Anda di halaman 1dari 17

Makalah Metodologi Penelitian Pendidikan

Oleh Kelompok 3

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Artikel Ilmiah”  ini dengan lancar.

Makalah ini diperoleh dari sumber-sumber yang berkaitan dengan artikel ilmiah dari
media internet yang berkaitan dengan artikel ilmiah tersebut, tak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada dosen pengajar matakuliah Bahasa Indonesia atas bimbingan dalam penulisan
makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa khususnya teman satu kelompok yang telah
mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Kami mengharapkan dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai bagaimana perilaku konflik
dan stress yang terjadi dalam organisasi.

Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca agar bisa menjadi bahan koreksi diri penulis untuk menjadi
yang lebih baik dikemudian hari.

Surakarta, 13 Oktober 2021


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Artikel ilmiah. Seorang peneliti untuk mempublikasikan karyanya supaya
dapat dibaca oleh masyarakat secara umum haruslah membuat suatu karya atau
laporan, karya tersebut adalah artikel ilmiah. Artikel ilmiah ini sangat penting bagi
para peneliti, dosen, dan mahasiswa untuk mengunggah karya mereka, baik secara
nasional atau internasional.
Sebelum kita mempelajari lebih jauh mengenai artikel ilmiah, sebenarnya apa
yang dimaksud dengan artikel ilmiah? Pada kesempatan kali ini kita akan
mempelajari artikel ilmiah mulai dari pengertian, struktur, jenis, langkah-langkah
membuat, dan contohnya.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Konsep Dasar Artikel Ilmiah dan Penyusunannya ?

C. Tujuan Penulisan
Memahami Konsep Dasar Artikel Ilmiah dan Penyusunannya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Artikel Ilmiah


Artikel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu karya
tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar dan
sebagainya. Sedangkan ilmiah, maksudnya adalah ilmu pengetahuan; memenuhi
syarat atau kaidah ilmu pengetahuan. Artikel ilmiah dapat disebut dengan suatu karya
tulis lengkap (sesuai dengan struktur) yang memenuhi syarat ilmu pengetahuan dan
dipublikasikan di jurnal.
Di bawah ini adalah beberapa pengertian artikel ilmiah menurut para ahli, supaya
lebih memudahkan memahami maksud artikel ilmiah tersebut :
1. Komara (2017)
Artikel ilmiah merupakan sebuah karangan faktual atau nonfiksi tentang suatu
permasalahan yang dimuat di jurnal, majalah, atau buletin dengan tujuan untuk
menyampaikan gagasan dan fakta, guna meyakinkan, mendidik, dan menawarkan
solusi dari suatu permasalahan.

2. Maryadi (2000)
Artikel ilmiah adalah suatu artikel yang memuat dan mengkaji suatu masalah
tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Kaidah-kaidah keilmuan
berarti bahwa artikel ilmiah menggunakan metode ilmiah di dalam membahas
permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah,
serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain; objektif, logis, empiris,
lugas, jelas, dan konsisten.

3. Brotowijoyo (2002)
Artikel ilmiah sebagai bagian dari karya ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan
yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik
dan benar

4. Suyitno (2011)
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku
kumpulan artikel, ditulis dengan tata cara ilmiah disesuaikan dengan konvensi
ilmiah yang berlaku

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, dapat diambil simpulan


bahwa artikel ilmiah adalah suatu karya tulis ilmiah yang menyesuaikan struktur
artikel ilmiah dan menggunakan metodologi ilmiah dalam penyusunannya. Artikel
ilmiah biasanya dipublikasikan di jurnal-jurnal yang berskala nasional dan
internasional.

