Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MOTIVASI BELAJAR

Guna memenuhi tugas matkul Psikologi Belajar


Dosen pengampu : Laily Abida S.Psi.,M.Psi.,Psikolog

Oleh :
Mukhammad Jamaluddin (2177011890)
Ruqoyyah Urwatun Wutsqo (2177011852)

KELAS 3F

PROGRAM STUDI
PENDIDKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI MA’HAD ‘ALY AL-HIKAM
MALANG

1
KATA PENGANTAR
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Syukur alhamdulillah segala puja dan puji kami panjatkan kehadirat
AllahSWT., karena hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, dan Maha suci Engkau
yang telah memberi kemudahan dalam menyusun makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah, ”Psikologi Belajar”sehingga makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahlimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW., yang telah menuntun kita dari jalan yang penuh
kegelapan ke jalan yang penuh dengan cahaya yaitu Agama Islam.

Walaupun mungkin terdapat kesalahan dan kekurangannya, kami sebagai


manusia biasa yang tak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, sanagat
mengharapkan bimbingan dan kritik dari berbagai pihak, dengan harapan kami
dapat menyempurnakna segala kesalahan dan kekurangan dari makalah ini.

Hanya untaian doa yang dapat kami panjatkan semoga amal baiknya diterima
oleh ALLAH SWT. Dan menjadi amal saleh yang senantiasa mengalir keharibaan
penguasa alam semesta.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang mampu membangkitkan jiwa
kami,sangat diharapkan.mudah-mudahan makalah ini mampu memeberi manfaat
serta menunjang ilmu pengetahuan bagi kami khususnya dan bagi para generasi
yang akan datang. serta senantiasa mendapat ridho-Nya.

Malang..........................................................2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 4
C. TUJUAN MASALAH ................................................................................. 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
A. Motivasi Belajar ........................................................................................... 5
B. Tokoh Teori Motivasi .................................................................................. 8
C. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah ........................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka memaksimalkan hasil belajar, sangat penting untuk kita


memotivasi peserta didik agar bisa tetap fokus dalam melalui tahapan proses
pembelajaran. Banyak sekali teori-teori motivasi dari berbagai ahli dengan sudut
pandang mereka sendiri yang intinya tetap sama, yakni sebagai suatu pendorong
yang mengubah energi dalam diri seseorang.

Dalam mengembangkan motivasi tersebut, kita perlu tahu tahapan-tahapan,


macam, hingga bagaimana kita bisa mengaplikasikan hal tersebut dalam hal ajar-
mengajar.

B. RUMUSAN MASALAH
 Apa definisi dari Motivasi Belajar ?
 Siapa tokoh penggagas teori Motivasi Belajar ?
 Bagaimana mengembangkan motivasi pada siswa

C. TUJUAN MASALAH

Mengetahui definisi, tokoh penggagas, dan cara mengembangkan motivasi


belajar guna bisa diterapkn dengan baik kepada peserta didik.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Motivasi Belajar
a. Pengertian motivasi

Motivasi berasal dari bahasa Latin, movere yang berarti bergerak atau move ,
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri manusia yang mendorong
untuk berbuat.

Menurut Walgito (2004), motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau
organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Sedang menurut Plotnik
(2005), motivasi mengacu pada berbagai faktor fisiologis atau psikologis yang
menyebabkan seseorang melakukn aktivitas dengan cara spesifik pada waktu
tertentu.

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang


ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut
Uno (2013: 23) motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
memengaruhi. “belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan
secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi
tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.”

Proses terjadinya motivasi adalah disebabkan adanya kebutuhan yang


mendasar. Dan untuk memenuhi kebutuhan timbullah dorongan untuk
berperilaku. Bilamana seseorang sedang mengalamai motivasi atau sedang
memperoleh dorongan, maka orang itu sedang mengalami hal yang tidak
seimbang.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar berhubungan erat dengan motif
(dorongan) seseorang yang timbul dari dalam maupun luar diri yang akan
mempengaruhi keinginan belajar seseorang, dan suatu usaha yang disadari untuk

5
menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia
terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil yang baik.

b. Macam-macam Motivasi

Motivasi yang berada pada seseorang bisa dibagi menjadi dua bagian, yakni
motivasi yang bersal dalam diri manusia atau bisa disebut “Motivasi Intrinsik”,
dan motivasi yang berasal dari luar diri manusia atau bisa disebut “Motivasi
Ekstrinsik”.

1. Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif alami
dalam diri individu karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik ini sangat
diperlukan. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam
belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran yang positif bahwa semua
mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan berguna di masa depan.

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi


Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang
dari luar.

c. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Baik intrinsik maupun ekstrinsik sama-sama berfungsi sebagai pendorong,


penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Dorongan adalah fenomena psikologis dari
dalam yang melahirkan hasrat untuk bergerak dalam menyeleksi perbuatan yang
akan dilakukan.

1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan

Pada awalnya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada
sesuatu yng dicari muncullah minatnya dalam belajar. Sesuatu yang dicari itu
dalam rangka untuk memenuhi rasa ingin tahunya dari sesuatu yang dipelajari.

6
Sesuatu yang belum diktahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar
dalam rangka mencari tahu. Anak didik pun mengambil sikap seiring dengan
minat terhadap suatu objek. Disini, anak didk mempunyai keyakinan dan
pendirian tentang apa yang seharusnya dilakukan untuk mencari tahu tentang
sesuatu. Sikap itulah yang mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan
dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi
sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.

2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan

Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan
suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk
gerakan fisik. Di sini anakdidik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap
jiwa dan raga. Akal pikiran berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk
dengan kehendak perbuatan belajar. Sikap berada dalam kepastian perbuatan dan
akal pikiran mencoba membedah nilai yang terpatri dalam wacana, prinsip, dalil,
dan hukum, sehingga mengerti betul isi yang dikandungnya.

