Anda di halaman 1dari 17

KONSEP RISET ATAU KONSEP PENELITIAN, METODE

ILMIAH, DAN JENIS PENELITIAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan


Matematika

Dosen Pengampu :
Dr. H. A. Saepul Hamdani, M.Pd.

Disusun Oleh :
Denok Handayani (06010421008)
Ingrid Amalia Putri (06020421042)
Nashri Hayati (06020421050)
Siti Aisyah P. P. (06020421058)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayahnya, kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad
SAW yang menjadi suri tauladan bagi kita.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, tak lain guna memenuhi tugas
untuk mata kuliah Psikologi dan Strategi Pembelajaran Matematika, dengan judul
“Konsep Riset atau Konsep Penelitian, Metode Ilmiah, dan Jenis Penelitian”

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Akan tetapi dengan adanya bantuan dan bimbingan dari Bapak Dr. H. A. Saepul
Hamdani, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Metode Penelitian
Pendidikan Matematika, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada beliau, serta kepada pihak-
pihak yang telah memberikan kontribusi dan dukungan, sehingga dapat
terselesaikannya makalah ini.

Penyusun makalah menyadari bahwa masih banyak adanya kekurangan,


untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi para pembaca.

Surabaya, 18 Maret 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
2.1 Konsep Penelitian......................................................................................2
2.2 Metode Ilmiah...........................................................................................5
2.3 Jenis Penelitian..........................................................................................7
BAB III..................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah merupakan aspek yang penting bagi
kehidupan manusia. Beberapa alasan mengapa penelitian itu disebut sebagai
suatu kegiatan yang penting adalah tuntutan kebutuhan manusia sebagai
mahluk sosial terus berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan.
Maka agar kebutuhan manusia tersebut dapat terpenuhi, manusia selalu
berusaha untuk mencoba menemukan, menghasilkan, dan menerapkan
berbagai pengetahuannya termasuk penemuan dibidang teknologi dan
inovasi.
Penemuan dibidang teknologi dan inovasi telah mendorong para ilmuwan
untuk terus meneliti dan mengembangkan penemuan-penemuannya. Selain
didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi, para peneliti juga didorong oleh
adanya tuntutan praktis di lapangan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah mendorong penemuan-penemuan baru. Penemuan baru inilah
yang mendorong perkembangan inovasi dan telah menjadikan suatu bangsa
semakin maju dan berkembang. Penemuan baru timbul karena adanya
dorongan untukmengadakan penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian-
penelitian ilmiah dilakukan karena dilatarbelakangi oleh keingintahuan dan
tuntutan praktis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep penelitian/riset?
2. Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah?
3. Apa saja jenis-jenis penelitian?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep penelitian/riset.
2. Untuk mengetahui tentang metode ilmiah.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Penelitian


2.1.1 Penelitian
 Pengertian Penelitian
Menurut Leedy dan Ormord (2015), penelitian adalah proses
sistematis untuk mengumpulkan data, menganalisisnya, dan
menginterpretasikan hasil analisis data untuk menambah pengetahuan
kita tentang suatu fenomena yang kita merasa tertarik untuk
mendalaminya atau untuk memahami suatu fenomena yang baru.
● Karakteristik Penelitian
a. Penelitian yang didasarkan pada penelitian orang lain.
b. Penelitian yang dapat diulang atau direplikasi.
c. Penelitian yang dapat diterapkan di setting yang berbeda.
d. Penelitian yang mempunyai rasional yang logis dan ada keterkaitan
dengan teori tertentu yang relevan.
e. Penelitian yang dapat dilakukan (doable).
f. Penelitian yang membangkitkan topik penelitian yang baru atau
penelitian yang bersifat siklis.
g. Penelitian yang bersifat inkremental.
h. Penelitian yang merupakan kegiatan apolitis yang dilakukan untuk
perbaikan dan kebaikan masyarakat.
● Tujuan Penelitian
a. Untuk mendapatkan atau memperdalam pemahaman tentang suatu
fenomena atau untuk mencapai wawasan baru ke dalamnya.
Penelitian seperti ini disebut dengan penelitian eksploratif atau
formulatif.

