Merupakan karya tulis yang berisi informasi tentang fenomena atau peristiwa yang
terjadi, karya ilmiah cukup sering dibuat oleh masyarakat, terutama mereka yang
berada di institusi baik lembaga pendidikan maupun penelitian.
Agar kamu dapat lebih mudah memahami materi karya ilmiah, yuk simak ulasan
lengkapnya di bawah ini.
Jika mendengar tentang karya ilmiah, kira-kira apa yang pertama kali muncul di
benak kamu?
Tentunya kamu pasti terbayangkan akan suatu tulisan yang berisi hal-hal logis, terkait
dengan suatu penelitian, dan menghasilkan penemuan baru.
Penulisan karya ilmiah memang cukup sering dilakukan oleh masyarakat, khususnya
para pelajar, mahasiswa, dosen, ataupun mereka yang bekerja di institusi baik
lembaga pendidikan maupun penelitian.
Nah, materi seputar karya ilmiah sendiri memang sudah diperkenalkan sedari kita
duduk di bangku sekolah menengah.
Bagi kamu yang ingin mempelajari materi karya ilmiah dengan mudah, berikut
Mamikos sudah rangkumkan kamu materinya secara singkat dan jelas.
Baca Juga :
Kumpulan Contoh Karya Ilmiah Populer Tentang Berbagai Tema Menarik dan Lengkap
Merujuk pada Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia yang terdapat pada
laman repositori.kemdikbud.go.id, karya ilmiah diartikan sebagai karya tulis yang
berisi informasi tentang fenomena atau peristiwa yang terjadi.
Fenomena dan peristiwa tersebut ditulis berdasarkan kenyataan, bukan fiksi atau
karangan.
Sebagai contohnya, karya ilmiah tentang budaya masyarakat, karya ilmiah tentang
sosiaol, karya ilmiah tentang pengetahuan, dan lain sebagainya.
Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karya ilmiah adalah
karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta
(obervasi, eksperimen, dan kajian pustaka).
Selain itu, karya ilmiah juga tergolong sebagai salah satu jenis karya tulis yang
berisikan berbagai informasi. Dimana informasi tersebut merupakan hasil dari
pengamatan dan penelitian.
Karya ilmiah dibuat tentunya bukan tanpa tujuan, berikut ini adalah beberapa tujuan
dari pembuatan karya ilmiah.
Karya ilmiah dapat menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan
masyarakat.
Karya ilmiah dibuat guna membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki
oleh seseorang.
Baca Juga :
Kumpulan Contoh Abstrak Karya Ilmiah Tentang Berbagai Topik Menarik 2023
Karya ilmiah adalah hasil pemikiran atau hasil penelitian seseorang. Di mana
penelitian akan bermanfaat jika dituangkan dalam suatu karya ilmiah.
Nah, berikut ini adalah beberapa manfaaat dari pembuatan suatu karya ilmiah.
Karya ilmiah berfungsi sebagai bahan rujukan untuk berbagai kepentingan dan
kegiatan ilmiah, misalnya seperti seminar dan penelitian lainnya.
Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana deseminasi atau penyebaran ilmu bagi
seseorang ataupun kelompok masyarakat tertentu agar mendapatkan wawasan dan
keilmuan yang luas dengan membaca karya tulis ilmiah
Setelah mengetahui tentang pengertian, tujuan hingga fungsi dari karya ilmiah,
berikut ini akan dijelaskan tentang struktur karya ilmiah yang baik dan benar.
Sebagaimana yang kita ketahui, sebagian besar karya tulis punya gaya atau
strukturnya masing-masing.
1. Halaman Judul
Bagian awal dari karya ilmiah adalah judul. Diketahui, judul diangkat berdasarkan
topik permasalahan yang diangkat dari karya ilmiah yang akan dibuat.
Ketika membuat judul, disarankan untuk menulis semenarik mungkin supaya dapat
memunculkan rasa penasaran calon pembaca.
Tak hanya dapat memicu rasa penasaran calon pembaca saja, judul juga menjadi
gambaran awal bagi pembaca untuk mengetahui isi dari karya ilmiah tersebut.
Pada bagian judul juga dicantumkan nama peneliti/penulis, institusi atau lembaga,
tahun dibuatnya karya ilmiah yang diurutkan di bagian bawah setelah judul.
2. Abstrak
Struktur karya ilmiah berikutnya adalah abstrak. Dipahami sebagai ringkasan dari
keseluruhan isi karya ilmiah, abstrak memiliki peran yang cukup penting dalam suatu
karya ilmiah.
Pasalnya, jika pembaca tidak memiliki waktu yang banyak untuk membaca suatu
karya ilmiah, maka pembaca akan memilih untuk membaca bagian abstrak saja.
