Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan ke 2 materi ke 1

Selasa, 10 maret 2023

PENGERTIAN KARYA ILMIAH


Kata karya ilmiah pada pembentukannya berasal dari dua kata, yaitu kata yang berarti sebagai
sebuah usaha, upaya, perbuatan, atau juga penciptaan. Sementara itu, kata ilmiah dapat diartikan
sebagai sesuatu yang memuat ilmu atau pengetahuan yang telah memenuhi kaidah keilmuan.

Secara harfiah, karya ilmiah dapat didefinisikan sebagai sebuah karya yang lahir atau tercipta
dari sebuah proses keilmuan yang dihasilkan melalui pekerjaan kepenulisan. Suatu tulisan dapat
termasuk sebagai karya ilmiah apabila memenuhi aspek rasionalitas, memiliki permasalahan
yang bersifat faktual dan objektif, dan tentunya menerapkan struktur dan kaidah ilmiah yang
tepat.

Dalam menulis karya ilmiah, penulis sangat disarankan untuk menggunakan bahasa yang jelas
dan lugas sesuai kaidah kebahasaan yang berlaku atau Ejaan Bahasa Indonesia. Karya ilmiah
sangat tidak diperbolehkan menggunakan bahasa yang ambigu atau bermakna ganda, hal itu
dikhawatirkan tidak memberikan jawaban, tetapi justru malah semakin membingungkan para
pembaca.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, definisi atau pengertian tentang karya ilmiah pun ikut
mengalami perubahan. Perkembangan dan perubahan ini pada akhirnya membuat ilmu
pengetahuan harus selalu diperbarui, termasuk teori dari karya ilmiah. Berikut ini adalah
beberapa pengertian dari para ahli tentang pengertian karya ilmiah.

1. Eko Susilo, M\

Bahwa karya ilmiah merupakan sebuah tulisan yang didapatkan melalui pekerjaan yang memuat
sifat ilmiah. Bagi Eko, sebuah tulisan dapat dikatakan sebagai karya ilmiah apabila dihasilkan
melalui prosedur ilmiah yang meliputi observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu,
penyusunan berdasarkan metode tertentu, sistematika penulisan dengan menggunakan bahasa
yang santun dan isi yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya.

2. Dwiloka dan Riana

bahwa karya ilmiah atau artikel ilmiah memiliki definisi sebagai sebuah karya seorang yang ingin
melakukan pengembangan keilmuannya, baik itu ilmu pengetahuan, teknologi, bahkan juga seni. Menurut
mereka, karya ilmiah dapat dilahirkan apabila berhasil dikaji berdasarkan berbagai literatur, koleksi
pengalaman, dan tentu penelitian yang pernah dilakukan.

3. Titi Setiyoningsih
bahwa karya ilmiah pada dasarnya merupakan sebuah tulisan yang dibuat dengan berdasarkan
ketentuan dari metode ilmiah. Metode ilmiah yang dimaskud yaitu logika ilmu pengetahuan,
mulai dari pemaparan masalah, tujuan, manfaat, teori-teori terdahulu, karya-karya terdahulu,
metode, pembahasan, hingga diakhiri dengan sebuah kesimpulan dan referensi yang digunakan
untuk menulis.

STRUKTUR KARYA ILMIAH

Setelah mengetahui tentang pengertian dari karya ilmiah, berikut ini akan dijelaskan tentang
struktur karya ilmiah yang baik dan benar. Sebagian besar karya tulis memiliki gaya atau
strukturnya masing-masing. Berikut ini adalah struktur karya ilmiah yang banyak digunakan oleh
instansi, diantaranya yaitu:

1. Halaman Judul

Struktur karya ilmiah yang pertama adalah halaman judul. Halaman judul itu sendiri dimuat
berdasarkan topik yang dipilih untuk dibahas dalam karya ilmiah. Pembuatan judul diharapkan
dapat ditulis dengan unik dan semenarik mungkin, namun tetap disesuaikan dengan topik yang
akan diangkat. Hal ini diharapkan dapat membuat pembaca menjadi tertarik dengan isu atau
topik yang dibahas dalam karya ilmiah.

