Anda di halaman 1dari 32

Ritme Tubuh & Kondisi

Mental
Wiwik (143310010057)
Jesslyn (143310010058)
Frida (143310010059)
Ghasik (143310010060)
Sucipto (143310010061)
Melda (143310010062)

Ritme Biologis
Ritme biologis adalah fluktuasi periodik yg
kurang lebih teratur dalam sistem biologis
kita
Ritme ini biasanya bersifat endogen
(dihasilkan dari dalam tubuh), tapi bisa
juga lho mensinkronisasikan dengan
indikasi eksternal, mis: perubahan waktu,
suhu, cahaya matahari.
Proses sinkronisasi ini disebut entrainment

Tau gak Ritme Sirkadian..?


Ritme sirkadian adalah ritme biologis yg
terjadi dengan lama periode sekitar 24
jam.
Contoh:
-siklus terjaga-tidur (sleep-wake cycle)
-fluktuasi suhu tubuh {sebesar 1oC}

Apa yg mengendalikan ritme


sirkadian ?
Jam biologis
Terletak dalam sebuah bagian kecil di
hipotalamus
Berbentuk sperti tetes air yg isinya berupa
kumpulan sel kecil, yg disebut sbg
suprachiasmatic nucleus (SCN)
SCN mengatur fluktuasi tingkat hormon dan
neurotransmitter, mis: hormon melatonin
(kelenjar pineal ; saat tidur di gelap-gelap)

Desinkronisasi Internal
Keadaan dimana ritme biologis tidak
sejalan (tidak sinkron) satu dengan yg
lainnya
Mis:
*saat terbang melewati beberapa zona
waktu
*pekerja dengan shift kerja yg berubahubah

Suasana Hati & Ritme Jangka Panjang


Beberapa orang mengalami depresi
selama musim dingin dan mengalami
peningkatan suasana hati di musim semi.
Pola ini disebut seasonal affective disorder
(SAD).
Diduga terjadi karena adanya ketidak
normalan sekresi hormon melatonin.

Tau gak contoh lainnya ? ;)


Yaaa!!!
Yg biasa dialami wanita, yaitu PMS.
Walaupun masih kontroversial, tapi siklus
menstruasi diperkirakan juga
mempengaruhi suasana hati.
Hal ini terjadi karena adanya peningkatan
dan penurunan kadar hormon dalam
tubuh.

Ritme Tidur
Nathaniel Kleitman dan Eugene Aserinsky
(1995) meneliti bahwa pergerakan bola
mata saat orang mulai tidur di malam hari
ternyata sangat cepat.
Tidur REM (Rapid Eye Movement) adalah
periode tidur yg ditandai dengan
pergerakan mata, hilangnya kekuatan
otot, dan mimpi yg tampak nyata.

Tahapan di Dunia Tidur


Tahap 1
Gelombang otak menjadi kecil dan
tidak beraturan
Berada di ujung kesadaran dan dalam
keadaan tidur ringan
Bila dibangunkan, masih dapat
mengingat kembali fantasi atau
gambar visual yg dilihat

Tahap 2
Otak terkadang menghasilkan
rentetan singkat gelombang yg cepat
dan memiliki puncak gelombang yg
tinggi (sleep spindle)
Gangguan suara yg kecil mungkin
tidak mengganggu tidur.

Tahap 3
Selain sleep spindle, otak juga
menghasilkan gelombang delta, yg
sangat lambat dengan puncak yg
tinggi.
Pernafasan dan detak jantung
melambat
Otot melemas (rileks)
Mulai sulit dibangunkan

Tahap 4
Gelombang delta mengambil alih
sebagian besar aktivitas
Diperlukan guncangan kuat dan suara
keras untuk membangunkan
Orang yg berjalan sambil tidur,
terjadinya pada periode ini

Tidur tuh Penting lhooo :o

Membuang zat limbah dari otot


Memperbaiki sel
Menyimpan atau mengembalikan
energi
Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Mengembalikan kemampuan yg
hilang dalam 1 hari
Membantu meningkatkan ingatan

Sekilas Info
Sleep apnea
suatu gangguan dimana proses bernapas berhenti
sejenak saat tidur, menyebabkan orang tsb
tersedak dan sesak napas, lau terbangun sesaat.