Nah, bagian abstrak akan memberikan penjelasan terkait isi karya ilmiah dengan
cepat tanpa harus membaca secara keseluruhan.
3. Pendahuluan
Setelah halaman judul dan abstrak, kemudian ada bagian pendahuluan. Nah, bagian
pendahuluan merupakan materi wajib dari karya ilmiah yang pertama.
Pendahuluan umumnya terdiri dari empat sub bab, yakni latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
4. Kerangka Teori
Kerangka teori menjadi materi inti kedua dari karya ilmiah yang tak boleh luput untuk
dituliskan.
Merupakan garis besar rancangan konsep sistematis yang menjadi panduan sebuah
penelitian, kerangka teori biasanya terdiri dari dua sub bab, yakni landasan teori dan
hipotesis penelitian.
Landasan teori diartikan sebagai suatu konsep yang membatasi dan memfokuskan
penelitian sehingga dapat menyajikan suatu pandangan sistematis.
Pada bagian ini ajan dipaparkan pembahasan fenomena yang rinci tentang hubungan
antar variabel, sehingga mendapatkan penjelasan serta prediksi dari fenomena yang
diteliti tersebut.
5. Metode Penelitian
Umumnya, metode penelitian yang paling sering digunakan ada dua, yakni metode
penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.
Dimana metode penelitian kualitatif sendiri berfokus untuk melakukan analisa dan
pendeskripsian terhadap suatu masalah.
Sementara, metode penelitian kuantitatif lebih fokus pada analisa terhadap angka,
stastistik, dan tabel.
6. Pembahasan
Struktur karya ilmiah berikutnya adalah pembahasan. Di mana bagian ini merupakan
bagian terpenting dan paling panjang di dalam suatu karya ilmiah.
Hal ini dikarenakan bagian ini akan memuat pembahasan seputar penelitian, baik itu
penjelasan dari rumusan masalah, tujuan, manfaat, kerangka teori, hingga metode
penelitian.
Pada bagian ini, peneliti atau penulis bisa memaparkan objek penelitian yang diteliti
secara umum.
Kemudian, paparkan juga penjelasan tentang hasil penelitian sesuai hasil data yang
dikumpulkan dari observasi yang dilakukan.
Dan terakhir, lakukan pengujian hipotesis dengan menjelaskan apakah data yang
diperoleh mendukung hipotesis atau tidak.
7. Penutup
Setelah memaparkan hasil penelitian, bagian terakhir yang tak boleh terlupakan
adalah bagian penutup yang berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan.
Perlu kamu pahami bahwa kesimpulan memuat pendapat dari karya ilmiah yang telah
dibuat oleh peneliti atau penulis dengan tujuan agar pembaca dapat mendapatkan
pengetahuan atau wawasan dari masalah dan pembahasan yang telah diteliti.
8. Daftar Pustaka
Struktur terakhir yang juga perlu dipaparkan dalam karya ilmiah adalah daftar
pustaka.
9. Lampiran
Baca Juga :
3 Contoh Penulisan Daftar Pustaka Karya Ilmiah Berdasarkan Sumber Informasi yang Didapat
Ciri-ciri Karya Ilmiah
Setelah memahami struktur karya ilmiah, hal selanjutnya yang perlu kamu ketahui
adalah seputar ciri dari karya ilmiah.
Di bawah ini adalah ciri-ciri dari karya ilmiah yang wajib kamu ketahui.
1. Reproduktif
Ciri pertama dari karya ilmiah adalah reproduktif, Ini artinya suatu karya ilmiah dapat
diterima dan dimaknai oleh pembaca berdasarkan makna yang ingin disampaikan
oleh peneliti atau penulisnya.
2. Tidak Ambigu
Ciri kedua dari karya ilmiah adalah tidak ambigu. Di mana ciri kedua dari karya ilmiah
ini masih berhubungan dengan ciri pertama, yakni karya ilmiah harus menyajikan
pemahaman yang jelas dan rinci serta tidak dikemas dengan bahasa yang tidak
dapat membingungkan pembaca.
3. Tidak Emotif
Suatu karya ilmiah juga tidak boleh mengandung aspek perasaan atau subjektivitas
dari penulis atau peneliti.
Jika suatu karya ilmiah mengandung aspek perasaan, maka dikhawatirkan dapat
membuat karya ilmiah tidak objektif dan menjelaskan fakta yang sebenarnya.
4. Bahasa Baku
Ciri keempat dari karya ilmiah adalah menggunakan bahasa formal atau bahasa
baku.
Hal ini wajib dilakukan agar pembaca dapat lebih mudah memahami isi dari karya
ilmiah tersebut, baik dari segi penulisan sumber, teori hingga penarikan kesimpulan.
Dengan menggunakan bahasa baku, maka pembaca tidak akan merasa kebingungan
dengan materi dan penjelasan yang disampaikan oleh penulis atau peneliti.