B. Ciri-ciri Artikel Ilmiah


Untuk memahami artikel ilmiah, ada beberapa ciri-ciri yang perlu dipahami. Ciri-ciri
artikel ilmiah adalah sebagai berikut :

1. Objektif, artinya isi artikel ilmiah tersebut hanya dapat dikembangkan secara
aktual dan eksis, maksudnya adalah eksistensi fenomena yang menjadi fokus
bahasannya berbeda antarbidang ilmu satu dengan yang lainnya
2. Rasional
3. Kritis, karena berfungsi sebagai wahana menyampaikan kritik timbal balik
terhadap suatu permasalahan yang dijelaskan dalam artikel tersebut
4. Reserved, maksudnya adalah menahan diri, hati-hati, dan tidak mudah
overclaiming, jujur, lugas, dan tidak menyertakan motif-motif pribadi dan
kepentingan tertentu.
5. Artikel ilmiah memiliki gaya bahasa yang formal atau baku, sehingga fokus
dalam ilmu dan tidak menggunakan gaya bahasa tertentu dalam penulisannya
6. Pengutipan sumber jelas dan disertai dengan daftar pustaka.

C. Struktur Artikel Ilmiah


Artikel ilmiah dibedah secara anatomi, mengandung beberapa unsur. Unsur-unsur
tersebut, yaitu judul, baris kepemilikan (instansi/lembaga), abstrak, kata kunci, isi
atau tubuh teks, persantunan, bibliografi, dan lampiran. Penjelasan lebih rinci
mengenai strukturnya menurut Ghufron bisa dipelajari seperti di bawah ini:

1. Judul
Judul pada artikel ilmiah merupakan jiwa, semangat, esensi, inti dan citra
keseluruhan isi sebuah karya ilmiah. Oleh karena itu, judul lebih merupakan
label, alih-alih sebuah pernyataan yang secara ringkas menangkap dan mewadahi
keseluruhan substansi subjek yang ditangani.
Judul merupakan bagian artikel yang paling banyak dibaca orang dan sangat
menentukan nasib suatu artikel ilmiah selanjutnya apakah artikel tersebut akan
ditelaah dan diacu serta dimanfaatkan atau sama sekali tak acuh, tidak
dipedulikan, dan dilewati sehingga terbuang begitu saja. Oleh karena itu, penulis
harus menyediakan waktu khusus untuk memikirkan dan menyiapkan formulasi
judul karyanya dengan sebaik-baiknya, sehingga judul tersebut dapat
mengungkapkan isi keseluruhan artikel.

2. Baris Kepemilikan
Bagian baris kepemilikan ini merupakan bagian integral dari suatu artikel dan
merujuk pada hak kepengarangannya dan hak kepemilikannya, yaitu lembaga
tempat dilakukannya kegiatan tersebut atau dapat dikatakan bahwa penulis di
bawah naungan lembaga atau instansi tertentu.
Kaitannya dengan baris kepemilikan, pemegang hak cipta atau hak untuk
memperbanyak dan menyebarluaskan suatu artikel ilmiah adalah berkala tempat
diterbitkannya artikel yang dimaksud.

3. Abstrak
Abstrak adalah penyajian singkat keseluruhan artikel dan merupakan bagian
artikel kedua yang paling banyak dibaca orang setelah judul. Dengan demikian,
abstrak itu ikut menentukan nasib artikel selanjutnya, apakah akan terus ditelaah
secara keseluruhan atau tidak dipertimbangkan sama sekali.
Panjang abstrak yang direkomendasikan oleh UNESCO adalah tidak lebih dari
200 kata. Beberapa adakalanya menggunakan istilah ringkasan atau summary,
namun sekarang disepakati bahwa ringkasan merupakan abstrak yang diperluas.
Idealnya, abstrak mengandung pokok masalah dan tujuan penelitian,
menunjukkan pendekatan atau metode yang dipakai memecahkannya, dan
menyuguhkan temuan penting serta simpulan yang didapatkan.

4. Kata Kunci
Kata kunci atau disebut dengan keywords adalah pilihan kata yang bermakna
dari sebuah dokumen yang dapat dipakai untuk mengindeks kandungan isinya.
Kata kunci sengaja disajikan untuk membantu pembaca yang mencari artikel
terkait dengan permasalahan yang dihadapinya. Untuk itu, orang hanya perlu
memasukkan kata kunci pada mesin pencari di internet.
Manfaat kata kunci sangatlah besar, dalam tahun-tahun belakangan ini,
deretan kata kunci terpampang dalam artikel-artikel ilmiah yang diterbitkan
orang. Umumnya deretan kata atau kata kunci tersebut disajikan di bawah
abstrak. Jumlah kata kunci biasanya terdiri atas 3-5 kata, dan kata-kata yang
terdapat dalam kata kunci tidak boleh mengulang judul.

