Anda di halaman 1dari 18

Rangkuman Materi Karya Ilmiah SMA Kelas 11 dan Penjelasannya

Merupakan karya tulis yang berisi informasi tentang fenomena atau peristiwa yang
terjadi, karya ilmiah cukup sering dibuat oleh masyarakat, terutama mereka yang
berada di institusi baik lembaga pendidikan maupun penelitian.

Agar kamu dapat lebih mudah memahami materi karya ilmiah, yuk simak ulasan
lengkapnya di bawah ini.

Jika mendengar tentang karya ilmiah, kira-kira apa yang pertama kali muncul di
benak kamu?

Tentunya kamu pasti terbayangkan akan suatu tulisan yang berisi hal-hal logis, terkait
dengan suatu penelitian, dan menghasilkan penemuan baru.

Penulisan karya ilmiah memang cukup sering dilakukan oleh masyarakat, khususnya
para pelajar, mahasiswa, dosen, ataupun mereka yang bekerja di institusi baik
lembaga pendidikan maupun penelitian.

Karya ilmiah pada dasarnya memaparkan suatu permasalahan dengan metode


penelitian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Nah, materi seputar karya ilmiah sendiri memang sudah diperkenalkan sedari kita
duduk di bangku sekolah menengah.

Bagi kamu yang ingin mempelajari materi karya ilmiah dengan mudah, berikut
Mamikos sudah rangkumkan kamu materinya secara singkat dan jelas.

Baca Juga :

Kumpulan Contoh Karya Ilmiah Populer Tentang Berbagai Tema Menarik dan Lengkap

Pengertian Karya Ilmiah

Merujuk pada Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia yang terdapat pada
laman repositori.kemdikbud.go.id, karya ilmiah diartikan sebagai karya tulis yang
berisi informasi tentang fenomena atau peristiwa yang terjadi.
Fenomena dan peristiwa tersebut ditulis berdasarkan kenyataan, bukan fiksi atau
karangan.

Sebagai contohnya, karya ilmiah tentang budaya masyarakat, karya ilmiah tentang
sosiaol, karya ilmiah tentang pengetahuan, dan lain sebagainya.  

Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karya ilmiah adalah
karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta
(obervasi, eksperimen, dan kajian pustaka).

Selain itu, karya ilmiah juga tergolong sebagai salah satu jenis karya tulis yang
berisikan berbagai informasi. Dimana informasi tersebut merupakan hasil dari
pengamatan dan penelitian.

Karya ilmiah dibuat tentunya bukan tanpa tujuan, berikut ini adalah beberapa tujuan
dari pembuatan karya ilmiah.

 Karya ilmiah dapat menjadi wahana untuk melatih ide.

 Karya ilmiah dapat menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan
masyarakat.

 Karya ilmiah dibuat guna membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki
oleh seseorang.

 Sebagai pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah.

 Melatih keterampilan dasar seseorang dalam melakukan penelitian.

Baca Juga :

Kumpulan Contoh Abstrak Karya Ilmiah Tentang Berbagai Topik Menarik 2023

Fungsi Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah hasil pemikiran atau hasil penelitian seseorang. Di mana
penelitian akan bermanfaat jika dituangkan dalam suatu karya ilmiah.
Nah, berikut ini adalah beberapa manfaaat dari pembuatan suatu karya ilmiah.

 Karya ilmiah berfungsi sebagai bahan rujukan untuk berbagai kepentingan dan
kegiatan ilmiah, misalnya seperti seminar dan penelitian lainnya.

 Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana edukasi untuk menyebarkan kebenaran-


kebenaran ilmu tertentu.

 Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana deseminasi atau penyebaran ilmu bagi
seseorang ataupun kelompok masyarakat tertentu agar mendapatkan wawasan dan
keilmuan yang luas dengan membaca karya tulis ilmiah

Stuktur Karya Ilmiah

Setelah mengetahui tentang pengertian, tujuan hingga fungsi dari karya ilmiah,
berikut ini akan dijelaskan tentang struktur karya ilmiah yang baik dan benar.

Sebagaimana yang kita ketahui, sebagian besar karya tulis punya gaya atau
strukturnya masing-masing.

