Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN KE-14

A. INFORMASI UMUM
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Kode/Bobot : /2 sks
Pokok Bahasan : Artikel Ilmiah
Pertemuan ke- : 14
Dosen : Tim Dosen MK Bahasa Indonesia

B. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu mengenal, memahami, dan menulis artikel ilmiah dengan bai
k.

C. MATERI
1. Hakikat Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah adalah karangan yang dirancang untuk dimuat di dalam sebuah
jurnal atau buku kumpulan artikel. Artikel ini ditulis dengan mengikuti pedoman yang
sudah ditetapkan. Artikel ilmiah ini dapat ditulis oleh mahasiswa, dosen, peneliti,
pustakawan, dan para peminat lainnya. Artikel ilmiah ini dapat dtulis berdasarkan
hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil
pengembangan proyek.
Artikel ilmiah adalah suatu karya ilmiah yang ditulis untuk dimuat dalam
jurnal/majalah ilmiah dengan tata cara penulisan yang mengikuti pedoman atau
konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel ilmiah dapat diangkat
dari hasil penelitian lapangan/laboratorium, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau
hasil pengembangan proyek. Sumber bahan untuk menulis artikel ilmiah dapat berupa
laporan hasil penelitian, kumpulan makalah, buku dan diktat/bahan ajar, serta laporan
kegiatan pengembangan proyek. 
Sementara itu, artikel ilmih (Zifirdaus Adnan & I.Zifirdaus, 2005 : 9 ) adalah
hasil upaya pencarian kebenaran menegenai suatu hal. Artikel ilmiah merupakan
upaya terus-menerus untuk mengembangkan ilmu pngetahuan sehingga rtikel ilmiah
bukanlah sebuah hasil final yan berisi kebenaran yang mutlak. Artikel ilmiah
hanyalah salah satu upaya dari sekian banyak upaya untuk mencari kebenaran

1
sehingga setiap kritikan yng masuk adalah wajar. Penulis artikel ilmiah harus rela
menerima kritikan apalagi kitikan yang didukung dengan bukti-bukti yang memadai.
Publikasi artikel ilmiah dalam bentuk jurnal ilmiah dimaksudkan untuk
mengkomunikasikan gagasan atau temuan yang penting untuk diketahui oleh
pembaca. Umumnya gagasan yang ditulis dalam bentuk artikel adalah gagasan atau
temuan baru yang memiliki orisinalitas dan memiliki sumbangan tinggi terhadap
kemajuan ilmu pengetahuan dari penemunya. Jika gagasan yang ditulis sudah umum,
biasanya penulis menuangkannya dalam bentuk buku atau diktat.

Untuk keperluan komunikasi gagasan atau temuan orisinal, setiap artikel


ilmiah memuat dua hal pokok, yaitu diskusi dan referensi. Diskusi maksudnya
mempertemukan gagasan penulis dengan gagasan penulis/pakar lain. Dalam paparan
diskusi, diuraikan posisi gagasan penulis dan gagasan penulis/pakar lain dengan cara
menunjukkan perbedaan dan persamaannya, serta kemajuan yang diperoleh penulis.
Gagasan dan temuan penulis lain dicatat dalam bentuk sistem perujukan (referensi).
Penulisan perujukan ini juga dimaksudkan untuk memenuhi standar etis dari
tulisan/karya tulis ilmiah dan menghindari adanya duplikasi atau plagiasi. 
Bentuk artikel ilmiah dibedakan dalam tiga segi, yaitu bahan, sistematika, dan
teknik penulisan. Bahan yang ditulis untuk artikel ilmiah adalah hal-hal yang sangat
penting saja, misalnya dalam artikel hasil penelitian, yang ditulis berisi pendahuluan,
metode, temuan, dan pembahasan. Sistematika penulisan artikel ilmiah ditulis dengan
mengikuti format esei dalam bentuk bagian dan subbagian, dan tidak ditulis dalam
bentuk bab dan subbab atau enumeratif. Teknik penulisan artikel ilmiah mengikuti
pola dan norma ”universal” yang menandai suatu karya tulis ilmiah, dan mengikuti
gaya ”selingkung” yang ditentukan oleh penerbit jurnal. 
Norma ”universal” mengatur kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang diharapkan
diikuti oleh para penulis sebagaimana sikap ilmiah oleh para ilmuwan pada
umumnya. Sementara, norma ”selingkung” suatu jurnal pada umumnya
dipertahankan konsistensinya sebagai penciri dan kriteria kualitas teknik dan
penampilan jurnal yang bersangkutan. Norma selingkung yang dianut suatu jurnal
mungkin berbeda antara satu dengan yang lain, tetapi biasanya semua masih
mengikuti pedoman yang berlaku secara umum. 