5. Pendahuluan
Bagian pendahuluan ini menguraikan apa saja yang menjadi permasalahan
sehubungan dengan penelitian, sekaligus menyajikan parameter yang digunakan.
Supaya menarik, pada bagian pendahuluan boleh menonjolkan masalah yang
dibahas secara tuntas dalam artikel yang telah dipublikasikan orang lain. Roh
pendahuluan pada dasarnya adalah argumentasi penulis tentang masalah yang
harus diselesaikan.
Achmadi (dalm Ghufron, 2014:5) memaparkan bahwa bagian pendahuluan ini
berisi paparan tentang penelusuran kepustakaan atau teori yang relevan dengan
masalah yang dibahas. Paparan tersebut dimaksudkan untuk menyusun kerangka
atau konsep yang digunakan dalam penelitian.

6. Metode
Metode penelitian dalam artikel ilmiah merupakan wadah yang menampung
secara garis besar rancangan penelitian, data dan sumber data, teknik
pengumpulan data, teknik pengambilan data, teknik analisis data, dan validitas
data. Hal yang penting dalam bagian ini adalah proses kerja atau langkah-langkah
yang dilakukan dalam penelitian tersebut bukan definisi-definisinya.

7. Hasil dan Pembahasan


Bagian hasil dan pembahasan dalam artikel ilmiah disajikan secara singkat,
padat, dan jelas, serta dapat dibantu dengan tabel, gambar, diagram, grafik, dan
sebagainya, yang diberi penjelasan. Bagian ini memuat hasil analisis data, bukan
data mentah ataupun analisis ragamnya, sedangkan prosesnya tidak disajikan.
Pembahasan bertujuan untuk menjawab masalah penelitian atau menunjukkan
bagaimana tujuan yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Bagian ini
memuat penafsiran terhadap temuan-temuan penelitian, pengintegrasioan temuan
ke kumpulan pengetahuan yang mapan, diskusi dengan penelitian lain (penelitian
terdahulu yang relevan), dan penyusunan teori atau modifikasi teori yang ada.

8. Simpulan dan Saran


Simpulan dan saran dalam artikel ilmiah merupakan bagian akhir atau
penutup. Simpulan merupakan pernyataan singkat dan akurat dari hasil dan
pembahasan, bukan hasil penelitian yang ditulis ulang namun makna yang
didapatkan dari hasil penelitian.
Simpulan merupakan pembuktian singkat akan kebenaran hipotesis dan
menjawab permasalahan-permasalahan penelitian yang telah ditentukan.
Sedangkan saran adalah masukan-masukan yang berkaitan dengan penelitian
untuk para peneliti selanjutnya.

9. Ucapan Terimkasih
Ucapan terima kasih pada suatu artikel ilmiah bisa jadi hal yang penting bagi
sebagai penulis. Ucapan terima kasih diberikan atau dituliskan penulis kepada
pihak-pihak yang telah berkontribusi terhadap penelitian yang telah dilakukan
tersebut. Ucapan-ucapan tersebut umumnya ditujukan pada pihak yang mendanai
penelitian, dosen pembimbing, dan rekan-rekan peneliti lainnya.

10. Daftar Pustaka


Daftar rujukan atau daftar pustaka adalah daftar rujukan-rujukan atau referensi
yang digunakan dalam artikel ilmiah tersebut. Bagian daftar pustaka harus
lengkap dan sesuai dengan acuan dan sudah disebut dalam batang tubuh.
Sistematika penulisan daftar pustaka dapat dilihat berdasarkan pedoman atau
gaya selingkung dari tiap jurnal, karena tiap jurnal memiliki gaya selingkung
masing-masing.