Nah, di bawah ini adalah struktur karya ilmiah pada umumnya:

1. Halaman Judul

Bagian awal dari karya ilmiah adalah judul. Diketahui, judul diangkat berdasarkan
topik permasalahan yang diangkat dari karya ilmiah yang akan dibuat.  

Ketika membuat judul, disarankan untuk menulis semenarik mungkin supaya dapat
memunculkan rasa penasaran calon pembaca.

Tak hanya dapat memicu rasa penasaran calon pembaca saja, judul juga menjadi
gambaran awal bagi pembaca untuk mengetahui isi dari karya ilmiah tersebut.

Pada bagian judul juga dicantumkan nama peneliti/penulis, institusi atau lembaga,
tahun dibuatnya karya ilmiah yang diurutkan di bagian bawah setelah judul.

2. Abstrak
Struktur karya ilmiah berikutnya adalah abstrak. Dipahami sebagai ringkasan dari
keseluruhan isi karya ilmiah, abstrak memiliki peran yang cukup penting dalam suatu
karya ilmiah.

Pasalnya, jika pembaca tidak memiliki waktu yang banyak untuk membaca suatu
karya ilmiah, maka pembaca akan memilih untuk membaca bagian abstrak saja.

Nah, bagian abstrak akan memberikan penjelasan terkait isi karya ilmiah dengan
cepat tanpa harus membaca secara keseluruhan.

Biasanya, abstrak digunakan para pembaca untuk melihat sekilas isi, maksud dan


tujuan dari karya ilmiah tersebut.

3. Pendahuluan

Setelah halaman judul dan abstrak, kemudian ada bagian pendahuluan. Nah, bagian
pendahuluan merupakan materi wajib dari karya ilmiah yang pertama.

Biasanya, pendahuluan akan memaparkan alasan penulis memilih topik penelitian,


tujuan melakukan penelitian, serta mengungkapkan manfaat dari karya ilmiah
tersebut.

Pendahuluan umumnya terdiri dari empat sub bab, yakni latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

4. Kerangka Teori

Kerangka teori menjadi materi inti kedua dari karya ilmiah yang tak boleh luput untuk
dituliskan.

Merupakan garis besar rancangan konsep sistematis yang menjadi panduan sebuah
penelitian, kerangka teori biasanya terdiri dari dua sub bab, yakni landasan teori dan
hipotesis penelitian.

Landasan teori diartikan sebagai suatu konsep yang membatasi dan memfokuskan
penelitian sehingga dapat menyajikan suatu pandangan sistematis.
Pada bagian ini ajan dipaparkan pembahasan fenomena yang rinci tentang hubungan
antar variabel, sehingga mendapatkan penjelasan serta prediksi dari fenomena yang
diteliti tersebut.

Sementara itu, hipotesis penelitian merupakan sebuah kesimpulan sementara yang


diperoleh dari kerangka pemikiran atau teori yang diungkapkan oleh seorang peneliti.

5. Metode Penelitian

Selanjutnya, peneliti atau penulis harus mengembangkan kerangka teori yang


sebelumnya sudah dibuat dengan menentukan terlebih dahulu metode yang
digunakan dalam penelitian.

Nah, metode penelitian sendiri bisa diartikan sebagai langkah-langkah yang


digunakan oleh penulis atau peneliti guna memperoleh hasil penelitian yang tepat dan
valid.

Umumnya, metode penelitian yang paling sering digunakan ada dua, yakni metode
penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.

Dimana metode penelitian kualitatif sendiri berfokus untuk melakukan analisa dan
pendeskripsian terhadap suatu masalah.

Sementara, metode penelitian kuantitatif lebih fokus pada analisa terhadap angka,
stastistik, dan tabel.

6. Pembahasan

Struktur karya ilmiah berikutnya adalah pembahasan. Di mana bagian ini merupakan
bagian terpenting dan paling panjang di dalam suatu karya ilmiah.

Hal ini dikarenakan bagian ini akan memuat pembahasan seputar penelitian, baik itu
penjelasan dari rumusan masalah, tujuan, manfaat, kerangka teori, hingga metode
penelitian.

