Anda di halaman 1dari 23

Terapi Modalitas pada

Gangguan Sistem
Pencernaan
Ns. Yeni Devita, M.Kep
Pendahuluan

Activities
Here you could describe the topic of
this section

Creativity
Here you could describe the topic of
this section
Proses Pencernaan

Step 1
Makanan digigit dan dikunyah serta
Step 2
Bolus lalu dikirim ke lambung
Step 3
Di lambung makanan diubah
dihancurkan mjd bentuk yg hakus secara melalui kerongkongan mjd setengah cair (chyme) dg
menkanik dg bantuan gigi dan lidah serta (esofagus) bantuan asam lambung dan
kimiawi dg bantuan enzim-enzim dlm enzim-enzim yg terdapat di
rongga mulut mjd bentuk bolus lambung

Step 4
Makanan berbentuk chyme ini
Step 5
Zat-zat yg berguna lalu diserap
Step 6
Zat-zat sisa pencernaan lalu
lalu dicerna lebih lanjut di usus oleh usus halus dikirm ke kolon dan selanjutnya
haslus dg bantuan enzim-enzim dikirim ke rektum untuk
pencernaan selanjutnya dikeluarkan melalui
anus
Masalah yang sering terjadi pada system
pencernaan
Diare
Sembelit / konstipasi
Wasir / ambeien
Gastritis
Radang usus buntu / appendicitis
Divertikulitis (kantong-kantong kecil yg terbentuk di usus besar)
Batu empedu
Jaundice (gangguan hati / kuning)
Irritable bowel syndrome (IBS) / radang usus besar
Maagh / dyspepsia
Pankreatitis
Tukak lambung / ulkus peptikum
GERD (Gastroesophageal refluks disesase)
Terapi
Modalitas????
1. ABDOMINAL
MASSAGE
● Bermanfaat untuk mengatasi dan mencegah konstipasi
● Konstipasi adalah frekuensi defekasi kurang dari 3 kali per minggu
disertai dengan konsistensi feses yg keras dan kecil-kecil kadang-
kadang disertai dg kesulitan saat mengeluarkan feses.
● Konstipasi yang terjadi sesekali mungkin tidak berdampak pd
gangguan system tubuh, namun bila konstipasi ini terjadi berulang-
ulang dan dalam jangka waktu yg lama dapat menimbulkan
kompilkasi antara lian terjadinya vena hemoroidalis dan penurunan
nafsu makan oleh karena ketidaknyamanan pada lambung
Abdominal Massage merupakan salah satu
management keperawatan untuk mengatasi
kostipasi yang sudah dilakukan sejak tahun
1870

Abdominal massage merupakan intervensi


yang efektif untuk mengatasi konstipasi
tanpa menimbulkan efek samping
Abdominal massage adalah Abdominal massage
suatu tindakan untuk
dapat mendorong
mendorong isi rectum yang
dilakukan dengan cara terjadinya defekasi
meningkatkan tekanan
intraabdominal
Abdominal massage memberikan
penekanan pada dinding abdomen bagian
anterior yg dapat meberikan penekanan
pada sistem pencernaan sehingga dapat
menstimulasi peristaltik usus.
Abdominal massage memberikan
tekanan secara langsung pada
dinding abdomen secara berurutan
dan kemudian diselingi dg waktu
relaksasi dengan cepat dapat
menigkatkan reflek gastrokolik dan
meningkatkan kontraksi dari
intestinal dan rectum
Mekanisme Abdominal Massage

Menurunkan tegangan pada otot abdomen,


meningkatkan motilitas pada sistem pencernaan,
meningkatkan sekresi pada sistem intestinal

