Khoirin
ABSTRAK
Latar belakang: Karies gigi adalah suatu proses kronis, regresif yang dimulai dengan larutnya
mineral email, sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang
disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat (médium makanan bagi bakteri) yang
dilanjutkan dengant imbulnya destruksi komponen-kompon enorganik yang akhirnya terjadi kavitasi
(pembentukan lubang). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan
meggosok gigi dengan terjadinya karies gigi pada anak usia sekolah kelas IV di SD Negeri 132
Palembang tahun 2018. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah anak sekolah kelas VI di SD Negeri 132
Palembang. Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan tehnik simple random
sampling yaitu sebanyak 129 Responden. Hasil: Berdasarkan hasil análisis bivariat dengan
menggunakan ujistatistik chisquare diperoleh nilai p = 0,003< ɑ maka dapat disimpulkan ada
hubungan yang signifikan antara kebiasaan menggosok gigi dengan terjadinya karies gigi pada anak
usia sekolah kelas IV di SD Negeri 132 Palembang. Saran: diharapkan bagi SD Negeri 132
Palembang mengontrol kesehatan gigi dan mulut setiap 6 bulan sekali.
ABSTRACT
Background: Dental caries is a chronic, regressive process that begins with the dissolution of enamel
minerals, as a result of the disruption of the balance between the email and its surroundings caused by
the formation of microbial acids from the substrate (food for bacteria) which is followed by the
increase in the destruction of inorganic components finally cavitation (hole formation) occurs.
Objective: The aim of this study was to determine the relationship between the habit of tooth brushing
and the occurrence of dental caries in grade IV school-aged children in 132 Palembang Elementary
School in 2018. Method: This study was a quantitative descriptive study with a Cross Sectional
approach. The population of this study was the sixth grade school children at 132 Palembang
Elementary School. The technique used in this study by using simple random sampling technique is as
many as 129 respondents. Results: Based on the results of bivariate analysis using chi-square
testology obtained the value of p = 0.003 <ɑ, it can be concluded that there is a significant relationship
between the habit of brushing teeth with the occurrence of dental caries in fourth grade school-aged
children in 132 Palembang Elementary School. Suggestion: It is expected that the 132 Palembang
Elementary School will control dental and oral health every 6 months.
Sumatera Selatan adalah 19,5% sedangkan prevalensi karies gigi pada siswa-siswi
prevalensi karies aktif untuk Sumatera pada Sekolah Dasar Negeri di Kota
Selatan sebesar 29,3% dan yang Palembang pada tahun 2007 pada
mempunyai suatu masalah karies sebesar umumnya sangat tinggi.
71,2% . Dari study pendahuluan yang
Berdasarkan data yang telah dilakukan peneliti dengan datang langsung
diperoleh dari Dinas Kesehatan kota ke SD Negeri 132 Palembang, peneliti
Palembang pada tahun 2015 didapatkan melakukan pengamatan ada 10 siswa-siswi
data karies gigi sejumlah 23.394 anak, dan yang lagi bermain peneliti menanyakan
pada tahun 2016 didapatkan bahwa kepada siswa-siswi tersebut apakah ada
penyakit karies gigi berjumlah 20.863 yang terkena karies gigi atau tidak dan
anak, sedangkan di tahun 2017 dari bulan 1 peneliti juga langsung melihat keadaan gigi
sampai bulan 11 di dapat data karies gigi dari 10 anak-anak itu, dari 10 siswa-siswi
berjumlah 16.546 (Dinas Kesehatan Kota tersebut ada 7 anak yang terkena karies
Palembang, 2017). gigi dan 3 anak yang mempunyai gigi baik
Menurut penelitian Ayu Ketut atau tidak terkena karies gigi.
Candrawati (2008), menunjukan terdapat Maka dari study pendahuluan peneliti
hubungan antara pengetahuan ibu tentang dan juga berdasarkan latar belakang di atas
kesehatan gigi dengan kejadian karies pada maka peneliti tertarik untuk meneliti
anak kelas 1 – 3 SD Negeri 3 Sumbar. dengan mengangkat masalah tentang
Sedangkan hasil penelitian yang Hubungan Kebiasaan menggosok gigi
dilakukan oleh Wahyuni, pada tahun 2007, dengan kejadian karies gigi pada siswa-
sebagian besar siswa-siswi Sekolah Dasar siswi Sekolah Dasar Negeri 132
Negeri Kota Palembang menderita karies. Palembang.
