0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
99 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas manajemen hipovolemia dan defisit nutrisi. Hipovolemia dapat diatasi dengan pemberian cairan oral atau intravena, serta pemantauan berat badan, turgor kulit, dan jumlah urine. Defisit nutrisi dapat dikelola dengan diet tinggi kalori dan protein, suplemen makanan, serta edukasi gizi untuk meningkatkan kepatuhan diet. Kedua kondisi memerlukan observasi gejala klinis, pemberian
Dokumen tersebut membahas manajemen hipovolemia dan defisit nutrisi. Hipovolemia dapat diatasi dengan pemberian cairan oral atau intravena, serta pemantauan berat badan, turgor kulit, dan jumlah urine. Defisit nutrisi dapat dikelola dengan diet tinggi kalori dan protein, suplemen makanan, serta edukasi gizi untuk meningkatkan kepatuhan diet. Kedua kondisi memerlukan observasi gejala klinis, pemberian
Dokumen tersebut membahas manajemen hipovolemia dan defisit nutrisi. Hipovolemia dapat diatasi dengan pemberian cairan oral atau intravena, serta pemantauan berat badan, turgor kulit, dan jumlah urine. Defisit nutrisi dapat dikelola dengan diet tinggi kalori dan protein, suplemen makanan, serta edukasi gizi untuk meningkatkan kepatuhan diet. Kedua kondisi memerlukan observasi gejala klinis, pemberian
intake cairan Setelah dilakukan tindakan Observasi: keperawtan selama 2x24 ham - Periksa tanda dan gejala diharapkan masalah hipovolemia (mis, turgor hipovolemia teratasi, dengan kulit menurun, membran kriteria hasil: mukosa kering, volume a. Perasaan lemah urin menurun, haus, dan menurun lemah) b. Keluhan haus menurun - Monitor intake dan output c. Konsentrasi urine cairan menurun d. Intake cairan membaik Terapeutik: - Hitung kebutuhan cairan - Berikan asupan cairan oral Edukasi: - Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral Kolaborasi: - Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis, NaCl) Pemantauan cairan Observasi: - Monitor berat badan - Monitor elastisitas atau turgor kulit - Monitor jumlah, warna, dan berat jenis urine - Monitor intake dan output cairan - Identifikasi tanda-tanda hipovolemia - Identifikasi faktor resiko ketidakseimbangan cairan Terapeutik: - Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien - Dokumentasikan hasil pemantauan Edukasi: - Informasikan hasilpemantauan Terapi Intravena Observasi: - identifikasi indikasi dilakukan terapi intravena - periksa jenis, jumlah, tanggal kadaluarsa, jenis larutan, dan kerusakan wadah - periksa kepatenan IV sebelum pemberian obat atau cairan - monitor aliran IV dan tempat penusukan kateter selama terapi Terapeutik: - Lakukan lima benar sebelum memberikan cairan atau obat-obatan (obat, dosis, pasien, rute, dan waktu) - Berikan cairan pada suhu kamar, kecuali ada indikasi lain - Berikan obat-obatan melalui IV dan monitor reaksi obat - Ganti kateter IV, selang infus dan peralatan lainnya setiap 48-72 jam - Lakukan perawatan area penusukan kateter IV - Dokumentasikan terapi yang diberikan Edukasi: - Jelaskan tujuan dan langkah- langkah prosedur Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi peningkatan kebutuhan keperawatan selama 2x24 Observasi: metabolisme jam diharapkan masalah - Identifikasi status nutrisi defisit nutrisi membaik atau teratasi, dengan kriteria hasil: - Identiffikasi kebutuhan a. Serum albumin kalori dan jenis nutrien meningkat - Monitor asupan makanan - Monitor berat badan b. Frekuensi makan - Monitor hasil pemeriksaan membaik labolatorium c. Membran mukosa Terapeutik: membaik - Berikan makanan yang d. Rasa mual menurun tinggi serat untuk mencegah konstipasi - Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein - Berikan sumplemen makanan, jika perlu Edukasi: - Anjurkan posisi dudu, jika mampu - Ajarkan diet yang diprogramkan Kolaborasi: - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu edukasi diet observasi - Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini - Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu - Identifikasi persepsi pasien dan keluarga tentang diet yang diprogramkan Terapeutik
- Persiapkan materi, media, dan
alat peraga - Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan Edukasi - Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan - Anjurkan olahraga sesuai toleransi - Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan diet yang diprogramkan - Ajarkan cara merencanakan makanan yang sesuai program - Rekomendasikan resep makan, yang sesuai dengan diet, jika perlu Kolaborasi - Rujuk ke ahli gizi Pemantauan nutrisi Observasi : - Identifikasi faktor yang mempengaruhi asupan gizi - Identifikasi perubahan berat badan - Identifikasi pola makan - Identifikasi kemampuan menelan - Identifikasi kelainan eliminasi - Monitor mual dan muntah - Monitor asupan oral - Monitor hasil labolatorium (mis, hemoglobin, hematokrit, kadar kolesterol, dan elektrolit darah) Terapeutik : - Timbang berat badan - Ukur antropometrik komposisi tubuh (mis, indeks masa tubuh) - Hitung perubahan berat badan - Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien - Dokumentasi hasil pemantauan Edukasi - Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan - Informasikan hasil pemantauan, jika perlu Kolaborasi : -