Pada bagian ini, peneliti atau penulis bisa memaparkan objek penelitian yang diteliti
secara umum.
Kemudian, paparkan juga penjelasan tentang hasil penelitian sesuai hasil data yang
dikumpulkan dari observasi yang dilakukan.

Dan terakhir, lakukan pengujian hipotesis dengan menjelaskan apakah data yang
diperoleh mendukung hipotesis atau tidak.

7. Penutup

Setelah memaparkan hasil penelitian, bagian terakhir yang tak boleh terlupakan
adalah bagian penutup yang berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan.

Perlu kamu pahami bahwa kesimpulan memuat pendapat dari karya ilmiah yang telah
dibuat oleh peneliti atau penulis dengan tujuan agar pembaca dapat mendapatkan
pengetahuan atau wawasan dari masalah dan pembahasan yang telah diteliti.

Sementara, saran umumnya berisikan pesan-pesan dari penulis kepada pembaca


yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan tema yang sama.

8. Daftar Pustaka

Struktur terakhir yang juga perlu dipaparkan dalam karya ilmiah adalah daftar
pustaka.

Berisikan sumber-sumber teori yang digunakan oleh penulis di dalam karya


ilmiahnya, biasanya penulisan daftar pustaka menggunakan format tertentu yang
mencantumkan nama penulis, judul tulisan, nama penerbit buku atau karya
akademik, identitas, dan waktu terbit.

9. Lampiran

Umumnya, bagian lampiran digunakan untuk menjelaskan data yang berhasil


diperoleh dan proses analisis data pada saat melakukan penelitian.

Baca Juga :

3 Contoh Penulisan Daftar Pustaka Karya Ilmiah Berdasarkan Sumber Informasi yang Didapat
Ciri-ciri Karya Ilmiah

Setelah memahami struktur karya ilmiah, hal selanjutnya yang perlu kamu ketahui
adalah seputar ciri dari karya ilmiah.

Di bawah ini adalah ciri-ciri dari karya ilmiah yang wajib kamu ketahui.

1. Reproduktif

Ciri pertama dari karya ilmiah adalah reproduktif, Ini artinya suatu karya ilmiah dapat
diterima dan dimaknai oleh pembaca berdasarkan makna yang ingin disampaikan
oleh peneliti atau penulisnya.

2. Tidak Ambigu

Ciri kedua dari karya ilmiah adalah tidak ambigu. Di mana ciri kedua dari karya ilmiah
ini masih berhubungan dengan ciri pertama, yakni karya ilmiah harus menyajikan
pemahaman yang jelas dan rinci serta tidak dikemas dengan bahasa yang tidak
dapat membingungkan pembaca.

3. Tidak Emotif

Suatu karya ilmiah juga tidak boleh mengandung aspek perasaan atau subjektivitas
dari penulis atau peneliti.

Jika suatu karya ilmiah mengandung aspek perasaan, maka dikhawatirkan dapat
membuat karya ilmiah tidak objektif dan menjelaskan fakta yang sebenarnya.

4. Bahasa Baku

Ciri keempat dari karya ilmiah adalah menggunakan bahasa formal atau bahasa
baku.

Hal ini wajib dilakukan agar pembaca dapat lebih mudah memahami isi dari karya
ilmiah tersebut, baik dari segi penulisan sumber, teori hingga penarikan kesimpulan.
Dengan menggunakan bahasa baku, maka pembaca tidak akan merasa kebingungan
dengan materi dan penjelasan yang disampaikan oleh penulis atau peneliti.

5. Kaidah Keilmuan

Ciri kelima dari karya ilmiah adalah harus memenuhi ketentuan kaidah keilmuan dan
wajib menggunakan istilah-istilah akademik.

Penggunaan kaidah keilmuan dan istilah akademik dilakukan dengan tujuan agar
penulis atau peneliti dapat memiliki kemampuan dalam melakukan sesuatu pada
bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah.

Biasanya, kaidah keilmuan dan istilah akademik juga akan menjadi tolak ukur
seberapa ahli penulis atau peneliti terhadap bidang keilmuannya.

6. Dekoratif

Karya ilmiah juga harus mengandung sifat dekoratif. Sederhananya, suatu karya
ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna.