Narkolepsi
suatu gangguan tidur berupa serangan rasa
kantuk tiba dan tidak terduga pada siang hari yg
membuat seseorang langsung masuk ke tahap
REM.

Dunia Mimpi
Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yg
melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran,
perasaan, atau indra lain dalam tidur, terutama saat
tidur yg disertai dengan gerakan mata yg cepat
(REM sleep)
Ilmu yg mempelajari mimpi disebut oneirologi

Lucid Dream= keadaan dimana


seseorang tahu dan sadar bahwa
mereka sedang bermimpi

Menelusuri Dunia Mimpi


Mimpi sbg keingingan yg tidak
disadari
(Teori Psikoanalisis)
Sigmund Freud mengatakan bahwa fantasi yg kita
alami di malam hari memberikan gagasan/penjelasan
mengenai keinginan, motif, dan konflik yg sering kali
tidak kita sadari- jalan emas menuju ketidaksadaran
Dalam mimpi, kita dapat mengekspresikan semua
hasrat dan keinginan terpendam, yg biasanya terkait
dengan seksualitas atau kekerasan

Mimpi sbg usaha mengatasi


masalah
(Teori Pendekatan Problem-focused)
Mimpi merefleksikan hal-hal yg terus memenuhi pikiran
kita saat itu.
Mimpi tidak hanya merefleksikan kecemasan utama kita,
namun juga memberi kesempatan bagi kita untuk
mengatasi masalah dan menghadapi isu emosional,
terutama pada saat krisis.

Mimpi sbg proses berpikir


( Teori Pendekatan Kognitif)
Mimpi merupakan modifikasi dari aktifitas kognitif yg
terjadi saat bangun.
Dalam mimpi, dibangun simulasi yg masuk akal dari
dunia nyata menggunakan ingatan, pengetahuan,
metafora, anggapan mengenai dunia yg sama seperti
ketika tidak tidur.
Otak melakukan aktivitas yg sejenis dengan saat terjaga.
Inilah yg menyebabkan beberapa bagian korteks serebral
yg terlibat dalam proses persepsi dan kognisi sangat aktif
saat bermimpi

Mimpi sbg interpelasi dari


aktivitas otak
( Teori Aktivasi-sintesis)
Mimpi merupakan hasil dari neuron bagian bawah otak
(pons) yg bekerja secara spontan selama tidur REM
Sinyal yg berasal dari pons tidak memiliki makna
psikologis tersendiri, tapi korteks mencoba untuk
membuatnya menjadi bermakna, dengan
mensintesiskan atau mengintegrasikan sinyal ini dgn
pengetahuan dan ingatan yg sdh ada untuk
menghasilkan interpretasi yg logis

Misteri Hipnosis
Hipnosis adalah sebuah prosedur dimana
seorang praktisi mensugestikan
perubahan sensasi, persepsi, pikiran,
perasaan, atau perilaku dari subjek; dan
subjek tsb mencoba mengikuti sugesti tsb.
Hipnosis adalah proses psikologis yg
melompati proses berpikir kritis dan
membentuk 1 jenis pikiran dan persepsi
tertentu.

Karakteristik Hipnosis
Berdasarkan pada sejumlah penelitian laboratorium
yg terkontrol dan studi klinis, sebagian peneliti
menyepakati hal berikut (Kirsch & Lynn,1995 ; Nash
& Nadon,1997)
1. Reaksi hipnosis lebih tergantung pada usaha
dan kualitas orang yg sedang dihipnotis
dibandingkan dengan keterampilan
penghipnotis
2. Orang yg terhipnotis tidak dapat dipaksa
melakukan hal yg bertentangan dengan
keinginan mereka sendiri

3. Tindakan yg dilakukan di bawah pengaruh


hipnosis dapat juga dilakukan oleh orang yg
termotivasi, tanpa harus menggunakan
hipnosis
4. Hipnosis tidak meningkatkan ketepatan
ingatan
5. Hipnosis tidak menghasilkan pengulangan
kembali kejadian di masa lalu
6. Sugesti hipnosis telah digunakan secara
efektif untuk banyak tujuan psikologis atau
medis

Teori Hipnosis
Teori Keadaan Alfa & Theta
Definisi fisiologis lain menyebutkan bahwa keadaan theta
diperlukan untuk perubahan therapeutic (berhubungan
dengan pengobatan). Keadaan theta dikaitkan dengan
hipnosis untuk pembedahan, hipnoanestesia (penggunaan
hipnosis untuk mematirasakan rasa sakit), dan hipnoanalgesia
(penggunaan hipnosis untuk mengurangi kepekaan terhadap
rasa sakit), di mana pembedahan lebih siap dilakukan dalam
keadaan theta dan delta. Obat bius (anestetik), zat
penenang (sedatif) dan hipnosis mengacaukan keselarasan
syaraf, yang dianggap mendasari terjadinya gelombang
theta, baik dalam manusia maupun binatang.