2
b. Untuk menggambarkan secara akurat karakteristik individu, situasi
atau kelompok tertentu. Penelitian seperti ini dikenal dengan
penelitian deskriptif.
c. Untuk menentukan frekuensi terjadinya sesuatu atau keterkaitan
antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Studi seperti ini dikenal
dengan studi diagnostik.
d. Untuk menguji hipotesis tentang hubungan kausal atau sebab akibat
antar peubah. Studi seperti ini disebut dengan pengujian hipotesis.

2.1.2 Riset
● Pengertian Riset
Pengertian Riset Menurut Hopkins WG (2002) Riset yaitu mengirimkan
suatu pertanyaan atau isu serta menjawab suatu pertanyaan atau
memecahkan suatu masalah. Riset juga dapat diartikan sebagai
seperangkat kegiatan yang sistematik dan terarah untuk pemecahan
masalah, penemuan dan pengembangan batah tubuh ilmu (the body of
knowledge) yang terorganisasikan. Riset dapat juga diartikan sebagai
suatu bentuk metode kerja atau metode pemecahan masalah yang
dilakukan secara terencana dan cermat untuk mendapatkan data,
informasi (fakta), dan kesimpulan (konklusi) yang dapat menambah
kemampuan memahami, meramalkan atau mengendalikan keadaan
(peristiwa).
● Karakteristik Riset
a. Riset diarahkan untuk memecahkan masalah atau bertujuan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam penelitian
atau melihat hubungan dua variabel atau lebih.
b. Riset menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip atau
teori yang berguna di dalam memprediksi peristiwa mendatang.
c. Bersifat empirik, artinya berdasarkan pada pengalaman yang dapat
diamati, peristiwa kejadian (bukti empirik).

3
d. Sistematik, Artinya merupakan suatu proses yang berstruktur,
mengikuti prosedur tertentu dalam merumuskan masalah, identifikasi
variabel, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, dan mengolah
serta menganalisis data yang relevan dengan masalah yang
dirumuskan.
e. Menuntut pengamatan dan pendeskripsian yang cermat dalam
pengumpulan data dan analisis data yang tepat. Karena itu peneliti
harus selektif dalam memilih atau mengembangkan instrumen.
f. Menuntut keahlian khusus, artinya menguasai metode riset, literatur
yang relevan dengan masalah yang diteliti, konsep dan teknik yang
diperlukan untuk memahami dan menganalisis data.
g. Obyektif, artinya terhindar dari pengaruh subyektif atau
memaksakan kesimpulan yang dipengaruhi oleh emosi.
h. Reduktif, artinya tidak semata-mata mendeskripsikan apa yang
terjadi tetapi menyimpulkan ke dalam konsep tertentu.
i. Replikatif, artinya memugkinkan dapat diuji kembali oleh orang lain
dalam kesempatan dan tempat yang berlainan.
● Kegunaan Riset
a. Kegunaan Teoritis Fakta dan konsep yang merupakan penemuan
suatu riset dapat menjadi informasi bagi ilmu pengetahuan. Dalam
hubungan ini ilmu pengetahuan merupakan tujuan dari riset. Riset
yang dilakukan untuk kepentingan pengembangan ilmu ini disebut
dengan Basic Research (riset dasar). Masalah dan variabel yang
diteliti, digali dan diangkat berdasarkan teori-teori yang ada dalam
ilmu pengetahuan. Pengujian suatu hipotesis yang dirumuskan atas
dasar teori keilmuan, banyak ditemukan dalam penelitianpenelitian
untuk pengembangan ilmu.
b. Kegunaan Praktis Penemuan-penemuan dalam penelitian dapat pula
dipergunakan untuk melihat kemungkinan apa yang akan terjadi
(meramalkan) dan bagaimana mempersiapkan cara-cara
menghadapinya atau mengendalikannya. Disini dilakukan langkah

4
awal untuk melakukan perencanaan, pembinaan dan pengembangan
suatu kegiatan. Dalam kaitan itu riset membantu dalam pengambilan
keputusan dan cara-cara atau teknik menghadapi masalah kehidupan
manusia yang pada akhirnya berfungsi dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan umat manusia. Riset semacam ini biasanya disebut
riset terpakai atau applied research.

