PSIKOMETRI
JURUSAN PSIKOLOGI
2015
A. Metode Psikofisik dan Metode Psikometrik
Perbedaan individual antara individu yang satu dengan yang lain pada
suatu atribut tertentu menjadi dasar dalam meletakkan posisi individu yang
bersangkutan di sepanjang suatu kontinum. Ketika posisi relative individu
ditentukan berdasar proses judgement atau ketika proses pengukuran terhadap
atribut yang bersangkutan hanya menghasilkan jenjang kualitatif maka makna
perbedaan individual yang diperoleh tidak dapat dibandingkan (tidak
komparabel). Hal semacam ini hampir selalu terjadi dalam pengukuran psikologi.
2
antara satu atribut dengan yang lainnya. Pada gilirannya, diketahui pula jarak
kuantitatif perbedaan individual pada atribut yang bersangkutan.
B. Pendekatan Penskalaan
3
dideteksi oleh indra manusia. Objek penelitian tersebut yang lalu dikenal dengan
nama JND (just noticeable difference) membawa kepada perkembangan “hokum
Weber” di tahun 1846 yang kemudian disempurnakan oleh Fechner di tahun 1860.
Skala adalah suatu alat atau mekanisme yang dapat digunakan untuk
membedakan individual-individual kedalam variabel-variabel yang akan
digunakan dalam riset. Terdapat empat macam tipe dasar dari skala yaitu,
nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Tipe dasar dari skala mengikuti nilai datanya. Ada empat macam tipe skala
atau tipe dari nilai data yaitu sebagai berikut:
4
a. Nominal
Penelitian dengan instrument penelitian skala nominal, sebenarnya tidak
melakukan pengukuran tetapi lebih pada mengkategorikan, memberi nama,
dan menghitung fakta-fakta dari obyek yang diteliti.
Contoh:
1. peneliti dapat mengkategorikan : pegawai pria dan wanita, suku
sunda,Jawa, Batak, dan lain-lain.
2. Peneliti dapat memberi nama dari hasil observasinya misalnya: kepala
bagian, kepala sub bagian dan lain-lain.
3. Peneliti dapat menghitung dari hasil observasi: misalnya menemukan
jumlah pegawai 100 orang, jumlah mesin tik 13, jumlah mobil 10, dan
lain-lain.
Skala nominal akan menghasilkan data yang disebut data nominal atau data
diskrit, yaitu data yang diperoleh dari mengkategorikan, memberi nama dan
menghitung fakta-fakta dari objek yang diobservasi.
b. Ordinal
Penelitian dengan instrument skala ordinal, berarti peneliti sudah melakukan
pengukuran terhadap variabel yang diteliti.
Skala ordinal, adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu „lebih‟ atau
„kurang‟ dari yang lain. data yang diperoleh dari pengukuran dangan skala ini
disebut data ordinal yaitu data yang berjenjang yang jarak antara satu data
dengan yang lain tidak sama.
Contoh: mengukur kejuaraan olahraga, prestasi kerja, teladan, tingkat
senioritas pegawai.
c. Interval
Bernilai klasifikasi, order (urutan), dan berjarak (perbedaan dua nilai berarti).
Misalnya skala likert 1 samapai dengan 5, dengan jarak 1 sampai dengan 2
mempunyai jarak yang sama dengan 2 sampai dengan 3 dan seterusnya.
5
Penelitian dengan skala interval berarti peneliti telah melakukan pengukuran
terhadap variabel yang akan diteliti, hanya data yang diperoleh berbeda
dengan data ordinal.
Skala interval adalah skala yang jarak antara satu data dengan data lainnya
sama tetapi tidak memiliki nilai nol (0) absolut (nol yang berarti tidak ada
nilainya).
Misalnya: skala thermometer adalah skala interval. Dalam thermometer
walaupun ada angka nol (0 derajat celcius misalnya) tidak berarti 0 itu tidak
ada nilainya. Suhu es nol derajat celcius adalah merupakan suatu nilai.
Tetapi dalam skala interval ini tidak dapat dibuat untuk penjumlahan atau
kelipatan. Misalnya 5 liter air yang bersuhu 200 C + 5 liter air bersuhu 400 C
tidak sama dengan 600 C. atau 100 derajat bukan berarti perkalian antara 5 x
20 derajat C.
d. Rasio
Bernilai klasifikasi, order, distance (berjarak), dan mempunyai nilai awal
(origin). Misalnya unit waktu sebesar 20 menit yang mempunyai nilai awal 0.
Rasio dalam hal ini tidak harus dalam pembagian.
Digunakan untuk mengukur variabel tertentu, hanya data yang diperoleh
berbeda dengan data interval dan data ordinal.
