PSIKOLOGI
“Motvasi”
Dosen Pengampuh: Sri Yunita Taligansing, M.A
NURWANDA LABUKU
2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Motivasi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Dosen Sri Yunita Taligansing pada mata kuliah Psikologi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Motivasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kata Pengantar………………………………………………………………..i
Daftar Isi………….…………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………...………………………………………...1
A. Latar Belakang………………………………………….………………….2
B.Rumusan masalah…………………..………………………...……………...3
C. Tujuan….………………………………………………………………....…3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………..…….....4
B. Fungsi Motivasi...…………………………………………,………………...5
C.Teori Motivasi……………………..………………….……………………...6
D. Teknik Motivasi……...……………………………………………………...7
A.Kesimpulan……………………………………………………………..…….9
B.Saran………………………………………………………………………....10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………....10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penulisan
b. Menurut Sardiman (2007: 73), menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya upaya
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di d alam subjek untuk melakukan aktifitas – aktifitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif ini dapat menjadi aktif pada saat – saat tertentu,
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.
c. Menurut Azwar (2000: 15), motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit
tenaga yang dimiliki seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau berbuat
dan
bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan .
d. Menurut Malayu (2005: 143), motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti
dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya
untuk mencapai kepuasan. Motivasi (motivasion) dalam manajemen hanya ditujukkan pada
sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Pentingnya motivasi
karena
motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia,
supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
bekerja secara berhasil, sehingga para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
g. Sedangkan menurut G.R. Terry (Dalam Malayu 2005: 145), mengemukakan bahwa
motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya
untuk melakukan tindakan – tindakan. Motivasi itu tampak dalam dua segi yang berbeda,
yaitu dilihat dari segi aktif atau dinamis, motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam
menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan daya serta potensi tenaga kerja, agar secara
produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan apabila dilihat dari segi pasif atau statis, motivasi akan tampak sebagai kebutuhan
sekaligus sebagai peranggsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan
potensi serta daya kerja manusia tersebut ke arah yang diinginkan.
sebagainya.
4. Kebutuhan Penghargaan.
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi
seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja
seseorang.
5. Kebutuhan Aktualisasi diri.
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi.
Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya
dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi
yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan
potensinya yang meningkat karena orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang
yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang
menantang kemampuan dan keahliannya.
Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih
pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
(perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu
sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan perilaku
seseorang.
Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi
memberi motivasi. Apabila seseorang memutuskan bahwa ia menerima uang yang cukup untuk
pekerjaan dari organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai daya intensitasnya lagi.
Jadi bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi
utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan telah
terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku hanya intensitasnya yang lebih kecil.
manusia. Kedua teori tersebut disebut teori X dan Y. Teori tradisional mengenai kehidupan
organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan atas dasar teori X. Adapun anggapan
yang
mendasari teori-teori X menurut Reksohadiprojo dan Handoko (1996 : 87 )
a. Rata-rata pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan kalau bisa akan menghidarinya.
b. Karena pada dasarnya tidak suka bekerja maka harus dipaksa dan dikendalikan,
diperlakukan dengan hukuman dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
c. Rata – rata pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung jawab,
mempunyai ambisi yang kecil, namun memiliki kemamuan dirinya diatas
segalanya.
Teori ini masih banyak digunakan oleh organisasi karena para manajer bahwa anggapn-
anggapan itu benar dan banyak sifat-sifat yang diamati perilaku manusia, sesuai
dengan anggapan tersebut teori ini tidak dapat menjawab seluruh pertanyaan yang terjadi pada
orgaisasi. Oleh karena itu, Mc. Gregor menjawab dengan teori yang berdasarkan pada
kenyataannya. Anggapan dasar teori Y adalah :
a. Usaha fisik dan mental yang dilakukan oleh manusia ialah hamper sama dengan halnya
Kelompok faktor kedua adalah ”iklim baik” dibuktikan bukan sebagai sumber kepuasan
kerja justru sebagai sumber ketidakpuasan kerja. Faktor ini adalah kondisi kerja, hubungan antar
pribadi, teknik pengawasan dan gaji. Perbaikan faktor ini akan mengu rangi ketidakpuasan kerja,
tetapi tidak akan menimbulkan dorongan kerja. Faktor ”iklim baik” tidak akan menimbulkan
motivasi, tetapi tidak adanya faktor ini akan menjadikan tidak berfungsinya faktor ”motivasi”.
