Pendahuluan
Ditinjau dari jumlah manusia di muka bumi yang tidak terhitung, kenyataan
menunjukan bahwa tidak ada satu pun yang memiliki karakteristik yang sama,
bahkan pada individu yang lahir dalam keadaan kembar identik sekalipun.
Dalam cakupan yang lebih kecil, khususnya berkaitan dengan profesi bimbingan
dan konseling yang bertugas memberikan layanan bimbingan dan konseling yang
bertugas memberikan layanan bimbingan dan konseling terhadap individu yang
memerlukan bantuan, pemahaman tingkah laku menjadi suatu kebutuhan yang
tidak bisa ditingggalkan, karena pemahaman tingkah laku menjadi modal utama
dalam upaya pemberian bantuan. Dengan dipahami secara utuh, individu akan
merasa diterima apa adanya dan selanjutnya dapat mengemukakan berbagai
masalah secara terbuka. Bagi petugas yang berprofesi di bidang bimbingan dan
konseling, pemahaman yang utuh terhadap individu yang dibantu akan
memudahkanya untuk menyusun dan menerapkan program intervensi bagi individu
bermaslaah shingga individu dapat menggembangkan segenap potensinya secara
optimal.
Dengan demikian, upaya untuk mendapatkan pemahaman atas tingkah laku
manusia tidak sekadar upaya untuk melampiaskan rasa ingin tahu manusia saja,
akan tetapi bahkan menjadi suatu kewajiban bagi manusia itu sendiri untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan meningkatkan kualitas kehidupannya di
masa-masa selanjutnya.
Kepribadian bukan hanya yang melekat pada diri seseorang, tetapi lebih merupakan
hasil dari suatu pertumbuhan yang lama dalam suatu lingkungan kultural.
Selanjutnya Whitherington membedakan cara pemakaian perkataan kepribadian
sebagai berikut:
1. Secara popular kepribadian adalah kesan yang ditimbulkan oleh sifat-sifat
lahirliah seseorang, misalnya cara berpakaian, sifat jasmaniah, daya pikat,
dan sebagainya.
2. Para sarjana psikologi lebih memperhatikan arti yang lebih dalam dan luas,
yang meliputi pula sifat-sifat yang khas, yang unik, yang selamanya ada pada
orang yang bersangkutan, tetapi tidak selalu tampak pada observasi sepintas
lalu yang dilakukan pertama kali.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi kepribadian adalah
salah satu bidang dalam psikologi yang mempelajari perilaku manusia dalam
bentuk karateristik personal individu yang khas dan terintegrasi baik berupa pola
pikiran, emosi, dan perilaku, bersifat berbeda antara satu individu dengan individu
lain serta mempengaruhi interaksi individu dengan lingkungannya.
Psikologi kepribadian dalam kajiannya berusaha menjelaskan perilaku manusia
dalam bentuk :
1. Penggambaran dan penjelasan perbedaan individual dengan berbagai cara
2. Sintesis berbagai proses yang mempengaruhi interaksi individu dengan
lingkungannya ke dalam kesatuan terintegrasi manusia secara total.
Kebebasan-ketidak bebasan
Rasionalitas-irrasionalitas
Holism-elementalisme
Kontitusionalisme-Enviromentalisme
Berubah-tak berubah
Subjektivitas-Objektivitas
Proaktif-Reaktif
Homeostatis-Heterostatis
Dapat diketahui-Tidak dapat diketahui
Beberapa penentu kepribadian yang mempunyai pengaruh terbesar pada inti pola
kepribadian. Adapun komponen dari inti polsa kepribadian meliputi 2, yaitu :
1. Konsep diri
2. Sifat