D. Aspek Kebahasaan Artikel Ilmiah


Aspek kebahasaan dalam suatu artikel ilmiah sangat penting untuk diperhatikan. Ada
beberapa aspek kebahasaan yang perlu diperhatikan dalam penulisan artikel ilmiah.
Aspek kebahasaan tersebut yaitu
1. Pemilihan Kata
Kata yang digunakan harus dipilih secara cermat, tepat, dan bukan kata-kata
logat.
2. Penyusunan Kalimat
Kalimat-kalimat haruslah disusun secara sistematis, jelas, runtut, sederhana atau
mudah dipahami, hemat, objektif, dan yang terpenting adalah menarik
3. Pengembangan Paragraf
Paragraf yang disusun hendaknya dikembangkan secara variatif dan sistematis.

E. Langkah-langkah dalam membuat Artikel Ilmiah


Beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam penulisan. Langkah-langkah
tersebut yaitu, mengembangkan ide, proses penulisan artikel, dan menyesuaikan
format penulisan artikel. Penjelasannya secara lebih luas seperti di bawah ini.
1. Pengembangan Ide
Ide biasanya didapatkan dari berbagai sumber, antara lain dengan; membaca
buku, jurnal ilmiah, diskusi, seminar, dan fenomena yang terjadi masyarakat, dan
sebagainya. Diskusi dengan pembimbing atau ahli dalam suatu bidang ilmu
tertentu akan memberi kesempatan penulis agar dapat pandangan tentang suatu
gagasan atau ide.
Salah satu hal yang dapat menghambat mulai penulisan adalah ide tersebut
harus “brilliant” atau mengguncangkan dunia, barulah menggerakkan kita untuk
berkarya. Menulislah dari hal-hal yang dari sederhana, jangan menunggu
sempurna, karena ide tersebut dapat berkembang secara bertahap.

2. Proses Penulisan Artikel


Laptane (dalam Farid, 2017:2) menjelaskan bahwa dalam proses penulisan itu
dibagi menjadi lima tahap, yaitu, brainstorming, drafting, revising, editing, dan
publishing
a. Pertama, yaitu brainstorming, adalah suatu proses yang disebut dengan
pencatatan ide-ide yang ditemukan ke media, bisa berupa tulisan di kertas dan
sebagainya.
b. Kedua, yaitu drafting, adalah suatu proses yang dimulai dengan melengkapi
kalimat-kalimat utuh, paragraf dan subtopik yang dilakukan saat proses
brainstorming. Selanjutnya adalah dengan membuat penghubung di antara
kalimat dan subtopik.
c. Ketiga, yaitu revising, adalah proses setelah tulisan sudah selesai secara
keseluruhan, kemudian merevisi tulisan tersebut supaya menjadi tulisan yang
baik.
d. Keempat, yaitu editing, proses editing ini merupakan proses yang bisa
dilakukan oleh beberapa orang atau sendirian, yang memperhatikan tata
bahasa dan format artikel atau gaya selingkung dari suatu jurnal yang akan
dituju.
e. Kelima, yaitu publishing, proses publishing ini merupakan proses akhir dari
penulisan, sebelum memasukkannya ke jurnal, sebagai seorang penulis harus
yang dengan tulisannya tersebut, apakah sudah layak dan matang untuk
diterbitkan, atau masih perlu diperbaiki lagi.

3. Penyesuaian Format Penulisan Artikel


Format atau sistematika penulisan artikel harus diperhatikan supaya artikel
kita dapat dilirik oleh pengelola jurnal. Pengelola atau editor jurnal hanya akan
mempertimbangkan artikel yang menyesuaikan gaya selingkung atau format, atau
yang biasa disebut dengan template jurnal.
Artikel yang akan di-submit di suatu jurnal, wajib untuk menyesuaikan
template yang sudah disediakan dari jurnal, sehingga pihak pengelola jurnal
tersebut lebih mudah untuk memahami naskah artikel tersebut. Selain itu, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu pedoman penulis atau author
guidelines. Peraturan tersebut harus dipenuhi oleh penulis yang ingin
memasukkan artikelnya ke jurnal yang dituju. Beberapa jurnal ada yang
mengenakan biaya untuk pemrosesan artikel, dan ada juga yang tidak. Bahkan,
ada beberapa jurnal yang justru memberikan honorarium untuk para penulis yang
artikelnya dipublikasikan di jurnal tersebut.