2
2. Ciri-ciri Artikel Ilmiah
Logis, objektif, dan sistematis. Logis berarti artikel ilmiah ditulis dengan
dasar yang masuk akal dan dapat di uji kebenarannya. Objektif mengandung makna
bahwa artikel ilmiah menyajikan fakta atau data sesuai engan keadaan sebenarnya
dan dianalisis secara logis tanpa mengedepankan emosi. Sedangkan sistematis berarti
artikel ilmiah disusun secara teratur dan logis sehingga bersifat utuh, menyeluruh, dan
terpadu.
Singkat, jelas, dan menarik. Ciri singkat mengandung makna bahwa artikel
ilmiah itulis dengan kalimat yang tidak bertele-tele. Ciri jelas mengandung makna
bahwa artikel ilmih mudah dimengerti. Misalnya, tidak mengunakan kata-kata mbigu
atau menggunakan kalimat yang berputar-putar. Sementara itu ciri menarik berarti
artikel ilmiah dapat menggugah emosi untuk membaca sampai selesai.

3. Jenis Artikel Ilmiah


Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel ilmiah umumnya dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu 

 Artikel hasil penelitian, dan 


 Artikel konseptual (ada juga yang menyebut artikel hasil pemikiran). Tapi
dalam kesempatan ini hanya dipaparkan artikel hasil penelitian.

Artikel hasil penelitian adalah artikel ilmiah yang ditulis dari hasil suatu
kegiatan penelitian. Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk
kemudian diterbitkan dalam jurnal ilmiah memiliki kelebihan dibandingkan dengan
yang ditulis dalam bentuk laporan teknis resmi. Laporan teknis resmi suatu penelitian
umumnya berisi hal-hal yang menyeluruh dan lengkap sehingga naskahnya
cenderung tebal dan direproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas.
Akibatnya hanya kalangan terbatas saja yang dapat membacanya. Sebaliknya,
hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel biasanya dituntut untuk berisi hal-
hal yang penting saja, karena setiap kali penerbitan sebuah jurnal hanya bisa memuat
beberapa artikel, sehingga ruang yang tersedia untuk sebuah artikel sangat terbatas.

3
Namun, jurnal ilmiah yang diterbitkan akan dibaca oleh banyak orang, antara lain
akademisi, para profesional, dan mahasiswa. Bahkan jurnal yang terakreditasi atau
bertaraf internasional dan disebarluaskan melalui website internet, dapat dibaca dan
diakses oleh semua visitor di seluruh dunia. Singkatnya, hasil penelitian yang ditulis
dalam bentuk artikel jurnal akan memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan
luas daripada laporan teknis resmi.
Penulisan artikel hasil penelitian dalam suatu jurnal dapat dilakukan dengan
tiga cara. Pertama, artikel hasil penelitian ditulis setelah penulisan laporan teknis
penelitian diselesaikan. Cara penulisan ini yang sementara dilakukan oleh sebagian
besar penulis artikel. Kedua, artikel hasil penelitian ditulis setelah segala aktivitas
penelitian diselesaikan, tetapi penulisan laporan teknisnya belum terselesaikan (masih
dalam proses). Ketiga, artikel hasil penelitian ditulis setelah kegiatan penelitian
diselesaikan dan memang tidak akan dilakukan penulisan laporan teknisnya.
Jenis ini saat ini masih jarang dilakukan oleh penulis artikel. Padahal dalam
mengantisipasi proses percepatan diseminasi temuan kepada masyarakat sasaran yang
relevan menjadi sangat penting. Begitu juga bila dikaitkan dengan upaya
perlindungan hak cipta.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan artikel hasil penelitian
antara lain :

