Oleh :
Mukhammad Jamaluddin (2177011890)
Ruqoyyah Urwatun Wutsqo (2177011852)
KELAS 3F
PROGRAM STUDI
PENDIDKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI MA’HAD ‘ALY AL-HIKAM
MALANG
1
KATA PENGANTAR
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Syukur alhamdulillah segala puja dan puji kami panjatkan kehadirat
AllahSWT., karena hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, dan Maha suci Engkau
yang telah memberi kemudahan dalam menyusun makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah, ”Psikologi Belajar”sehingga makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahlimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW., yang telah menuntun kita dari jalan yang penuh
kegelapan ke jalan yang penuh dengan cahaya yaitu Agama Islam.
Hanya untaian doa yang dapat kami panjatkan semoga amal baiknya diterima
oleh ALLAH SWT. Dan menjadi amal saleh yang senantiasa mengalir keharibaan
penguasa alam semesta.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang mampu membangkitkan jiwa
kami,sangat diharapkan.mudah-mudahan makalah ini mampu memeberi manfaat
serta menunjang ilmu pengetahuan bagi kami khususnya dan bagi para generasi
yang akan datang. serta senantiasa mendapat ridho-Nya.
Malang..........................................................2022
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Apa definisi dari Motivasi Belajar ?
Siapa tokoh penggagas teori Motivasi Belajar ?
Bagaimana mengembangkan motivasi pada siswa
C. TUJUAN MASALAH
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Motivasi Belajar
a. Pengertian motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin, movere yang berarti bergerak atau move ,
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri manusia yang mendorong
untuk berbuat.
Menurut Walgito (2004), motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau
organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Sedang menurut Plotnik
(2005), motivasi mengacu pada berbagai faktor fisiologis atau psikologis yang
menyebabkan seseorang melakukn aktivitas dengan cara spesifik pada waktu
tertentu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar berhubungan erat dengan motif
(dorongan) seseorang yang timbul dari dalam maupun luar diri yang akan
mempengaruhi keinginan belajar seseorang, dan suatu usaha yang disadari untuk
5
menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia
terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil yang baik.
b. Macam-macam Motivasi
Motivasi yang berada pada seseorang bisa dibagi menjadi dua bagian, yakni
motivasi yang bersal dalam diri manusia atau bisa disebut “Motivasi Intrinsik”,
dan motivasi yang berasal dari luar diri manusia atau bisa disebut “Motivasi
Ekstrinsik”.
1. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif alami
dalam diri individu karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik ini sangat
diperlukan. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam
belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran yang positif bahwa semua
mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan berguna di masa depan.
2. Motivasi Ekstrinsik
Pada awalnya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada
sesuatu yng dicari muncullah minatnya dalam belajar. Sesuatu yang dicari itu
dalam rangka untuk memenuhi rasa ingin tahunya dari sesuatu yang dipelajari.
6
Sesuatu yang belum diktahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar
dalam rangka mencari tahu. Anak didik pun mengambil sikap seiring dengan
minat terhadap suatu objek. Disini, anak didk mempunyai keyakinan dan
pendirian tentang apa yang seharusnya dilakukan untuk mencari tahu tentang
sesuatu. Sikap itulah yang mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan
dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi
sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan
suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk
gerakan fisik. Di sini anakdidik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap
jiwa dan raga. Akal pikiran berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk
dengan kehendak perbuatan belajar. Sikap berada dalam kepastian perbuatan dan
akal pikiran mencoba membedah nilai yang terpatri dalam wacana, prinsip, dalil,
dan hukum, sehingga mengerti betul isi yang dikandungnya.
Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang
harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Seorang anak didik yang
ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu, tidak mungkin
dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain pasti anak didik akan
mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan sesuatu yang akan dicari itu.
Sesuatu yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan
dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi
kepada anak didik dalam belajar.
7
B. Tokoh Teori Motivasi
a. Abraham Maslow
Tokoh yang satu ini dikenal sebagai bapak psikologi humanistik di dunia. Ia
mencetuskan hierarki kebutuhan yang berbentuk piramida dengan dasar
kebutuhan psikologis menuju aktualisasi diri. Jika kebutuhan dasar kita sudah
terpenuhi, maka kita akan berusaha memenuhi kebutuhan kita selanjutnya.
Maslow percaya bahwa manusia didorong oleh banyak sekali kebutuhan.
Kebutuhan survival mendasar seperti makan, minum, bernafas, diletakkan pada
dasar piramida. Menunjukkan bahwa hal-hal tersebut harus dipenuhi terlebih
dahulu sebelum kebutuhan lainnya.
Tahap paling tinggi dari hierarki kebutuhan adalah aktualisasi diri. Tahap
aktualisasi diri dapat tercapai ketika seseorang telah menggapai mimpinya, hidup
dengan menunjukkan potensi maksimalnya dan merasa sangat bahagia.
b. McClelland
Menurut McClelland, ada dua motivasi dalam diri manusia yakni motif primer
(yang tidak dipelajari) dan motif sekunder (motif sosial). Motif primer secara
alamiah timbul pada manusia secara biologis. Motif ini mendorong manusia untuk
memenuhi kebutuhan biologisnya seperti makan, minum, dll. Sedangkan motif
sekunder atau motif sosial adalah motif yang ditimbulkan karena dorongan dari
luar akibat interaksi dengan orang lain atau intraksi sosial. Ada 3 kebutuhan yang
dipelajari seseorang dari lingkungan, yaitu :
8
1. Kebutuhan akan prestasi
c. ERG Alderfer
ERG adalah existance, relatedness, growth, sebuah teori yang dicetuskan oleh
Clayton Alderfer. Teori ini adalah sebuah hasil dari penyempurnaan hierarki
kebutuhan Abraham Maslow. Menurut Alderfer, terdapat tiga kelompok
kebutuhan utama manusia, yaitu sebagai berikut :
1. Existence
2. Relatedness
3. Growth
9
Sebuah kebutuhan untuk berkembang dan produktif serta mendapatkan
penghargaan terhadap diri sendiri.
Memberi angka
Angka merupakan simbol dari hasil nilai belajarnya. Banyak siswa belajar, yang
penting dan terutama justru mendapat nilai yang baik. Sehingga kebanyakan siswa
mengejar mengejar nilai yang tinggi atau baik.
Hadiah
Memberi ujian
Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik. Dengan
pujian yang tepat akan memupuk suasana menyenangkan, mempertinggi
keinginan belajar.
Berikut hal yang bisa dilaksanankan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi
belajar peserta didik:
10
Hindari kompetisi antarpribadi
Berikan masukan
Hargai kesuksesan dan keteladanan
Antusias dalam mengajar
Kenali minat peserta didik
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Endang Titik. 2020. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah
Dasar. Sleman, Yogyakarta : Deepublish.
11
12