F. Publikasi Artike Ilmiah


Secara umum, ada dua cara yang dapat dilakukan supaya artikel ilmiah dapat
dipublikasikan, yaitu dengan cara mengikuti konferensi/seminar dan memasukkan
artikelnya pada jurnal (nasional/internasional). Setelah sudah jadi atau selesai,
selanjutnya adalah tahap untuk publikasi. Penjelasan secara rinci mengenai publikasi
bisa dipelajari di bawah ini:

1. Konferensi/Seminar
Konferensi atau seminar nasional/internasional adalah suatu pertemuan ilmiah
para akademisi yang bertujuan untuk membagikan hasil penelitian-penelitian
yang pada akhirnya akan dipresentasikan. Konferensi yang diadakan suatu
kampus atau instansi tertentu biasanya bisa bertaraf nasional bahkan
internasional.
Mengikuti konferensi yang bertaraf nasional/internasional menjadi sebuah
impian para penulis supaya bisa bertemu dengan para akademisi dari berbagai
daerah dan negara. Hasil dari mengikuti suatu konferensi/seminar tersebut, pada
akhirnya karya-karya para penulis yang telah dikirim pada penyelenggara akan
dimuat pada majalah ilmiah, yaitu prosiding. Prosiding dalam KBBI berarti
kumpulan makalah seminar yang telah dibukukan; bunga rampai.

2. Jurnal Nasional/Internasional
Mengirimkan artikel ilmiah pada jurnal, dan sampai akhirnya bisa dipublikasikan
di jurnal yang bereputasi, dapat meningkatkan kualitas penulis sebagai seorang
akademisi. Di Indonesia sendiri, apabila para mahasiswa, dosen, peneliti dapat
mempublikasikannya di jurnal yang terindeks pada sinta atau scopus adalah
pencapaian yang luar biasa.

G. Tujuan dan Fungsi penulisan artikel ilmiah

Tujuan pembuatan artikel ilmiah antara lain sebagai berikut:

1. Untuk menyampaikan gagasan,


2. Memenuhi tugas dalam studi,

3. Untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan,

4. Mengikuti perlombaan,

5. Serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian

Artikel ilmiah dapat berfungsi:


1. sebagai rujukan,
2. untuk meningkatkan wawasan,
3. serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan.
Bagi penulis, menulis artikel ilmiah bermanfaat untuk:
1. meningkatkan keterampilan membaca dan menulis,
2. berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis,
3. memperluas wawasan,
4. serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan
cakrawala ilmu pengetahuan.

H. Jenis Tulisan / Artikel Ilmiah

Apapun bentuk fisik dan peruntukannya, tulisan ilmiah/artikel ilmiah dapat


dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yaitu (Hamid, 2001) :

1) Artikel Analitik

Artikel analitik merupakan hasil penelitian tentang suatu topik tertentu, yang
merestrukturisasi dan menyajikan bagian-bagian dari topik tersebut dilihat dari sudut
pandang penelitinya. Artikel analitik diawali oleh suatu pertanyaan penelitian (research
question).

Peneliti melakukan tahap pencarian tentang topik spesifik tertentu, dimana peneliti
belum mengambil kesimpulan apapun. Peneliti melakukan pencarian informasi dan
meneliti hal-hal yang ada pada lingkup topik yang dipilih, apakah sebelum atau sesudah
peneliti akrab dengan topik tersebut. Peneliti melakukan penelusuran dan pemikiran
kritis berikut evaluasi terhadap sumber-sumber yang dimilikinya. Pada akhir artikel,
peneliti mengkontribusikan pemikirannya sebagai bahan diskusi akademis. Kontribusi ini
merupakan hasil analisis yang dinyatakan dalam pernyataan kesimpulan.

