Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

KONSEP MOTIVASI DAN HUBUNGAN DENGAN

KEPUASAN KERJA

OLEH KELOMPOK 5:
DWI PUTRI UTAMI
LUSIA UTARI
NANDA PERNANDES
SILVIAN DIANA
WINDA RATNA SARI

DOSEN : HARMAWATI, S.Kp, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES SYEDZA SAINTIKA
PADANG
2017

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. karena atas berkah, rahmat,
dan karunia-Nya , sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah tugas dari mata kuliah
Manajemen Keperawatan yang membahas tentang “KONSEP MOTIVASI DAN
HUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA”.

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan para pembaca dapat lebih memahami
bagaimana konsep motivasi dan hubungan dengan kepuasan kerja. Makalah ini dapat
terselesaikan tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan tulus
dan sabar memberikan sumbangan baik berupa ide , materi pembahasan, dan juga bantuan
lainnya yang tidak dapat di jelaskan satu persatu .

Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik
dari segi penulisan, isi, dan lain sebagainya. Maka kami sangat mengharapkan kritikkan dan
saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah di hari yang akan datang. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk saat ini dan di masa yang akan
datang dan dapat menjadi khazanah ilmiah serta referensi demi kemajuan dan bertambahnya
ilmu kita terhadap manajemen keperawatan .

Padang ,20 Maret 2017

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1

B. TUJUAN.........................................................................................................................1

BAB II.......................................................................................................................................2

TINJAUAN TEORI.................................................................................................................2

A. PENGERTIAN..............................................................................................................2

B. TUJUAN MOTIVASI...................................................................................................2

C. SUMBER-SUMBER MOTIVASI................................................................................3

D. TEORI MOTIVASI.......................................................................................................3

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI.................................6

F. CARA MENINGKATKAN MOTIVASI.....................................................................7

G. HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA....................................7

BAB III......................................................................................................................................8

PENUTUP.................................................................................................................................8

A. SIMPULAN...................................................................................................................8

B. SARAN...........................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perawat merupakan tenaga profesional yang perannya tidak dapat
dikesampingkan dari semua bentuk pelayanan rumah sakit. Peran ini disebabkan karena
tugas perawat mengharuskan kontak paling lama dengan pasien. Sekarang ini perawat di
Indonesia telah mengalami pergeseran persepsi yang sebelumnya sebagai tenaga
vokasional (vocational) berubah persepsi sebagai tenaga yang profesional (professional).
Kinerja seorang perawat dapat dilihat dari mutu asuhan keperawatan.
Kinerja seorang perawat dapat dilihat dari mutu asuhan keperawatan yang
diberikan pada pasien. Pada dasarnya yang dijadikan acuan dalam menilai kualitas
pelayanan keperawatan adalah dengan menggunakan standar praktik keperawatan.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan nutu kinerja perwat diperlukan motivasi yang
tinggi agar nantinya didapatkan kinerja yang baik.

B. TUJUAN
Untuk memberikan gambaran kepada pemakalah tentang kosep dari motivasi,
tujuan motivasi, sumber-sumber motivasi, teori motivasi, faktor-faktor yang
memepengaruhi motivasi, cara meningkatkan motivasi, dan hubungan motivasi dengan
kepuasan kerja.

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN
Istilah Motivasi (motivasion) bersal dari bahasa latin, yakni movere yang
berarti ” menggerakkkan” (to move).
Motivasi adalah satu proses yang meghasilkan suatu intensitas, arah, dan
ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai tujuan.
Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
maupun tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha-usaha yang
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena
ingin mencapai tujuan yang di kehendaki (Poerwodarminto, 2006).
Motivasi adalah konsep yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang
merangsang perilaku tertentu dan respon instrinsik yang menampakkan perilaku-
perilaku manusia (Swanburg, 2006)
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah bagaimana menggerakkan orang agar mau bekerja dengan semangat dan
menunjukkan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan sesuai dengan peran
fungsi untuk keberhasil suatu organisasi dalam ini rumah sakit khususnya perawat
sebagai pemberi jasa pelayanan.

