Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PSIKOLOGI

“Motvasi”
Dosen Pengampuh: Sri Yunita Taligansing, M.A

Di Susun Oleh: Kelompok 5


ATIKA BILMUNADYA DUNGGIO

NURUL FATHIA RAJAK

NURWANDA LABUKU

UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA GORONTALO


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

JURUSAN TERAPI GIGI

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Motivasi ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Dosen Sri Yunita Taligansing pada mata kuliah Psikologi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Motivasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Sri Yunita Taligansing


selaku dosen mata kuliah Psikologi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo 05, juni 2021


DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………..i

Daftar Isi………….…………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN…………...………………………………………...1

A. Latar Belakang………………………………………….………………….2

B.Rumusan masalah…………………..………………………...……………...3

C. Tujuan….………………………………………………………………....…3

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………..…….....4

A.Pengertian Motivasi Dalam Psikologi…………………..….…………….….4

B. Fungsi Motivasi...…………………………………………,………………...5

C.Teori Motivasi……………………..………………….……………………...6

D. Teknik Motivasi……...……………………………………………………...7

E Faktor Motivasi…………….. .…...………………………………………….8

BAB III PENUTUP……………………………………………………….…...9

A.Kesimpulan……………………………………………………………..…….9

B.Saran………………………………………………………………………....10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………....10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penulisan

Motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki


seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerja sama secara optimal
dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar
mau bekerja secara berhasil, sehingga para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi ialah dorongan untuk menuju
lebih sukses dan lebih baik lagi, dan hal ini memerlukan faktor yakni faktor internal maupun
faktor eksternal. Faktor internal ialah faktor yang berasal dari diri manusia itu sendiri, yaitu
berupa kemauan. Sedangkan faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar tubuh manusia
itu sendiri, contohnya lingkungan sekitar kita.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pengertian motivasi?
2. Fungsi dari motivasi apa saja?
3. Teori-teori motivasi apa saja yang ada?
4. Teknik peningkatan motivasi apa saja yang bisa digunakan?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan Umum :
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi pada semester pertama di
Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Diharapkan setelah membaca makalah ini maka dapat
memahami tentang pengertian motivasi, baik teorinya, fungsinya, teknik peningkatan
motivasi yang bisa digunakan, maupun faktor yang dapat mempengaruhi motivasi tersebut.
Lalu diharapkan juga agar mahasiswa dapat termotivasi dirinya untuk lebih maju dan lebih
sukses lagi setelah membaca makalah yang kelompok kami buat ini.
Tujuan Khusus :
1. Mengetahui pengertian motivasi
2. Mengetahui fungsi motivasi
3. Mengetahui macam-macam teori motivasi
4. Mengetahui teknik peningkatan motivasi
5. Mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi
BAB II
PEMBAHASAN
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Motivasi

a. Menurut Mc. Donald (Sardiman 2007: 73), menyebutkan bahwa motivasi


sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian Mc. Donald
ini mengandung tiga elemen penting yaitu: Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya
perubahan energi pada diri setiap individu manusia (walaupun motivasi itu muncul dari
dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia,
Motivasi di tandai dengan munculnya, rasa atau feeling yang relevan dengan persoalan-
persoalan kejiwaan, efeksi dan emosi serta dapat menentukan tinggkah-laku manusia,
Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan dan tujuan ini akan menyangkut soal
kebutuhan.

b. Menurut Sardiman (2007: 73), menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya upaya
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di d alam subjek untuk melakukan aktifitas – aktifitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif ini dapat menjadi aktif pada saat – saat tertentu,
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.

c. Menurut Azwar (2000: 15), motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit
tenaga yang dimiliki seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau berbuat
dan
bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan .

d. Menurut Malayu (2005: 143), motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti
dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya
untuk mencapai kepuasan. Motivasi (motivasion) dalam manajemen hanya ditujukkan pada
sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Pentingnya motivasi
karena
motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia,
supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

e. Sedangkan menurut Edwin B Flippo (Malayu 2005: 143), menyebutkan


bahwa motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi
agar mau

bekerja secara berhasil, sehingga para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.