2) Artikel Argumentatif (Persuasif)

Artikel argumentatif merupakan hasil penelitian tentang suatu topik tertentu, yang
memposisikan terhadap suatu permasalahan tertentu, dan dengan menggunakan bukti /
fakta yang diperoleh menyatakan sikap penelitiannya. Artikel argumentatif diawali oleh
suatu tesis penelitian. Pengertian tesis di sini adalah pernyataan yang didukung oleh
argumen-argumen untuk dikemukakan. Biasanya tesis tersebut sudah dinyatakan pada
suatu paragraf pada bagian pendahuluan artikel.

Berangkat dari tesis, peneliti melakukan pembuktian atau penunjukkan fakta dan
menghubungkannya satu sama lain dalam kerangka yang logis, sehingga diperoleh suatu
konklusi yang dapat dipertanggungjawakan. Konklusi dari penelitian ini biasanya berupa
suatu generalisasi atau proposisi. Kebanyakan artikel ilmiah berupa artikel argumentatif.

Berdasarkan kedua hal di atas, maka tulisan ilmiah, apakah dalam bentuk buku,
laporan, ataupun artikel ilmiah pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tulisan
analitik atau tulisan argumentatif.

1. Artikel Ilmiah Populer


Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat
dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi
publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik
tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan
ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau
majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan
keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.

2. Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil
penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih
praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah
adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai
keilmiahannya. Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-
jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat.
Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah
dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah
terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B,
dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya
ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.

3. Disertasi

Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor


(Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi
dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang
masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana
penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan
analisis terinci.

Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang


mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa
bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta
menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru,
pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai
cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

4. Tesis

Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam
dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana.
Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam
mengungkapkan ‘pengetahuan baru’. Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada
metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya
digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing,
mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen,
mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan
dan rekomendasi. Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan
istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya,
kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat
mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan
dilakukan mandiri.

5. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat


mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam
pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’
dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan
mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori)
orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik
berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium,
atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga
menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

6. Kertas Kerja

Kerja Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat
dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada
seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan
ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas
kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan
masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.

7. Makalah

Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak
menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif atau induktif yang penting,
tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan
atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun,
bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya,
makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa
lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad
makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya
dengan kenyataan lapangan. Makalah lazim dibuat berdasrakan kenyatan dan
kemudian ditandemkan dengan tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-
induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.

I. Etika Dan Faktor Penting Dalam Penelitian Dan Tulisan Ilmiah


Seperti telah disampaikan sebelumnya, bahwa kegiatan penelitian ilmiah (scientific
research) dibangun atas dasar kepercayaan (trust), baik kepercayaan dari para peneliti
maupun kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan ini akan terpelihara jika perilaku
komunitas ilmiah atas nilai tersebut mengikuti etika ilmiah yang berlaku dan tercermin
dalam tulisan ilmiahnya. Sebagai pegangan dalam mengikuti etika ilmiah ini setiap
bidang ilmiah, profesi, bahkan publikasi penelitian mengeluarkan peeraturan / petunjuk
etika ilmiah / profesi/publikasi (sebagai contoh, lihat lampiran, Code of Ethics of
Engineers).

Dalam melaksanakan penelitian, permasalahan etika penelitian yang sering muncul


adalah hal yang berhubungan dengan pembagian penghargaan yang tidak adil diantara
anggota tim peneliti. Pembagian penghargaan ini meliputi : tanggung jawab penyerahan
atau pembahasan permohonan dana, tanggung jawab penggarapan penelitian, dan
penyertaan nama penulis tulisan / artikel ilmiah. Hal lainnya selain yang menyangkut
integritas penelitian tersebut adalah yang menyangkut penggunaan subyek penelitian
(manusia atau binatang) dan keselamatan laboratorium (Whitbeck, 1998).

Pengertian yang lebih sempit tentang permasalahan etika ilmiah / penelitian adalah
apa yang dikategorikan sebagai kejahatan penelitian (research misconduct). Tiga hal
yang secara nyata dikategorikan kejahatan penelitian adalah fabrikasi (fabrication),
falsifikasi (falsification), dan plagiarisme (plagiarism). Dalam etika penelitian,
pengertian fabrikasi adalah mengarang (making up) data, eksperimen, atau informasi
yang signifikan dalam mengusulkan, melakukan, atau melaporkan penelitian. Sedangkan
pengertian falsifikasi adalah mengubah atau mengaburkan data atau eksperimen, atau
mengaburkan sesuatu yang signifikan. Plagiarisme adalah menyalin sesuatu, atau
menampilkan grafik atau gagasan orang lain, yang dinyatakan atau terkesan sebagai hasil
dirinya. Plagiarisme ini termasuk kategori pelanggaran kepemilikian intelektual (ABET,
2001a, Whitbeck, 1998).

Dari ketiga hal yang secara nyata dikategorikan sebagai kejahatan penelitaian
tersebut, hal yang kritis yang dapat secara tidak sadar terjebak pada kategori ini adalah
plagiarisme. Oleh karena itu penulis artikel ilmiah harus secara sadar dan jelas
menyatakan menggunakan sumber atau hasil penelitian orang lain, serta harus mengikuti
tata-cara dan aturan penulisan cuplikan atau acuan (citation) suatu tulisan/artikel ilmiah
yang berlaku. Pernyataan atau acuan dalam suatu tulisan/artikel ilmiah merupakan
bentuk penghargaan pada peneliti lain.

Sebagai referensi, untuk etika penulisan artikel ilmiah pada jurnal, berikut disajikan
kewajiban etika bagi penulis dari American Chemical Society (ACS, 1996) :

a. Kewajiban utama penulis adalah mempresentasikan hasil penelitiannya secara


akurat dan secara objektif membahas hasil penelitian tersebut.
b. Penulis harus menyadari bahwa setiap halaman jurnal merupakan suatu sumber
penting dan memerlukan biaya. Oleh karenanya, penulis wajib untuk
menggunakan jumlah halaman secara bijak dan ekonomis.

c. Laporan utama suatu penelitian harus ditulis secara rinci dan menyertakan
referensi tentang informasi yang diambil dari sumber umum (public reference)
sehingga dapat ditelusuri kembali oleh peneliti lain.
d. Penulis harus merujuk hasil-hasil penelitian lainnya yang mempengaruhi wujud
penelitian yang dilakukan, sehingga memudahkan pembaca dalam menelusuri
penelitian sebelumnya yang secara esensial mempengaruhi pemahaman penelitian
yang dilakukan.

e. Suatu yang membahayakan seperti peralatan, material, atau prosedur yang


digunakan dalam penelitian harus dinyatakan secara jelas dalam laporan
penelitian.

f. Pemecahan laporan penelitian harus dihindari. Seorang peneliti yang telah


melakukan penelitian secara mendalam harus mengorganisir laporannya agar
dipublikasikan secara lengkap di jurnal yang memiliki lingkup penelitian yang
sama. Pembaca akan mendapatkan kemudahan jika penelitian yang saling terkait
dipublikasikan dalam satu atau hanya beberapa jurnal.

g. Saat mengajukan sebuah manuskrip untuk dipublikasi, penulis harus


menyampaikan ke pihak editor jika ada manuskrip lain yang berkaitan sedang
direvisi atau diproses oleh editor lain. Copy dari manuskrip tersebut beserta
penjelasan korelasi antara kedua manuskrip harus dikirimkan kepada editor.

h. Penulis tidak dibenarkan mengajukan manuskrip yang esensinya sama ke


beberapa jurnal yang berbeda. Secara umum, diperbolehkan untuk mengajukan
kembali manuskrip yang sama jika manuskrip tersebut merupakan keterangan
yang lebih rinci dari manuskrip sebelumnya yang masih singkat, atau manuskrip
tersebut telah ditolak untuk dipublikasikan oleh editor sebelumnya.

i. Penulis harus menyatakan sumber dari setiap informasi yang dikutip, kecual
informasi yang telah menjadi pengetahuan umum (common knowledge ).
Informasi yang diperoleh secara tertutup, seperti halnya dalam pembicaraan,
korespondensi, atau diskusi dengan pihak ketiga, hanya digunakan dalam laporan
penelitian apabila ada izin eksplisit dari penelitinya.

