Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PSIKOLOGI

MOTIVASI PSIKOLOGI

DOSEN PENGAJAR :
YUNIASTINI, SKM.,M.Kes

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
ARFINA FADILLA 1914401053
LUTHVIA HAMINDA A 1914401055
BAGAS AJI PANGESTU 1914401062
DESI ROSIANA 1914401081
SIMSON WINDU SASONGKO 1914401096

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


D III KEPERAWATAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya makalah mata kuliah Dokumentasi Keperawatan yang berjudul “Motivasi
Psikologi” ini dapat diselesaikan.Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah dokumentsi keperawatan.

Adapun isi dari makalah ini yaitu menjelaskan tentangMotivasi


Psikologi.Penulisberterima kasih kepada IbuYuniastini,SKM.,M.Kesselaku dosen
mata kuliah Dokumentasi Keperawatan yang telah memberikan arahan serta
bimbingan, dan juga kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun
tidak langsung dalam penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Hal ini semata-mata
karena keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang positif dan membangun dari semua pihak agar
makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.

Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Bandar Lampung,1 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................1

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................3

BAB 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................4

BAB II

2.1 Pengertian Motivasi..........................................................................................5


2.2 Jenis Motivasi...................................................................................................6
2.3 Tujuan Motivasi................................................................................................7
2.4 Fungsi Motivasi................................................................................................7
2.5 Metode Motivasi...............................................................................................9
2.6 Teori Motivasi...................................................................................................9

BAB III

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Menurut Vroom Motivasi adalah kondisi yang mengacu kepada suatu proses mempengaruhi
pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam kegiatan yang akan di kehendaki .Motivasi
merupakan faktor penting yang mampu membantu seseorang untuk sukses atau tidak dalam
menjalankan kegiatan nya.Seorang pengusaha dengan tekun dan semangat menjalankan
usahanya, sehingga dia menjadi pengusaha yang kaya.Disekolah seorang siswa dengan tekun
bekerja dengan keras, tanpa ada perintah atau karena ada ujian saja, sehingga dia berhasil
menguasai materi ajar dengan baik.

1.2  Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari motivasi ?


2. Apa saja jenis dari motivasi ?
3. Apa tujuan dari motivasi ?
4. Sebutkan fungsi dari motivasi ?
5. Apa saja metode dari motivasi ?
6. Apa saja teori motivasi ?

1.3  Tujuan

1. Mengetahui pengertian motivasi


2. Mengetahui jenis dari motivasi
3. Mengetahui tujuan dari motivasi
4. Mengetahui fungsi dari motivasi
5. Mengetahui metode dari motivasi
6. Mengetahui teori motivasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi

Pengertian Motivasi.Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan.Dorongan atau tenaga


tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat.Jadi motif tersebut merupakan suatu
driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu
mempunyai tujuan tertentu.Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan
motivasi (niat).Menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987) motivasi adalah pemberian atau
penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut
Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang
menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela
(volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan sejumlah proses, yang


bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap
antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.

Morgan (dalam Soemanto 1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang
sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi.Ketiga hal tersebut adalah keadaan yang
mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut
(motivated behavior), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut (goals or end of such
behavior).McDonald (dalam Soemanto 1987) mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga
di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi mencapai
tujuan.Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan keinginan
setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap
anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis dan berkembang atas
dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003)

5
Soemanto (1987) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang
ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan.Karena kelakuan manusia itu
selalu bertujuan kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi
tingkah laku mencapai tujuan telah terjadi di dalam diri seseorang.

2.2 Jenis Motivasi

 Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah
ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya.
Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar),
maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang
terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri.

Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat
pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif,
tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik motivations are inherent in the learning situations
and meet pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya.Seperti tadi
dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatunya,
bukan karena ingin pujian atau ganjaran.

 Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang
dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu besok paginya akan ujian dengan

6
harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi
yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai
yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh
karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar.