f. Menurut American Enyclopedia (Dalam Malayu 2005: 143), menyebutkan bahwa


motivasi sebagai kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentang) dalam diri
seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya.

g. Sedangkan menurut G.R. Terry (Dalam Malayu 2005: 145), mengemukakan bahwa
motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya
untuk melakukan tindakan – tindakan. Motivasi itu tampak dalam dua segi yang berbeda,
yaitu dilihat dari segi aktif atau dinamis, motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam
menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan daya serta potensi tenaga kerja, agar secara
produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan apabila dilihat dari segi pasif atau statis, motivasi akan tampak sebagai kebutuhan
sekaligus sebagai peranggsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan
potensi serta daya kerja manusia tersebut ke arah yang diinginkan.

2.2 Fungsi Motivasi


a. Menurut Djamarah (2002 : 123) ada tiga fungsi motivasi:
1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai pendorong
untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.
2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan psikologis melahirkan sikap terhadap
anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung,yang kemudian terjelma
dalam bentuk gerakan psikofisik.
3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang mempunyai motivasi
dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang
diabaikan.
b. Menurut Hamalik (2003:161) fungsi motivasi adalah :
1. Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya motivasi maka

tidak akan timbul perbuatan seperti belajar


2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke
pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin dalam
mobil.
Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan.
c. Menurut Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi :
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai
3. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan tujuan-tujuan
yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

2.3 Teori Motivasi

a. Teori Motivasi Maslow


Teori Maslow Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi
kebutuhan manusia sebagai berikut :
1. Kebutuhan Fisiologis.
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang
merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,minum, perumahan, oksigen, tidur
dan sebagainya.
2. Kebutuhan Rasa Aman.
Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan yang
kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan
akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan
pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja.
3. Kebutuhan Sosial.
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka akan
muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi
yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan
akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan

sebagainya.
4. Kebutuhan Penghargaan.
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi
seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja
seseorang.
5. Kebutuhan Aktualisasi diri.
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi.
Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya
dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi
yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan
potensinya yang meningkat karena orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang
yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang
menantang kemampuan dan keahliannya.

Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih
pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
(perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu
sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan perilaku
seseorang.
Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi
memberi motivasi. Apabila seseorang memutuskan bahwa ia menerima uang yang cukup untuk
pekerjaan dari organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai daya intensitasnya lagi.
Jadi bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi
utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan telah
terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku hanya intensitasnya yang lebih kecil.

b. Teori Motivasi Prestasi dari Mc. Clelland


Konsep penting lain dari teori motivasi yang didasarkan dari kekuatan yang ada pada diri
manusia adalah motivasi prestasi menurut Mc Clelland seseorang dianggap mempunyai apabila
dia mempunyai keinginan berprestasi lebih baik daripada yang lain pada banyak
situasi Mc. Clelland menguatkan pada tiga kebutuhan menurut Reksohadiprojo dan
Handoko (1996 : 85) yaitu :
1. Kebutuhan prestasi tercermin dari keinginan mengambil tugas yang dapat dipertanggung
jawabkan secara pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Ia menentukan tujuan yang wajar dapat

memperhitungkan resiko dan ia berusaha melakukan sesuatu secara kreatif dan


inovatif.
2. Kebutuhan afiliasi, merupakan kebutuhan yang ditujukan dengan adanya
bersahabat.
3. Kebutuhan kekuasaan, kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai
pengaruh atas orang lain, dia peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dan ia mencoba
menguasai orang lain dengan mengatur perilakunya dan membuat orang lain terkesan
kepadanya, serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.

c. Teori X dan Y dari Mc. Gregor


Teori motivasi yang menggabungkan teori internal dan teori eksternal
yang dikembangkan oleh Mc. Gregor. Ia telah merumuskan dua perbedaan dasar mengenai
perilaku

manusia. Kedua teori tersebut disebut teori X dan Y. Teori tradisional mengenai kehidupan
organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan atas dasar teori X. Adapun anggapan
yang
mendasari teori-teori X menurut Reksohadiprojo dan Handoko (1996 : 87 )
a. Rata-rata pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan kalau bisa akan menghidarinya.
b. Karena pada dasarnya tidak suka bekerja maka harus dipaksa dan dikendalikan,
diperlakukan dengan hukuman dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
c. Rata – rata pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung jawab,
mempunyai ambisi yang kecil, namun memiliki kemamuan dirinya diatas
segalanya.

Teori ini masih banyak digunakan oleh organisasi karena para manajer bahwa anggapn-
anggapan itu benar dan banyak sifat-sifat yang diamati perilaku manusia, sesuai
dengan anggapan tersebut teori ini tidak dapat menjawab seluruh pertanyaan yang terjadi pada
orgaisasi. Oleh karena itu, Mc. Gregor menjawab dengan teori yang berdasarkan pada
kenyataannya. Anggapan dasar teori Y adalah :
a. Usaha fisik dan mental yang dilakukan oleh manusia ialah hamper sama dengan halnya

bermain atau istirahat.


b. Rata-rata manusia bersedia belajar dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima
tetapi mencari tanggung jawab.
c. Ada kemampuan yang besar dalam kecedikan, kualitas dan daya imajinasi untuk
memecahkan masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh pegawai.
d. Pengendalian dari luar hukuman bukan satu – satunya cara untuk mengarahkan
tercapainya tujuan organisasi.

d. Teori Motivasi dari


Herzberg
Teori motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg dan kelompoknya. Teori ini sering
disebut dengan M – H atau teori dua faktor, bagaimana manajer dapat mengendalikan faktor-
faktor yang dapat menghasilkan kepuasan kerja atau ketidakpuasan kerja. Berdasarkan penelitian
telah dikemukakan dua kelompok faktor yang mempengaruhi seseorang dalam organisasi, yaitu
”motivasi”. Disebut bahwa motivasi yang sesungguhnya sebagai faktor sumber kepuasan kerja
adalah prestasi, promosi, penghargaan dan tanggung jawab.

Kelompok faktor kedua adalah ”iklim baik” dibuktikan bukan sebagai sumber kepuasan
kerja justru sebagai sumber ketidakpuasan kerja. Faktor ini adalah kondisi kerja, hubungan antar
pribadi, teknik pengawasan dan gaji. Perbaikan faktor ini akan mengu rangi ketidakpuasan kerja,
tetapi tidak akan menimbulkan dorongan kerja. Faktor ”iklim baik” tidak akan menimbulkan
motivasi, tetapi tidak adanya faktor ini akan menjadikan tidak berfungsinya faktor ”motivasi”.

e. Teori ERG Aldefer


Teori Aldefer merupakan teori motivasi yang mengatakan bahwa individu mempunyai
kebutuhan tiga hirarki yaitu sebagai berikut : 1. Ekstensi (E), 2. Keterkaitan (Relatedness) (R),
dan 3. Pertumbuhan (Growth) (G).
Teori ERG juga mengungkapkan bahwa sebagai tambahan terhadap proses kemajuan
pemuasan juga proses pengurangan keputusan. Yaitu, jika seseorang terus-menerus terhambat
dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan menyebabkan individu tersebut mengarahkan pada
upaya pengurangan karena menimbulkan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang lebih rendah.
Penjelasan tentang teori ERG Aldefer menyediakan sarana yang penting bagi manajer
tentang perilaku. Jika diketahui bahwa tingkat kebutuhan yang lebih tinggi dari
seseorang bawahan misalnya, pertumbuhan nampak terkendali, mungkin karena kebijaksanaan
perusahaan,

maka hal ini harus menjadi perhatian utama manajer untuk mencoba mengarahkan kembali
upaya bawahan yang bersangkutan memenuhi kebutuhan akan keterkaitan atau
kebutuhan eksistensi. Teori ERG Aldefer mengisyaratkan bahwa individu akan
termotivasi untuk melakukan sesuatu guna memenuhi salah satu dari ketiga perangkat
kebutuhan.
Demikian berbagai teori motivasi menurut Maslow, McClelland, McGregor,
Hezberg, dan ERG Aldefer. Semoga bisa menjadi referensi dalam penyusunan skripsi
manajemen

2.3 Teknik Peningkatan


Motivasi
1. Dengan kekerasan motivating by force, yaitu cara memotivasi dengan ancaman hukuman
atau kekerasan dasar yang dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan.
2. Memotivasi dengan bujukan motivating by enticement, yaitu cara memotivasi dengan
bujukan atau memberi hadiah agar melakukan sesuatu harapan yang memberikan
motivasi.
3. Memotivasi dengan identifikasi motivating by identification on egoinvoirement, yaitu

cara memotivasi dengan menanamkan kesadaran. (Sunaryo, 2006).

2.5 Faktor yang mempengaruhi


motivasi
1. Faktor Eks tern
 Lingkungan kerja
 Pemimpin dan kepemimpinannya
 Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
 Dorongan atau bimbingan atasan.
2. Faktor I ntern
 Pembawaan individu
 Tingkat pendidikan

 Pengalaman masa lampau


 Keinginan atau harapan masa depan.

Sumber lain mengungkapkan, bahwa didalam motivasi itu terdapat suatu


rangkaian interaksi antar berbagai faktor. Berbagai faktor yang dimaksud meliputi :
a) Individu dengan segala unsur-unsurnya : kemampuan dan ketrampilan, kebiasaan,
sikap dan sistem nilai yang dianut, pengalaman traumatis, latar belakang kehidupan
sosial budaya, tingkat kedewasaan, dan sebagainya.
b) Situasi dimana individu bekerja akan menimbulkan berbagai rangsangan: persepsi
individu terhadap kerja, harapan dan cita-cita dalam keja itu sendiri, persepsi bagaimana
kecakapannya terhadap kerja, kemungkinan timbulnya perasaan cemas, perasaan bahagia
yang disebabkan oleh pekerjaan.
c) Proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing individu
terhadap pelaksanaan pekerjaannya.
d) Pengaruh yang datang dari berbagai pihak : pengaruh dari sesama rekan, kehidupan
kelompok maupun tuntutan atau keinginan kepentingan keluarga, pengaruh dari berbagai
hubungan di luar pekerjaan.
e) Reaksi yang timbul terhadap pengaruh individu

f) Perilaku atas perbuatan yang ditampilkan oleh individu.


g) Timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan tujuan.

Beberapa faktor yang dapat mempngaruhi motivasi kelompok (teamwork) dalam


bekerja dapat dikategorikan sebagai berikut :
 Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut
belum cukup jika visi., misi dan tujuan yan g ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan
tujuan para anggota..

Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut fight atau flight syndrome.
Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan
suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight).
Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai
kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan. Sebuah team
tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya
memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval.
Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas
memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit,
mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja
menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga
akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan
bagi yang melakukannya.
 Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan,
dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras
untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal.

Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar
terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota
team.
 Tanggung jawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggung
jawab. Tanggung jawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan
atau mengambil suatu keputusan. Tim yang diberi tanggung jawab dan otoritas yang
proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerja yag tinggi.
 Kesempatan untuk maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan
diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang
lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasa bahwa team tersebut dapat
memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di atas maka akan
tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa
perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga
diri.
 Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam
mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan dalam menciptakan kondisi
yang kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang leader yang
baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang
disebutkan diatas

Contoh Kasus Motivasi


Ada seorang siswa usia 16 tahun. Selama hidup ia tidak pernah merasakan rasa kasih
sayang dan hubungan spesial dari lawan jenis. Ia tidak pernah memikirkan menjalin hubungan
dengan lawan jenis. Namun rasa itu hilang ketika ia melihat teman teman
seumuranya diperhatikan dijemput, diajak jalan dan makan bersama dan merasakan namanya
falling in love atau jatuh cinta. Ia merasa iri kepada teman temannya dan ia ingin merasakan hal
hal seperti itu juga dan juga iya ingin merasakan namanya pacaran.

Peninjauan Kasus
Dalam kasus ini mengambil teori Abraham Maslow tentang Kebutuhan Dasar Manusia
nomor 3 tentang Rasa cinta memiliki dan dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan
untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada
keluarga dan kebutuhan antar pribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta.
 Faktor yang mempengaruhi :
a. Persepsi pada diri
sendiri b. Harapan pribadi
c. Stimulus dari lingkungan

Teknik peningkatan pada kasus diatas ialah identifikasi. Yaitu motivasi yang didasarkan
pada kesadaran diri sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Menurut pembahasan materi dalam makalah kami, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
suatu dorongan keinginan pada diri seseorang untuk menjadi individu yang lebih baik. Lebih
lanjut dikatakan bahwa motivasi yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan
sesuatu perilaku yang di arahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Motivasi
berfungsi

untuk sebagai pendorong untuk berbuat sesuatu disetiap aktifitas yang dilakukan, penentu
arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin d icapai, menyeleksi perbuatan, pendorong usaha
untuk
mencapai prestasi. Mulai dari kebutuhan yang paling dasar adalah kebutuhan fisiologis,
kemudian berlanjut ke kebutuhan akan keamanan dan kebutuhan puncak, yaitu aktualisasi diri
(self-actualization). Teori ”drive” bisa diuraikan sebagai teori-teori dorongan tentang motivasi,
perilaku didorong ke arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang.
Berbeda dengan dorongan atau teori pengurangan penggerak, para psikolog telah mengajukan
teori insentif karena stimulus eksternal dianggap menarik seseorang untuk beberapa tujuan.
(Iram, 2008).

3.2 Saran
1. Dalam pembelajaran, diperlukan adanya motivasi.
2. Diharapkan pembaca dapat termotivasi dengan meningaktkan proses pembelajaran.
3. Untuk meraih hasil belajar yang maksimal, siwa harus mempunyai motivasi untuk belajar,
baik motivasi yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri maupun yang dari luar, seperti
lingkungan.
4. Pendidik harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
5. Diperlukannya usaha-usaha yang dapat membangkitkan motivasi belajar khususnya dari pihak
orang tua, pendidik maupun dari pihak sekolah untuk meningkatkan hasil belajar anak.
6. Disarankan supaya guru meningkatkan motivasi belajar menggunakan metode demonstrasi.
7. Disarankan agar guru mampu mengembangkan atau melatih siswa agar lebih terampil.
8. Diharapkan hasil makalah ini dapat berperan dalam proses belajar – mengajar
dimasa mendatang sehingga suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan dapat
memotivasi
siswa untuk terus belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Sardiman,A.M.2006.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Grafindo.

Hamalik,Oemar.2003.Proses Belajar Mengajar.Bandung:Bumi Aksara.

Mulyasa,E.2003.Kurikulum Berbasis Kompetensi.Bandung:Remaja Rosdakarya.

Dimyati.2005.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Depdikbud.

Djamarah,Syaiful Bahri.2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.

Darsono, Max. dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Syawal,Naufal.2012.Pengertian Motivasi dari Beberapa Tokoh.Jakarta

https://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi

http://www.m-edukasi.web.id/2013/08/teori-motivasi-abraham-maslow-1943-1970.html

http://www.sarjanaku.com/2012/04/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html

Anda mungkin juga menyukai