j. Sebuah penelitian atau eksperiman adakalanya menjadi pijakan untuk mengkritik


penelitian lainnya. Jika dipandang perlu, kritik tersebut dapat dipublikasikan
dalam suatu laporan penelitian. Namun, kritik yang bersifat pribadi (personal)
tidak dapat dibenarkan.

k. Penulis pendamping dalam suatu laporan penelitian adalah orang-orang yang


telah memberikan kontribusi ilmiah secara signifikan, serta turut bertanggung
jawab atas hasi penelitian yang dilaporkan. Kontribusi dalam bentuk lain harus
dinyatakan dalam catatan kaki (footnote ) atau bagian ucapan terima kasih
(acknowledgement ). Seorang yang berkontribusi secara administratif tidak dapat
dinyatakan sebagai penulis pendamping. Penulis pendamping
yang telah meninggal dunia tetap dicantumkan namanya sebagai penulis
pendamping dengan tambahan catatan kaki tanggal meninggalnya penulis
pendamping tersebut. Penulis yang mengirimkan manuskrip berkewajiban
meminta persetujuan kepada penulis pendamping dan memberikan draft copy
manuskrip tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan penelitian ilmiah dibangun atas dasar kepercayaan, baik kepercayaan dari para
peneliti maupun kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan ini akan terpelihara jika
perilaku komunitas ilmiah atas nilai tersebut mengikuti etika ilmiah yang berlaku.
Masuknya hasil penelitian yang merupakan pengetahuan individu ke dalam lingkup
pengetahuan ilmiah, terjadi setelah hasil penelitian diperesentasikan atau
dikomunikasikan sehingga dapat dinilai kebenarannya. Melalui cara ini, gagasan
individu dinilai dan digunakan secara kolektif sehingga secara bertahap akan menjadi
pengetahuan ilmiah. Cara yang efektif dan dijadikan standar dalam mempresentasikan
dan mengkomunikasikan hasil penelitian adalah dalam bentuk artikel ilmiah, dan
dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang direview. Dalam artikel ilmiah ini tercermin
norma dan perilaku etika ilmiahnya.

Suatu artikel ilmiah adalah suatu tulisan tentang topik tertentu, yang dilandasi oleh hasil
dan pemikiran peneliti sebelumnya, yang menyertakan hasil dan gagasan penulisnya,
sehingga menjadi hasil dan gagasan yang baru. Komponen utama suatu artikel ilmiah
terdiri dari judul, abstrak, isi, dan daftar pustaka. Sedangkan aspek teknik penulisan
harus mempertimbangkan gaya penulisan yang bersifat reproduktif dan impersonal, serta
teknik notasi.

Bentuk penghargaan yang digunakan dalam komunitas ilmiah berupa pernyataan nama-
nama peneliti/penulis, ucapan terima kasih, dan acuan/rujukan/kepustakaan. Bentuk
pelanggaran yang secara nyata dikategorikan pelanggaran etika ilmiah adalah fabrikasi,
falsifikasi, dan plagiarisme.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi yang membaca. Dan dapat
menambah wawasan bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://penerbitdeepublish.com/pengertian-artikel-ilmiah/#Pengertian_Artikel_Ilmiah

Anonymous, 2012, http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com/2010/03/hakikat-


karya-ilmiah-ciri-ciri-karya.html, di akses 2 Mei 2012.

Hamid,S., 2001, Writing a research paper, http://www.owl.english.purdue.edu/w,


di akses 2 Mei 2012.

Schrag, B.S., 2001, Research Ethics : Cases and Commentares, http://www.wisc.edu/


writing/ Handbook/ AcademicWriting.html, di akses 2 Mei 2012.

Suriasumantri, J.S., 1984, Filsafat ilmu : Sebuah Pengantar Populer, Penerbit Sinar
Harapan, Jakarta.

UNBC, 2001, What is a research paper ? ,http://quarless.unbc.edu/ lsc. rpwhatis.


html, di akses 2 Mei 2012.

UVic, 1995, The Uvic Writer’s Guide, http://www.clearcf.uvic.ca/ writersguide/


Pages/ ResearchEssayType.html, di akses 2 Mei 2012.

Anda mungkin juga menyukai