1. Esensi dari substansi isi yang lebih diprioritaskan (dalam hal ini pendahuluan,
metode, dan hasil penelitian), 
2. Tata tampilan artikel, baik yang terkait dengan norma selingkung maupun
norma universal yang ditetapkan oleh dewan penyunting jurnal yang
bersangkutan, 
3. Proporsi antarbagian artikel dan halaman maksimal yang diperbolehkan, dan 
4. Rambu-rambu anatomi artikel yang ditetapkan oleh dewan penyunting. Dalam
penulisan artikel hasil penelitian, ketiga hal di atas saling mengkait (butir 1-3
akan terintegrasi dalam butir 
5. Bentuk integrasi tersebut difasilitasi oleh tatatulis tertentu, yang
perwujudannya dalam bentuk artikel hasil penelitian yang dimuat dalam suatu

4
jurnal yaitu, judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, bagian pendahuluan,
metode, hasil, pembahasan, simpulan dan saran, dan daftar rujukan.

Artikel nonpenelitian atau konseptual adalah artikel ilmiah yang ditulis dari
hasil pemikiran atas suatu permasalahan. Dalam upaya untuk menghasilkan artikel
jenis ini, penulis terlebih dahulu mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan
permasalahannya, baik yang sejalan maupun yang bertentangan dengan apa yang
dipikirkannya. Sumber-sumber yang dianjurkan untuk dirujuk dalam rangka
menghasilkan suatu pemikiran adalah juga artikel-artikel hasil pemikiran yang
relevan, hasil-hasil penelitian terdahulu, di samping teori-teori yang dapat digali dari
buku-buku teks. 
Bagian paling vital dari artikel konseptual adalah pendapat atau pendirian penulis
tentang hal yang dibahas. Pendirian penulis dikembangkan dari analisis terhadap
pikiran-pikiran orang lain mengenai masalah yang sama yang telah dipublikasikan
sebelumnya, dan pikiran baru penulis tentang hal yang dikaji, jika memang ada. Jadi,
artikel konseptual bukan sekedar kolase atau tempelan cuplikan dari sejumlah artikel,
apalagi pemindahan tulisan dari sejumlah sumber, tetapi lebih menekankan hasil
pemikiran analitis dan kritis penulisnya.

Mengacu hal di atas, representasi terbitan suatu jurnal ilmiah dapat


dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

1. Hanya memuat artikel hasil penelitian, 


2. Memuat artikel hasil penelitian dan artikel konseptual (ini sebagian besar),
dan 
3. Memuat artikel hasil penelitian dan artikel konseptual, ditambah dengan isi
lain, misalnya resensi buku dan obituari. 

 Contoh jurnal ilmiah yang hanya memuat artikel hasil penelitian adalah
“Jurnal Penelitian Kependidikan” terbitan Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Malang. 

5
 Contoh jurnal ilmiah yang memuat artikel hasil penelitian dan artikel
konseptual adalah ”Jurnal Ilmu Pendidikan” terbitan LPTK dan ISPI. 

Pembeda utama antara artikel hasil penelitian dan artikel konseptual terutama
terletak pada masing-masing bagian dari anatomi artikel ilmiah. Pertama, pada bagian
awal artikel, isi abstrak untuk artikel hasil penelitian lebih ditekankan pada masalah,
metode dan hasil, sedangkan pada artikel konseptual lebih ditekankan pada hal-hal
penting tentang gagasan yang dikembangkan dalam artikel. Kedua, pada bagian inti
dari artikel hasil penelitian terdapat subbagian metode, hasil dan pembahasan,
sedangkan pada artikel konseptual tidak ada subbagian ini, tetapi subbagian yang
ditulis berdasarkan kajiannya. Ketiga, pada bagian penutup, artikel hasil penelitian
berisi simpulan dan atau saran (bila dipandang sangat perlu), sedangkan pada artikel
konseptual berisi ringkasan analisis atau simpulan berbentuk sintesis. 

Anda mungkin juga menyukai