitian ?
1.2.5 Apa pengertian teori variabel, hipotesis ?
1.2.6 Dapat menjelaskan karakteristik hipotesis yang baik ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Makalah ini di susun untuk untuk memenuhi tugas mata kuliah riset keperawatan serta adanya rumusan
masalah yang telah di paparkan,maka dengan membaca makalah ini kita dapat mengetahui:

a. Mengetahui defenisi kerangka pustaka


b. Mengetahui tujuan kerangka pustaka
c. Mengetahui pengertian kerangka teoritis
d. Mengetahui peran teori dalam penelitian
e. Mengetahui pengetian variabel
f. Menyusun hipotesis penelitian
g. Karakteristik hipotesis yang baik

1.3.2 Manfaat

Ada beberapa manfaat yang kita peroleh dalam makalah ini:

a. Memudahkan penulis melakukan proses penelitian


b. Agar penulis bisa menyusun kerangka teoritis yang baik
c. Agar penulis bisa merumuskan suatu masalah dengan hipotesis
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 KERANGKA PUSTAKA

1.1.1 Leedy (1997, hal. 71) menerangkan bahwa suatu tinjauan pustaka mempunyai kegunaan untuk:

a. mengungkapkan penelitian-penelitian yang serupa dengan penelitian yang (akan) kita lakukan;
dalam hal ini, diperlihatkan pula cara penelitian-penelitian tersebut menjawab permasalahan dan
merancang metode penelitiannya;
b. membantu memberi gambaran tentang metoda dan teknik yang dipakai dalam penelitian yang
mempunyai permasalahan serupa atau mirip penelitian yang kita hadapi;
c. mengungkapkan sumber-sumber data (atau judul-judul pustaka yang berkaitan) yang mungkin
belum kita ketahui sebelumnya;
d. mengenal peneliti-peneliti yang karyanya penting dalam permasalahan yang kita hadapi (yang
mungkin dapat dijadikan nara sumber atau dapat ditelusuri karya -karya tulisnya yang lain—yang
mungkin terkait);
e. memperlihatkan kedudukan penelitian yang (akan) kita lakukan dalam sejarah perkembangan dan
konteks ilmu pengetahuan atau teori tempat penelitian ini berada;
f. menungkapkan ide-ide dan pendekatan-pendekatan yang mungkin belum kita kenal sebelumya;
g. membuktikan keaslian penelitian (bahwa penelitian yang kita lakukan berbeda dengan penelitian-
penelitian sebelumnya); dan
h. mampu menambah percaya diri kita pada topik yang kita pilih karena telah ada pihakpihak lain
yang sebelumnya juga tertarik pada topik tersebut dan mereka telah mencurahkan tenaga, waktu
dan biaya untuk meneliti topik tersebut.

1.1.2 Dalam penjelasan yang hampir serupa, Castetter dan Heisler (1984, hal. 38-43) menerangkan bahwa
tinjauan pustaka mempunyai enam kegunaan, yaitu:

a. mengkaji sejarah permasalahan;


b. membantu pemilihan prosedur penelitian;
c. mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan;
d. mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu;
e. menghindari duplikasi penelitian; dan
f. menunjang perumusan permasalahan.
Studi kepustakaan dilakukan oleh setiap penelitian dengan tujuan yang utama yaitu mencari dasar pijakan
atau fondasi untuk memperoleh dan membangun landasan teori, kerangka berfikir, dan menentukan dugaan
sementara atau yang sering duisebut sebagai hipotesis penelitian sehingga para peneliti dapat mengerti,
melokasikan, mengorganisasikan, dan kemudian menggunakan variasi pustaka dalam bidangnya.[7]

1.2 Tujuan Penyusunan Tinjauan Pustaka Yaitu:


1.2.1 Memperlihatkan mengapa literatur itu perlu dilakukan;
1.2.2 Memperlihatkan bagaimana sampai pada keputusan memilih metodologi atau teori tertentu yang
digunakan;
1.2.3 Menambah informasi terhadap penelitian yang telah ada;
1.2.4 Meringkas karya yang dibaca;
1.2.5 Memutuskan gagasan atau informasi yang penting bagi penelitian itu;
1.2.6 Mengabaikan gagasan mana yang kurang penting.

1.3 Kerangka Teoritis

1.3.1 Pengertian teori

Menurut Neuman mengemukakan tentang teori berdasarkan tingkatannya yaitu:

a. Teori tingkat Mikro Level

Dalam tingkat ini memberi penjelasan hanya terbatas pada peristiwa yang berskala kecil, baik dari sisi waktu,
ruang, maupun jumlah orang. Seperti dalam sosiologi dikenal dengan teori “Face Work” Erving Goffman yang
mengkaji kegiatan ritual dua orang yang saling berhadapan atau bertatap muka.

b. Teori Meso Level

Teori ini menghubungkan tingkat mikro dan makro, misalnya teori organisasi, gerakan sosial, atau komunitas
teori Collin tentang kontrol organisasi.

c. Teori Makro Level

Teori ini menjelaskan objek yang lebih luas seperti lembaga sosial, sistem budaya,dan masyarakat secara
keseluruhan. Misalnya, teori makro Lenski tentang stratafikasi sosial

Menurut Mark 1993, dalam ( Sitirahayu Haditono , 1999 )membedakan adanya tiga macam teori.
Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan dengan data empiris. Dengan demikian dapat dibedakan antara
lain .

a. Teori yang deduktif : memberi keterangan yang di mulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif
tertentu ke arah data akan diterangkan.
b. Teori yang induktif : cara menerangkan adalah dari data kearah teori. Dalam bentuk ekstrim titik
pandang yang positif ini dijumpai pada kaum behavioridt.
c. Teori yang fungsional : di sini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu
data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.

Berdasarkan 3 pandangan ini dapat disimpulkan bahwa teori dapat dipandang sebagai berikut :

a. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis. Hukum-hukum ini biasanya sifat
hubungan yang deduktif.
b. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulismengenai suatu kelompok hukum yang
diperoleh secaraempiris dalam suatu bidang tertentu. Disini orang mulai dari data yang diperoleh dan
dari data yang diperoleh itu datang suatu konsep yang teoritis (induktif).
c. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi. Disinii
biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan pendapat yang teoretis.

d. Peran Teori Dalam Penelitian :


i. Memberi kerangka pemikiran bagi penelitian.
ii. Membantu peneliti dalam menyusun hipotesis penelitian.
iii. Memberikan landasan yang kuat dalam menjelaskan dan memaknai data dan fakta.
iv. Mendudukkan permasalahan penelitian secara logis dan runtut.
v. Membantu dalam membangun ide-ide yang diperoleh dari hasil penelitian.
vi. Memberi acuan dan menunjukkan jalan dalam membangun kerangka pemikiran.
vii. Memberikan dasar-dasar konseptual dalam merumuskan definisi operasional.
viii. Membantu mendudukkan secara tepat dan rasional dalam menyintesis dan mengintegrasikan
gagasannya.

1.5 Pengertian Kerangaka Teoritis

Menurut Sugiyono ( 2014) kerangka teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang
teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku ) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan
variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan / dideskripsikan akan tergantung
pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila dalam suatu
penelitian terdapat tiga variabel independen dan satu dependen, maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan
ada empat kelompok teori, yaitu kelompok teori yang berkenaan dengan tiga variabel independen dan satu
variabel dependen. Oleh karena itu,semakin banyak variabel yang diteliti.

Maka akan semakin banyak teori yang akan dikemukakan. kerangka teoritis paling tidak berisi tentang
penjelasan terhadap variabel –variabel yang diteliti, melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap serta
mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar
variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

1.6 Teori variabel

Menurut Depdiknas ( 2018 : 1605 ), variabel diartikan sesuatu yang dapat berubah; faktor atau unsur yang
ikut menentukan perubahan.

Secara teoritis Hacth dan farhady (dalam Sugiyono, 2014 : 89 ) menyatakan bahwa variabel dapat difenisikan
sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai ‘’ variasi’’ antara satu orang dengan yang lain atau satu
objek dengan objek yang lain.

Jadi , dapat kami tarik kesimpulan bahwa variabel adalah besaran yang bisa diubah dan selalu berubah
sehingga mempengaruhi kejadian dari hasil penelitian. dengan menggunakan variabel ini kita bisa menghitung
data apa saja yang masih dibutuhkan.

Sugiyono ( 2014 : 91 ) menyebutkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-
macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi 4 :

a. Variabel terikat ( Dependent variable )


Variabel bebas sering di sebut sebagai variabel sebagai output, krtiteria, konsekuen. Variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
b. Variabel bebas ( Independet Variable )
Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebuah perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
c. Variabel moderator (Moderating Variable )
variabel moderator yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Sebagai contoh, hubungan suami istri akan semakin kuat dengan
hadirnya anak dalam pernikahan mereka dan akan menjadi renggang jika ada pihak ketiga yang
mempengaruhi hubungan tersebut.
d. Variabel antara ( Intervening Variable )
Variabel antara adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat menjadi suatu hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Contoh yang dapat kami berikan yaitu bahwa tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara
tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur). Hal inimenjelaskan adanya
variabel , yang berupa gaya hidup seseorang antara variabel pengasilan dan gaya hidup , terdapat
variabel moderator yang berupa budaya lingkungan tempat tinggal.

e. Variabel kontrol
Variabelkontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol
kontrol sering digunakan oleh peneliti bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan
melalui penelitian eksperimen.

1.7 MENYUSUN HIPOTESIS PENELITIAN

HIPOTESIS adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan penelitian. menurut La
Biondo – Wood dan Haber ( 2002). Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua
atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pernyataan dalam penelitian. setiap hipotesis terdiri
atas suatu unit atau bagian dari permasalahan.

Hipotesis disusun sebelum penelitian dilaksanakan karena hipotesis akan bisa memberikan petunjuk
pada tahap pengumpulan, analisis, dan interprestasi data.

Hipotesis artinya menyimpulkan suatu ilmu melalui suatu pengujian dan pernyataan secara ilmiah atau
hubungan yang telah dilaksanakan penelitian sebelumnya. Untuk mengetahui (p) dari suatu hasil statistik
( Hypothesis test ), maka kita dapat menentukan tingkat singnifikansi : (p) 0,05 ( 1 kemungkinan untuk 20); 0,01
( 1 untuk 100 ); dan 0,001 ( 1 untuk 1000). Adapun yang sering digunakan adalah singnifikansi level 0.05.
dengan menentukan singnifikasi ini maka kita dapat menentukan apakah hipotesis akan diterima atau ditolak
( jika p < 0,05 ) (Voelkel & Orton, Adam 2011 ).

1.8 Syarat Hipotesis


1.8.1 Relevance: hipotesis harus relevan dengan fakta yang akan diteliti.
1.8.2 Testability : memungkinkan untuk dilakukannya observasi dan bisa diukur
1.8.3 Compatibility : hipotesis baru haruskonsisten dengan hipotesis di lapangan yang sama dan telah
teruji kebenarannya, sehingga setiap hipotesis akan membentuk suatu sistem.
1.8.4 Predictive : artinya hipotesis yang baik mengandung daya ramal tentang apa yang akan terjadi atau
apa yang akan di temukan.
1.8.5 Simplicity : harus dinyatakan secara sederhana, mudah dipahami, dan mudah di capai.
1.9 Tujuan Hipotesis
1.9.1 Untuk menghubungkan antara teori dan kenyataan, dalam hal ini hipotesis menggabungkan dua
domain.
1.9.2 Sebagai suatu alat yang ampuh untuk pengembangan ilmu selama hipotesis bisa menghasilkan
suatu penemuan ( discovery).
1.9.3 Sebagai suatu petunjuk dalam mengidentifikasi dengan menginterprestasi suatu hasil.

1.10 Sumber Hipotesis

Hipotesis di dapatkan dari suatu fenomena atau masalah yang nyata , analisis teori, dan mengulas literatur.
a. Pengalaman praktik
Diangnosa keperawatan bisa menjadi suatu dasar pengembangan hipotesis. Misal, hubungan teoritis
yang diidentifikasi Orem tahun 1985 dalam polit & Back (2012), tentang teori perawatan diri dan kurang
nya kebersihan dalam melakukan perawatan luka sehubungan dengan adanya nyeri pada sendi dan
keterbatasan pergerakan / mobilitas. Pertama, kita dapat menguji tentang efektifitas dari tindakan dalam
mengurangi nyeri sendi dan meningkatkan mobilitas dan dampak perawatan individual. Contoh
penulisan hipotesis meliputi : klien artritis yang menggunakan pengobatan releksasi akan mengalami
penurunan rasa nyeri dan membutuhkan waktu yang relatif lebih sedikit dalam pengobatannya
dibandingkan denganklien yang tidak mendapatkan terapi relaksasi.
b. Teori
Hubungan yang digunakan dalam suatu teori dapat menjadi dasar penyusunan hipotesis. Jika seorang
peneliti tertarik melakukan pengujian terhadap suatu pernyataan dalam teori, akan membawa pengaruh
yang besar terhadap perkembangan praktik perawatan.
c. Kajian literatur
Pada kajian literatur, peneliti menganalisis dan mensitesis hasil dari berbagai penelitian. hubungan
yang diidentifikasi dari sintesis dalam suatu penemuan sangat berguna untuk penyusunan hipotesis.
Nursalam tahun 2017, meneliti pengaruh pendekatan asuhan keperawatan terhadap respon pasien
terinveksi HIV and AIDS, hipotesis yang digunakan berdasarkan konsep teori psikoneuroimunologi dan
Adaptasi.
1.11 Tipe Hipotesis
Perbedaan tipe hubungan dan jumlah variabel diidentifikasi dalam hipotesis. Penelitian mungkin
mempunyai satu , tiga, atau lebih hipotesis, tergantung pada kompleksnya suatu penelitian.
a. Hipotesis nol (H ) adalah hipotesis yang digunakan untuk pengukuran statisik dan interprestasi hasill
statistik. Hipotesis nol dapat sederhana atau kompleks dan bersifat sebab atau akibat. Misal pengaruh
teori adaptasi terhadap perbaikan kinerja perawat anak. Maka dalam Ho ; tidak adanya pengaruh
penerapan teori adaptasi dalam asuhan keperawatan terhadap perbaikan kinerja perawat anak.
b. Hipotesis alternatif ( Ha / H1 ) adalah hoptesis penelitian. hipotesis ini menyatakan adanya suatu
hubungan , pengaruh, dan prbedaan antara dua atau lebih variabel. Hubungan , perbedaan dan
pengaruh tersebut dapat sederhana atau kompleks, dan bersifat sebab- akibat. Misalnya, ada
pengaruh antara senam nifas dan proses involusi pada ibu pascasalin. Ada perbedaan tingkat
kecemasan antara klien laki –laki dan perempuan pada infark miokard akut (IMA).
1.12 Karakteristik hipotesis yang baik
1.12.1 Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel pada
berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.
Pada umumnya hipotesis deskriptif tidak dirumuskan.
1.12.2 Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
1.12.3 Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.
BAB III

KESIMPULAN

Hipotesis ini merupakan suatu jenis proposisi yang dirumuskan sebagai jawaban tentatif atas suatu masalah
dan kemudian diuji secara empiris. Sebagai suatu jenis proposisi,umumnya hipotesis menyatakan hubungan
antara dua atau lebih Variabel yang di dalamnya pernyataan-pernyataan hubungan tersebut telah diformulasikan
dalam kerangka teoritis. Hipotesis ini diturunkan atau bersumber dari teori dan ditinjau literstur yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Pernyataan hubungan antara Variabel, sebagaimana
dirumuskan dalam hipotesis, merupakan dugaan sementara atas suatu masalah yang didasarkan pada
hubungan yang telah dijelaskan dalam kerangka teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian.
Sebab teori yang tepat akan menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara
atas masalah yang diteliti atau dipelajari dalam penelitian.