2.2 Metode Ilmiah


2.2.1 Pengertian Metode Ilmiah
Menurut Liang Gie (2004), metode ilmiah adalah cara, prosedur,
pendekatan, alat dan langkah yang dilakukan secara sistematis, logis
dan obyektif untuk mencapai kebenaran ilmiah. Ketika metode ilmiah
diterapkan, proses berpikir harus dapat dikendalikan. Maksudnya ialah
berpikir ilmiah yang dilakukan secara sadar dan terjaga. Metode ilmiah
adalah cara mencari suatu informasi mengikuti struktur logika ilmiah,
yang diawali dengan perumusan masalah, dilanjutkan dengan
pengumpulan informasi yang relevan, dilanjutkan dengan analisis data
dan interpretasi hasil, dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Ada
beberapa hal yang membedakan antara metode ilmiah dengan non
ilmiah, yaitu sebagai berikut.
Metode Ilmiah Metode Non Ilmiah

Masalah perlu dirumuskan Masalah yang dipertanyakan tidak


dengan jelas, spesifik, dan jelas, tetapi bersifat umum.
terlihat dalam setiap variabel
yang akan diteliti.

Jawaban atas permasalahan Setiap Jawaban tidak harus


harus didukung dengan data. didukung oleh data.

Proses melengkapi data, Meskipun kemungkinan diakhiri


menganalisis data, dan menarik dengan kesimpulan, tetapi tidak

5
kesimpulan harus logis dan ada proses pengumpulan data atau
akurat. analisis data.

Kesimpulan siap diuji oleh siapa Pengujian pada kesimpulan dapat


pun yang meragukan dilakukan atau tidak tanpa
validitasnya. mempengaruhi kesimpulan awal
secara signifikan.

Hanya digunakan untuk Boleh menggunakannya untuk


mempelajari hal-hal yang dapat meneliti hal apa saja, termasuk
diamati, diukur, dan empiris. yang paling misterius,
supranatural, dan dogmatis.

2.2.2 Langkah-Langkah Metode Ilmiah


1. Melakukan Pengamatan
Pengamatan suatu percobaan dilakukan ketika kondisi dapat
dikontrol sehingga diperoleh data yang sama pada saat percobaan
diulang. Data yang diperoleh bisa berupa data kualitatif yaitu data
yang tidak dapat dinyatakan secara numerik dan data kuantitatif
yaitu data yang dapat dinyatakan secara numerik.
2. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah data yang diperoleh dengan mengamati dan
mempelajari seluruh fenomena secara utuh sehingga keputusan
sementara dapat diambil. Merumuskan hipotesis membutuhkan
pengetahuan dan juga penalaran karena harus berdasar pada teori
yang mendukung kegiatan eksperimen.
3. Melakukan Pengujian Hipotesis
Kebenaran hipotesis dapat ditentukan dengan eksperimen di
laboratorium. Data yang diperoleh mungkin sesuai ataupun tidak
sesuai dengan hipotesis. Oleh karena itu, setiap ketidaksesuai pada
hipotesis dapat mengindikasikan adanya kesalahan dalam
percobaan atau hipotesisnya.

