Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Karya Ilmiah

Karya tulis ilmiah atau bisa juga disebut karya ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang
memaparkan hasil penelitian atau kajian suatu masalah oleh seseorang atau kelompok dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan.
Karya ilmiah juga biasa disebut sebagai tulisan akademis (academic writing) karena biasa
ditulis oleh akademisi perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa. Bentuk tulisan ini tentunya
juga memiliki tujuan dan manfaat.
Tujuan Karya Ilmiah
Salah satu tujuan karya ilmiah adalah untuk melatih keterampilan dasar dalam melakukan
penelitian. Selain itu, ada juga tujuan lain dari dibuatnya karya tulis ilmiah, di antaranya:
1. Menyampaikan Informasi
Karya ilmiah seringkali dibuat untuk menyampaikan informasi terkait hasil penelitian atau
penemuan di bidang tertentu kepada masyarakat luas. Dengan membuat karya ilmiah, kita
bisa berbagi ilmu pengetahuan baru dan berkontribusi terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan tersebut.
2. Mengembangkan Daya Berpikir
Ketika membuat karya ilmiah mengenai suatu topik atau fenomena, kita akan
mengembangkan kemampuan berpikir terhadap isu yang berkaitan dengan topik yang
dibahas. Dengan begitu, karya ilmiah juga bisa dijadikan bahan untuk melatih ide, kreatifitas,
tingkat pemahaman atau daya tangkap.
3. Sebagai Landasan Teoritis
Karya ilmiah seringkali menciptakan landasan teoritis yang dapat digunakan oleh peneliti
atau akademisi lainnya, untuk pengambilan keputusan, perumusan masalah, hingga
mengembangkan penelitian lama agar menjadi penelitian baru yang lebih matang secara
konsep dan pemikiran.
Manfaat Karya Ilmiah
Sementara itu, pembuatan karya tulis ilmiah juga memberikan sejumlah manfaat, baik bagi
penulisnya, maupun masyarakat. Berikut beberapa manfaat karya ilmiah yang bisa kamu
pahami:
1. Penyumbang Ilmu Pengetahuan
Karya ilmiah berisi ide atau gagasan mengenai suatu fenomena yang diteliti. Penelitian dalam
karya ilmiah, tentunya dapat menjadi dasar bagi penelitian berkelanjutan untuk menciptakan
hasil yang lebih baik dalam bidang terbut. Nah, hasil penelitiannya, bisa menjadi sumber ilmu
pengetahuan baru, serta bahan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan lainnya.
2. Pemberdayaan Masyarakat
Karya ilmiah itu sifatnya publik ya, gais. Jadi, bisa diakses oleh masyarakat. Sehingga, lewat
karya ilmiah ini, kita dapat memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan ilmiah. Hal ini
dapat meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan kontribusi masyarakat dalam isu-isu
penting.
3. Peningkatan Kualitas Pendidikan
Selain itu, karya ilmiah juga sering dijadikan sumber pembelajaran di institusi pendidikan
tinggi, loh. Mahasiswa dapat memanfaatkan karya ilmiah untuk memahami konsep-konsep
yang lebih kompleks hingga mengembangkan keterampilan mereka di bidang ilmiah.
4. Inovasi dan Perkembangan Teknologi
Penemuan atau ide baru dalam karya ilmiah, yang berkaitan dengan teknologi, dapat
memberikan kontribusi dalam mengembangkan teknologi yang lebih maju. Dengan begitu,
ini bisa membantu memecahkan masalah, atau meningkatkan efisiensi dalam berbagai
bidang.
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
Secara umum, ciri-ciri karya ilmiah dapat dikelompokkan menjadi:

Struktur Karya Ilmiah


1. Judul
Sistematika penulisan karya ilmiah yang pertama, dimulai dari halaman judul. Judul karya
ilmiah dibuat berdasarkan topik yang akan dibahas. Pembuatan judul dapat ditulis semenarik
mungkin, namun tetap efektif dan menggunakan kata-kata sesuai KBBI dan PUEBI.
2. Abstrak
Selanjutnya, yaitu abstrak. Apa itu abstrak? Nah, abstrak adalah ringkasan dari keseluruhan
isi yang dibahas dalam karya ilmiah. Tujuannya, agar pembaca dapat membaca sekilas terkait
isi, maksud, dan tujuan karya ilmiah secara ringkas. Abstrak umumnya dibuat kurang lebih
hanya 250 kata dan menggunakan bahasa yang efektif serta informatif.
3. Pendahuluan
Struktur karya ilmiah berikutnya, ialah pendahuluan. Pendahuluan ini, terbagi menjadi 4 sub
bab, di antaranya:
a. Latar Belakang Masalah
Berisi penjelasan teoritis dan faktual dari masalah yang akan dibahas. Latar belakang masalah
ini dijelaskan secara singkat, jelas, dan logis.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam karya ilmiah berisi pertanyaan-pertanyaan dari masalah penelitian.
Kamu bisa membuat rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah itu sendiri.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berisi penjelasan mengenai tujuan yang ingin dicapai dari penelitian
tersebut.
d. Manfaat Penelitian
Sementara itu, manfaat penelitian berisi penjelasan mengenai manfaat, atau kontribusi apa aja
yang akan dihasilkan dari hasil penelitian. Manfaat penelitian, biasanya diperuntukkan untuk
perkembangan ilmu pengetahuan, bidang, atau masyarakat yang ada hubungannya dengan
masalah yang diteliti.
4. Kerangka Teori
Lanjut, kita masuk ke bagian kerangka teori. Bagian ini akan memuat 2 hal, yaitu:
a. Landasan Teori
Berisi konsep yang menjadi dasar penelitian. Sehingga, karya ilmiah dapat disusun secara
sistematis dan kredibel.
b. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian berisi kesimpulan sementara berdasarkan kerangka pemikiran atau
landasan teori yang digunakan oleh peneliti.
5. Metode Penelitian
Nah, setelah itu, kita bisa menentukan metode penelitian yang mau kita gunakan. Metode
penelitian sendiri dapat diartikan sebagai langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti
untuk mendapatkan hasil yang valid.
Di bagian ini, kamu bisa menjelaskan jenis metode penelitian yang dipilih, konsep dan
variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teori pengumpulan data, hingga
melakukan analisis/pengujian data.
6. Pembahasan Penelitian
Baru deh, kita bisa menjalankan proses penelitian menggunakan bahan-bahan dan langkah-
langkah yang sudah kita tentukan sebelumnya. Nah, proses penelitian tersebut, bisa kita
jelaskan di bagian pembahasan penelitian. Tentunya, kamu harus menjelaskan secara runut,
rinci, dan jujur ya, tanpa ada hasil atau proses yang direkayasa.
7. Penutup
Setelah menjelaskan mengenai hasil penelitian, selanjutnya, kamu bisa
mengungkapkan kesimpulan dan saran dari penelitian tersebut. Kesimpulan ini, bertujuan
agar para pembaca dapat mendapatkan informasi dari masalah yang diteliti. Sementara saran,
bisa berupa pesan-pesan dari penulis/peneliti. Saran ini ditujukan untuk peneliti lain yang
hendak melakukan penelitian di bidang yang sama.
8. Daftar Pustaka
Nah, jangan lupa ya, masukkan segala sumber referensi penelitian kamu dalam daftar
pustaka. Dalam menuliskan daftar pustaka, biasanya akan menggunakan format yang telah
ditentukan. Mulai dari tata cara penulisan nama, judul tulisan, nama penerbit, identitas
buku/jurnal, hingga waktu terbit. Melalui daftar pustaka ini, karya ilmiah yang kamu buat,
akan semakin kredibel.
9. Lampiran
Sistematika karya ilmiah yang terakhir adalah lampiran. Isinya berupa lampiran data yang
diperoleh dalam proses analisis saat melakukan penelitian.
Kaidah Kebahasaan Karya Ilmiah
Karya ilmiah memerlukan penggunaan bahasa yang jelas, akurat, dan sesuai dengan kaidah
kebahasaan yang berlaku. Berikut beberapa kaidah kebahasaan yang umum digunakan dalam
membuat karya ilmiah:
1. Menggunakan Kata Impersonal
Karya ilmiah ditandai dengan pemilihan kata yang bersifat impersonal. Maksudnya, kata
ganti yang digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya penulis atau
peneliti. Hal ini berbeda dengan jenis teks lain yang sifatnya non-ilmiah, seperti novel atau
cerpen, yang pengarangnya bisa menggunakan kata ganti aku, kamu, atau dia.
2. Menggunakan Kata Baku
Pemilihan kata dalam karya ilmiah haruslah baku, sesuai KBBI. Tujuannya agar kata yang
digunakan sifatnya tidak rancu dan tidak terpengaruh oleh bahasa lain.
3. Menggunakan Kalimat Efektif
Dalam menyusun karya ilmiah, hindari penggunaan kata atau frasa yang berulang tanpa
alasan yang jelas. Pastikan kalimat yang dibuat sudah efektif, sehingga tidak bertele-tele dan
membuat bingung pembaca.
4. Menggunakan Bahasa Denotatif
Bahasa denotatif adalah bahasa yang memiliki arti dan makna sebenarnya. Jadi, makna yang
terkandung dalam kata-katanya harus diungkapkan secara eksplisit, untuk mencegah
timbulnya pemberian makna lain. Sehingga, pembaca mampu memahami karya ilmiah kamu
dengan mudah.
5. Hindari Menggunakan Opini Pribadi
Karya ilmiah sebaiknya tidak mencantumkan pendapat atau sentimen pribadi dari penulis.
Hindari juga memberikan penilaian dan komentar yang tidak relevan dengan isi karya ilmiah.
Bentuk Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah secara umum memiliki beberapa bentuk, tergantung tujuan dan sasaran
pembacanya. Ada 3 bentuk karya tulis ilmiah, di antaranya adalah karya tulis ilmiah populer,
semi formal, dan formal.
1. Karya Ilmiah Populer
Karya ilmiah populer diungkapkan dalam bentuk ringkas, ragam bahasanya populer
atau lebih santai dan menarik dengan kalimat yang mudah dipahami, dan umumnya disukai
banyak orang serta dapat dimuat di media massa. Contoh karya ilmiah populer, di
antaranya paper, esai, feature, dan lain sebagainya.
2. Karya Ilmiah Semi Formal
Karya ilmiah semi formal memiliki penulisannya yang mengikuti kaidah bentuk formal,
namun penyajiannya lebih sederhana. Contoh karya ilmiah semi formal dapat berupa laporan
atau makalah.
3. Karya Ilmiah Formal
Penulisan karya ilmiah formal haruslah memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara
lengkap. Contoh karya ilmiah formal, yakni skripsi, tesis, maupun disertasi.
Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Sekarang, yuk kita kenali apa saja jenis karya tulis ilmiah. Berikut penjelasannya:
Artikel
Artikel adalah tulisan yang berisi pendapat subjektif tentang suatu masalah atau peristiwa.
Biasanya, artikel jenis ini disebut juga sebagai artikel opini yang dapat kamu baca di surat
kabar ataupun majalah. Sedangkan dalam konteks ilmiah, artikel ilmiah merupakan karya
tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku yang ranahnya adalah penelitian
dan keilmuan.
Oleh sebab itu, artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran, kajian pustaka, ataupun hasil
pengembangan sebuah proyek, yang keseluruhan harus berdasarkan fakta sehingga sifatnya
objektif ya!
2. Makalah
Kamu pasti pernah, ‘kan mendapat tugas sekolah untuk membuat makalah. Saat pertama kali
mendengarnya, kamu penasaran nggak, tentang apa itu makalah?
Makalah adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah. Dalam
penyelesaiannya, makalah juga mengandalkan data yang ada di lapangan. Karya ilmiah ini
bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentasikan
dalam sebuah kegiatan seminar.
3. Skripsi
Karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) Skripsi
merupakan karangan ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan
akhir pendidikan akademisnya.

4. Kertas Kerja atau Work Paper


Pada dasarnya sama dengan makalah. Namun, dibuat dengan analisis yang lebih mendalam
dan tajam serta dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh
ilmuwan.

5. Paper
Sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam kaitannya dengan pembelajaran
dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi Diploma, S1, S2, atau S3.
Sistematika penulisannya pun sama dengan artikel dan makalah, tergantung panduan yang
berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan.

6. Tesis
Karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi S2 atau pascasarjana yang
bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan
baru yang didapat dari penelitian yang dilakukan individu yang bersangkutan.

7. Disertasi atau Ph.D thesis


Diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau tugas akhir untuk meraih gelar Dr. atau
Doktor. Adapun dalam pengerjaannya, disertasi lebih berfokus mengemukakan hasil analisis
oleh penulis, yang dapat dibuktikan kebenaran, kecocokan, dan keakuratan data dengan
realita yang ada. Disertasi harus berisi suatu temuan terbaru dari penulis itu sendiri yang
bersifat orisinal.
Nah itu tadi beberapa jenis karya tulis ilmiah. Kira-kira kamu sudah pernah menulis karya
ilmiah yang mana nih?

Anda mungkin juga menyukai