5. Kaidah Keilmuan
Ciri kelima dari karya ilmiah adalah harus memenuhi ketentuan kaidah keilmuan dan
wajib menggunakan istilah-istilah akademik.
Penggunaan kaidah keilmuan dan istilah akademik dilakukan dengan tujuan agar
penulis atau peneliti dapat memiliki kemampuan dalam melakukan sesuatu pada
bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah.
Biasanya, kaidah keilmuan dan istilah akademik juga akan menjadi tolak ukur
seberapa ahli penulis atau peneliti terhadap bidang keilmuannya.
6. Dekoratif
Karya ilmiah juga harus mengandung sifat dekoratif. Sederhananya, suatu karya
ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna.
7. Memiliki Kohesi
Dalam karya ilmiah, kohesi dapat dipahami sebagai kesinambungan setiap bagian
sampai babnya. Di mana kohesi pada karya ilmiah juga punya sifat straight
forward atau tidak bertele-tele.
8. Bersifat Objektif
Pada dasarnya, karya ilmiah harus memuat sifat yang objektif. Mengingat sifat
objektif akan lebih mendorong dihasilkannya fakta-fakta dan data-data dari hasil
analisisnya pada karya ilmiah.
9. Kalimat Efektif
Ciri yang terakhir adalah karya ilmiah ditulis dengan kalimat efektif. Hal ini dilakukan
agar pembaca tidak kebingungan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar.
Contoh Judul Karya Ilmiah SMA Berbagai Tema
Setelah guru di sekolah selesai menjelaskan sebuah materi, tentunya kamu akan
diberikan tugas tentang materi terkait oleh guru kamu bukan?
Nah, berikut ini adalah deretan contoh judul karya ilmiah populer dengan berbagai
tema yang bisa kamu jadikan sebagai referensi ketika diminta untuk menulis sebuah
karya ilmiah.
Pengaruh Green Marketing pada Produk Tren Warna terhadap Corporate Reputation
dari (masukkan nama brand)
Deskripsi Pemakaian Bahasa dalam Spanduk Partai Politik di Kabupaten (atau Kota)
(masukkan nama Kabupaten atau kota)
Analisis Faktor Penyebab Obesitas pada Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
(masukkan nama Kecamatan)
Kenakalan Remaja Ditinjau dari Segi Remaja terhadap Keharmonisan Keluarga dan
Konformitas Teman Sebaya
Hubungan antara Coping Stress dan Dukungan Sosial terhadap Motivasi Belajar
Remaja yang Broken Home
Hubungan antara Sikap terhadap Proses Perceraian Orang Tua dengan Optimisme
Anak Terkait Perceraian Orang Tua
Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi yang Dilakukan Oleh Karyawan PT.
(masukkan nama PT.)
Analisis Aspek Legalitas Transaksi Efek Short-Selling pada Masa Krisis Keuangan
Analisis Rasio Profitabilitas dan Rasio Aktivitas sebagai Dasar Penilaian Kinerja
Keuangan pada PT. (masukkan nama PT.)
Perencanaan Pajak Penyusutan Aktiva Tetap pada PT. (masukkan nama PT.)
Analisis Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Hotel dan Restoran terhadap
Penerimaan Pajak Daerah
8. Contoh judul karya ilmiah SMA tentang administrasi negara
Kinerja Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam Program Wajib Belajar
Sembilan Tahun di Kabupaten (masukkan nama Kabupaten)
Pernahkah kalian tertarik membaca sebuah buku, karena melihat sebuah tulisan yang
mengulas secara singkat bagaimana isi buku tersebut? Ulasan itu dinamakan resensi.
Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan resensi? Resensi adalah suatu penilaian
terhadap sebuah karya, dapat berupa buku, drama dan karya seni film.
Tahukah kalian jika resensi hampir sama dengan teks ulasan? Coba bandingkan
Resensi ini dengan Teks ulasan di bawah ini.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai resensi, silahkan simak materi berikut ini.
Contents
1. Pengertian Resensi
2. Jenis-jenis Resensi
3. Unsur-unsur Resensi
4. Struktur Resensi
5. Tujuan Resensi
6. Manfaat Resensi
Pengertian Resensi
Kata resensi berasal dari bahasa Belanda yaitu recensie, dari bahasa Inggris
disebut review, dalam bahasa Latin disebut revidere atau recensere yang artinya melihat
kembali, menimbang, atau mneilai.
Secara garis besarnya, resensi merupakan kegiatan menilai sebuah hasil karya baik
berupa buku non fiksi maupun buku fiksi seperti novel, drama, bahkan film.
Dikutip dari Wikipedia, resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya
yang dapat dinilai berupa buku, film dan drama.
Resensi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menilai sebuah karya, dengan cara
memberikan komentar secara objektif mengenai keunggulan dan kelemahan dari buku,
film, dan drama.