B. TUJUAN MOTIVASI
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk
menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu
(Purwanto, 2008). Disini akan disebutkan tujuan-tujuan dari motivasi adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan moral dan kepuasan pekerja
2. Meningkatkan produkrivitas
3. Mempertahankan kestabilan pekerja
4. Meningkatkan kedisiplinan
5. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

2
6. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya

C. SUMBER-SUMBER MOTIVASI
Sumber-sumber motivasi dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Motivasi instrinsik
Yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Termasuk
motivasi intrinsik adalah perasaan nyaman pada ibu nifas ketika dia berada di
rumah bersalin.
2. Motivasi ekstrinsik
Yaitu motivasi yang datangnya dari luar individu, misalnya saja dukungan
verbal dan non verbal yang diberikan oleh teman dekat atau keakraban sosial.
3. Motivasi terdesak
Yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan munculnya
serentak serta menghentak dan cepat sekali (Widayatun, 2008)

D. TEORI MOTIVASI
Teori motivasi merupakan proses sebab akibat bagaimana seseorang bekerja
serta hasil apa yang diperolehnya. Jika bekerja baik saat ini maka, hasilnya akan
diperoleh baik untuk hari esok. Jadi hasil yang tercermin dalam bagaimana proses
kegiatan yang dilakukan seseorang.
1. Teori kebutuhan
Teori motivasi sekarang banyak orang adalah teori kebutuhan. Teori ini
beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah
kebutuhan fisik maupun psikis. Oleh karena itu menurut teori ini apabila seseorang, ia
harus mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang-orang yang
dimotivasinya.
Sebagai pakar psikologi, Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan
kebutuhan pokok manusia. Adapun kelima tingkatan kebutuhan pokok manusia yang
dimaksud adalah :
a. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow.
Kebutuhan fisiologis merupakan hal yang mutlak dipenuhi manusia untuk
bertahan hidup. Manusia memiliki lima macam kebutuhan yaitu:

3
 Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas :Merupakan kebutuhan dasar manusia
yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan
hidup dan aktifitas berbagai organ atau sel.
 Kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan makanan: Bagian dari kebutuhan
dasar manusia secara fisiologis yang memiliki proporsi besar dalam bagian
tubuh hampir 90% dari total berat badan tubuh.
 Kebutuhan eliminasi urine dan alvi: Merupakan bagian dari kebutuhan
fisiologis dan bertujuan untuk mengeluarkan bahan sisa
 Kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan aktivitas: Untuk memulihkan status
kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari
terpenuhi
 Kebutuhan kesehatan temperatur tubuh dan kebutuhan seksual: Merupakan
untuk memenuhi kebutuhan biologis dan untuk memperbanyak keturunan
(Hidayat, 2006).
b. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (Safely and Security)
adalah aman dari berbagai aspek baik fisiologis maupun psikologis,
kebutuhan meliputi :
1) Kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan
infeksi.
2) Bebas dari rasa takut dan kecemasan.
3) Bebas dari perasaan terancam karena pengalaman yang baru dan asing.
c. Kebutuhan sosial, yang meliputi antara lain :
1) Memberi dan menerima kasih sayang
2) Perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain
3) Kehangatan dan penuh persahabatan
4) Mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok serta lingkungan
sosial.
d. Kebutuhan harga diri
1) Perasaan tidak bergantung pada orang lain
2) Kompeten
3) Penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri (Self Actualization)


Kebutuhan seperti antara lain kebutuhan mempertinggi potensi – potensi
dan ekspresi diri meliputi:
1) Dapat mengenal diri sendiri dengan baik (mengenal dan memahami
potensi diri)
2) Belajar memenuhi kebutuhan diri sendiri

4
3) Tidak emosional
4) Mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif dan mempunyai kepercayaan
diri yang tinggi dan sebagainya (Mubarak, 2007).

2. Teori X dan Teori Y


Dikemukakan oleh Douglas McGregor, dimana Teori X mengandaikan bahwa
karyawan tidak menyukai kerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus
dipaksa agar berprestasi. Sementara Teori Y mengandaikan bahwa karyawan
menyukai kerja, kreatif, berusaha bertanggung jawab, dan dapat menjalankan
pengarahan diri. Teori Z Menekankan pada teori humanistik, penganbilan keputusan
bersama, Supervisi secara tidak langsung, motivasi lebih pada human.

3. Teori Dua Faktor


Dikemukakan oleh Frederick Herzberg, dimana ada faktor-faktor intrinsik
yang berhubungan dengan kepuasan kerja (prestasi, pengakuan kerja, tanggung jawab,
kemajuan, pertumbuhan) dan faktor-faktor ekstrinsik yang berhubungan dengan
ketidakpuasan kerja (kebijakan dan pimpinan perusahaan, penyeliaan, hubungan
antarpribadi, dan kondisi kerja). Disebutkan bahwa ada faktor hygiene seperti
kebijakan dan administrasi perusahaan, penyeliaan, dan gaji yang, bila memadai
dalam pekerjaan, menentramkan pekerja. Bila tidak memadai, maka orang-orang akan
tidak terpuaskan.