2.3 Tujuan Motivasi

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau


menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu
sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.Bagi seorang manajer, tujuan
motivasi adalah untuk menggerakkan pegawai atau bawahan dalam usaha meningkatkan prestasi
kerjanya sehingga tercapai tujuan organisasi yang dipimpinnya.Bagi seorang guru, tujuan
motivasi adalah untuk menggerakkan atau memaju pada siswanya agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai
dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah. Sebagai contoh, seorang
guru memberikan pujian kepada seorang siswa yang maju kedepan kelas dan dapat mengetahui
apa yang disuruh oleh gurunya. Dengan demikian itu, dalam diri anak tersebut timbul rasa
percaya pada diri sendiri; di samping itu timbul keberaniannya sehingga ia tidak takut dan malu
lagi bila anak tersebut disuruh oleh gurunya.

2.4 Fungsi Motivasi

Dalam proses belajar, motivasi sangat dibutuhkan, dikarenakan seseorang yang tidak memiliki
motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan kegiatan belajar. motivasi dibutuhkan
dalam menetapkan intensitas usaha belajar buat para pelajar.

 Menurut Djamarah (2002: 123) terdapat tiga fungsi motivasi:

7
1. Motivasi sebagai pendorong tindakan. motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk
mempengaruhi perilaku apa yang semestinya pelajar ambil dalam rangka belajar.
2. Motivasi menjadi penggerak kegiatan. dukungan psikologis menciptakan perilaku
terhadap peljar itu yakni suatu kekuatan yang tidak terbendung, yang kemudian terjelma
dalam wujud aksi psikofisik.
3. Motivasi sebagai pengendali kegiatan. Pelajar yang memiliki motivasi bisa menyeleksi
mana kegiatan yang mesti dijalani dan mana kegiatan yang diabaikan.

 Menurut Hamalik (2003: 161) fungsi motivasi ialah:


1. Mendorong munculnya suatu sikap atau perilaku. Tanpa adanya motivasi maka tidak
akan muncul perilaku seperti belajar
2. Motivasi berfungsi sebagai pengendali. artinya mengarahkan kegiatan ke pencapaian
tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. motivasi berfungsi sebagai mesin dalam mobil.
Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan.

 Menurut Sardiman (2006: 85) terdapat 3 fungsi motivasi:


1. Mendorong orang untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energi.
2. Menentukan arah kegiatan, yakni kearah tujuan yang akan digapai
3. Menyeleksi kegiatan adalah menentukan perbuatan-perbuatan apa yang perlu dikerjakan
yang cocok demi mencapai tujuan dengan menyisihkan tujuan-tujuan yang tidak
berfaedah bagi tujuan tersebut.
4. Dengan terdapatnya upaya yang tekun dan dilandasi motivasi maka pelajar akan belajar
dengan baik dan prestasi belajar akan optimal.

8
2.5 Metode Motivasi

Ada dua metode motivasi yaitu motivasi langsung dan metivasi tidak langsung
 Motivasi langsung (Direct motivation)

Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan nonmateriil) yang diberikan secara
langsung kepada setiap individu untuk memenuhi kegutuhan serta kepuasannya. Jadi
sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangn, dan bonus.

 Motivasi tidak langsung (indirect motivation)

Motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan merupakan fasilitas-fasilitas


yang mendukung serta menunjang gairah seseorang/kelancaran tugas sehingga seseorang
betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya (malayu, 2005:149).

2.6 Teori Motivasi

 A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)


Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia
memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk
piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis
dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah
kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi
sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang
penting. Berikut 5 tingkatan yang dikemukakan Abraham Maslow;
1. Kebutuhan Fisiologis.
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar
yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,minum,
perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.

9
2. Kebutuhan Rasa Aman.
Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan
yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini
meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan
akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka
tidak lagi bekerja
3. Kebutuhan Sosial.
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka
akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana
interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan
dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang
baik, rekreasi bersama dan sebagainya.
4. Kebutuhan Penghargaan.
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas
prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta
efektifitas kerja seseorang.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri.
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi.
Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang
sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan,
keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Seseorang yang didominasi oleh
kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas – tugas yang menantang
kemampuan dan keahliannya.

B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)


Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu
disebutnya :
1) Faktor Higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi
lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik).

10
2) Faktor Motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan,
yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat
kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR


Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negatif) dan teori Y (positif)
Menurut teori X (negative) empat pengandaian yag dipegang manajer :
a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan
hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan
dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negatif, ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y
(positif):
a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan
bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka
komit pada sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

D. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)


Teori dari Vroom (1964) tentang Cognitive Theory Of Motivation menjelaskan
mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut
Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu;
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas.
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil
dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan
outcome tertentu).

11
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau
negatif.
• Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan
• Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

E. TEORI ACHIEVEMENT MC CLELLAND (1961)


Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal
penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan
soscialneed-nya Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk mengatur)

F. TEORI MOTIVASI ALDERFER (ERG)


Teori ini beranggapan bahwa orang berusaha keras untuk memenuhi hierarki
kebutuhan tentang keberadaan yang berasal dari beberapa kebutuhan fisiologis,
hubungan (relatedness) berasal dari kebutuhan berhubungan dengan orang lain,
keluarga, atasan, bawahan, teman, atau bahkan musuh, dan pertumbuhan (growth)
mendorong seseorang untuk lebih kreatif atau lebih produktif.

“ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari
tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness
(kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan
pertumbuhan) Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting.
Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori ataumodel yang
dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik
dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan
hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth”
mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow.

Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu

12
diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut
akan tampak bahwa : Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar
pula keinginan untuk memuaskannya; Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang
“lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan;
Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi,
semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan Motivasi adalah keadaan individu yang terangsang yang terjadi jika suatu
motif telahndihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai.Sedangkan motif adalah
segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Motif tidak dapat dilihat
begitu saja dari perilaku seseorang karena motif tidak selalu seperti yang tampak, bahkan
kadang-kadang berlawanan dari yang tampak.Dari tujuan-tujuan yang tidak selalu disadari ini,
kita dipaksa menghadapi seluruh persoalan motivasi yang tidak disadari itu.Karena teori
motivasi yang sehat tidak membenarkan pengabaian terhadap kehidupan tidak sadar.
Dari banyaknya pandangan yang berbeda mengenai motivasi yang mungkin
dikarenakanoleh penggunaan metode observasi yang berbeda-beda, studi tentang berbagai
kelompokusia dan jenis kelamin yang berbeda, dan sebagainya, terdapat model tentang
motivasiyang digeneralisasi yang mempersatukan berbagai teori yang ada.

Ada macam-macam motivasi dalam satu perilaku. Motivasi mempunyai peranan


penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui
motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat
belajar siswa.Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga
siswa terdorong untuk melakukan kegiatan belajar.Suatu perbuatan atau keinginan
yangdisadari dan hanya mempunyai satu motivasi bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak
biasa.Karena suatu keinginan yang disadari atau perilaku yang bermotivasi dapat
berfungsisebagai penyalur untuk tujuantujuan lainnya.

Apabila dapat terjadi keseimbangan, hal tersebut mencerminkan ”hasil


pekerjaan”seseorang yang berhadapan dengan potensinya untuk perilaku, yang dapat
diidentifikasisebagai ”kemampuannya”. Jadi, motivasi memegang peranan sebagai perantara
untukmentransformasikan kemampuan menjadi hasil pekerjaan.

14
Daftar Pustaka

http://hamdanial.blogspot.com/2012/11/makalah-teori-motivasi.html

http://butuhjilbab.wordpress.com/2013/04/17/pengertian-motivasimenurut-para-ahli-definisi-
fungsi-jenis-sifat-teori-ciri

Sardiman,A.M.2006.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Grafindo.

15

Anda mungkin juga menyukai