Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“MOTIVASI BELAJAR SISWA”


Dosen Pengampu : Faricha Andriani, M.Psi.

Disusun oleh :

1. Indah Kusumawardani 2011010092


2. Hidayatul Khusna 2011010084
3. Meynola Khilma Auliya 2011010098
4. Fela Purwanti Agustin 2011010100

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
Jln. Gondangmanis No. 51 Ngembalrejo Bae-Kudus

Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah,serta nikmat rohani maupum jasmani kepada kami sehingga dapat menyusun
Makalah Psikologi Pendidikan yang berjudul “Motivasi Pendidikan”. Sholawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam dari
zaman ketidaktahuan kepada zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan. Makalah ini tidak dapat
terselesaikan tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan


2. Teman-teman mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan, kami
mengharapkan kritik dan saran sebagai penyempurnaan ke depan.

Pati, 18 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... ii
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 1
BAB II.................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Motivasi Belajar ....................................................................................................... 2
B. Teori Motivasi Belajar ................................................................................................................ 2
C. Bentuk-Bentuk Motivasi ............................................................................................................ 5
BAB III .................................................................................................................................................. 7
PENUTUP ............................................................................................................................................. 7
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pembelajaran dapat dijelaskan dengan menggunakan berbagai teori
belajar. Di samping itu proses tersebut dapat pula dijelaskan dengan memperhatikan
satu aspek yang penting, yaitu motivasi siswa. Guru sering dirisaukan dengan adanya
siswa yang dinilai cerdas tetapi mempunyai prestasi yang sedang-sedang saja. Dalam
pembelajaran siswa tersebut kelihatan bosan dan lesu, sedikit sekali menggunakan
pikiran untuk memecahkan persoalan yang dikemukakan di kelas, apalagi secara aktif
melibatkan diri dalam proses pembelajaran. Salah satu cara memahaminya adalah
dengan anlisis yang dikemukakan oleh Romiszowski (1984), bahwa kinerja yang
rendah dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang berasal dari dalam dan dari luar
diri siswa.
Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari dalam
dan luar diri siswa. Faktor luar misalnya fasilitas belajar, cara mengajar guru, sistem
pemberian umpan balik, dan sebaginya. Faktor-faktor dari dalam diri siswa mencakup
kecerdasan, strategi belajar, motivasi dan sebagainya. Namun pada kenyataannya
dalam suatu kelas, keadaan siswa bermacam-macam untuk belajar maupun menerima
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu guru perlu memperhatikan
kondisi ekstern belajar, dan kondisi intern siswa yang belajar. Sehingga perlu adanya
motivasi dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang optimal dalam proses
belajar siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar?
2. Apa saja teori motivasi belajar siswa?
3. Apa saja bentuk-bentuk motivasi belajar siswa?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari motivasi belajar
2. Untuk mengetahui teori-teori motivasi belajar siswa
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk motivasi belajar siswa

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi Belajar


Menurut W.S Winkel (2004:526) motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan belajar. Pendapat yang sama pun
diungkapkan oleh Muhibbin Syah (2003:158) yang menegaskan bahwa motivasi
belajar adalah keseluruhan daya penggerak yang ada di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai.
Berdasarkan pengertian motivasi belajar diatas dapat disimpulkan bahwa
pengertian motivasi belajar adalah serangkaian dorongan atau daya penggerak yang
berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar untuk melakukan aktivitas belajar
sehingga menimbulkan perubahan sehingga apa yang menjadi tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai.

B. Teori Motivasi Belajar


1. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua
manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang
berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat
kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari
kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang
hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu
peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting:
a) Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
b) Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
c) Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain,
diterima, memiliki)
d) Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)

2
e) Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami,
dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan;
kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya).
2. Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua
faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik).
a) Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi
lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik),
b) Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan,
kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
3. Teori Motivasi DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negatif) dan teori Y
(positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer.
a) karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b) karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan
hukuman untuk mencapai tujuan.
c) Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d) Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua faktor yang
dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negatif ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y
:
a) karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat
dan bermain.
b) Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka
komit pada sasaran.
c) Rata-rata orang akan menerima tanggung jawab.
d) Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

3
4. Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan )
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan
mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga
komponen, yaitu:
a) Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
b) Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil
dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan
outcome tertentu).
c) Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral,
atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang
melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang
dari yang diharapkan.
5. Teori Motivasi ACHIEVEMENT Mc CLELLAND (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga
hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
a) Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
b) Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan
soscialneed-nya Maslow)
c) Need for Power (dorongan untuk mengatur).
6. Teori Motivasi CLAYTON ALDERFER (Teori “ERG)
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada
kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan
pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini
Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum
dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerak yang fleksibel dari
pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
7. Teori Penetapan Tujuan (goal setting theory)
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat
macam mekanisme motivasional yakni:
a) Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian
b) Tujuan-tujuan mengatur upaya
c) Tujuan-tujuan meningkatkan persistensi

4
d) Tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.