Data rasio adalah data yang antara interval satu dengan yang lain mempunyai
jarak yang sama, tetapi mempunyai nilai nol absolut.
Contoh: pengkuran terhadap besarnya gaji para pegawai, pengukuran panjang
berat, IQ dan lain-lain. gaji nol rupiah berarti pegawai itu tidak akan
menerima uang sedikitpun. Panjang nol meter berarti tidak ada panjang, berat
nol kg berarti memang tidak ada berat.
Level Pengukuran
Karakter Angka
Nominal Ordinal Interval Rasio
Identitas V V V V
Jenjang - V V V
Kuantitas - - V V
Nol absolut - - - V
6
Nilai data divariabel dapat juga diklasifikasikan sebagai data metrik dan
data nonmetrik. Data metrik berisi nilai kuantitatif dan yang termasuk data metrik
adalah tipe data interval dan rasio. Data nonmetrik adalah data kualitatif (Hair,
1992) yang dapat berbentuk suatu atribut, karakteristik atau kategori atau
dikotomi. Yang termasuk data nonmetrik adalah tipe data nominal dan nominal.
D. Tipe Skala Pengukuran
Dalam penelitian sosial, skala interval lebih sering digunakan untuk
mengukur gejala/fenomena sosial. Skala yang sering digunakan bila
digunakan dalam pengukuran akan mendapatkan data interval atau rasio.
Hal ini akan tergantung pada bidang yang akan diukur. Berbagai skala
yang sering digunakan untuk mengukur sikap adalah sebagai berikut:
1. Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan
skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan.
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kata antara lain:
a. Sangat setuju a. Selalu
b. Setuju b. Sering
c. Ragu-ragu c. Kadang-kadang
d. Tidak setuju d. Tidak pernah
e. Sangat tidak setuju
7
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat
diberi skor. Instrument penelitian yang menggunakan skala Likert dapat
dibuat dalam bentuk checklist maupun pilihan ganda.
2. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang
tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-
negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau
rasio dikotomi (dua alternatif). Jadi kalau pada skala Likert terdapat 3, 4,
5, 6, 7 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”,
maka dalam skala Guttman hanya ada dua imterval yaitu “setuju” atau
“tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila
ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang
dipertanyakan.
3. Rating Scale
Rating Scale merupakan data mentah yang diperoleh berupa angka
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab,
sennag atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, pernah atau tidak pernah
adalah merupakan data kualitatif.dalam skala model rating scale,
responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang
telah disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah
disediakan. Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas
untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur status sosial ekonomi,
kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan, dan lain-lain.
Yang penting bagi penyusun instrument dengan rating scale adalah
harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif
jawaban pada setiap item instrument. Orang tertentu memilih jawaban
angka 2, tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama maknanya
dengan orang lain yang juga memilih jawaban dengan angka 2.
4. Semantic deferential
8
Skala pengukuran yang berbentuk semantic diferensial
dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur
sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi
tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya”
terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif”terletak
di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data
interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur
sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
E. Metode Penskalaan
______ Pabrikan
______ Jasa
______ Keuangan
9
tipeinterval.
Dengan menggunakan skala likert, apakah adanda setuju dengan pendapat ini.
Kuliah di S1 menarik
10
data yang digunakan adalah tipe rasio.
Di dalam memilih pendidikan S2, tentukan besarnya nilai alokasi yang anda
berikan dengan total nilai 100 poin.
Total 100
+3 +3 +3
+2 +2 +2
+1 +1 +1
Serius Menarik Pintar
-1 -1 -1
-2 -2 -2
-3 -3 -3
___10 memuaskan
___
___
___ 5 Cukup baik
___
___
___ 1 Sangat mengecewakan
11
b. Skala Rangking (Ranking Scale)
Membandingkan dua atau lebih objek untuk memilih objek yang lebih baik.
Beberapa skla rangking adalah:
Skala Perbandingan-Berpasangan (Paired-Comparison Scale)
Digunakan untuk memilih salah satu dari dua objek secara berpasangan.
Jumlah pasangan yang ada adalah sebanyak (n x (n-1)/2) dengan “n”
adalah jumlah objek. Tipe data yang digunakan adalah ordinal.
Di antara kandidat pasangan presiden dan wakil presiden, mana yang Anda
pilih menjadi presiden perusahaan saudara:
Diantara kandidat presiden, mana yang Anda pilih menjadi presiden presiden
perusahaan saudara (beri nilai rangking 1 sampai dengan 6):
___ Ateng
___Basuki
___ Centil
1 2 3 4 5
12
DAFTAR PUSTAKA
13