I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Bumi Makmur
No. Medical Record : 24 10 53
Tanggal Masuk : 08 Mei 2017
Tanggal Pengkajian : 12 Mei 2017
Diagnosa Medik :Hemiparase (D) + SH
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Nyeri kepala
1
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien tidak ada menderita penyakit seperti yang diderita klien.
5. Genogram
Keterangan :
= meninggal
6. = laki-laki masih hidup
= perempuan masih hidup
= hubungan perkawinan
= pasien
............ = tinggal serumah
E. Data Psikologi
Klien mendapat dukungan sosial dari anak-anaknya dan keluarga terdekat.
F. Data Sosial
Cara pasien berhubungan dengan orang sekitar (Perawat, Dokter dan Keluarga)
- Hubungan klien dengan keluarga baik, terbukti para tetangga-tetangganya banyak
yang datang menjenguk klien, Klien juga dapat bekerjasama dengan tim
2
kesehatan terutama dalam melakukan tindakan tetapi klien kurang kooperatif
karena klien sulit berbicara dan kurang jelas kata-kata yang diucapakan.
G. Data Spritual
Klien beragama islam. Sebelum sakit klien mampu melakukan aktivitas keagamaan
seperti sholat, namun semenjak sakit tidak mampu melakukan aktivitas keagamaan
karena klien mengalami penurunan kesadaran.
H. Pmeriksaan Fisik
1. Keadaan umum pasien
Penampilan klien sesuai dengan usia, klien mengalami penurunan kesadaran (E:3,
V:1, M:5).
Klien tidak mampu menggerakkan ektremitas sebelah kanan, tampak lemah.
3. Kesadaran
a. Kulitatif
Somnolen
b. Kuantitati
GCS : (E:3, V:1, M:5).
4. Sistem pernafasan
a. Inspeksi :
- Bentuk dada klien normal (anterior posterior-transversal = 1:2)
- Gerakan dinding dada saat bernafas simetris
- Gerakan dinding dada saat bernafas tampak cepat
b. Palpasi : Taktil fremitus teraba sama antara paru kanan dan kiri dan tidak ada
nyeri tekan.
3
5. Sistem Kardiovaskuler
a. Inspeksi : tidak ada edama, iktus cardis tidak terlihat, pembesaran vena
julularis tidak terlihat
6. Sistem Persyarafan
E : Reflek membuka mata : 3 dengan rangsangan suara
V : Reflek Verbal : 1 Tidak ada respon
M : Reflek motorik : 5 Mengidentifikasi nyeri yang terlokalisasi
7. Sistem pencernaan
a. Inspeksi : mukosa mulut kering, kemampuan menelan baik dan gerakan lidah
baik.
8. Sistem musculoskeletal
1111 5555
1111 5555
9. Sistem integument
warna kulit kuning langsat, turgor menurun 2 dt, suhu 36,9C, akral hangat
4
I. Data Penunjang
1. Laboratorium
Hematologi Analizer
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
Leukosit (WCB) 12.0 4.000-12.000 /uL
Hemoglobin (HGB) 10.2 12.0 – 16.0 g/dl
Eritrosit (RBC) 5.23 3.50 – 70.0 /uL
Hematokrit (HCT) 32.3 35.0 – 49.0 %
Monosit 7.9 2-8 %
Limfosit 15.4 20.0-40.0 %
Trombosit (PLT) 286 150 - 350 /uL
MPV 9.5 6.5-12.0 %
PDW 16.8 9.0-17.0
PCT 0.234 0.108-0.282
3. Pemeriksaan EKG
4. Therapy
Infuse : NACL 20 tpm
Injeksi : Citicolin 2×500 mg
Ondansentron 8 mg/12 jam
Amlodipin 1×10 mg
Antrain 1 gr/8 jam
PO : Amitripilin 4×10 mg
5
II. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Gangguan aliran Perfusi jaringan
- Keluarga klien mengatakan klien sulit darah arteri ke serebral tidak
berbicara dan sering tidur otak menurun; efektip
DO : oklusi otak
- Gelisah,
- Kesadaran somenolen
- Kelemahan//paralisis pada ekstremitas
sebelah kiri, skala otot
1 5
1 5
- Abnormalitas bicara/pelo
- GCS : (E:3, V:1, M:5).