6
4. Menarik Kesimpulan
Hipotesis yang telah diuji kebenarannya melalui percobaan yang
berulang-ulang, dapat dijadikan dasar dalam menyusun suatu teori.
Teori adalah gabungan dari prinsip-prinsip yang terdiri dari
beberapa hukum. Teori akan diuji secara terus-menerus. Jika suatu
hipotesis tidak terbukti, maka akan menjadi dasar terbentuknya
teori baru dan dapat memungkinkan merevisi teori-teori
sebelumnya.
5. Membuat Laporan
Laporan yang dibuat berguna untuk memperoleh saran dan koreksi
apabila diperlukan. Selain itu, laporan dibuat untuk mencegah ahli
lain melakukan hal yang sama, karena akan menghabiskan waktu,
tenaga, dan biaya. Laporan ini biasanya diterbitkan dalam jurnal
ilmiah.

2.3 Jenis Penelitian


2.3.1 Pengertian Jenis Penelitian
Secara etimologi, penelitian memiliki arti mencari dan
mengembangkan fakta-fakta baru yang akan dijadikan teori guna
memperdalam dan memperluas ilmu tertentu. Sedangkan menurut
Leedy dan Ormord (2015), penelitian adalah proses sistematis untuk
mengumpulkan data, menganalisisnya, dan menginterpretasikan hasil
analisis data untuk menambah pengetahuan kita tentang suatu fenomena
yang kita merasa tertarik untuk mendalaminya atau untuk memahami
suatu fenomena yang baru.
Suatu Penelitian yang dilakukan secara tidak tepat prosesnya, maka
hasilnya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Secara umum, terdapat
dua jenis penelitian yang dapat digunakan yaitu Penelitian Kualitatif
dan Penelitian Kuantitatif. Menurut Ibnu, dkk (2003: 7-8) menjelaskan
bahwa jenis-jenis penelitian dapat dilihat dari beberapa sudut pandang,
antara lain:

7
a. Menurut Tujuan Penggunaan Hasil Penelitian
Terdapat dua jenis penelitian jika dilihat dari tujuan penggunaan
hasil, yaitu Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan. Penelitian
Dasar merupakan suatu penelitian yang hasilnya digunakan untuk
sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan atau teknologi
dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teori-teori
yang ada atau menemukan teori-teori yang baru. Sedangkan
Penelitian Terapan merupakan suatu penelitian yang hasilnya
digunakan untuk keperluan praktis, seperti halnya pembuatan
kebijakan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi dari
masalah-masalah yang ada di masyarakat. Penelitian ini lebih
diarahkan untuk pengembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi) dan menciptakan inovasi (sesuatu yang baru).
b. Menurut Pengukuran dan Analisis Data Penelitian
Dalam pengukuran dan analisis data penelitian, jenis-jenis
penelitian dibagi menjadi dua yaitu Penelitian Kualitatif dan
Penelitian Kuantitatif. Penelitian Kualitatif merupakan suatu
penelitian yang dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik yang
datanya dalam bentuk verbal. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan suatu fenomena, history secara mendalam dengan
mengumpulkan data-data. Sedangkan Penelitian Kuantitatif
merupakan kebalikan dari penelitian kualitatif. Artinya penelitian
dilakukan atau dianalisis dengan menggunakan teknik statistika yang
datanya berupa angka-angka. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
hipotesis dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada.
c. Menurut Tingkat Kedalaman Analisis Data Penelitian
Dalam tingkat kedalaman analisis data penelitian terdapat dua
jenis penelitian, yaitu Penelitian Deskriptif dan Penelitian
Eksplanatori. Penelitian Deskriptif merupakan suatu penelitian yang
datanya hanya menganalisis deskripsi variabel utama subjek studi,
seperti umur, jenis kelamin, dll. Penelitian ini bertujuan untuk