Jenis-jenis Resensi
Berdasarkan isi sajian atau isi resensinya, resensi buku digolongkan menjadi tiga jenis,
penjelasannya sebagai berikut.
1. Resensi Informatif: berisi ringkasan dan paparan mengenai apa isi buku atau hal-hal
yang bersangkutan dengan suatu buku.
2. Resensi Evaluatif: informasi tentang isi buku hanya disajikan sekilas saja, bahkan
terkadang hanya dijadikan ilustrasi saja.
3. Resensi Informatif-Evaluatif: untuk menyajikan semacam ringkasan buku atau hal-hal
yang berkaitan penting yang ada di buku juga menyajikan penilaian peresensi tentang
isi buku tersebut. Saryono dalam (Dalman, 2014:232-233).
1. Resensi Informatif: adalah resensi secara singkat dan umum dari keseluruhan isi suatu
buku.
2. Resensi Deskriptif: berisi secara detail tiap-tiap bagian atau babnya.
3. Resensi Kritis: berisi ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isinya
objektif dan kritis dalam menilai sebuah buku.
Unsur-unsur Resensi
Dalam membuat resensi, terdapat unsur-unsur yang harus dilengkapi agar resensi yang
dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada
dalam pembuatan resensi menurut Isnatun dan Farida (2013:57-58).
1. Judul Ulasan/Resensi
Judul harus sesuai dengan isi ulasan dan harus menarik serta benar-benar menjiawai
seluruh tulisan atau inti tulisan. Judul dapat dibuat setelah ulasan selesai. Dalam
menulis judul resensi, harus jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan
penafsiran.
Data yang dibutuhkan untuk mengulas buku, meliputi: judul buku, pengarang,
penerjemah (jika ada), genre, editor/penyunting, penerbit, tahun terbit beserta informasi
cetakan keberapa, tebal buku, harga buku, dan lain-lan.
3. Pembukaan
Tubuh atau isi pernyataan biasanya memuat hal-hal seperti berikut ini.
5. Penutup
Bagian penutup biasanya berisi pendapat bahwa karya tersebut penting untuk siapa
dan mengapa.
1. Judul Resensi
Judul resensi tidak harus mirip dengan judul buku. Bahkan kalau perlu berbeda dari
judul buku. Namun, judul resensi harus tetap menggambarkan isi buku tersebut dan
harus dibuat semenarik mungkin untuk menimbulkan keingintahuan para pembaca.
2. Identitas Buku
Pada bagian ini perlu dijelaskan mengenai: judul buku, nama pengarang, cetakan dan
waktu terbit, nama penerbit, dan tebal buku (jumlah halaman).
3. Riwayat Pengarang
Bagian ini menjelaskan secara singkat mengenai: biografi pengarang, buku-buku yang
pernah ditulisnya, penghargaan-penghargaan yang pernah didapatnya dalam bidang
kepengarangan.
Untuk menarik minat pembaca, maka kita perlu untuk membeberkan bagian-bagian
yang menarik dari buku yang diresensi.
6. Penutup
Untuk bagian ini, kita perlu menegaskan ulang tentang kelebihan buku tersebut dan
mengajak pembaca untuk membaca buku tersebut.
Struktur Resensi
Struktur resensi terdiri atas empat bagian. Penjelasannya sebagai berikut.
1. Bagian identitas: meliputi judul, penerbit, pengarang, kota penerbit, tahun terbit, tebal
buku (jumlah halaman) dan harga buku. Bagian ini bertujuan untuk memperkenalkan
buku yang diresensi kepada pembaca.
2. Bagian sinopsis: berisi ringkasan karangan.
3. Bagian ulasan: berisi bahasan dan pertimbangan mengenai baik atau buruknya
sebuah buku.
4. Bagian penutup: biasanya berisi kesimpulan
Tujuan Resensi
Adapun tujuan resensi adalah sebagai berikut:
Selanjutnya ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam menulis resensi.
Berikut kami paparkan langkah-langkahnya.
1. Memilih jenis buku yang akan diresensi.
2. Buku-buku yang dipilih sebaiknya termasuk buku yang mutakhir (terbaru).
3. Membuat anatomi bukunya.
4. Setelah menemukan buku yang akan diresensi, maka langsung diikuti dengan
kegiatan membaca secara detail dan mencatat hal-hal penting melalui kutipan dan
kata-kata kunci didalamnya.
5. Membuat judul resensi.
6. Membuat ringkasan secara garis besar.
7. Memberikan penilaian buku.
8. Menonjolkan sisi lain dari buku yang akan diresensi.
9. Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
10. Penilaian dilakukan dari segi kelengkapan karya, penggunaan bahasanya serta
memperhatikan sistematika resensi seperti yang telah kami paparkan diatas.