C. Bentuk-Bentuk Motivasi
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun
ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, peserta didik dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat,
dan kadang-kadang juga bisa kurang tepat. Hal ini guru harus berhati-hati dalam
menumbuhkan dan memberikan motivasi bagi kegiatan belajar para peserta didik.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar di sekolah, diantaranya:
1. Memberi Angka : angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar
peserta didik. Angka-angka yang baik bagi peserta didik merupakan motivasi yang
sangat kuat. Namun demikian guru harus mengingat bahwa pencapaian angka-
angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati/bermakna. Oleh
karena itu guru harus tahu bagaimana memberikan angka-angka dapat dikaitkan
dengan values yang terkandung di setiap pengetahuan yang diajarkannya, jadi
bukan hanya sekedar kognitif namun juga afektifnya.
2. Hadiah : hadiah juga bisa dikatakan sebgai motivasi, tetapi tidak juga demikian.
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi seseorang
yang tidak suka dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.
3. Saingan/Kompetisi : persaingan baik bersaingan individual maupun kelompok
dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
4. Ego-involvement : menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga giri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi.
5. Memberi Ulangan : para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan
ada ulangan. Tetapi yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering
(misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.
6. Mengetahui Hasil : semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka ada
motivasi pada diri peserta didik untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat.
7. Pujian : dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan
dan mempertinggi gairah belajar sekaligus akan membangkitkan harga diri.
5
8. Hukuman : sebagai reinforcement yang negatif jika diberikan secara tepat dan
bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-
prinsip pemberian hukuman.
9. Hasrat untuk Belajar : hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesenjangan, ada
maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud.
10. Minat : motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.
11. Tujuan yang diakui : dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa
sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

Dari macam-macam motivasi tersebut dapat dikembangkan dan diarahkan


untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna. Mungkin pada mulanya
peserta didik rajin belajar karena ada sesuatu, kemudian dari situlah guru harus
bisa melanjutkan tahap rajin belajar itu menjadi kegiatan yang bermakna bagi
kehidupan si subjek belajar.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan belajar. Ada banyak teori yang membuktikan pentingnya motivasi
belajar bagi seorang siswa, seperti :
1. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
2. Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)
3. Teori Motivasi DOUGLAS McGREGOR
4. Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan )
5. Teori Motivasi ACHIEVEMENT Mc CLELLAND (Teori Kebutuhan Berprestasi)
6. Teori Motivasi CLAYTON ALDERFER (Teori “ERG)
7. Teori Penetapan Tujuan (goal setting theory)
Dengan motivasi, peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat
mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Ada
beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di
sekolah, diantaranya : memberi angka, hadiah, saingan/kompetisi, ego-invilvement,
memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan
tujuan yang diakui.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.uny.ac.id/9814/3/bab%202%20-%20NIM.%2005104244028.pdf

https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/40847896/teori_motivasi.pdf?1450829864=&response-
content-
disposition=inline%3B+filename%3DTeori_Teori_Motivasi.pdf&Expires=1618764682&Sig
nature=dQEPF4XvN2ILXYtN2kg6luT6JJQNZR32nDYcavkDQXu1yA0qX6bEwQKTlJBrd
ABYSTPxZDvnahtxaa1hkCxPPsfYbVVWiNBukaxtZU4LFM-
9hI0Ve1gBOWbRDlN4PwzxlstFTPPsUPXr70eEQyVs4AIDv46GaOYOhXhx-
f9a906amOK79ZXkf-
ngXceCM8bCszrop1a97QrdfdFtSoq1vW4maxA7QhSaMlKfaK2j0d~bF9~~3Uuz1Ldq6kY56
Y5r-gic~DWXrJHE6QZutfCiF8xDoefQeNjw-oqgMaM4u-2zqKXh2O2-
Xvi~ZHu2zJydZp5VfJt-3DtZZ9CL~fSTHw__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA

https://lpmpriau.kemdikbud.go.id/bentuk-bentuk-motivasi-di-sekolah-dan-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-motivasi-belajar/

Anda mungkin juga menyukai