3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan

Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang
harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Seorang anak didik yang
ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu, tidak mungkin
dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain pasti anak didik akan
mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan sesuatu yang akan dicari itu.
Sesuatu yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan
dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi
kepada anak didik dalam belajar.

7
B. Tokoh Teori Motivasi
a. Abraham Maslow

Tokoh yang satu ini dikenal sebagai bapak psikologi humanistik di dunia. Ia
mencetuskan hierarki kebutuhan yang berbentuk piramida dengan dasar
kebutuhan psikologis menuju aktualisasi diri. Jika kebutuhan dasar kita sudah
terpenuhi, maka kita akan berusaha memenuhi kebutuhan kita selanjutnya.
Maslow percaya bahwa manusia didorong oleh banyak sekali kebutuhan.
Kebutuhan survival mendasar seperti makan, minum, bernafas, diletakkan pada
dasar piramida. Menunjukkan bahwa hal-hal tersebut harus dipenuhi terlebih
dahulu sebelum kebutuhan lainnya.

Tingkatan selanjutnya adalah kebutuhan akan rasa aman, merasa dilindungi,


dan bebas dari ancaman. Apabila kebutuhan tersebut telah terpenuhi, akan naik ke
tingkatan selanjutnya, yaitu kebutuhan akan penerimaan dan kemampuan untuk
menjalin pertemanan. Setelah itu, posisi diatasnya adalah kebutuhan akan
diakuinya harga diri, yaitu memiliki opini yang baik tentang dirinya, memperoleh
prestasi, dan memiliki reputasi yang baik dimata orang lain.

Tahap paling tinggi dari hierarki kebutuhan adalah aktualisasi diri. Tahap
aktualisasi diri dapat tercapai ketika seseorang telah menggapai mimpinya, hidup
dengan menunjukkan potensi maksimalnya dan merasa sangat bahagia.

b. McClelland

Menurut McClelland, ada dua motivasi dalam diri manusia yakni motif primer
(yang tidak dipelajari) dan motif sekunder (motif sosial). Motif primer secara
alamiah timbul pada manusia secara biologis. Motif ini mendorong manusia untuk
memenuhi kebutuhan biologisnya seperti makan, minum, dll. Sedangkan motif
sekunder atau motif sosial adalah motif yang ditimbulkan karena dorongan dari
luar akibat interaksi dengan orang lain atau intraksi sosial. Ada 3 kebutuhan yang
dipelajari seseorang dari lingkungan, yaitu :

8
1. Kebutuhan akan prestasi

Merupakan kebutuhan untuk mencapai prestasi yang tinggi, menguasai


keahlian tertentu, atau memiliki standar keberhasilan yang tinggi. Semua ini dapat
trercapai apabila memiliki keinginan yang kuat, merumuskan tujuan dengan baik,
bertanggung jawab, dan bekerja keras. Tidak lupa dengan memperhitungkan
segala resuiko serta bekerja dengan kreatif dan inovatif.

2. Kebutuhan akan kekuasaan

Yaitu kebutuhan yang dimiliki seseorang untuk memperoleh kekuasaan dan


kedudukan yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dri keinginan seseorang untuk
memberikan pengaruh pada orang lain dibawahnya.

3. Kebutuhan akan Afiliasi

Adalah kebutuhan akan mendapatkan kehangatan dan dukungan dalam


hubungannya dengan orang lain. Sesorang ingin menciptakan hubungan yang
akrab dengan orang yang disukainya.

c. ERG Alderfer

ERG adalah existance, relatedness, growth, sebuah teori yang dicetuskan oleh
Clayton Alderfer. Teori ini adalah sebuah hasil dari penyempurnaan hierarki
kebutuhan Abraham Maslow. Menurut Alderfer, terdapat tiga kelompok
kebutuhan utama manusia, yaitu sebagai berikut :

1. Existence

Sebuah kebutuhan untuk tetap bisa hidup dengan memenuhi kebutuhan


fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman.

2. Relatedness

Sebuah kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain untuk mendapatkan


penerimaan dan keakraban orang lain.

3. Growth

9
Sebuah kebutuhan untuk berkembang dan produktif serta mendapatkan
penghargaan terhadap diri sendiri.

C. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah

Peranan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar sangatlah penting baik


motivasi intrinsik maupun ekstrinsik. Dengan motivasi, siswa dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara
ketekunan dalam melaksanakan belajar.

 Memberi angka

Angka merupakan simbol dari hasil nilai belajarnya. Banyak siswa belajar, yang
penting dan terutama justru mendapat nilai yang baik. Sehingga kebanyakan siswa
mengejar mengejar nilai yang tinggi atau baik.

 Hadiah
 Memberi ujian
 Pujian

Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik. Dengan
pujian yang tepat akan memupuk suasana menyenangkan, mempertinggi
keinginan belajar.

 Hukuman yang sesuai

Berikut hal yang bisa dilaksanankan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi
belajar peserta didik:

 Gunakan metode dan kegiatan yang beragam


 Jadikan siswa peserta aktif
 Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai
 Berikan tugas secara proporsional

10
 Hindari kompetisi antarpribadi
 Berikan masukan
 Hargai kesuksesan dan keteladanan
 Antusias dalam mengajar
 Kenali minat peserta didik

DAFTAR PUSTAKA

Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru Dan Siswa. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya.

Lestari, Endang Titik. 2020. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah
Dasar. Sleman, Yogyakarta : Deepublish.

Parnawi, Afi. 2019. Psikologi Belajar. Sleman, Yogyakarta : Deepublish.

Thahir, Andi. 2014. Psikologi Belajar. Bandar Lampung.

11
12

Anda mungkin juga menyukai