Step 01 Step 03

Step 02

Menstimulasi sistem Meberikan efek pada


persyarafan parasimpatis relaksasi sfingter
02.
Akupresur
Dapat mengatasi mual dan
muntah (Nausea and Vomiting)
Akupresur merupakan
salah satu terapi yg
umum digunakan dlm
keperawatan
Akupresur merupakan Prinsip healing touch pd akupresur
terapi yg sederhana, menunjukkan perilaku caring yg dapat
mudah dilakukan, tdk memberikan ketenangan, kenyamanan, rasa
memiliki efek samping dicintai, dan diperhatikan bagi klien sehingga
krn tdk melakukan lebih mendekatkan hubungan terapeutik
tindakan invasif perawat-klien
Efektivitas akupresur sebanding dg obat
antiemetik dalam pencegahan mual muntah
dan titik PC-6 (neiguan) juga telah diakui oleh
WHO.
Selain itu terdapat titik lain yang juga
bermanfaat mengatasi gangguan
pencernaan seperti mual dan muntah
yaitu titik ST-25 (tianshu).
03
Terapi Dzikir
Dapat mengatasi nyeri pada
gastristis
Gastritis merupakan inflamasi Tanda dan gejala dari gastrits
yg terjadi pada mukosa adalah nyeri ulu hati, anoreksia,
lambung yang disertai mual, muntah, sakit kepala,
kerusakan atau erosi pada perut kembung, rasa asam
mukosa dimulut, haemoraghi, kolik
usus dan diare
Pemberian terapi dzikir dilakukan 5-6 jam
setelah pemberian terapi obat sebagai
pendamping atau kegaitan mandiri perawat.
Penunurunan nyeri gastritis setelah diberikan
terapi dzikir karena adanya kemampuan system
syaraf untuk mengubah berbagai stimulus
mekanik, kimia, termal dan elektris menjadi
potensial aksi yang dijalarkan ke system saraf
pusat.
Mekanisme kerja
Saat seseorang menerima stimulus atau
rangsangan berupa dzikir, terjadi proses
kognator (persepsi, informasi) dan regulator
(kimiawi, saraf, endokrin) yg mempengaruhi
cerebral korteks dalam aspek kognitif maupun
emosi sehingga menghasilkan persepsi positif
dan peningkatan relaksasi hingga 65% secara
tidak langsung menjaga keseimbangan
homeostatis tubuh melalui HPA Axis (system
neuroendokrin hipotalamus yang mengatur
stress).
Endorphine merupakan polipeptida yg
Sistem neuroendokrin hipotalamus berfungsi
mengandung 30unit asam amino yang
untuk menghasilakn corticotropin releasing
mengikat pada reseptor opiat di otak yang
factor (CRF) yg merangsang kelenjar pituari
memiliki efek natiral analgesik kemudian
untuk menurunkan produksi ACTH (Adreno
menurunkan produksi kortisol dan hormon-
Corticotropic Hormone) menstimulasi
hormon stress lainnya sehingga nyeri
produksi endorphin.
menurun
Efek lain yg dipengaruhi oleh terapi dzikir adalah
pacuan sinyal molekul dan neurotransmitter.
Otak akan memacu keluarnya neurotransmitter di
otak, mengeluarkan opiate endogen yaitu endorphin
dan enkefalin yg akan menimbulkan rasa senang,
bahagia, euphoria dan enak, sehingga dapat
memperbaiki kondisi tubuh dengan respon
relaksasinya
Dzikir akan membuat seseorang merasa tenang
sehingga kemudian menekan kerja system saraf
simpatis dan mengaktifkan kerja system
parasimpatis
Sumber

1. Suarsyaf, Hani. Zahiyyah, Sumekar, Dyah Wulan, 2015. Pengaruh Terapi Pijat Terhadap
Konstipasi.. Jurnal Majority, Volume 4 Nomor 9
2. Fadly., Resky., Sastria, Andi. 2019. Pengaruh Terapi Dzikir terhadap intensitas Nyeri
pada pasien gastritis. Jurnal kesehatan volume 10 Nomor 2.
3. Setyani, Fransisca., Theresia, Siwi, 2020. Penagruh abdominal massage dalam upaya
pencegahan konstipasi. Jurnal kesehatan Kusuma Husada.
4. Rahmayati, El., Anggi Irawan, etc, 2017. Pengaruh terapi akrupesur terhadap mual
muntah pasca operasi. Jurnal kesehatan volume VIII nomor 3.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai