Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEORI MOTIVASI

Oleh :

ARINDA AYU PRADITA

NIM 201901015

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEORI
MOTIVASI” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Character Building
in Nursing di kampus Stikes Karya Husada Kediri- Pare. Selain itu kami berharap
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Pare, 23 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................1

1.1 Latar Belakang .................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................2
1.4 Manfaat ..........................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................3

2.1 Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli ............................3-4


2.2 Teori-Teori Motivasi Dalam Psikologi...............................4-8
2.3 Urgensi Motivasi Diri ........................................................9
2.4 Strategi Memotivasi Diri Yang Paling Sesua Dengan Diri Sendiri...10

BAB 3 PENUTUP ........................................................................11

3.1 Kesimpulan ......................................................................11


3.2 Saran ...............................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................12


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Motivasi adalah prilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang
cenderung untuk menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang
mendorong dan mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke arah
tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang ataupun
dari luar dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang disebut
motivasi instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik.
Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri
kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses
menghilangakan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak
berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara
harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa
yang diinginkan bisa tercapai.
Motivasi mempunyai peranan penting dalam diri seseorang. Tida
ada seorang pun yang melakukan sesuatu hal tanpa motivasi. Agar peranan
motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi tidak hanya
diketahui, tetapi juga harus di terapkan.
Dengan demikian jika sebuah motivasi dalam hal ini kitak
berdayaan dan tanpa harapan dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh
kita bisa mengalir kembali. Dan pada makalah ini, saya akan membahas
tentang motivasi, teori-teori motivasi menurut para ahli, pentingnya
motivasi diri, serta strategi memotivasi diri berdasarkan pengalaman
pribadi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu motivasi?
2. Bagaimana teori motivasi menurut para ahli dalam psikologi?
3. Mengapa motivasi diri itu penting?
4. Bagaimana strategi dalam memotivasi diri?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian motivasi
2. Mengetahui berbagai macam teori motivasi menurut para ahli dalam
psikologi
3. Mengetahui pentingnya memotivasi diri
4. Mengetahui strategi dalam memotivasi diri sendiri

1.4 Manfaat
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang motivasi, mulai dari
pengertian motivasi, beberapa teori motivasi menurut para ahli dalam
psikologi, mengetahui pentingnya memotivasi diri sendiri hingga strategi
dalam memotivasi diri.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Motivasi Dari Berbagai Ahli


Motivasi merupakan akar kata dari bahasa Latin movore, yang
berarti gerak atau dorongan untuk bergerak. Motivasi dalam Bahasa
Inggris berasaldari kata motive yang berarti daya gerak atau alasan.
Motivasi dalam Bahasa Indonesia, berasal dari kata motif yangberarti daya
upaya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motif dapat
dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam diri subyek untuk
melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Motif tersebut
menjadi dasar kata motivasi yang dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif.
Penggunaan istilah motif dan motivasi dalam pembahasan
psikologi terkadang berbeda. Motif dan motivasi digunakan bersama
dalam makna kata yang sama, hal ini dikarenakan pengertian motif dan
motivasi keduanya sulit dibedakan. Motif adalah sesuatu yang ada dalam
diri seseorang, yang mendorong orang tersebut untuk bersikap dan
bertindak guna mencapai tujuan tertentu. Motif merupakan tahap awal dari
motivasi.
Motif dan daya penggerak menjadi aktif, apabila suatu kebutuhan
dirasa mendesak untuk dipenuhi. Motif yang telah menjadi aktif inilah
yang disebut motivasi. Motivasi dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu
yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong
seseorang untuk memenuhi kebutuhan.
Beberapa ahli memberikan batasan tentang pengertian motivasi,
antara lain sebagai berikut:
1) Menurut Mc. Donald, motivasi adaalah perubahan energi dalam diri
(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan.
2) Menurut Thomas M. Risk, motivasi adalah usaha yang disadari
oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri siswa yang
menunjang kearah tujuan-tujuan belajar.
3) Menurut Chaplin, motivasi adalah variabel penyelang yang
digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu didalam
membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan
tingkah laku menuju suatu sasaran.
4) Menurut Tabrani Rusyan, motivasi merupakan kekuatan yang
mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan
5) Menurut Dimyati dan Mudjiono, di dalam motivasi terkandung
adanya keinginan mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan
mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.
6) Menurut Atkinson, motivasi dijelaskan sebagai suatu tendensi
seseorang untuk berbuat yang meningkat guna menghasilkan satu
hasil atau lebih pengaruh.
7) Menurut A.W Bernard, motivasi adalah fenomena yang dilibatkan
dalam perangsangan tindakan kearah tujuan tertentu yang
sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan kearah tujuan-tujuan
tertentu. Motivasi merupakan usaha memperbesar atau mengadakan
gerakan untuk mencapai tujuan tertentu.
8) Menurut Abraham Maslow, motivasi adalah sesuatu yang bersifat
konstan (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat
kompleks, dan hal itu kebanyakan merupakan karakteristik universal
pada setiap kegiatan organisme.
9) Menurut John W Santrock, motivasi adalah proses memberi
semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang
termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan
lama.(Ii & Teori, n.d.)
2.2 Teori-Teori Motivasi Dalam Psikologi
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang
dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya
manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. (Oliver, 2013)
1) TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada
dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya
dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari
tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan
Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai
motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah
kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak
harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya
menjadi penentu tindakan yang penting. Berikut ini 5 kebutuhan manusia
yang dibahas di dalamnya :
 Kebutuhan Fisiologis, kebutuhan manusia yang berupa makanan,
minuman, pakaian, udara, tempat tinggal, dan kebutuhan
kebutuhan lainnya yang digunakan untuk bertahan hidup.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling dasar.
 Kebutuhan Keamanan, merupakan kebutuhan dari rasa aman akan
kekerasan fiisk ataupun psikis. Misalnya saja seperti lingkungan
yang bebas polusi, rasa aman dari kekerasan dan ancaman, dan
lainnya.
 Kebutuhan Sosial, dalam hal ini kebutuhan untk mencintai dan
dicintai. Manusia adalah makhluk sosial, sehingga tentunya
membutuhkan orang lain di dalam kehidupan mereka.
 Kebutuhan Penghargaan, kebutuhan ini biasanya ada setelah
kebutuhan fisiologis, sosial, dan keamanan sudah terpenuhi. Setiap
orang tentunya ingin diakui dan dihargai orang lain.
 Kebutuhan Aktualisasi Diri, kebutuhan ini adalah kebutuhan yang
tertinggi. Biasanya kebutuhan ini merupakan kebutuhan seseorang
yang ingin memenuhi ambisi pribadi.
2) TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong
seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik)
dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi
seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah
hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya
(faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah
achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor
intrinsik).

3) TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR


Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative)
dan teori y (positif).
Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer :
 karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai
kerja
 karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam
dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
 Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
 Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada


empat teori Y :

 karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti


istirahat dan bermain.
 Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika
mereka komit pada sasaran.
 Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
 Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
 yang dikaitkan dengan kerja.
4) TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation
menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia
yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu
sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi
seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
 Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
 Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika
berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk
mendapatkan outcome tertentu).
 Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif,
netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan
sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya
menghasilkan kurang dari yang diharapkan

5) TEORI MOTIVASI MC CLELLAND (1961)


Konsep penting dari teori motivasi ini adalah pada kekuatan yang
ada di dalam diri manusia, yang mana merupakan motivasi prestasi.
Menurut MC Clelland, individu dapat memiliki motibasi jika memang
dirinya memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik dibandingkan
lainnya. Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan di dalam teori ini.
 Kebutuhan prestasi yang tercermin dari keinginanya untuk
mengambil tugas yang bisa dipertanggung jawabkan secara
individu. Dalam hal ini, seseorang harus bisa menentukan tujuan
yang logis dengan memperhitungkan resiko yang ada serta
melakukannya secara kreatif dan inovatif.
 Kebutuhan Afiliasi
 kebutuhan Kekuasaan, kebutuhan ini dapat terlihat pada diri
seseorang yang ingin memiliki pengaruh atas diri orang lain.
Mereka haruslah peka terhadap struktur pengaruh antara satu sama
lainnya, bahkan mencoba untuk menguasai orang tersebut hingga
mengatur tingkah lakunya.
6) CLAYTON ALDERFER ERG
Teori yang dikemukakan oleh Aldefer ini dikenal dengan teori
ERG yang memiliki kepanjangan dari E=Existence yang mana kebutuhan
akan eksistensi, R=Relatedness yang mana kebtuuhan yang dikaitkan
dengan pihak lainnya, serta G=Growth menyatakan sebagai kebutuhan
untuk tumbuh.
Makna dari ketiga istilah ini memiliki dua poin yang sangat
penting. Pertama, jika dilihat secara konseptual maka akan terlihat
persamaan diantara model atau teori yang dikembangkan oleh Alderfer
dan Maslow. Hal ini dikarenakan Existence berkaitan dengan hirarki
pertama dan kedua yang ada di dalam teori Maslow. Relatedness berkaitan
dengan hirarki kebutuhan 3 dan 4 di dalma konsep Maslow.
Sedangkan Growth memiliki arti yang sama dengan self
actualization pada teori Maslow. Kedua teori dari Alderfer ini memang
lebih menekankan pada segala jenis kebutuhan manusia tersebut
diusahakan untuk dapat dipenuhi secara serentak. Bila teori Alderfer ini
diperhatikan lebih lanjut maka akan tampak beberapa hal dibawah ini:
 Semakin tidak terpenuhinya kebutuhan tertentu, maka akan
membuat keinginan untuk memuaskannya semakin besar.
 Kuatnya keinginan untuk memuaskan kebutuhan “lebih tinggi”
akan semakin besar bila kebutuhan rendah telah dapat dipenuhi
dengan baik.
 Semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatannya lebih
tinggi, maka akan membuat keinginan memenuhi kebutuhan yang
mendasar lebih besar.
 Pandangan ini sepertinya didasarkan pada sifat pragmatisme
manusia, yang mana dikarenakan dasar akan keterbatasannya maka
seseorang bisa menyesuaikan dirinya pada kondisi yang objektif.
Dengan kata lain memusatkan fokus dan perhatiannya pada hal-hal
yang mungkin bisa dicapainya.
2.3 Urgensi Motivasi Diri
Herzberg dalam teori Higiene-Motivator.Ada dua jenis motivasi,
yakni motivasi intrinsik (motivator) dan motivasi ekstrinsik (higiene).
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri.
Sedang motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari lingkungan.
Kontinum motivasi intrinsik adalah dari kepuasan rendah kepada
kepuasaan tinggi. Sedang kontinum motivasi ekstrinsik dari ketidakpuasan
rendah kepada ketidakpuasan tinggi. Artinya, motivasi ekstrinsik tidak
mampu membuat orang puas. la hanya mampu mengeliminir
ketidakpuasan, jadi, kepuasan hanya dapat diraih dengan motivasi intrinsik
(motivasi dari dalam diri sendiri).
Dengan kata lain, kepuasan hanya dapat diraih jika kita mampu
memotivasi diri sendiri. Sebab dengan memotivasi diri sendiri, kita berarti
memotivasi diri untuk melakukan sesuatu bagi kepuasan kita sendiri.
Keinginan meraih kepuasan itu yang membuat kita lebih termotivasi untuk
berbuat sesuatu. Hal ini akan membuat kita memiliki semangat yang lebih
besar daripada ketika kita disemangati orang lain.
Jadi jelas, memotivasi diri menjadi urgen (penting) bagi kita.Jauh
lebih urgen daripada menunggu dimotivasi orang lain atau
lingkungan.Dengan kata lain,kemampuan memotivasi diri sendiri
(motivasi intrinsik) jauh lebih penting daripada kemampuan memotivasi
orang lain (motivasi ekstrinsik).
2.4 Strategi Memotivasi Diri Yang Paling Sesuai Dengan Diri Sendiri
Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa strategi motivasi diri yang
dapat kita lakukan, yaitu :
1) Selalu yakin bahwa Allah Swt. Tidak akan pernah memberikan cobaan
melampaui batas kemampuan hambanya.
2) Tanamkan dalam diri bahwa jika orang lain mampu melwati suatu
rintangan yang sama seperti yang kita hadapi, mengapa kita tidak
bisa. Jika orang lain bisa, maka seharusnya kita juga bisa. Oleh
karena itu kita harus mencobanya terlebih dahulu, dengan
mengusahakannya semaksimal mungkin.
3) Meyakinkan diri sendiri bahwa kita dapat melakukannya.
4) Saat kita merasa lelah dalam melakukan sesuatu, ingat tujuan awal kita
melakukan hal tersebut.
5) Jangan lupa memberikan reward untuk diri sendiri (self reward)
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang
untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa
dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan
menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah
proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai
motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh
kesuksesan dalam kehidupan..
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi
yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang
membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan
melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status
ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya.
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar
pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang
membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.

3.2 Saran
Memotivasi diri sangat penting bagi kita. Jauh lebih penting
daripada menunggu dimotivasi orang lain atau lingkungan. Dengan kata
lain, kemampuan memotivasi diri sendiri (motivasi intrinsik) jauh lebih
penting daripada kemampuan memotivasi orang lain (motivasi ekstrinsik).
Oleh karena itu kita perlu menemukan motivasi diri untuk mencapai tujuan
yang kita inginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ii, B. A. B., & Teori, A. K. (n.d.). No Title. 10–62.

Oliver, J. (2013). Teori Motivasi. In Journal of Chemical Information and


Modeling (Vol. 53, Issue 9, pp. 1689–1699).

http://asqatsi.blogspot.com/2014/08/urgensi-motivasi-diri.html

https://dosenpsikologi.com/teori-teori-motivasi

https://id.scribd.com/doc/193991976/MAKALAH-MOTIVASI-DAN-TEORI-
MOTIVASI-docx

Anda mungkin juga menyukai