- SP02 : 96%
TTV :
- Suhu : 36,9C
- Nadi : 70×/Menit
- Pernapasan : 22×/Menit
- Tekanan darah : 160/90 mmhg
2 DS : Gangguan Hambatan
- Keluarga mengatakan klien sulit neuromuskuler mobilitas fisik
menggerakkan ekstremitas sebelah kanan pada ekstremitas
(tangan dan kaki) hemiparese/
DO : hemiplegia/kelem
- Tampak lemas ahan pada
- Tampak pucat ekstremitas
- Kelemahan ektremitas kanan, skala otot
1 5
1 5
TTV :
- Suhu : 36,9C
- Nadi : 70×/Menit
- Pernapasan : 22×/Menit
- Tekanan darah : 160/90 mmhg
- SPO2 : 96%
3 DS : Penurunan Kerusakan
- Keluarga mengatakan pasien sulit sirkulasi ke otak, komunikasi
bicara/pelo kerusakan sistem verbal
DO : saraf sentral
- Bicara pelo
- Tampak kesulitan mengucapkan beberapa
kata, kesadaran somenolen
- GCS : (E:3, V:1, M:5).
6
III. Diagnose Keperawatan (Berdasarkan Prioritas Masalah)
1. Perfusi jaringan serebral tidak efektip berhubungan dengan Gangguan aliran darah arteri
ke otak menurun; oklusi otak
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Gangguan neuromuskuler pada
ekstremitas hemiparese/ hemiplegia/kelemahan pada ekstremitas
3. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan Penurunan sirkulasi ke otak,
kerusakan sistem saraf sentral
IV. NCP
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan (Nursing Outcome) (Nursing Intervention Clasification)
1 Perfusi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor TTV.
jaringan selama 1 x 24 jam diharapkan perfusi 2. Monitor AGD, ukuran pupil,
serebral tidak jaringan serebral kembali efektif ketajaman,
efektip Kriteria hasil : 3. Monitor adanya diplopia,
berhubungan Circulation status pandangan kabur, nyeri kepala
dengan Indikator IR ER 4. Monitor level kebingungan dan
Gangguan 1. Rata-rata tekanan orientasi
aliran darah darah dalam rentang 5. Monitor tonus otot pergerakan
arteri ke otak yang diharapkan 2 6. Monitor tekana intrakranial dan
menurun; 2. Tidak ada ortostatik respon neurologis
oklusi otak hipertensi 3 7. Catat perubahan pasien dalam
3. Komunikasi jelas 3 merespon status
4. Menunjukan 8. Monitor status cairan
konsentrasi dan 9. Pertahankan parameter
orientasi 3 hemodinamik
5. Pupil seimbang dan 10. Tinggikan kepala 0 s.d 45ºC,
reaktif 4 tergantung pada kondisi dan order
6. Tidak mengalami medik
nyeri kepala 2
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
7
hemiparese/ ekstremitas
hemiplegia/kel Indikator IR ER 4. Lakukan gerak pasif pada
emahan pada 1. Kerusakan kulit 3 ekstremitas yang sakit
ekstremitas terhindar, tidak 5. Monitor tanda-tanda vital setelah
terjadi kontraktur latihan
sendi 6. Kolaborasi dengan ahli fisoterapi
2. Pasien 3 untuk latihan fisik klien
berpartisipasi
dalam program
latihan
3. Pasien mencapai 3
keseimbangan saat
duduk
4. Pasien mampu 3
menggunakan sisi
tubuh yang tidak
sakit untuk
kompensasi
hilangnya fungsi
pada sisi yang
hemiplagi
5. Kekuatan otot 3
bertambah
6. Mempertahankan 3
integritas kulit
Keterangan :
1. Tidak mandiri
2. Dibantu orang dan alat
3. Dibantu orang
4. Dibantu alat
5. Mandiri penuh
3 Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji tingkat kemampuan klien
komunikasi selama 1 x 24 jam diharapkan gangguan dalam berkomunikasi
verbal komunikasi verbal dapat teratasi 2. Minta klien untuk mengikuti
berhubungan Kriteria hasil : perintah sederhana
dengan Indikator IR ER 3. Tunjukkan objek dan minta
Penurunan 1. Mengucapkan kata 3 pasien menyebutkan nama benda
sirkulasi ke 2. Komunikasi//bicara 3 tersebut.
