Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PERSONALITY DEVELOPMENT NURSING

“MOTIVASI”
Makalah ini ditujukan untuk Mata Kuliah Personality Development Nursing

TINGKAT 3A

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

1. Afina Shafa Yulita (18001)


2. Fauziah Rahmah Ambarwati (18023)
3. Kartika Permata Yoda (18032)
4. Melviana Putri (18037)
5. Muhammad Nurul Hakiki (18039)
6. Nurul Amalia (18048)
7. Shafira Nabilah Fatin (18060)

AKADEMI KEPERAWATAN HERMINA MANGGALA HUSADA

JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa, atas limpahan
nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“MOTIVAS”.Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Personality Development Nursing.Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Ns. Suryani Hartati,M.Kep.,Sp.Kep.Mat, selaku Direktur Akademi


Keperawatan Hermina Manggala Husada.
2. Ns. Junita Maratur Silitonga, M.Kep, selaku Kaprodi mata kuliah
Personality Development Nursing
3. Ns. Junita Maratur Silitonga, M.Kep, selaku Dosen mata kuliah
Personality Development Nursing

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik
dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik yang membangun, khususnya dari koordinator dan dosen
mata kuliah Keperawatan Maternitas II guna menjadi acuan dalam bekal
pengalaman kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Jakarta, 15 Maret 2021

Kelompok 5
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................

Daftar Isi.......................................................................................................

BAB 1 Pendahuluan ......................................................................................


1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1.2 Tujuan ...........................................................................................

BAB 2 Tinjauan Teori................................................................................


2.1 Definisi Motivasi………………………………………………………..
2.2 Motivasi Internal.......................................................................................
2.3 Motivasi Eksternal....................................................................................

BAB 3Kasus...............................................................................................

BAB 4 Pembahasan...................................................................................

BAB 5Penutup............................................................................................
5.1 Kesimpulan...............................................................................................
5.2 Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Motivasi adalah sesuatu yang mendorong atau pendorong seseorang
bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu. Dokumentasi keperawatan
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat dimulai dari
proses pengkajian, diagnosa, rencana tindakan, tindakan keperawatan, dan
evaluasi yang dicatat yang berisi data tentang keadaan pasien. Berdasarkan
presurvey diketahui bahwa kinerja perawat di ruang rawat inap dalam
pendokumentasian masih rendah. Keperawatan adalah kegiatan pemberian
asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam
keadaan sakit maupun sehat. Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun
sakit.Perawat selama memberikan perawatan perlu memiliki motivasi yang
tinggi dalam melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan.
Pengertian motivasi tidak terlepas dari kata kebutuhan, karena kebutuhan
adalah suatu potensi dalam diri manusia yang perlu ditanggapi atau direspon.
Tanggapan terhadap kebutuhan tersebut diwujudkan dalam bentuk tindakan
untuk pemenuhan kebutuhan tersebut dan hasilnya adalah orang yang
bersangkutan merasa atau menjadi puas.
Pendokumentasian sebagai langkah akhir dari peran seorang manajer
dalam fungsi atau proses manajemennya, yaitu melaksanakan fungsi
pengendalian (Marquis,2010). Hal ini dapat di ukur dari kualitas pelayanan
dan asuhan keperawatan dengan indikatornya nilai dokumentasi keperawatan,
setiap tindakan yang dilakukan kepada pasien harus terhindar dari kesalahan
kesalahan dengan cara menggunakan pendekatan proses keperawatan dan
pendokumentasian yang akurat dan benar sesuai dengan standar yang berlaku
(Nursalam, 2003). Semua Catatan informasi merupakan dokumentasi resmi
dan mempunyai nilai hukum. Jika Bermasalah berhubungan profesi
keperawatan, perawat sebagai pemberi jasa pelayanan dan pasien sebagai
penerima jasa pelayanan, maka dokumentasi menjadi sangat penting sebagai
bukti otentik sewaktu-waktu diperlukan. Dokumentasi Memuat semua catatan
hasil pemeriksaan, tindakan maupun pengobatan yang diberikan kepada pasien
merupakan unsur yang penting terkait dengan mutu pelayanan di rumah sakit.
Keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional merupakan bagian integral
yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
Dokumentasi keperawatan dalam bentuk dokumen asuhan keperawatan
merupakan salah satu alat pembuktian atas status kesehatan yang dicatat
perawat selama menjalankan tugas pelayanan keperawatan. Dokumentasi
asuhan keperawatan menjadikan hal yang penting sebagai alat bukti tanggung
jawab dan tanggung gugat dari perawat dalam menjalankan tugasnya. Seorang
perawat dalam melakukan pelayanan keperawatan profesional, tentu tidak
terlepas dari motivasi kerja yang tinggi agar mempunyai semangat dalam
bekerja sehingga mampu meningkatkan kinerja yang akan berdampak
langsung terhadap mutu dan kepuasan klien. Manusia dalam melakukan
aktivitas kebiasaannya memiliki semangat untuk mengerjakan sesuatu asalkan
dapat menghasilkan sesuatu yang dianggap oleh dirinya memiliki sesuatu nilai
yang sangat berharga, yang tujuannya jelas pasti untuk melangsungkan
kehidupannya, rasa tentram, rasa aman dan sebagainya.

1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi motivasi
b. Untuk mengetahui apa itu motivasi internal
c. Untuk mengetahui apa itu motivasi eksternal

BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 DefinisiMotivasi
Motivasi merupakan akar kata dari bahasa Latin movore, yang berarti
gerak atau dorongan untuk bergerak. Motivasi dalam Bahasa Inggris
berasaldari kata motive yang berarti daya gerak atau alasan. Motivasi dalam
Bahasa Indonesia, berasal dari kata motif yangberarti daya upaya yang
mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam diri subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi
mencapai tujuan. Motif tersebut menjadi dasar kata motivasi yang dapat
diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.
Beberapa ahli memberikan batasan tentang pengertian motivasi, antara lain
sebagai berikut:
1. Menurut Mc. Donald, motivasi adaalah perubahan energi dalam diri
(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan.
2. Menurut Thomas M. Risk, motivasi adalah usaha yang disadari oleh
pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri siswa yang
menunjang kearah tujuan-tujuan belajar.
3. Menurut Chaplin, motivasi adalah variabel penyelang yang digunakan
untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu didalam membangkitkan,
mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju
suatu sasaran.
4. Menurut Tabrani Rusyan, motivasi merupakan kekuatan yang
mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
5. Menurut Dimyati dan Mudjiono, di dalam motivasi terkandung adanya
keinginan mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan
mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.
6. Menurut Atkinson, motivasi dijelaskan sebagai suatu tendensi
seseorang untuk berbuat yang meningkat guna menghasilkan satu hasil
atau lebih pengaruh.
7. Menurut A.W Bernard, motivasi adalah fenomena yang dilibatkan
dalam perangsangan tindakan kearah tujuan tertentu yang sebelumnya
kecil atau tidak ada gerakan kearah tujuan-tujuan tertentu. Motivasi
merupakan usaha memperbesar atau mengadakan gerakan untuk
mencapai tujuan tertentu.
8. ) Menurut Abraham Maslow, motivasi adalah sesuatu yang bersifat
konstan (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat
kompleks, dan hal itu kebanyakan merupakan karakteristik universal
pada setiap kegiatan organisme.
9. Menurut John W Santrock, motivasi adalah proses memberi semangat,
arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah
perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.

2.2 Motivasi Internal


Menurut Suhardi (2013), Motivasiinternal adalah motivasi yang
datangnya dari dalam diri seseorang. Motivasi ini terkadang muncul tanpa
pengaruh apa pun dari luar. Biasanya orang yang termotivasi secara internal
lebih mudah terdorong untuk mengambil tindakan. Bahkan, mereka bisa
memotivasi dirinya sendiri tanpa perlu dimotivasi orang lain. Semua ini
terjadi karena ada prinsip tertentu yang mempengaruhi mereka.
Menurut Taufik (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
internal yaitu:
a. Kebutuhan (need)

Seseorang melakukan aktivitas (kegiatan) karena adanya faktor-faktor


kebutuhan baik biologis maupun psikologis
b. Harapan (Expectancy)

Seseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan


keberhasilan bersifat pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan harga diri
meningkat dan menggerakkan seseorang kearah pencapaian tujuan

c. Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatuhal tanpa
ada yang menyuruh.

Selain itu, Menurut Juwono dan Setiawan (2005), Motivasi internal


adalah yang dibangkitkan dari dalam diri sendiri, dimana tenaga kerja
dapat bekerja karena tertarik dan senang dengan pekerjaannya, kepuasan
dan kebahagiaan dalam dirinya. Yang termasuk dalam motivasi internal
antara lain:
a. Kebutuhan
b. Keinginan
c. Kerjasama
d. Kesenangankerja
e. Kondisikaryawan
f. dorongan