maka hal ini harus menjadi perhatian utama manajer untuk mencoba mengarahkan kembali
upaya bawahan yang bersangkutan memenuhi kebutuhan akan keterkaitan atau
kebutuhan eksistensi. Teori ERG Aldefer mengisyaratkan bahwa individu akan
termotivasi untuk melakukan sesuatu guna memenuhi salah satu dari ketiga perangkat
kebutuhan.
Demikian berbagai teori motivasi menurut Maslow, McClelland, McGregor,
Hezberg, dan ERG Aldefer. Semoga bisa menjadi referensi dalam penyusunan skripsi
manajemen
Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar
terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota
team.
Tanggung jawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggung
jawab. Tanggung jawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan
atau mengambil suatu keputusan. Tim yang diberi tanggung jawab dan otoritas yang
proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerja yag tinggi.
Kesempatan untuk maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan
diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang
lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasa bahwa team tersebut dapat
memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di atas maka akan
tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa
perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga
diri.
Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam
mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan dalam menciptakan kondisi
yang kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang leader yang
baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang
disebutkan diatas
Peninjauan Kasus
Dalam kasus ini mengambil teori Abraham Maslow tentang Kebutuhan Dasar Manusia
nomor 3 tentang Rasa cinta memiliki dan dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan
untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada
keluarga dan kebutuhan antar pribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta.
Faktor yang mempengaruhi :
a. Persepsi pada diri
sendiri b. Harapan pribadi
c. Stimulus dari lingkungan
Teknik peningkatan pada kasus diatas ialah identifikasi. Yaitu motivasi yang didasarkan
pada kesadaran diri sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut pembahasan materi dalam makalah kami, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
suatu dorongan keinginan pada diri seseorang untuk menjadi individu yang lebih baik. Lebih
lanjut dikatakan bahwa motivasi yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan
sesuatu perilaku yang di arahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Motivasi
berfungsi
untuk sebagai pendorong untuk berbuat sesuatu disetiap aktifitas yang dilakukan, penentu
arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin d icapai, menyeleksi perbuatan, pendorong usaha
untuk
mencapai prestasi. Mulai dari kebutuhan yang paling dasar adalah kebutuhan fisiologis,
kemudian berlanjut ke kebutuhan akan keamanan dan kebutuhan puncak, yaitu aktualisasi diri
(self-actualization). Teori ”drive” bisa diuraikan sebagai teori-teori dorongan tentang motivasi,
perilaku didorong ke arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang.
Berbeda dengan dorongan atau teori pengurangan penggerak, para psikolog telah mengajukan
teori insentif karena stimulus eksternal dianggap menarik seseorang untuk beberapa tujuan.
(Iram, 2008).
3.2 Saran
1. Dalam pembelajaran, diperlukan adanya motivasi.
2. Diharapkan pembaca dapat termotivasi dengan meningaktkan proses pembelajaran.
3. Untuk meraih hasil belajar yang maksimal, siwa harus mempunyai motivasi untuk belajar,
baik motivasi yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri maupun yang dari luar, seperti
lingkungan.
4. Pendidik harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
5. Diperlukannya usaha-usaha yang dapat membangkitkan motivasi belajar khususnya dari pihak
orang tua, pendidik maupun dari pihak sekolah untuk meningkatkan hasil belajar anak.
6. Disarankan supaya guru meningkatkan motivasi belajar menggunakan metode demonstrasi.
7. Disarankan agar guru mampu mengembangkan atau melatih siswa agar lebih terampil.
8. Diharapkan hasil makalah ini dapat berperan dalam proses belajar – mengajar
dimasa mendatang sehingga suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan dapat
memotivasi
siswa untuk terus belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, Max. dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
https://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
http://www.m-edukasi.web.id/2013/08/teori-motivasi-abraham-maslow-1943-1970.html
http://www.sarjanaku.com/2012/04/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html