otak, 4. Ajarkan klien tekhnik
kerusakan Keterangan : berkomunikasi non verbal
sistem saraf 1. Keluhan ekstrim (bahasa isyarat)
sentral 2. Keluhan berat 5. Konsultasikan dengan/ rujuk
3. Keluhan sedang kepada ahli terapi wicara, jika
4. Keluhan ringan perlu
5. Tidak ada keluhan
8
V. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Perfusi jaringan 1. Memonitor TTV. DS :
serebral tidak efektip 2. Memonitor adanya - Keluarga klien mengatakan klien
berhubungan dengan diplopia, pandangan sulit berbicara dan sering tidur
Gangguan aliran kabur, nyeri kepala DO :
darah arteri ke otak 3. Memonitor level - Gelisah,
menurun; oklusi otak kebingungan dan orientasi - Kesadaran somenolen
4. Memonitor tonus otot - Kelemahan//paralisis pada
pergerakan ekstremitas sebelah kiri, skala otot
5. Mencatat perubahan 1 5
pasien dalam merespon 1 5
status - Abnormalitas bicara/pelo
6. Memonitor status cairan - GCS : (E:3, V:1, M:5)
7. Meninggikan kepala 0 s.d - SP02 : 96%
45ºC, tergantung pada TTV :
kondisi dan order medik - Suhu : 36,9C
- Nadi : 70×/Menit
- Pernapasan : 22×/Menit
Tekanan darah : 160/90 mmhg
A:
Circulation status
Indikator IR ER
1. Rata-rata tekanan darah 2 4
dalam rentang yang
diharapkan
2. Tidak ada ortostatik 3 4
hipertensi
3. Komunikasi jelas 3 4
4. Menunjukan konsentrasi 3 4
dan orientasi
5. Pupil seimbang dan reaktif 4 5
6. Tidak mengalami nyeri 2 4
kepala
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P:
Monitor TTV.
Monitor AGD, ukuran pupil,
ketajaman,
Monitor adanya diplopia, pandangan
9
kabur, nyeri kepala
Monitor level kebingungan dan
orientasi
Monitor tonus otot pergerakan
Monitor tekana intrakranial dan
respon neurologis
Catat perubahan pasien dalam
merespon status
Monitor status cairan
Pertahankan parameter hemodinamik
Tinggikan kepala 0 s.d 45ºC,
tergantung pada kondisi dan order
medik
10
fungsi pada sisi yang
hemiplagi
5. Kekuatan otot bertambah
6. Mempertahankan
integritas kulit
Keterangan :
1. Tidak mandiri
2. Dibantu orang dan alat
3. Dibantu orang
4. Dibantu alat
5. Mandiri penuh
P:
Kaji kemampuan klien melakukan
gerakan (skala otot 0-5)
Ubah posisi pasien tiap 2 jam
(minimal telentang dan miring
kanan/kiri)
Ajarkan klein untuk melakukan
gerak aktif dan pasif pada semua
ekstremitas
Lakukan gerak pasif pada
ekstremitas yang sakit
Monitor tanda-tanda vital setelah
latihan
Kolaborasi dengan ahli fisoterapi
untuk latihan fisik klien
11
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P:
Kaji tingkat kemampuan klien dalam
berkomunikasi
Minta klien untuk mengikuti perintah
sederhana
Tunjukkan objek dan minta pasien
menyebutkan nama benda tersebut.
Ajarkan klien tekhnik berkomunikasi
non verbal (bahasa isyarat)
Konsultasikan dengan/ rujuk kepada
ahli terapi wicara, jika perlu
- Abnormalitas bicara/pelo
- Skala nyeri ringan
- SP02 : 96%
TTV :
- Suhu : 36,9C
- Nadi : 70×/Menit
- Pernapasan : 22×/Menit
- Tekanan darah : 160/90 mmhg
A:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1 x 24 jam diharapkan perfusi
jaringan kembali efektif
Kriteria hasil :
12
Circulation status
Indikator IR ER
1. Rata-rata tekanan
darah dalam rentang
yang diharapkan 2 4
2. Tidak ada ortostatik
hipertensi 3 4
3. Komunikasi jelas 3 4
4. Menunjukan
konsentrasi dan
orientasi 3 4
5. Pupil seimbang dan
reaktif 4 5
6. Tidak mengalami nyeri
kepala 2 4
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P:
Monitor TTV.
Monitor AGD, ukuran pupil,
ketajaman,
Monitor adanya diplopia,
pandangan kabur, nyeri kepala
Monitor level kebingungan dan
orientasi
Monitor tonus otot pergerakan
Monitor tekana intrakranial dan
respon neurologis
Catat perubahan pasien dalam
merespon status
Monitor status cairan
Pertahankan parameter
hemodinamik
Tinggikan kepala 0 s.d 45ºC,
tergantung pada kondisi dan
order medik
13
neuromuskuler pada - Keluarga mengatakan klien sulit
ekstremitas hemiparese/ menggerakkan ekstremitas
hemiplegia/kelemahan sebelah kanan (tangan dan kaki)
pada ekstremitas DO :
- Tampak lemas
- Tampak pucat
- Kelemahan ektremitas kanan,
skala otot
1 5
1 5
TTV :
- Suhu : 36,9C
- Nadi : 70×/Menit
- Pernapasan : 22×/Menit
- Tekanan darah : 160/90 mmhg
- SPO2 : 96%
A:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1 x 24 jam diharapkan klien
dapat melakukan aktifitas fisik sesuai
dengan kemampunya selama perawatan
Kriteria hasil :
Mobility level
Indikator IR ER
1. Kerusakan kulit
terhindar, tidak terjadi
kontraktur sendi 2 3
2. Pasien berpartisipasi
dalam program latihan 2 3
3. Pasien mencapai
keseimbangan saat
duduk 2 3
4. Pasien mampu
menggunakan sisi
tubuh yang tidak sakit
untuk kompensasi
hilangnya fungsi pada
sisi yang hemiplagi 2 3
5. Kekuatan otot
bertambah 2 3
6. Mempertahankan
integritas kulit 2 3
Keterangan :
1. Tidak mandiri
14
2. Dibantu orang dan alat
3. Dibantu orang
4. Dibantu alat
5. Mandiri penuh
P:
Kaji kemampuan klien
melakukan gerakan (skala otot
0-5)
Ubah posisi pasien tiap 2 jam
(minimal telentang dan miring
kanan/kiri)
Ajarkan klein untuk melakukan
gerak aktif dan pasif pada semua
ekstremitas
Lakukan gerak pasif pada
ekstremitas yang sakit
Monitor tanda-tanda vital
setelah latihan
Kolaborasi dengan ahli
fisoterapi untuk latihan fisik
klien
15
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P:
Kaji tingkat kemampuan klien
dalam berkomunikasi
Minta klien untuk mengikuti
perintah sederhana
Tunjukkan objek dan minta pasien
menyebutkan nama benda tersebut.
Ajarkan klien tekhnik
berkomunikasi non verbal (bahasa
isyarat)
Konsultasikan dengan/ rujuk
kepada ahli terapi wicara, jika
perlu
16