Oleh :
Kelompok 3
Annisa Apriani
Rumantir P
Theresia Merry C
Dosen Pengampu :
Puji dan syukur kami hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini dengan kemudahan.
Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan dan
sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan. Saya
berterima kasih kepada Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd dan Ibu Vidya Dwi Amalia Z,SS. M.Hum
sebagai dosen pengampu pada mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan
tugas ini dan membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Dalam penulisan tugas ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan makalah ini ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua. Terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
A. Motivasi Belajar..............................................................................................................3
B. Teori Motivasi.................................................................................................................5
F. Teknik-tekn.....................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran motivasi dalam belajar. Peran penting motivasi dalam belajar: (a)
Menentukan hal-hal yang dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas tujuan yang hendak
dicapai (c) menentukan ketekunan belajar. Peran motivasi dalam menentukan penguatan
belajar, motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang
belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan dan hanya dapat
dipecah berkat bantuan hal-hal yang pernah dia lalui.
1
Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari dalam dan
luar diri siswa. Faktor luar misalnya fasilitas belajar, cara mengajar guru, sistem
pemberian umpan balik, dan sebaginya. Faktor-faktor dari dalam diri siswa mencakup
kecerdasan, strategi belajar, motivasi dan sebagainya. Namun pada kenyataannya dalam
suatu kelas, keadaan siswa bermacam-macam untuk belajar maupun menerima pelajaran
yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu guru perlu memperhatikan kondisi ekstern
belajar, dan kondisi intern siswa yang belajar. Sehingga pentingnya motivasi, jenis dan
sifat motivasi, dan upaya peningkatan motivasi belajar benar-benar perlu dipahami.
B. Tujuan Penulisan
Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar ?
2. Apa teori motivasi belajar ?
3. Apa yang dimaksud motivasi belajar ekstrinsik ?
4. L
5. L
6. l
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Konsep motivasi berawal dari konsep para ahli filsafat, bahwa tidak semua
tingkah laku manusia dikendalikan oleh akal, akan tetapi tidak banyak perbuatan
yang telah dilakukan oleh manusia di luar kontrol manusia, maka dari itu lahirlah
sebuah pendapat, bahwa manusia disamping sebagai makhluk rasionalistik, manusia
juga sebagai makhluk mekanistik yaitu makhluk yang digerakkan oleh sesuatu di
luar nalar (Chaplin, 2001 dalam Saleh & Wahab 2005).
3
a. James O. Whittaker : Ia mengatakan bahwa, motivasi adalah kondisi-kondisi
atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk
bertingkah laku mencapai tujuan yang ditumbulkan oleh motivasi tersebut.
b. Ghuthrie : Mengenai motivasi dalam belajar, Ghuthrie memandang motivasi
dan reward sebagai hal yang kurang penting dalam belajar. Menurut Ghuthrie,
motivasi hanyalah menimbulkan variasi respon pada individu, dan bila
dihubungkan dengan hasil belajar, motivasi itu bukan instrumental dalam hasil
belajar.
Winkel, 2003 dalam Puspitasari, 2012 defenisi atas motivasi belajar adalah
segala usaha di dalam diri sendiri yang menimbulkan kegiatan belajar, dan
4
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Motivasi belajar
merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual dan berperan dalam hal
menumbuhkan semangat belajar untuk individu.
Motivasi belajar adalah dorongan dari proses belajar dan tujuan dari belajar
adalah mendapatkan manfaat dari proses belajar. Beberapa siswa mengalami
masalah dalam belajar yang berakibat prestasi belajar tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Untuk mengatasi masalah yang dialami tersebut perlu ditelusuri faktor-
faktor yang memengaruhi hasil belajar diantaranya adalah motivasi belajar siswa,
dimana motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar, serta sangat
memberikan pengaruh besar dalam memberikan suasana atau semangat dalam
belajar (Puspitasari, 2012).
B. Teori Motivasi
1. Teori Hedonisme
5
2. Teori Naluri (Psikoanalisis)
Teori ini berbeda pandangan dengan tindakan atau perilaku manusia yang
berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola dan tingkah laku yang dipelajari
dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Orang belajar paling banyak dari
lingkungan kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, teori ini
disebut teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin
atau seorang pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya, Pemimpin
atau Pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan
kebudayaan orang yang dipimpinnya.
Teori ini merupakan perpaduan antara “teori Naluri” dengan “teori reaksi
yang dipelajari”. Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya sesuatu
dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Misalnya suatu daya
pendorong pada lawan jenis. Semua orang dalam semua kebudayaan mempunyai
daya pendorong pada lawan jenis. Namun cara-cara yang digunakan berlainan pada
setiap individu, menurut latar belakang dan kebudayaan masing-masing.
5. Teori Kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada
hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun
kebutuhan psikis. Kadang-kaddang istilah “kebutuhan” dan “dorongan” digunakan
secara bergantian, namun kebutuhan lebih sering mengacu pada keadaan fisiologis,
dari hilangnya jaringan-jaringan, dan “dorongan” mengacu pada akibat psikologis
dari suatu kebutuhan. Kebutuhan dan dorongan berjalan pararel tetapi tidak identik.
6
Menurut Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan yaitu :
kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital,
menyangkut fungsi-fungsi biologis, seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan
papan, kesehatan dan kebutuhan seks.
Dalam mempelajari motivasi belajar, hanya akan dibahas dari dua sudut pandang,
yakni motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut "motivasi
intrinsik" dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut "motivasi
ekstrinsik". Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi instrinsik.
7
Misalnya, siswa rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang dijanjikan
kepadanya, atau anak tekun belajar untuk menghindari hukuman yang diancamkan
kepadanya Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak didik menempatkan tujuan
belajarnya di luar faktor- faktor situasi belajar (resides in some factors outside the
learning situation). Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di
luar hal yang dipelajarinya.
Jadi, tujuan dari belajar bukan untuk mendapatkan pengetahuan atau ilmu, tetapi
ingin mendapatkan nilai baik, pujian ataupun hadiah dari orang lain. Ia belajar karena
takut hukuman dari guru atau orang tua . Waktu belajar yang tidak jelas dan tergantung
dengan lingkungan sekitar juga bisa menjadi contoh bahwa seseorang belajar karena
adanya motivasi ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik
dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik termotivasi untuk
belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru guru yang pandai membangkitkan
minat anak didik dalam belajar, dengan memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam
berbagai bentuknya. Motivasi ekstrinsik sering digunakan karena bahan pelajaran kurang
menarik perhatian anak didik atau karena sikap tertentu pada guru atau orang tua.
8
D. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
F. Teknik-tekn
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi merupakan salah satu unsur dalam mencapai prestasi belajar yang
optimal selain kondisi kesehatan secara umum, intelegensi, dan bakat minat. Dalam
kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam
diri individu yang me-nimbulakan kegiatan belajar, yang dapat menjamin kelangsungan
kegiatan belajar, dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendakai akan tercapai, Peranannya yang khas adalah dalam menumbuhkan gairah,
perasaan dan semangat untuk belajar.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh seoarang pendidik atau guru untuk
memotivasi siswa untuk belajar dianataranya, yaitu dengan memberi angka atau nilai,
hadiah, saingan atau kompetisi, pujian, hukuman, memperjelas tujuan yang hendak
dicapai, dan lain-lain.
D. Saran
Demikian uraian makalah yang dapat kami sajikan, kami sadar bahwa dalam
pengambilan sub bahasan dalam makalah ini masih banyak kekurangan, apabila terdapat
kesalahan baik dalam penulisan maupun dalam pemaparan, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Karena itu, tidak lupa kritik dan saran selalu saya harapkan untuk
kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
10
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, D. (2012, May 23). Makalah Motivasi [Web log post]. Retrieved from
http://donloadmakalah.blogspot.co.id/2012/05/makalah-motivasi.html
Milfayetty, S., Yus, A., dkk. (2018). Psikologi Pendidikan. Medan: PPs UNIMED
Sari, A. A. (2013, January 11). MOTIVASI EKSTRINSIK [Web log post]. Retrieved from
https://ayuagussari13.wordpress.com/2013/01/11/motivasi-ekstrinsik/
11