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI


1. Faktor fisik
Motivasi yang ada didalam diri individu yang mendorong untuk
bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik seperti kebutuhan jasmani,
raga, materi, benda atau berkaitan dengan alam. Faktor fisik merupakan faktor
yang berhubungan dengan kondisi lingkungan dan kondisi seseorang, meliputi :
kondisi fisik lingkungan, keadaan atau kondisi kesehatan, umur dan sebagainya.
2. Faktor Herediter

5
Motivasi yang didukung oleh lingkungan berdasarkan kematangan atau
usia seseorang.
3. Faktor Intristik seseorang
Motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri biasanya timbul dari
perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan apa yang sudah
dilakukan.
4. Fasilitas (sarana dan prasarana)
Motivasi yang timbul karena adanya kenyamanan dan segala yang
memudahkan dengan tersedianya sarana-sarana yang dibutuhkan untuk hal yang
diinginkan.
5. Situasi dan kondisi
Motivasi yang timbul berdasarkan keadaan yang terjadi sehingga
mendorong memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu.
6. Program dan Aktifitas
Motivasi yang timbul atas dorongan dalam diri seseorang atau pihak lain
yang didasari dengan adanya kegiatan (program) rutin dengan tujuan tertentu.
7. Audio fisual (media)
Motivasi yang timbul dengan adanya informasi yang di dapat dari
perantara sehingga mendorong atau menggugah hati seseorang untuk melakukan
sesuatu.
8. Umur
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang berfikir logis dan bekerja sehingga motivasi seseorang kuat dalam
melakukan sesuatu hal (Rusmi, 2008).

F. CARA MENINGKATKAN MOTIVASI


 Memotivasi dengan kekerasan (motivating by force,yaitu cara memotivasi dengan
ancaman hukuman atau kekerasan dasar yang dimotivasi dapat melakukan apa yang
harus dilakukan.
 Memotivasi dengan bujukan (motivating by enticement,yaitu cara memotivasi dengan
bujukan atau memberi hadiah agar melakukan sesuatu harapan yang memberikan
motivasi.

6
 Memotivasi dengan identifikasi (motivating by identification on egoinvoiremen),
yaitu cara memotivasi dengan menanamkan kesadaran. (Sunaryo, 2006).

G. HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA


Motivasi merupakan dampak langsung dari kepuasan kerja. Menurut Herzberg
faktor-faktor terpisah dan khusus yang berkaiyan dengan kepuasan kerja atau
ketidakpuasan kerja. Kepuasan kerja sering dihubungkan dengan prestasi, rokognisi,
karakteristik pkerjaan, tanggung jawab dan pengembangan.
Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan hasil yang berkaitan dengan isi tugas yang
dilaksanakan, yang dinamakan sebagai faktor motivator.
Faktor motivator meliputi prestasi tanggung jawab, dan pengembangan perawat ini
muncul dari diri individu yang berhubungan dengan isi tugas yang dilaksanakan.
Prestasi: meliputi kebutuhan kenaikan jabatan, pengaruh jabatan terhadap semanggat
kerja, dukungan untuk pebcapaian prestasi, volume pekerjaan dan standar prestasi yang
jelas.
Tanggung jawab merupakan faktor terpenting dalam pengaruh kepuasan kerja karena
tanggung jawab karena perawat dituntuk untuk bekerja sesuai dengan kemampuannya dan
kebutuhannya.
Pengembangan diri meliputi kesempatan mengikuti diklat, kesempatan kenaikan jabatan,
kebijakan promosi jabatan, dan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.

BAB III
PENUTUP

7
A. SIMPULAN
Motivasi adalah konsep yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang
merangsang perilaku tertentu dan respon instrinsik yang menampakkan perilaku-
perilaku manusia (Swanburg, 2006)
Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar
timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat
memperoleh hasil atau tujuan tertentu
Sumber-sumber motivasi ada tiga yaitu Motivasi instrinsik, Motivasi
ekstrinsik, motivasi terdesak
Teori terbagi menjadi 3 teri kebutuhan, teori X,Y dan Z, Teori dua faktor.

B. SARAN
Motivasi kerja perawat dapat dipertahankan melalui penghargaan kepada staff
baik berupa insentif, status kerja, keamanan kerja, dan kondisi kerja yang baik.
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat dilakukan melalui kualitas pengawasan
terhadap kinerja perawat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Asnawi. 2007. Teori Motivasi. Jakarta: Rineka Cipta

Gillies, DA. 1996. Manajemen Keperawan, Suatu Pendekatan Sistem. W.B Saunders
Compani: Philadelphia

Steppen R. 2001. Perilaku Organisasi (online).


(http://yasinta.wordpress.com/2008/09/04/konsep-konsep-motivasi-dasar/ diakses 22
September 2011)

Suarli. S. 2009.Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis. Jakarta: Erlangga

Sunaryo. 2006. Psikologi untuk Kesehatan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai