Anda di halaman 1dari 15

Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

TEORI DAN MOTIVASI BELAJAR EKSTRINSIK

Oleh :

Kelompok 3

Annisa Apriani
Rumantir P
Theresia Merry C

Dosen Pengampu :

Dra. Rosdiana, M.Pd


Vidya Dwi Amalia Z,SS. M.Hum

PROGAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini dengan kemudahan.

Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan dan
sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan. Saya
berterima kasih kepada Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd dan Ibu Vidya Dwi Amalia Z,SS. M.Hum
sebagai dosen pengampu pada mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan
tugas ini dan membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.

Dalam penulisan tugas ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan makalah ini ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua. Terima kasih.

Medan, April 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3

A. Motivasi Belajar..............................................................................................................3

B. Teori Motivasi.................................................................................................................5

C. Motivasi Belajar Ekstrinsik.............................................................................................7

D. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar................................................................9

E. Pengaruh untuk hasil belajar...........................................................................................9

F. Teknik-tekn.....................................................................................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................................10

A. Kesimpulan...................................................................................................................10

B. Saran..............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran dapat dijelaskan dengan menggunakan berbagai teori


belajar. Di samping itu proses tersebut dapat pula dijelaskan dengan memperhatikan satu
aspek yang penting, yaitu motivasi siswa. Guru sering dirisaukan dengan adanya siswa
yang dinilai cerdas tetapi mempunyai prestasi yang sedang-sedang saja. Dalam
pembelajaran siswa tersebut kelihatan bosan dan lesu, sedikit sekali menggunakan
pikiran untuk memecahkan persoalan yang dikemukakan di kelas, apalagi secara aktif
melibatkan diri dalam proses pembelajaran. Salah satu cara memahaminya adalah
dengan anlisis yang dikemukakan oleh Romiszowski (1984), bahwa kinerja yang rendah
dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang berasal dari dalam dan dari luar diri siswa.

Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku


tertentu, dan memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut
(Wlodkowski:1985). Berdasarkan rumusan tersebut motif merupakan faktor dinamis,
penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh
sesuatu motif. Namun juga bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar, motivasi
punya peranan yang penting. Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, ada
dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang
yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang
yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak harus memiliki motivasi belajar
agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil sesuai yang diharapkan.

Peran motivasi dalam belajar. Peran penting motivasi dalam belajar: (a)
Menentukan hal-hal yang dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas tujuan yang hendak
dicapai (c) menentukan ketekunan belajar. Peran motivasi dalam menentukan penguatan
belajar, motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang
belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan dan hanya dapat
dipecah berkat bantuan hal-hal yang pernah dia lalui.

1
Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari dalam dan
luar diri siswa. Faktor luar misalnya fasilitas belajar, cara mengajar guru, sistem
pemberian umpan balik, dan sebaginya. Faktor-faktor dari dalam diri siswa mencakup
kecerdasan, strategi belajar, motivasi dan sebagainya. Namun pada kenyataannya dalam
suatu kelas, keadaan siswa bermacam-macam untuk belajar maupun menerima pelajaran
yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu guru perlu memperhatikan kondisi ekstern
belajar, dan kondisi intern siswa yang belajar. Sehingga pentingnya motivasi, jenis dan
sifat motivasi, dan upaya peningkatan motivasi belajar benar-benar perlu dipahami.

B. Tujuan Penulisan

Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar ?
2. Apa teori motivasi belajar ?
3. Apa yang dimaksud motivasi belajar ekstrinsik ?
4. L
5. L
6. l

C. Tujuan Penulisan

Sedangkan tujuan penulisan dari ini adalah :


1 Untuk mengetahui pengertian motivasi belajar.
2 Untuk mengetahu teori belajar.
3 Untuk mengetahui motivasi belajar ekstrinsik.
4 L
5 L
6 l

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Konsep motivasi berawal dari konsep para ahli filsafat, bahwa tidak semua
tingkah laku manusia dikendalikan oleh akal, akan tetapi tidak banyak perbuatan
yang telah dilakukan oleh manusia di luar kontrol manusia, maka dari itu lahirlah
sebuah pendapat, bahwa manusia disamping sebagai makhluk rasionalistik, manusia
juga sebagai makhluk mekanistik yaitu makhluk yang digerakkan oleh sesuatu di
luar nalar (Chaplin, 2001 dalam Saleh & Wahab 2005).

Motivasi menurut Utsman Najati, motivasi yaitu kekuatan penggerak yang


membangkitkan aktivitas pada sesorang dan menimbulkan tingkah laku serta
mengarahkan pada tujuan-tujuan tertentu ada tiga komponen pokok dalam motivasi
yaitu menggerakkan, dimana motivasi menimbulkan kekuatan pada seseorang untuk
bertindak sesuatu, yang kedua adalah mengarahkan, motivasi mengarahkan tingkah
laku seseorang terhadap suatu tujuannya, dan motivasi juga menopang, artinya
motivasi menjaga dan menopang tingkah laku, dimana keadaan lingkungan sekitar
individu juga harus menguatkan dorangan dan kekuatan yang ada dalam individu.
(Sheleh & Wahab, 2005).

Dari peryantaan diatas yaitu motivasi didefenisikan dengan segala sesuatu


sebagai pendorong tingkah laku seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Motivasi Menurut Beberapa Tokoh

Pendapat lain mengenai motivasi yang dikemukakan oleh parah ahli


dinataranya :

3
a. James O. Whittaker : Ia mengatakan bahwa, motivasi adalah kondisi-kondisi
atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk
bertingkah laku mencapai tujuan yang ditumbulkan oleh motivasi tersebut.
b. Ghuthrie : Mengenai motivasi dalam belajar, Ghuthrie memandang motivasi
dan reward sebagai hal yang kurang penting dalam belajar. Menurut Ghuthrie,
motivasi hanyalah menimbulkan variasi respon pada individu, dan bila
dihubungkan dengan hasil belajar, motivasi itu bukan instrumental dalam hasil
belajar.

c. Petri (1981) : menggambarkan motivasi sebagai kekuatan yang bertindak pada


organisme yang mendorong dan mengarahkan perilakunya

d. Mc Donald : mengatakan bahwa motivasi adalah sesuatu perubahan energi di


dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan
reaksi untuk mencapai tujuan.

e. Morgan dkk (1986) : mendevinisikan motivasi sebagai kekuatan yang


memberikan energi, menjaga kelangsungannya, dan mengarahkan perilaku
terhadap tujuan.

Dari beberapa pengertian di atas pemakalah dapat m-nyimpulkan definisi


motivasi adalah suatu penyemangat atau dorongan yang menyebabkan terjadinya
perubahan tenaga didalam diri seseorang dan menjadi penggerak perilaku seseorang
untuk mencapai tujuan. Motivasi ini bisa timbul dari dalam diri seseorang dan
timbul karena bantuan orang lain.

3. Pengertian Motivasi Belajar

Winkel, 2003 dalam Puspitasari, 2012 defenisi atas motivasi belajar adalah
segala usaha di dalam diri sendiri yang menimbulkan kegiatan belajar, dan

4
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Motivasi belajar
merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual dan berperan dalam hal
menumbuhkan semangat belajar untuk individu.

Motivasi belajar adalah dorongan dari proses belajar dan tujuan dari belajar
adalah mendapatkan manfaat dari proses belajar. Beberapa siswa mengalami
masalah dalam belajar yang berakibat prestasi belajar tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Untuk mengatasi masalah yang dialami tersebut perlu ditelusuri faktor-
faktor yang memengaruhi hasil belajar diantaranya adalah motivasi belajar siswa,
dimana motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar, serta sangat
memberikan pengaruh besar dalam memberikan suasana atau semangat dalam
belajar (Puspitasari, 2012).

Menurut Clayton Alderfer dalam Hamdhu, 2011 Motivasi belajar adalah


kecenderungan siswa dalam melakukan berbagai kegiatan belajar yang didorong
oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.

Motivasi belajar merupakan peranan yang khas adalah sebagai penumbuh


gairah dalam diri setiap individu, dan juga memunculkan perasaan penggerak
semangat untuk belajar. Siswa yang memilki motivasi tinggi akan memiliki
semangat dan banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar sehari- hari.
Sardiman, 2011 dalam Puspitasari, 2012.

B. Teori Motivasi

1. Teori Hedonisme

Hedonisme adalah bahasa Yunani yang berarti kesukaan, kesenangan atau


kenikmatan. Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat yang memandang
bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan yang
bersifat duniawi. Menurut teori Hedonisme, para siswa harus diberi motivasi secara
tepat agar tidak malas belajar matematika, dengan cara memenuhi kesenangannya.

5
2. Teori Naluri (Psikoanalisis)

Teori naluri merupakan bagian terpenting dari pandangan mekanisme


terhaddap manusia. Menurut teori naluri, seseorang tidak memilih tujuan dan
perbuatan, akan tetapi dikuasai oleh kekuatan-kekuatan bawaan, yang menentukan
tujuan dan perbuatan yang akan dilakukan.

3. Teori Reaksi yang Dipelajari

Teori ini berbeda pandangan dengan tindakan atau perilaku manusia yang
berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola dan tingkah laku yang dipelajari
dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Orang belajar paling banyak dari
lingkungan kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, teori ini
disebut teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin
atau seorang pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya, Pemimpin
atau Pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan
kebudayaan orang yang dipimpinnya.

4. Adanya Teori Pendorong (Drive Theory)

Teori ini merupakan perpaduan antara “teori Naluri” dengan “teori reaksi
yang dipelajari”. Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya sesuatu
dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Misalnya suatu daya
pendorong pada lawan jenis. Semua orang dalam semua kebudayaan mempunyai
daya pendorong pada lawan jenis. Namun cara-cara yang digunakan berlainan pada
setiap individu, menurut latar belakang dan kebudayaan masing-masing.

5. Teori Kebutuhan

Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada
hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun
kebutuhan psikis. Kadang-kaddang istilah “kebutuhan” dan “dorongan” digunakan
secara bergantian, namun kebutuhan lebih sering mengacu pada keadaan fisiologis,
dari hilangnya jaringan-jaringan, dan “dorongan” mengacu pada akibat psikologis
dari suatu kebutuhan. Kebutuhan dan dorongan berjalan pararel tetapi tidak identik.

6
Menurut Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan yaitu :
kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital,
menyangkut fungsi-fungsi biologis, seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan
papan, kesehatan dan kebutuhan seks.

a. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and security). Seperti


perlindungan dari bahaya dan ancaman, penyakit, perang, kelaparan, dan
perlakuan tidak adil.
b. Kebutuhan sosial, yang meliputi kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan
sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan dan kerja
sama.
c. Kebutuhan akan penghargaan, termasuk kebutuhan dihargai karena prestasi ,
kemampuan, status dan pangkat.
d. Kebutuhan akan aktualisasi diri, seperti kebutuhan mempertinggi potensi-
potensi yang dimiliki, mengembangkan diri sebagai maksimum, kreativitas dan
ekspresi diri.

C. Motivasi Belajar Ekstrinsik

Dalam mempelajari motivasi belajar, hanya akan dibahas dari dua sudut pandang,
yakni motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut "motivasi
intrinsik" dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut "motivasi
ekstrinsik". Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi instrinsik.

Menurut A.M. Sardiman (2005:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang


aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar, yaitu suatu aktivitas belajar
dimulai dan diteruskan, , berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktifitas belajar sendiri. Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51)
menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar
pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno
berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari
luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di
atas, dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi
karena adanya pengaruh dari luar.

7
Misalnya, siswa rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang dijanjikan
kepadanya, atau anak tekun belajar untuk menghindari hukuman yang diancamkan
kepadanya Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak didik menempatkan tujuan
belajarnya di luar faktor- faktor situasi belajar (resides in some factors outside the
learning situation). Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di
luar hal yang dipelajarinya.

Jadi, tujuan dari belajar bukan untuk mendapatkan pengetahuan atau ilmu, tetapi
ingin mendapatkan nilai baik, pujian ataupun hadiah dari orang lain. Ia belajar karena
takut hukuman dari guru atau orang tua . Waktu belajar yang tidak jelas dan tergantung
dengan lingkungan sekitar juga bisa menjadi contoh bahwa seseorang belajar karena
adanya motivasi ekstrinsik.

Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik
dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik termotivasi untuk
belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru guru yang pandai membangkitkan
minat anak didik dalam belajar, dengan memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam
berbagai bentuknya. Motivasi ekstrinsik sering digunakan karena bahan pelajaran kurang
menarik perhatian anak didik atau karena sikap tertentu pada guru atau orang tua.

Yang tergolong bentuk motivasi belajar ekstrinsik antara lain:

1. Belajar demi memenuhi kewajiban


2. Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan
3. Belajar demi memperoleh hadiah material yang dijanjikan
4. Belajar demi meningkatkan gengsi social
5. Belajar demi memperoleh pujian dari orang lain, misalnya guru danorang tua
6. Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demimemenuhi persyaratan
kenaikan jenjang

8
D. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

E. Pengaruh untuk hasil belajar

F. Teknik-tekn

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Motivasi adalah suatu penyemangat atau dorongan yang menyebabkan


terjadinya perubahan tenaga didalam diri seseorang dan menjadi penggerak perilaku
seseorang untuk mencapai tujuan. Motivasi ini bisa timbul dari dalam diri seseorag dan
timbul karena bantuan dari orang lain. Sedangkan, motivasi belajar adalah penyemangat
atau pen-dorong yang menyebabkan seseorang untuk belajar.

Motivasi merupakan salah satu unsur dalam mencapai prestasi belajar yang
optimal selain kondisi kesehatan secara umum, intelegensi, dan bakat minat. Dalam
kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam
diri individu yang me-nimbulakan kegiatan belajar, yang dapat menjamin kelangsungan
kegiatan belajar, dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendakai akan tercapai, Peranannya yang khas adalah dalam menumbuhkan gairah,
perasaan dan semangat untuk belajar.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh seoarang pendidik atau guru untuk
memotivasi siswa untuk belajar dianataranya, yaitu dengan memberi angka atau nilai,
hadiah, saingan atau kompetisi, pujian, hukuman, memperjelas tujuan yang hendak
dicapai, dan lain-lain.

D. Saran

Demikian uraian makalah yang dapat kami sajikan, kami sadar bahwa dalam
pengambilan sub bahasan dalam makalah ini masih banyak kekurangan, apabila terdapat
kesalahan baik dalam penulisan maupun dalam pemaparan, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Karena itu, tidak lupa kritik dan saran selalu saya harapkan untuk
kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, D. (2012, May 23). Makalah Motivasi [Web log post]. Retrieved from
http://donloadmakalah.blogspot.co.id/2012/05/makalah-motivasi.html

Marwiyah, W. (2016, January 13). MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN "MOTIVASI


BELAJR" [Web log post]. Retrieved from
http://wiyahmarwiyah123.blogspot.co.id/2016/01/makalah-psikologi-pendidikan-
motivasi.html

Milfayetty, S., Yus, A., dkk. (2018). Psikologi Pendidikan. Medan: PPs UNIMED

Sari, A. A. (2013, January 11). MOTIVASI EKSTRINSIK [Web log post]. Retrieved from
https://ayuagussari13.wordpress.com/2013/01/11/motivasi-ekstrinsik/

Syah, M. (2017). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

11

Anda mungkin juga menyukai