2.3 Motivasi Eksternal


Menurut Suhardi (2013), Motivasi eksternal adalah kebalikannya
motivasi internal, yaitu motivasi yang muncul karena pengaruh lingkungan
luar. Motivasi ini menggunakan pemicu untuk membuat seseorang
termotivasi.Pemicu ini bisa berupa uang, bonus, insentif, penghargaan, hadiah,
gaji besar, jabatan, pujiandan sebagainya.Motivasi eksternal memiliki
kekuatan untuk mengubah kemauan seseorang. Seseorang bisa berubah
pikiran dari yang tidak mau menjadi mau berbuat sesuatu karena motivasi ini.
Menurut Taufik (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
eksternal adalah :
a. Dorongan keluarga

Dorongan keluarga merupakan salah satu faktor pendorong


(reinforcingfactors) yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam
berperilaku. Contohnya dukungan suami dalam upaya pencegahan kanker
serviks, merupakan bentuk dukungan nyata dari kepedulian dan tanggung
jawab para anggota keluarga.
b. Lingkungan

Lingkungan adalah tempat dimana seseorang tinggal.Lingkungan dapat


mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan
sesuatu.Selain keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang besar
dalam memotivasi seseorang dalam merubah tingkah lakunya. Dalam
sebuah lingkungan yang hangat dan terbuka, akan menimbulkan rasa
kesetiakawanan yang tinggi.
c. Imbalan

Seseorang dapat termotivasi karena adanya suatu imbalan sehingga orang


tersebut ingin melakukan sesuatu. Imbalan bisa berupa uang, barang,
ataupun sebagainya.
Menurut Mathias (2006) Motivasi Eksternal adalah motivasi yang
berasaldariluar. Yang termasuk dalam motivasi eksternal adalah:
a. Imbalan (gaji)
Yaitu suatu nilai yang diterima seseorang, karena telah melakukan sesuatu
aktivitas dimana seseorang tidak secara langsung ada ikatan kontrak atau
suatu perjanjian lainnya. Imbalan ini bisa berupa upah (wage) atau gaji
(salary) (Mathis, 2006).
b. Harapan
Yaitu keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dengan
penggunaan kemampuan maksimal, keterampilan dan potensi.
b. Insentif (bonus)
Yaitu suatu nilai yang diterima seseorang karena telah melakukan suatu
aktivitas dimana seseorang tersebut secara langsung ada ikatan kontrak
perjanjian. Contohnya upah lembur dan bonus.

BAB 3
KASUS
3.1 Kasus
Kasus
Pasien Remaja berusia 17 tahun bernama Doni telah satu kali melakukan
usaha bunuh diri dengan cara menyayat pergelangan tangannya dan
berhasil diselamatkan tepat pada waktunya. Alasan bunuh dirinya,
disebabkan pasien tersebut mengalami depresi karena ia tidak bisa masuk
ke universitas yang di cita-citakannya setelah mencoba tesnya berkali-kali.
Pasien tersebut merasa sangat putus asa dan kehilangan harapan. Padahal
kedua orang tuanya sudah memberikan dukungan yang sudah maksimal,
baik itu dukungan mental, material dan maupun pendidikannya. Karena
perasaan bersalah yang ditimbulkan dan mengecewakan orang tuanya,
tidak berhasil atas kemampuannya sendirilah yang mengakibatkan pasien
tersebut melakukan tindakan bunuh diri. Setelah percobaan bunuh dirinya,
remaja tersebut dibawa kerumah sakit untuk dilakukan tindakan medis. Di
ruangan IGD sudah langsung ditangani oleh dokter jaga IGD dan perawat
IGD telah terpasang infus ditangan kanan dan oksigen.

(sesampainya di rumah sakit)


Dr Nana : “ Selamat siang Ibu dan Bapak, anak anda
membutuhkan 2 kantong darah, dikarenakan
kandungan hemoglobin di dalam darahnya kurang
akibat banyak kehabisan darah...”
Ayah : “ Baik dok... saya ingin yang terbaik untuk anak
saya... saya ingin anak saya sadar...”
Dr Nana : “ Baiklah pak... saya akan berusaha melakukan
yang terbaik untuk anak bapak, sekarang bapak
tolong bantu mendoakannya”
Ibu : “Nak... sadar nak” (sambil menangis tersedu-sedu)

Setelah pasien mendapat kan penanganan transfusi dan observasi, kondisi


pasien pun dinyatakan stabil, meskipun belum sadar, dan dapat
dipindahkan ke ruangan perawatan. Perawat yang bertugas di ruangan
perawatan tersebut sudah mempersiapkan diri dan menganalisis diri sejauh
mana kesiapan fisik, psikologis pengetahuan dan cara mengendalikan
hambatan yang ada dalam dirinya sebelum menghadapi pasien.