7. Memiliki Kohesi

Dalam karya ilmiah, kohesi dapat dipahami sebagai kesinambungan setiap bagian
sampai babnya. Di mana kohesi pada karya ilmiah juga punya sifat straight
forward atau tidak bertele-tele.

8. Bersifat Objektif

Pada dasarnya, karya ilmiah harus memuat sifat yang objektif. Mengingat sifat
objektif akan lebih mendorong dihasilkannya fakta-fakta dan data-data dari hasil
analisisnya pada karya ilmiah.

9. Kalimat Efektif

Ciri yang terakhir adalah karya ilmiah ditulis dengan kalimat efektif. Hal ini dilakukan
agar pembaca tidak kebingungan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar.
Contoh Judul Karya Ilmiah SMA Berbagai Tema

Setelah guru di sekolah selesai menjelaskan sebuah materi, tentunya kamu akan
diberikan tugas tentang materi terkait oleh guru kamu bukan?

Nah, berikut ini adalah deretan contoh judul karya ilmiah populer dengan berbagai
tema yang bisa kamu jadikan sebagai referensi ketika diminta untuk menulis sebuah
karya ilmiah.

1. Contoh judul karya ilmiah SMA tentang bisnis

 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian (masukkan nama produk)

 Pengaruh Emotional Value pada Loyalitas Pelanggan (masukkan nama produk)

 Pengaruh Pengelolaan Barang Dagangan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen


pada (masukkan nama minimarket atau supermarket)

 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Susu Bubuk Dewasa


Berkalsium

 Pengaruh Green Marketing pada Produk Tren Warna terhadap Corporate Reputation
dari (masukkan nama brand)

2. Contoh judul karya ilmiah SMA tentang bahasa

 Analisis Struktural Genetik Novel Pangeran Diponegoro

 Deskripsi Pemakaian Bahasa dalam Spanduk Partai Politik di Kabupaten (atau Kota)
(masukkan nama Kabupaten atau kota)

 Eufemisme dalam Papan Pengumuman

 Pemakaian Bahasa Sarkasme di dalam Media Sosial

 Analisis Semantik Slogan di Lingkungan Sekolah


3. Contoh judul karya ilmiah SMA tentang kesehatan

 Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Tingkat Kepuasan Pasien di Poliklinik


Swasta

 Analisis Faktor Penyebab Obesitas pada Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
(masukkan nama Kecamatan)

 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di


Puskesmas (masukkan nama Puskesmas)

 Analisis Faktor Kepatuhan Perawat dalam Pelaksanaan Perawatan Luka Sesuai


Standar Prosedur Operasional (SPO)

 Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini dengan Kejadian


Infeksi Saluran Pernafasan Atas pada Bayi 0-6 Bulan

4. Contoh judul karya ilmiah SMA tentang pendidikan

 Analisis Peran Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Manajemen Sekolah

 Analisis Nilai Karakter yang Terkandung pada Lagu Anak

 Analisis Nilai budaya di Lingkungan Sekolah (masukkan nama sekolah)

 Analisis Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar

 Analisis Nilai Motivasi pada Buku Cerita Anak

5. Contoh judul karya ilmiah SMA tentang psikologi

 Hubungan Tingkat Religiusitas dengan Kecemasan Moral Mahasiswa

 Pengaruh Specific Goal Setting pada Performance

 Kenakalan Remaja Ditinjau dari Segi Remaja terhadap Keharmonisan Keluarga dan
Konformitas Teman Sebaya
 Hubungan antara Coping Stress dan Dukungan Sosial terhadap Motivasi Belajar
Remaja yang Broken Home

 Hubungan antara Sikap terhadap Proses Perceraian Orang Tua dengan Optimisme
Anak Terkait Perceraian Orang Tua

6. Contoh judul karya ilmiah SMA tentang hukum

 Analisis Hukum Asuransi Kendaraan Bermotor Menurut Kitab Undang-Undang


Hukum Dagang

 Analisa Kasus Tindak Pidana Pemberian Ijazah tanpa Hak

 Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi yang Dilakukan Oleh Karyawan PT.
(masukkan nama PT.)

 Analisis Aspek Legalitas Transaksi Efek Short-Selling pada Masa Krisis Keuangan

 Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan dengan Memanfaatkan Jabatan dalam


Menggandakan Rekening Bank

7. Contoh judul karya ilmiah SMA tentang akuntansi

 Analisis Sistem Akuntansi Keuangan Daerah pada Badan Pemberdayaan Masyarakat


dan Pemerintahan Desa (masukkan nama desa)

 Analisis Rasio Profitabilitas dan Rasio Aktivitas sebagai Dasar Penilaian Kinerja
Keuangan pada PT. (masukkan nama PT.)

 Perencanaan Pajak Penyusutan Aktiva Tetap pada PT. (masukkan nama PT.)

 Analisis Kesiapan Pemerintah dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah


Berbasis Akrual

 Analisis Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Hotel dan Restoran terhadap
Penerimaan Pajak Daerah
8. Contoh judul karya ilmiah SMA tentang administrasi negara

 mplementasi Kebijakan Efektivitas Trayek Angkutan Umum sebagai Sistem


Transportasi

 Kinerja Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam Program Wajib Belajar
Sembilan Tahun di Kabupaten (masukkan nama Kabupaten)

 Analisis Kualitas Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten


(masukkan nama Kabupaten)

 Pengaruh Penerapan Prinsip Good Governance terhadap Pelayanan Publik di


(masukkan nama kantor tempat)

 Prosedur Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dalam Administrasi Perpajakan di


Kantor Pelayanan Pajak Pratama (masukkan nama wilayahnya)

RESENSI (Pengertian, Jenis, Unsur,


Struktur, Tujuan, Manfaat)
Posted by AHSAOn Tuesday, February 21, 2023
RESENSI merupakan materi Bahasa Indonesia Kelas 9/IX, 11/XI, dan 12/XII - Materi ini
membahas pengertian resensi, jenis-jenis, unsur-unsur, struktur resensi, tujuan,
manfaat dan cara membuat resensi dengan benar.

Pernahkah kalian tertarik membaca sebuah buku, karena melihat sebuah tulisan yang
mengulas secara singkat bagaimana isi buku tersebut? Ulasan itu dinamakan resensi. 

Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan resensi? Resensi adalah suatu penilaian
terhadap sebuah karya, dapat berupa buku, drama dan karya seni film.

Tahukah kalian jika resensi hampir sama dengan teks ulasan? Coba bandingkan
Resensi ini dengan Teks ulasan di bawah ini.

Baca juga: Pengertian Teks Ulasan: Ciri-Ciri, Struktur, Jenis dan Contohnya

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai resensi, silahkan simak materi berikut ini.

Contents 

1. Pengertian Resensi
2. Jenis-jenis Resensi
3. Unsur-unsur Resensi
4. Struktur Resensi
5. Tujuan Resensi
6. Manfaat Resensi

Pengertian Resensi

Kata resensi berasal dari bahasa Belanda yaitu recensie, dari bahasa Inggris
disebut review, dalam bahasa Latin disebut revidere atau recensere yang artinya melihat
kembali, menimbang, atau mneilai.

Dalam bahasa Indonesia, resensi merupakan timbangan sebuah buku, pembicaraan


buku, atau sekarang ini lebih dikenal dengan nama bedah buku.

Secara garis besarnya, resensi merupakan kegiatan menilai sebuah hasil karya baik
berupa buku non fiksi maupun buku fiksi seperti novel, drama, bahkan film.

Pengertian Resensi Menurut Para Ahli

Dikutip dari Wikipedia, resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya
yang dapat dinilai berupa buku, film dan drama.

Senada dengan Dalman (2014:229), resensi adalah suatu istilah yang digunakan untuk


menilai baik atau tidaknya sebuah buku. Hal yang dimaksud, keunggulan dan
kelemahan buku tersebut.

Dan pendapat dari Rosidi (2009:60), resensi merupakan salah satu upaya untuk


menghargai tulisan atau karya dari orang lain dengan cara memberikan komentar
secara objektif.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa:

Resensi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menilai sebuah karya, dengan cara
memberikan komentar secara objektif mengenai keunggulan dan kelemahan dari buku,
film, dan drama.

