Oleh Kelompok 7 :
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
PENDAHULUAN
Dalam perspektif filsafat, bahwasannya ilmu adalah pengetahuan yang didapat dengan
metode keilmuan, sehingga seorang ilmuwan harus memiliki pemahaman metode ilmu dan
mampu memanfaatkannya sebagai media untuk menghasilkan suatu temuan-temuan baru atau
pengembangan – pengembangan baru dari sebuah ilmu pengetahuan yang telah diakui
eksistensinya oleh segenap ilmuwan yang menekuni disiplin ilmu tertentu.
7) Penutup
Setelah menjelaskan mengenai hasil penelitian, selanjutnya Kamu dapat
mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.
a. Kesimpulan
Kesimpulan dalam karya ilmiah terletak di bagian akhir. Kesimpulan biasa
memuat pendapat dari karya ilmiah yang telah dibuat oleh peneliti atau penulis.
Kesimpulan sendiri memiliki tujuan supaya para pembaca karya ilmiah dapat
mendapatkan pengetahuan atau wawasan dari masalah dan pembahasan yang
telah diteliti.
b. Saran
Setelah mengungkap pendapat tentang karya ilmiah, pada bagian ini, peneliti atau
penulis dapat memberikan saran berupa pesan-pesan dari penulis. Tujuan dari
pembuatan saran sendiri yaitu digunakan untuk mengarahkan peneliti yang
hendak melakukan penelitian yang sama, supaya dapat berjalan dengan lebih
efektif dan dapat mengembangkan penelitian secara lebih baik dan lebih luas.
8) Daftar Pustaka
Selanjutnya, struktur yang perlu dipaparkan dalam karya ilmiah adalah daftar
pustaka. Daftar pustaka sendiri dapat diartikan sebagai sebuah daftar yang memuat
sumber informasi atau referensi teori yang digunakan oleh peneliti atau penulis
dalam penelitiannya. Dalam menuliskan daftar pustaka, peneliti atau penulis
biasanya menggunakan format, yaitu seperti nama penulis, judul tulisan, nama
penerbit buku atau karya akademik, identitas, dan waktu terbit.
9) Lampiran
Lampiran biasanya digunakan dalam karya ilmiah untuk menjelaskan data yang
berhasil diperoleh dan proses analisis data pada saat melakukan penelitian
3. Hirarki Komponen Dalam Struktur Ilmu
strukturalisme. Ditinjau dari fungsinya disebut dengan sistem ilmu. Jadi kesimpulannya
struktur ilmu merupakan sebuah susunan yang terdiri dari komponen-komponen yang
Dalam pengembangan teori manajemen seperti pada bidang teori organisasi pada
awalnya bersifat eksploratif untuk merumuskan teori secara induktif. 3.1 menunjukkan
hubungan antara variabel dijelaskan oleh hipotesis untuk menguji proposisi sebagai
teori yang ada sapat diverifikasi atau difalsifikasi. Jika ternyata tidak dapat dibuktikan
salah, maka teori manajemen tersebut menjadi semakin kuat (confirmated) kedudukannya
digunakan. Menurut Bahm (1980) ada enam komponen yang terkandung dalam sains
aktivitas, kesimpulan dan efek. Untuk memahami sains perlu pemahaman terhadap
hipotesis yaitu metode ilmiah dengan lima tahapan yaitu awareness of problem –
menyadari bahwa ada masalah, examining the problem – menguji masalah, proposing
solution – mengajukan solusi, testing proposals – menguji usulan dan solving the
Sebutan H0 dan H1
2. Teori
Tentukan statistic
4. Kerangka Teoritis pengujian (Uji Z, F, t, Chi
Kuadrat)
5. Pengujian
Rumuskan sebuah
keputusan. Bilamana H0 atau
Induksi/korespondensi H1 ditolak dan bilamana H0
atau H1 diterima
3. Falsifikasi/Verifikasi/
Konfirmasi
Sesuatu yang menjadi sasaran penelitian biasanya disebut masalah penelitian yang
selanjutnya akan diangkat menjadi judul penelitian dan diletakkan pada barisan depan karena
komponen ini berfungsi sebagai penentu apakah sebuah fenomena yang dijumpai merupakan
sebuah masalah yang perlu dikaji secara keilmuan atau tidak. Permasalahan dapat
diidentifikasikan sebagai kesenjangan antara fakta dengan harapan, antara tren perkembangan
dengan keinginan pengembangan, dan antara kenyataan dengan ide.
Perumusan permasalahan atau perumusan masalah perlu ditulis secara singkat, jelas,
mudah dipahami, dan mudah dipertahankan, perumusan masalah juga berfungsi mengarahkan
fokus penelitian. Menurut Castetter dan Heisler (1984), ada 5 (Lima) macam bentuk perumusan
masalah, yaitu:
Masalah penelitian harus tampak dan dirasakan sebagai suatu tantangan bagi peneliti untuk
dipecahkan dengan mempergunakan keahlian atau kemampuan profesionalnya. Masalah
penelitian merupakan kondisi yang menunjukkan kesenjangan (gap) antara peristiwa atau
keadaan nyata (das sain) dengan tolok ukur tertentu (das sollen) sebagai kondisi ideal atau
seharusnya bagi peristiwa atau keadaan tertentu. Masalah penelitian adalah keraguan yang timbul
terhadap suatu peristiwa atau keadaan tertentu berupa kesangsian tentang tingkat kebenarannya
suatu peristiwa atau keadaan.
PENUTUP