Ini ditunjukan dengan skor rata-rata
prevalensi karies sebesar 92,43%, hal ini METODE PENELITIAN
menunjukan prevalensi karies sangat Metode penelitian yang digunakan
tinggi. Berarti hanya 7,57% anak Sekolah dalam penelitian ini adalah Deskriptif
Dasar Negeri Kota Palembang yang bebas Kuantitatif dengan pendekatan Cross
dari masalah karies. Prevalensi karies Sectiona lyaitu pengumpulan data variable
tertinggi 93,21% pada Sekolah Dasar independen dan variable dependen yang
Negeri 144 Sukarame dan terendah 90,9% dilakukan bersama-sama atau sekaligus.
pada Sekolah Dasar Negeri 42 Ilir Barat I. Populasi yang diambil dalam
Perbedaan ini tidak signifikan berarti penelitian ini adalah siswa kelas IV SD
Negeri. Sampel penelitian ini > 0.05 (Significant Level atau 5 %) dan
menggunakan Random Sampling, dan tingkat kepercayaannya (Confident Level
jumlah sampel pada penelitian ini ialah atau 95%). Dengan ketentuan apabila p > α
129responden, pengambilan sampel (p ≥ 0.05) maka keputusa H0 Diterima
dengan cara acak sederhana (Simple berarti tidak ada hubungan yangbermakna
Random Sampling) yaitu dengan mengundi antara
anggota populasi (Lottery Technique). Dan variabel independent dan variabel
bersedia menjadi responden dan dependent dan sebaliknya apabila nilai p ≤
menandatangani Informent concent. α (p < 0.05) maka keputusan Ho Ditolak.
Analisa Data terdiri dari Analisis Ada hubungan antara variabel independen
Univariat adalah analisis yang dilakukan dan dependen dalam melakukan uji
untuk melihat distribusi frekuensi baik dari statistik ini dengan mengunakan bantuan
variabel independen (Kebiasaan program komputerisasi.
menggosok gigi) maupun variabel
dependen (karies gigi pada anak usia HASIL PENELITIAN
sekolah). Sedangakan Analisis Bivariat AnalisaUnivariat
adalah analisa yang dilakukan untuk Dalam analisis univariat dihasilkan
mengetahui apakah ada hubungan antara distribusi frekuensi (jumlah dan
variabel independen (kebiasaan presentase) dari masing-masing kategori
menggosok gigi) dengan variabel variable dependen (Karies gigi) dan
dependen (karies gigi) dengan variable independen (Kebiasaan
menggunakan uji statistik Chi Square Menggosok gigi).
dengan menggunakan batas kemaknaan α Tabel analisa univariat dapat dilihat
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Anaslisa Univariat (n=129)
No Varibael Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Kebiasaan Menggosok Gigi
Baik 77 59,7
Kurang Baik 52 40,3
Total 129 100
2 Karies Gigi
Tidak Ada Karies 56 43.4
Ada Karies 73 56,6
Total 129 100
Berdasarkan hasil penelitian dan bagi institusi untuk selalu menjaga dan
pembahasan yang telah diuaraikan, maka mengontrol kesehatan gigi dan mulut
gigi dengan baik sebanyak 77 terjadinya karies gigi pada siswa - siswi
akan datang untuk dapat meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam yang
Palembang.
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Personal Hygiene. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta :RinekaCipta.
A.M.Kidd, Edwinda. 2013. Dasar-Dasar Karies. Jakarta : EGC.
Dinkes Palembang. 2017.Profil Dinkes Palembang Tahun 2017.
Hongini, S Y dan Aditiawarman, 2012. Kesehatan Gigi Dan Mulut. Bandung : PRC.
Kemenkes RI. 2012.Profil Kemenkes RI Tahun 2012.
Machfoedz, Ircham dan Asmar yeti zein. 2010. Menjaga Kesehatan Gigi & Mulut Anak-anak
Ibu Hamil. Yogyakarta :Fitramaya.
Mansjoer, Arifdkk. 2010. Kapita Selekta Kedokteran Ed. 3 jilid 1. Jakarta : Media
Aesculapius.
Naomi, 2015. Hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Karies Gigi Dan Kebiasaan
Menggosok Gigi Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak. Skripsi. Yogyakarta :
Medika Respati.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Meteodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta.
Pratiwi, D.2007.Gigi Sehat Merawat Gigi Sehari-Hari. Jakarta : Kompas.
Ramadhan, AG. 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi Dan Mulut. Jakarta : Bukune.
Riskesdas. 2013. Karies Gigi.
Sari, Siti Alimah. 2014. Hubungan Kebiasaan Menggosok Gigi Dengan Timbulnya Karies
Gigi Pada Anak Usia Sekolah Kelas 4-6 di SDN Ciputat 6 Tangerang Selatan Provinsi
Banten. KTI. Jakarta : UIN Sarif Hidayatullah Jakarta,: 43-47.
Sariningsih, Endang. 2014. Gigi Busuk dan Poket Periodo natal Sebagai Focus Infeksi.Jakarta
:Kelompok Gramedia.
SD Negeri 132 Palembang. 2018. Profil SD Negeri 132 Palembang Tahun 2018.
Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Tarigan, Rasinta. 2013. Karies Gigi. Jakarta : EGC.
Wong, DL. 2009. Buku Ajar Keperawatan. Vol 1. Jakarta : EGC