Jenis-jenis Resensi
Berdasarkan isi sajian atau isi resensinya, resensi buku digolongkan menjadi tiga jenis,
penjelasannya sebagai berikut.

1. Resensi Informatif: berisi ringkasan dan paparan mengenai apa isi buku atau hal-hal
yang bersangkutan dengan suatu buku.
2. Resensi Evaluatif: informasi tentang isi buku hanya disajikan sekilas saja, bahkan
terkadang hanya dijadikan ilustrasi saja.
3. Resensi Informatif-Evaluatif: untuk menyajikan semacam ringkasan buku atau hal-hal
yang berkaitan penting yang ada di buku juga menyajikan penilaian peresensi tentang
isi buku tersebut. Saryono dalam (Dalman, 2014:232-233).

Pendapat lain, mengenai jenis-jenis resensi:

1. Resensi Informatif: adalah resensi secara singkat dan umum dari keseluruhan isi suatu
buku.
2. Resensi Deskriptif: berisi secara detail tiap-tiap bagian atau babnya.
3. Resensi Kritis: berisi ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isinya
objektif dan kritis dalam menilai sebuah buku.

Menurut pendapat Daniel dalam (Dalman, 2014:233-234), resensi dibagi menjadi dua


jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Resensi buku nonsastra: jenis ini membahas, menilai, dan memaparkan buku-buku


nonsastra. Resensi jenis ini disajikan secara informatif, evaluatif, atau informatif-
evaluatif.
2. Resensi buku sastra: hampir mirip dengan mengapresiasi karya sastra. Hal ini
disebabkan unsur-unsur yang membangun karya sastra berbeda dengan buku
nonfiksi. Di dalam buku karya sastra terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik. Kedua hal
ini yang menjadi sorotan utama dalam menilai buku sastra.

Unsur-unsur Resensi

Dalam membuat resensi, terdapat unsur-unsur yang harus dilengkapi agar resensi yang
dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada
dalam pembuatan resensi menurut Isnatun dan Farida (2013:57-58).

1. Judul Ulasan/Resensi

Judul harus sesuai dengan isi ulasan dan harus menarik serta benar-benar menjiawai
seluruh tulisan atau inti tulisan. Judul dapat dibuat setelah ulasan selesai. Dalam
menulis judul resensi, harus jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan
penafsiran.

2. Data Karya yang Diulas

Data yang dibutuhkan untuk mengulas buku, meliputi: judul buku, pengarang,
penerjemah (jika ada), genre, editor/penyunting, penerbit, tahun terbit beserta informasi
cetakan keberapa, tebal buku, harga buku, dan lain-lan.

3. Pembukaan

Pembukaan bisa dimulai dengan hal-hal seperti berikut ini.

 Ulasan pembuat karya dan prestasinya.


 Perbandingan dengan karya sejenis yang sudah ada.
 Pemaparan keunikan karya tersebut.
 Perumusan tema karya.
 Pengungkapan kritik serta kesan terhadap karya.
 Ulasan tentang penerbit (untuk buku) atau produser (untuk film).
 Pengajuan pertanyaan.
 Pembuka dialog.

4. Tubuh atau Isi pernyataan

Tubuh atau isi pernyataan biasanya memuat hal-hal seperti berikut ini.

 Sinopsis atau isi karya secara singkat, padat, dan kronologis.


 Pembahasan singkat dengan kutipan secukupnya.
 Keunggulan karya.
 Kelemahan karya.
 Rumusan kerangka kaya
 Tinjauan bahas (mudah atau berbelit-belit).
 Adanya kesalahan cetak (buku), atau ketidaklengkapan logika (film).

5. Penutup

Bagian penutup biasanya berisi pendapat bahwa karya tersebut penting untuk siapa
dan mengapa.

Menurut pendapat lain, unsur-unsur resensi seperti berikut ini.

1. Judul Resensi

Judul resensi tidak harus mirip dengan judul buku. Bahkan kalau perlu berbeda dari
judul buku. Namun, judul resensi harus tetap menggambarkan isi buku tersebut dan
harus dibuat semenarik mungkin untuk menimbulkan keingintahuan para pembaca.