Teori Disosiasi
Ernest Hilgrad (1977, 1986) menyatakan bahwa
hipnosis, seperti mimpi yang jelas dan bahkan distraksi
sederhana melibatkan disosiasi, yaitu terpisahnya
kesadaran dimana satu bagian pikiran bekerja sendiri
dan terlepas dari kesadaran lainnya.
Kesadaran terpisah antara bagian yg sedang dihipnotis
dengan sebuah bagian yg berperan sbg pengamat
tersembunyi yg tidak terlibat dalam hipnosis
Versi lain, bagian yg terpisah adalah antara sistem
eksekutif kontrol dlm otak dan sistem lain yg terlibat
dalam berpikir dan bertindak

Pendekatan Sosiokognitif
Kirsch (1997); Sarbin (1991); Spanos (1991)
menyatakan bahwa efek hipnosis merupakan
hasil interaksi antara pengaruh sosial yang
dimiliki penghipnosis (sosio) dan kemampuan,
kepercayaan, serta harapan subjek (kognitif).

Teori Konstruksionisme Sosial (Teori


Permainan Peran)
Teori ini beranggapan bahwa individu yang dihipnosis
memainkan peran dan membiarkan penghipnosis
menciptakan realitas untuk mereka.
Umumnya, selama proses hipnosis orang menjadi lebih
reseptif (mudah menerima) sugesti, menyebabkan mereka
berubah dalam cara merasakan, berpikir, dan berperilaku.
Beberapa psikolog seperti Robert Bakermengklaim bahwa
apa yang kita sebut dengan hipnosis sebenarnya adalah
bentuk dari perilaku sosial yang dipelajari

Obat-obatan Pengubah
Kesadaran
Obat psikoaktif (psychoactive drug)
adalah senyawa yg dapat mengubah
persepsi, suasana hati, pikiran,
ingatan, atau perilaku, dengan cara
mengubah zat-zat biokimia dalam
tubuh.
Reaksi terhadap obat psikoaktif tidak
hanya dipengaruhi oleh kandungan
senyawa kimianya, tetapi juga oleh

Beberapa Jenis obat-obatan Psikoaktif


1) Stimulan

Mempercepat aktivitas dalam sistem saraf pusat


Nikotin, kafein, amfetamin

2) Depresan

Memperlambat aktivitas dalam sistem saraf pusat


Alkohol, obat penenang, kelompok barbiturat

3) Opiat

Meredakan rasa sakit


Opium, morfin, heroin, obat-obatan sintetis seperti
methadone

4) Obat-obat psychedelic

Mengganggu pikiran yg normal


Mescaline, Salvia divinorum, psilocybin

Fisiologi dari Pengaruh Obat


Bila digunakan secara sering dan dalam dosis
besar, sejumlah obat psikoaktif dapat merusak
saraf di otak dan merusak kemampuan belajar
atau ingatan
Penggunaan juga dapat menyebabkan toleransi,
dimana terus diperlukan peningkatan dosis untuk
mendapat efek yg sama
Gejala withdrawal juga dapat muncul saat
seseorang mencoba berhenti

Psikologi dari Pengaruh


Obat
i.

Faktor individu mencakup berat badan,


metabolisme, tahap awal dari rangsangan
emosional, karakter kepribadian, dan toleransi fisik
utk obat tsb
ii. Pengalaman dgn obat mengacu pada berapa kali
seseorang telah mengonsumsinya
iii. Latar belakang lingkungan mengacu pada
konteks dimana seseorang menggunakan obatobatan
iv. Set mental mengacu pada espektasi seseorang
terhadap pengaruh obat tsb dan alasan utk
mencobanya

Terima Kasih
Thank You

Danke Schoen

Gracias
Merci

Anda mungkin juga menyukai