8
mendeskripsikan atau menggambarkan subjek studi secara
sistematis, faktual, dan akurat. Sedangkan Penelitian Eksplanatori
merupakan suatu penelitian yang datanya dianalisis sampai pada
menentukan hubungan satu variabel dengan variabel yang lain.
Penelitian ini digunakan untuk menguji suatu hipotesis dengan
tujuan memperkuat atau menolak hipotesis dari penelitian yang
sudah ada.
d. Menurut Rancangan (Desain) Penelitian
Dalam rancangan penelitian dapat dibagi menjadi Penelitian
Eksperimen dan Non-Eksperimen. Penelitian Eksperimen
merupakan pemberian perlakuan kepada subjek kemudian diukur
akibat dari perlakuan tersebut pada subjek. Penelitian ini untuk
menentukan hubungan sebab akibat antara dua fenomena. Penelitian
Non-Eksperimen merupakan penelitian yang subjeknya tidak diberi
perlakuan tetapi diukur sifat-sifat tertentu. Penelitian ini tidak
memiliki variabel bebas sehingga tidak dapat melakukan manipulasi
variabel.
Dari beberapa penjelasan mengenai penelitian yang dilihat dari
berbagai sudut pandang. Secara umum, penelitian dapat dibagi menjadi
dua yaitu Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif.

2.3.2 Jenis-Jenis Penelitian


1. Penelitian Kualitatif
a. Pengertian Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat
deskriptif dan cenderung mementingkan proses daripada hasil.
Menurut Moleong (2017:6) penelitian kualitatif adalah suatu
penelitian yang dilakukan untuk memahami fenomena yang
terjadi atau dialami oleh subjek penelitian seperti tindakan,
prilaku, motivasi, persepsi yang dideskripsikan dalam bentuk
verbal atau kata-kata dengan memanfaatkan berbagai metode

9
alamiah. Sedangkan menurut hendryadi, et, al (2019:218) adalah
suatu penyelidikan naturalistik guna mencari pemahaman secara
mendalam mengenai fenomena sosial secara alami.
Penelitian kualitatif berpacu pada kualitas bukan kuantitas.
Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan tujuan untuk
mendeskripsikan fenomena yang disesuaikan dengan teori atau
hipotesis. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif
dapat melalui berbagai cara yaitu wawancara, dokumen resmi
yang terkait, dan observasi secara langsung. Penelitia kualitatif
lebih mementingkan proses daripada hasil. Hal ini disebabkan
dengan sebuah proses pengamatan yang dilakukan akan terlihat
lebih jelas hubungan di antara satu dengan yang lainnya ketika
penelitian tersebut dilakukan.
b. Fungsi Penelitian Kualitatif
Moleong (1988:7) menjelaskan bahwasanya penelitian kualitatif
digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
 Pada penelitian yang subjeknya tidak didefinisikan secara baik
 Memahami isu-isu rumit suatu proses
 Keperluan evaluasi
 Meneliti fenomena yang tidak bisa diteliti dengan penelitian
kuantitatif
 Memahami banyak fenomena yang belum diketahui
 Meneliti fenomena secara mendalam
 Untuk menggunakan hal-hal yang belum diketahui ilmu
pengetahuan
 Meneliti sesuatu dari segi proses
Fungsi dari penelitian adalah mencari jawaban atau solusi atas
permasalahan yang terjadi. Jawaban disini bersifat abstrak dan
umum.
2. Penelitian Kuantitatif

10
a. Pengertian Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif merupakan suatu penelitian dimana
datanya dianalisis menggunakan teknik statistik guna menguji
hipotesis yang ada. Menurut V. Wiratna Sujarweni (2014:39)
penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang dalam
penemuannya menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dari
cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Sedangkan menurut
Arikunto (2019:27) penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian yang pengumpulan data, penafsiran data, dan hasilnya
berupa angka.
Ciri khusus dari penelitian kuantitatif yaitu berada pada data
dan sumber datanya. Apabila datanya berupa angka-angka maka
penelitian tersebut ialah penelitian kuantitatif seperti halnya
menganalisis nilai siswa. Penelitian kuantitaif juga memiliki
hipotesis meskipun tidak semua. Penelitian ini untuk menjelaskan
atau menggambarkan suatu fenomena melalui data yang berfokus
pada data numerik.
b. Fungsi Penelitian Kuantitatif
Ibnu, dkk (2003:7) fungsi dari penelitian kuantitatif adalah
sebagai salah satu cara untuk mengembangkan pengetahuan,
sumber informasi, dan sebagai pemecah masalag praktis di
lapangan. Penelitian ini juga berfungsi sebagai solusi dari sebuah
permasalahan yang terjadi.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penelitian merupakan sebuah proses sistematis yang bertujuan untuk
mengumpulkan data, menganalisisnya, dan menginterpretasikan hasil analisis
data tersebut sehingga menambah pengetahuan kita mengenai suatu fenomena
dan memahami suatu fenomena yang baru. Terdapat beberapa karakteristik
penelitian dan salah satu tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan atau
memperdalam pemahaman tentang suatu fenomena atau untuk mencapai
wawasan baru ke dalamnya. Sementara riset dapat diartikan sebagai
seperangkat kegiatan yang sistematik dan terarah untuk pemecahan masalah,
penemuan dan pengembangan ilmu. Terdapat beberapa karakteristik riset dan
kegunaan riset salah satunya adalah dapat menjadi informasi bagi ilmu
pengetahuan.
Metode ilmiah adalah cara, prosedur, pendekatan, alat dan langkah yang
dilakukan secara sistematis, logis dan obyektif untuk mencapai kebenaran
ilmiah. Ada beberapa aspek yang membedakan antara metode ilmiah dengan
non ilmiah dan juga ada beberapa langkah-langkah dalam metode ilmiah,
yaitu melakukan pengamatan, merumuskan hipotesis, melakukan pengujian
hipotesis, menarik kesimpulan, dan membuat laporan.
Penelitian yaitu mencari dan mengembangkan fakta-fakta baru yang akan
dijadikan teori untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu. Secara
umum terdapat dua jenis penelitian yang dapat digunakan yaitu penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian
sifatnya deskriptif dan cenderung mementingkan proses daripada hasil.
Penelitian kualitatif berpacu pada kualitas bukan kuantitas dan tujuannya
untuk mendeskripsikan fenomena yang disesuaikan dengan teori atau
hipotesis. Sementara penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian dimana
datanya dianalisis menggunakan teknik statistik guna menguji hipotesis yang

12
ada. Apabila datanya berupa angka-angka maka penelitian tersebut
merupakan penelitian kuantitatif dan tujuannya untuk menjelaskan atau
menggambarkan suatu fenomena melalui data yang berfokus pada data
numerik.

3.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut mengenai pemahaman Konsep Riset
atau Konsep Penelitian, Metode Ilmiah, dan Jenis Penelitian. Yaitu, perlunya
menambah wawasan lebih lanjut serta mengoptimalkan pengetahuan dengan
membaca jurnal terkait Metode Penelitian Pendidikan Matematika. Serta,
kami menyadari bahwasanya masih banyak kekurangan dalam penyampaian
materi dalam makalah ini. Untuk itu, kami juga mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi para pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

P, Irawan. Modul 1 Pengantar Metode Penelitian.

Milasari. (2021). Filsafat Ilmu dan Pengembangan Metode Ilmiah. Jurnal Filsafat
Indonesia, Vol 4 No 3.

Billie. (2021). Pentingnya Metode Ilmiah Terhadap Efektivitas Penelitian.

Alfianika, N. (2018). Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia.


Deepublish.

Ramdhan, M. (2021). Metode Penelitian. Cipta Media Nusantara (CMN).

Konsep Dasar Penelitian

Ir. Paulus Insap Santosa, M.Sc., Ph.D., IPU.

John W Best (1982), Meteodologi Penelitian Pendidikan, (disunting oleh


Sanapiah. Faisal dan Mulyadi Guntur Waseso), Usaha Nasional, Surabaya.

14

Anda mungkin juga menyukai