(Di Ruang perawatan)


Zr Gina dan br rohmat: “Assalamualaikum. Selamat Pagi Pak,
Bu...” (tersenyum)
Ayah & Ibu : “Waalaikumsalam, Selamat pagi....” (tersenyum)
Zr Gina : ”Perkenalkan pak, nama saya perawat Gina dan ini
ada perawat Rohmat, saya yang akan bertugas
melakukan perawatan kepada anak ibu dari jam 8
sampai dengan jam 2 siang nanti bu. Bagaimana bu
keadaan anak ibu? Apa belum masih menunjukan
tanda – tanda akan sadar?
Ayah : “Kata dokter tadi sih anak saya sudah tidak dalam
kondisi kritis. Tapi, dari tadi anak saya masih belum
sadar juga. Kenapa ya ?”
Zr Gina : (Diam mendengarkan penuh perhatian)“Oh,
baguslah kalau begitu. Anak bapak sudah melewati
kondisi kritisnya. Anak bapak masih belum sadar
mungkin karena pengaruh obat bius yang diberikan
oleh tim medis tadi saat penjahitan lukanya. Baiklah
pak bu, izinkan saya untuk memeriksa tekanan
darah, denyut nadi, pernafasan, suhu anak ibu
kurang lebih selama 7 menit ke depan. Bolehkah
bu?.
Ibu : “Oh, ya. Silahkan ....”

(setelah 7 menit kemudian)


Ibu : “Bagaimana Tanda-tanda vitalnya sus? “
Zr gina : “Oh, iya bu. Tadi saya sudah menghitung denyut
nadi, tekanan darah, suhu tubuh dan napas anak ibu.
Semuanya normal kecuali tekanan darah anak ibu
yang masih agak rendah akibat kehilangan darah
sewaktu dia terluka tadi.
Ayah : ”Wah gawat dong ya?”
Br Rohmat : “Tenang saja. Karena tadi telah melakukan
transfusi darah, tidak lama lagi tekanan darah anak
ibu akan kembali normal kok pak”.
Ayah : “Oh, begitu ya.. Syukurlah”
Br Rohmat : “Iya, pak. Kalau begitu kami permisi dulu ya pak.
Jika pasien atau keluarga ada perlu, silahkan
hubungi saya di ruangan perawat dengan
menggunakan bel disamping tempat tidur atau
langsung datang keruangan, kami ingin bapak dan
keluarga merasa nyaman disini”.

(Tak beberapa lama kemudian...)


Waktu sudah berlalu 10 menit, Kemudian Ayah yang tidak sengaja
bertemu perawat Gina dan perawat Rohmat yang baru keluar dari kamar
lain dan segera memanggilnya.
Ayah : “Permisi ..., bisa lihat keadaan anak saya
sebentar...

( Perawat Gina dan Rohmat pun segera bergegas...)


Ayah : “Ini alhamdulillah anak saya sudah sadar”.
Zr Gina : “Oh, baguslah Pak.. Selamat siang saudara Doni,
bagaimana kabarnya?” (tersenyum).
Doni : “Ah.. jangan dekati aku. Aku tak mau diganggu
(berontak)
Br Rohmat : “Tenang, tenang (sambil mengusap punggung
Doni) Saya tidak akan menyakiti kamu”
Doni : “Tidak!! Jangan sentuh aku. Keluar! Keluar dari
ruangan ini sekarang...”
Ibu : “Tenang nak, tenang.... perawatnya hanya mau
bicara.”
Zr Gina : “Iya betul. Kami cuma mau tahu kabar mu...”
(lebih mendekat kepada pasien)

Doni pun menjadi sedikit tenang.


Br Rohmat : “Baiklah, karena saudara Doni sudah tenang,
perkenalkan nama saya perawat Rohmat dan ini
perawat Gina.., di sini kami yang akan merawat
saudara Doni. Jangan segan sama saya, jika ada
yang ingin saudara ceritakan keluh kesahnya
silahkan cerita kepada kami, kami siap
mendengarkan dan semoga kami bisa membantu”
(senyum)

Karena keramahan perawat, perasaan Doni pun menjadi lebih tenang.


Doni : “Begini, saya depresi karena saya tidak pernah
lolos di universitas yang saya favoritkan, saya
sangat sedih sus, rasanya saya tidak akan bisa
menggapai cita cita saya, saya sangat berambisi
untuk dapat menggapai cita cita saya. Saya stress.”
Zr Gina : “Memangnya apa cita-cita Doni ?”
Doni : “Saya ingin menjadi Pilot sus. Karena biaya
kuliahnya mahal, jadi saya coba ikut tes di beberapa
universitas yang menyelenggarakan beasiswa. Udah
berapa kali, Cuma gagal terus. Emang nasib, nasib”.
Zr Gina : “baik, Kenapa Doni ingin menjadi Pilot? Apa
alasannya?
Doni : “Begini sus, saya ingin membantu perekonomian
keluarga. Dari kabar yang saya dengar, katanya
pilot lebih mudah dapat uang banyak. Lagipula,
saya juga bisa sekalian mengajak keluarga saya
jalan-jalan karena kami jarang berpergian. Itu cita-
cita saya dari kecil sus”.
Ibu : “Benar sus. Dari kecil anak saya memang bercita-
cita jadi pilot. Mungkin terpengaruh oleh pamannya
yang telah sukses menjadi pilot”.
Ayah : “Iya, betul. Tapi ayah nggak nyangka kalo samapai
segitunya kamu kepingin jadi pilot. Sampai mau
bunuh diri gitu, Nak...”
Br Rohmat : “Iya, Doni, cita-cita mu sangat bagus. Apa yang
kamu lakukan bukanlah jalan keluar yang terbaik.
Walaupun itu cita-cita mu, tetap saja hal itu hanya
akan membuat kamu dan kedua orang tua mu
menjadi lebih susah. Sebaiknya, jika ada masalah,
Doni dan keluarga harus bicara baik-baik, dan Doni
belajar untuk berpikir panjang atas resiko tindakan
yang dilakukan..”
Doni : “Tapi sus, saya hanya ingin membahagiakan kedua
orang tua saya. Pasti Ibu dan Ayah kecewa sekali
sama Doni”. (sambil menunduk dan penuh
penyesalan)
Ayah : “Jangan salah paham dulu nak. Ayah dan ibu,
hanya menginginkan yang terbaik buat Doni”.
Ibu : “Iya, betul nak. Jalan untuk menjadi sukses bukan
cuma menjadi pilot saja. Orang sukses adalah orang
yang telah diridhoi oleh orang tuanya. Mungkin
Doni kali ini gagal, tapi kegagalan adalah awal dari
sebuah keberhasilan.
Doni : “Iya, Bu. Doni sudah sadar. Maafkan Doni ya Bu,
Yah. Doni janji tidak akan mengulangi perbuatan ini
lagi dan akan terus berusaha untuk membahagiakan
Ayah dan Ibu. Walaupun tidak dengan menjadi
pilot. Terima kasih sus, atas motivasinya”.
Zr Gina : “Iya, saudara Doni, sama-sama (tersenyum) Kalau
begitu kami permisi dulu. Semoga cepat sembuh.
Dan untuk Bapak sama Ibu tolong awasi keadaan
Doni, dan apabila ada keperluan, silahkan pencet
bel disamping tempat tidur, saya ingin semuanya
merasa nyaman disini. Permisi semuanya, Selamat
beristirahat ”

Setelah 2 hari kemudian, saudara Doni pun diperbolehkan oleh tim medis
untuk pulang kerumahnya. Perawatan berjalan dengan baik, discharge
planning sudah dipersiapkan perawat dan dijalankan sesuai
perencanaannya.
BAB 4
PEMBAHASAN
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Motivasi merupakan akar kata dari bahasa Latin movore, yang berarti gerak
atau dorongan untuk bergerak. Motivasi dalam Bahasa Inggris berasaldari kata
motive yang berarti daya gerak atau alasan. Motivasi dalam Bahasa Indonesia,
berasal dari kata motif yangberarti daya upaya yang mendorong seseorang
melakukan sesuatu. Motivasiinternal adalah motivasi yang datangnya dari
dalam diri seseorang. Motivasi ini terkadang muncul tanpa pengaruh apa pun
dari luar. Biasanya orang yang termotivasi secara internal lebih mudah
terdorong untuk mengambil tindakan. faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi internal yaitu kebutuhan,harapan, dan minat. Motivasi eksternal
adalah kebalikannya motivasi internal, yaitu motivasi yang muncul karena
pengaruh lingkungan luar. Motivasi ini menggunakan pemicu untuk membuat
seseorang termotivasi.Pemicu ini bisa berupa uang, bonus, insentif,
penghargaan, hadiah, gaji besar, jabatan, pujiandan sebagainya. faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi eksternal yaitu dorongan
keluarga,lingkungan,dan imbalan.

5.2 Saran
Penulis tentunya menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Yulfita. (2013). Pengaruh Motivasi Internal, Eksternal, dan Lingkungan


Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Universitas Pasir Pangarai. Jurnal
Ilmiah Cano Ekonomos. Vol. 2 No.1 (Hal.98-112)

Anda mungkin juga menyukai