Merumuskan hipotesis akan sulit jika tidak memiliki kerangka teori yang menjelaskan fenomena yang diteliti,
tidak mengembangkan proposisi yang tegas tentang masalah penelitian atau tidak memiliki kemampuan untuk
menggunakan teori yang ada.Kemudian, karena dasar penyusunan hipotesis yang reliabel dan dapat diuji
adalah teori, tingkat ketepatan hipotesis dalam menduga, menjelaskan, memprediksi suatu fenomena atau
peristiwa atau hubungan antara fenomena yang ditentukan oleh tingkat ketepatan atau kebenaran teori yang
digunakan dan yang disusun dalam kerangka teoritis. Karena itu baik-buruknya suatu hipotesis bergantung
pada keadaan relatif dari teori penelitian mengenai suatu fenomena sosial disebut hipotesis penelitian atau
hipotesis kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam . 2013. Metodologi penelitian Ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Sugiyono . 2014. Metode penelitian kombinasi ( Mixed medhods ). Jakarta : Alfabeta


SOAL LATIHAN

1. Yang bukan merupakan ciri- ciri hipotesis adalah . . . .


a) Hipotesis harus spesifik dan sederhana.
b) Hipotesis harus dapat diuji.
c) Hipotesis harus menyatakan hubungan dan perbedaan
d) Hipotesis tidak singnifikan

Jawabannya : D

2. Macam – macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi . . . .


a) 1
b) 3
c) 5
d) 2

Jawabanya : C

3. Apa yang dimaksud hipotesis penelitian . . . .


a) Gambaran hubungan antar variabel dengan garis berarah.
b) Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih variabel
yang diharapkan bisa menjawab suatu pernyataan dalam penelitian.
c) Sebagai suatu petunjuk dalam megidentifikasi dengan meginterprestasi suatu hasil
d) Hubungan yang didentifikasi dari sintesis dalam suatu penemuan

Jawabannya : B

4. Berikut ini yang merupakan peran teori dalam penelitian , kecuali . . . .


a) Memberi kerangka Memberi kerangka pemikiran bagi penelitian.
b) Membantu peneliti dalam menyusun hipotesis penelitian
c) Memberikan landasan yang kuat dalam menjelaskan dan memaknai data dan fakta.
d) Memperlihatkan bidang masalah dalam pratik keperawatan

Jawabannya : D

5. Apa syarat – syarat hipotesis . . . .


a) Relevance
b) Fleksibel
c) Dinamis
d) Ekonomis
Jawabannya : A

6. Karakteristik hipotesis yang baik kecuali . . . .


a) Dinyatakan dalam kalimat yang jelas
b) Kalimat yang berbelit dan susah
c) Dapat diuji dengan data yang dikupulkan
d) Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri

Jawabanya : B

7. Menurut neuman pengertian teori makro yaitu . . . .


a) Menghubungkan tingkatan makro dan mikro
b) Penjelasan hanya sebatas peristiwa
c) Menjelaskan objek yang lebih luas
d) Hubungan organisasi

Jawabannya : C

8. Kegunaan tinjauan pustaka kecuali yaitu . . . .


a) Mengkaji sejarah permasalahan
b) Mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan
c) Menunjang perumusan permasalahan
d) Menetapkan masalah dan tujuan

Jawabanya : D

9. Apa pentingnya kerangka teoritis bagi penelitian . . . .


a) Pondasi dimana suatu proyek penelitian didasarkan.
b) Pokok masalah penelitian.
c) Acuan hipotesis
d) Tujuan awal penelitian

Jawabannya : A

10. apa saja kegunaan mempelajari metode penelitian kecuali . . . .


a) dapat menyusun dan membuat proposal yang baik dan benar
b) memiliki ilmu pengetahuan dasar metode penelitian
c) dapat mengetahui kebenaran suatu data yang dapat diuji
d) membuat tugas menjadi mudah

jawabannya : D

Anda mungkin juga menyukai