Selain membuat para pembaca tertarik, judul harus dibuat dengan spesifik. Hal ini dilakukan
agar pembaca mendapatkan gambaran awal dengan membaca halaman judul karya ilmiah. Pada
halaman judul karya ilmiah biasanya juga dilengkapi dengan nama penulis, asal institusi atau
lembaga, tanggal, bulan, tahun dan tempat karya ilmiah dibuat yang ditulis dengan aturan rata
tengah, diurutkan setelah judul di bagian bawah.

2. Abstrak

Struktur karya ilmiah yang kedua yaitu abstrak. Abstrak dapat dipahami sebagai ringkasan dari
keseluruhan isi atau materi yang terkandung dalam karya ilmiah. Peran abstrak dalam karya
ilmiah sebenarnya adalah untuk memberikan penjelasan kepada pembaca dengan lebih cepat,
tanpa harus membaca keseluruhan karya ilmiah. Abstrak biasanya digunakan para pembaca
untuk membaca sekilas isi, maksud dan tujuan dari karya ilmiah. Ketentuan penulisan abstrak
kurang lebih hanya 250 kata dan dengan menggunakan bahasa yang bersifat informatif.

4. Pendahuluan

Setelah membahas tentang halaman judul dan abstrak, berikut ini akan disajikan materi wajib
dari karya ilmiah yang pertama, yaitu pendahuluan. Pendahuluan ini terletak di paling awal
materi karya ilmiah memiliki 4 sub bab, yaitu:
a. Latar belakang masalah

Latar belakang masalah dalam karya ilmiah merupakan penjelasan teoritis dan faktual dari
pertanyaan tentang mengapa topik atau masalah tersebut perlu dijawab melalui secara ilmiah
atau kegiatan penelitian. Latar belakang masalah sendiri seharusnya dijelaskan secara singkat,
jelas dan logis. .

b. Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam karya ilmiah dapat dipahami sebagai sebuah pertanyaan kritis atau
argumentasi yang fleksibel yang dihasilkan berdasarkan pernyataan umum dari masalah
penelitian. Singkatnya, rumusan masalah adalah pertanyaan yang dimunculkan dari latar
belakang masalah. Selain itu, rumusan masalah sering kali dibuat menggunakan bentuk
pertanyaan yang dapat bersifat operasional dalam suatu penelitian.

c.Tujuan penelitian

Tujuan penelitian dalam karya ilmiah dapat diartikan sebagai uraian singkat mengenai tujuan apa
ingin diwujudkan dengan menggunakan penelitian tersebut.

d. Manfaat penelitian

Sementara itu, manfaat penelitian dapat diartikan sebagai sebuah uraian tentang keunggulan dan
kontribusi dari hasil karya ilmiah. Manfaat penelitian biasanya diperuntukkan kepada
pengembangan ilmu pengetahuan dan orang yang memiliki hubungan dengan masalah yang
diteliti.

4. Kerangka Teori

a.Landasan teori

Landasan teori dalam karya ilmiah dapat dipahami sebagai satu perangkat konsep yang
membatasi dan memfokuskan penelitian sehingga dapat menyajikan suatu pandangan sistematis.
Pada bagian ini, karya ilmiah akan memuat pembahasan fenomena yang rinci tentang hubungan
antar variabel, sehingga mendapatkan penjelasan serta prediksi dari fenomena yang diteliti
tersebut.

b.Hipotesis penelitian

Hipotesis penelitian dalam karya ilmiah dapat dipahami sebagai sebuah kesimpulan sementara
berdasarkan kerangka pemikiran atau teori yang diungkapkan oleh seorang peneliti.

5. Metode penelitian
Sebelum berlanjut untuk mengembangkan kerangka teori yang sudah dibuat, pada bagian ini,
penulis atau peneliti harus menentukan terlebih dahulu metode yang digunakan dalam penelitian.
Metode penelitian sendiri dapat diartikan sebagai sebuah langkah-langkah yang digunakan oleh
penulis atau peneliti untuk mendapatkan hasil penelitian yang tepat dan valid.

Metode penelitian yang paling sering digunakan ada dua jenis, yaitu metode kualitatif dan
metode kuantitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berfokus untuk melakukan
analisa dan pendeskripsian terhadap suatu masalah. Sedangkan, untuk metode kuantitatif
merupakan metode penelitian yang lebih fokus dengan analisa terhadap angka, tabel, hingga
statistik.

a. Jenis Penelitian

Pemilihan jenis penelitian akan sangat menentukan langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk
mendapatkan hasil penelitian. Langkah-langkah penelitian biasanya meliputi tujuan, tempat
pelaksanaan, tujuan umum, sifat dari masalah, dan ruang lingkup pengujian masalah.

b. Definisi Konsep dan Operasional Variabel

Setelah menentukan jenis metode penelitian, hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah
definisi konsep dan operasional variabel. Definisi konsep bisa dipahami sebagai sebuah konsep
tentang variabel penelitian. Sementara itu, untuk operasional variabel dapat diartikan sebagai
penjelasan secara sistematik dan operasional tentang ukuran dari variabel yang akan diteliti.

c. Populasi dan Sampel Penelitian

Selanjutnya, peneliti dapat menentukan populasi dan sampel penelitian. Populasi sendiri dapat
didefinisikan sebagai keseluruhan dari subjek penelitian yang akan diteliti. Sementara unutk
sampel penelitian yaitu, sebagian subjek penelitian yang akan diteliti.

d. Jenis, Sumber dan Teori Pengumpulan Data

Kemudian, peneliti dapat menentukan jenis, sumber, dan teori pengumpulan data. Bagian ini
dapat diuraikan secara lengkap dan jelas tentang apa jenis data yang digunakan dalam penelitian
dan bagaimana cara mengumpulkan data untuk penelitian.

e. Teknik Analisis/Pengujian Data

Bagian terakhir dari metode penelitian yaitu teknik analisis atau pengujian data. Pada bagian ini,
karya ilmiah berisi penjelasan mengenai bagaimana cara pengolahan sekaligus cara menganalisis
data dalam penelitian yang dilakukan.

6. Pembahasan penelitian

Bagian ini dapat dikatakan sebagai bagian yang paling panjang dalam naskah karya ilmiah. Hal
ini dikarenakan pembahasan memuat tentang penjelasan dari rumusan masalah, tujuan, manfaat,
kerangka teori, dan tentunya metode penelitian. Berikut ini adalah beberapa bagian yang perlu
dijelaskan pada bagian ini, diantaranya yaitu:

a. Gambaran umum objek penelitian, yaitu penjelasan objek penelitian yang diteliti secara
umum.

b. Deskripsi hasil penelitian, yaitu penjelasan tentang hasil penelitian sesuai hasil data yang
dikumpulkan dari observasi yang dilakukan.

c. Pengujian hipotesis, yaitu penjelasan data yang berhasil dikumpulkan pada saat melakukan
penelitian untuk dilakukan pengujian terkait kesesuaian dengan hipotesis. Pada bagian ini,
peneliti dapat menjelaskan apakah data yang diperoleh mendukung hipotesis atau tidak. Apabila
data yang dikumpulkan mendukung hipotesis, maka berarti data dapat diterima, begitupun
sebaliknya.

d. Interpelasi hasil pengujian hipotesis

7. Penutup

Setelah menjelaskan mengenai hasil penelitian, selanjutnya Kamu dapat mengemukakan


kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.

a. Kesimpulan

Kesimpulan dalam karya ilmiah terletak di bagian akhir. Kesimpulan biasa memuat pendapat
dari karya ilmiah yang telah dibuat oleh peneliti atau penulis. Kesimpulan sendiri memiliki
tujuan supaya para pembaca karya ilmiah dapat mendapatkan pengetahuan atau wawasan dari
masalah dan pembahasan yang telah diteliti.

b. Saran

Setelah mengungkap pendapat tentang karya ilmiah, pada bagian ini, peneliti atau penulis dapat
memberikan saran berupa pesan-pesan dari penulis. Tujuan dari pembuatan saran sendiri yaitu
digunakan untuk mengarahkan peneliti yang hendak melakukan penelitian yang sama, supaya
dapat berjalan dengan lebih efektif dan dapat mengembangkan penelitian secara lebih baik dan
lebih luas.

8. Daftar Pustaka

Selanjutnya, struktur yang perlu dipaparkan dalam karya ilmiah adalah daftar pustaka. Daftar
pustaka sendiri dapat diartikan sebagai sebuah daftar yang memuat sumber informasi atau
referensi teori yang digunakan oleh peneliti atau penulis dalam penelitiannya. Dalam menuliskan
daftar pustaka, peneliti atau penulis biasanya menggunakan format, yaitu seperti nama penulis,
judul tulisan, nama penerbit buku atau karya akademik, identitas, dan waktu terbit

Anda mungkin juga menyukai