2. Identitas Buku

Pada bagian ini perlu dijelaskan mengenai: judul buku, nama pengarang, cetakan dan
waktu terbit, nama penerbit, dan tebal buku (jumlah halaman).

3. Riwayat Pengarang

Bagian ini menjelaskan secara singkat mengenai: biografi pengarang, buku-buku yang
pernah ditulisnya, penghargaan-penghargaan yang pernah didapatnya dalam bidang
kepengarangan.

4. Sinopsis/Ringkasan Isi Buku

Untuk menarik minat pembaca, maka kita perlu untuk membeberkan bagian-bagian
yang menarik dari buku yang diresensi.

5. Ulasan tentang Keunggulan dan kelemahan buku


Bagian ini adalah bagian inti dari resensi karena kita memberi penilaian atas kualitas
buku tersebut. Dalam menilainya harus disertai dengan alasan atau data yang valid.

6. Penutup

Untuk bagian ini, kita perlu menegaskan ulang tentang kelebihan buku tersebut dan
mengajak pembaca untuk membaca buku tersebut.

Struktur Resensi
Struktur resensi terdiri atas empat bagian. Penjelasannya sebagai berikut.
1. Bagian identitas: meliputi judul, penerbit, pengarang, kota penerbit, tahun terbit, tebal
buku (jumlah halaman) dan harga buku. Bagian ini bertujuan untuk memperkenalkan
buku yang diresensi kepada pembaca.
2. Bagian sinopsis: berisi ringkasan karangan.
3. Bagian ulasan: berisi bahasan dan pertimbangan mengenai baik atau buruknya
sebuah buku.
4. Bagian penutup: biasanya berisi kesimpulan
Tujuan Resensi
Adapun tujuan resensi adalah sebagai berikut:

 Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan buku.


 Memberikan gambaran secara ringkas kepada pembaca.
 Memberikan masukan untuk penulis.
 Untuk menguji kualitas buku.
 Untuk mengetahui latar belakang buku yang diterbitkan.
 Menjadi pertimbangan dalam memilih buku.
 Memberikan pertimbangan kepada pembaca tentang pantas atau tidaknya sebuah
buku dibaca.
 Memberikan informasi yang komprehensif dalam sebuah buku.
Manfaat Resensi
Diambil dari Wikipedia, manfaat resensi antara lain sebagai berikut.

1. Bahan pertimbangan: memberikan gambaran untuk pembaca mengenai suatu karya


dan mempengaruhi mereka atas karya tersebut.
2. Nilai ekonomis: bisa mendapatkan uang atau imbalan.
3. Sarana promosi buku: buku yang akan diresensi adalah buku yang baru terbit dan
belum pernah diresensi sama sekali. Dengan kata lain, sebagai ajang untuk
mempromosikan buku baru tersebut.
4. Pengembangan Kreativitas: semakin kita sering menulis resensi buku-buku, maka
kemampuan kita menjadi terasah karena telah terbiasa untuk menulis.
Langkah-Langkah Menulis Resensi
Akan kami jelaskan cara membuat resensi yang nantinya Anda bisa meresensi buku
atau film sendiri. 

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam meresensi:


1. Membaca buku yang akan diresensi terlebih dahulu dengan cermat
2. Menceritakan identitas secara lengkap
3. Memberikan penilaian secara objektif dan kritis.

Selanjutnya ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam menulis resensi.
Berikut kami paparkan langkah-langkahnya.
1. Memilih jenis buku yang akan diresensi.
2. Buku-buku yang dipilih sebaiknya termasuk buku yang mutakhir (terbaru).
3. Membuat anatomi bukunya.
4. Setelah menemukan buku yang akan diresensi, maka langsung diikuti dengan
kegiatan membaca secara detail dan mencatat hal-hal penting melalui kutipan dan
kata-kata kunci didalamnya.
5. Membuat judul resensi.
6. Membuat ringkasan secara garis besar.
7. Memberikan penilaian buku.
8. Menonjolkan sisi lain dari buku yang akan diresensi.
9. Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
10. Penilaian dilakukan dari segi kelengkapan karya, penggunaan bahasanya serta
memperhatikan sistematika resensi seperti yang telah kami paparkan diatas.

Anda mungkin juga menyukai