Anda di halaman 1dari 2

RM 04.1e Rev.

No. RM :...................................................
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
RSUD “ Ngudi Waluyo “ Wlingi Nama :...................................................
Jalan. Dr. Soecipto No. 5 Wlingi
Telp. (0342) 691006 Fax. (0342) 691040

Tgl Lahir :...................................................

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tg DIAGNOSA DAN DATA KRITERIA HASIL INTERVENSI
l FOKUS
Kekurangan Volume Setelah dilakukan NIC: Manajemen Cairan
Cairan tindakan keperawatan Manajemen cairan/ elektrolit
selama ....x.... pasien Monitoring cairan
Dengan faktor yang tidak mengalami Manajemen hipovolemi
berhubungan : kekurangan volume
 Kegagalan mekanisme cairan, dengan kriteria Monitor :
regulasi hasil: 1. Monitor berat badan per hari
 Kehilangan cairan aktif 2. Monitor status hidrasi (mukosa lembab, nadi
 Peningkatan NOC : adekuat, tekanan darah normal, CRT < 2 detik)
permeabilitas kapiler Keseimbangan cairan 3. Monitor status hemodinamik MAP, CVP, PCPW,
 Kekurangan intake Hidrasi PAP
cairan Status Nutrisi: Asupan 4. Monitor tanda-tanda vital
 Evaporasi makanan dan minuman 5. Monitor respon pasien dalam pemberian terapi
 Tidak mengeluh haus elektrolit
Ditandai dengan :  Tidak mengeluh 6. Monitor masukan cairan per hari
lemah 7. Monitor serum elektrolit abnormal secara
DS :  Tekanan sistolik berkala
 Haus dalam batas normal 8. Monitor manifestasi ketidakseimbangan
(100-120 mmHg) elektrolit
 Kelemahan
 Tekanan diastolik 9. Monitor perubahan status pulmonary dan
 .......................................
dalam batas normal kardiovaskuler
.
(60-80 mmHg) 10. Mengidentifikasi adanya tanda dehidrasi
 ....................................... 11. Monitor tanda gejala dehidrasi (turgor kulit
.  MAP dalam batas
normal lambat, CRT >2dtk, nadi lemah, mengeluh
(70-105 mmHg) haus, membran mukosa kering, penurunan
DO : produksi urin)
 Frekuensi nadi  Nadi dalam batas
normal 12. Monitor tanda hipotensi ortostatik dan pusing
meningkat 13. Monitor tanda kehilangan cairan aktif
 Peningkatan hematokrit (60-100x/menit)
(perdarahan, muntah, diare, keringat
 Peningkatan konsentrasi  Suhu tubuh dalam
berlebihan, temperatur)
urin batas normal
14. Monitor nilai lab berkaitan dengan
 Peningkatan suhu tubuh (36,5-37,5oC)
keseimbangan cairan (HCT, BUN, Albumin, total
 Penurunan berat badan  Balance cairan 24 jam
protein, osmolaritas serum, berat jenis urin)
tiba-tiba seimbang : Intake-
15. Monitor efek samping terapi elektrolit (muntah,
Output
 Penurunan haluaran urin mual, diare)
 Mukosa bibir lembab 16. Monitor adanya infeksi, flebitis pada area akses
 Penurunan pengisian
vena  Turgor kulit dalam IV kateter
batas normal 17. Monitor hasil laboratorium tanda (Natrium,
 Penurunan tekanan
darah  Serum Elektrolit BUN, berat jenis urine)
dalam batas normal 18. Monitor reaksi tranfusi darah
 Penurunan tekanan nadi
(Cl : 98-106 mEq/L ; 19. ……………………………………………................
 Penurunan turgor kulit
Na: 135-147 mEq/L ; .
 Penurunan turgor lidah K: 3.5-5.5 mEq/L)
 Penurunan volume nadi  Intake cairan adekuat Mandiri :
 Perubahan status (50cc/Kg BB/24 jam) 1. Hitung atau timbang popok yang digunakan
mental  Mata tidak cowong 2. Pertahankan penghitungan intake dan output
 Kulit kering (cekung) yang akurat
 Membran mukosa  Hematokrit dalam 3. Anjurkan pasien untuk menigkatkan intake oral
kering batas normal (menyediakan minuman yang menjadi pilihan
 ........................................  Produksi urin (0.5- pasien, tempatkan pada tempat yang mudah
. 1kgBB/jam) dijangkau, sediakan sedotan, sediakan air
 ........................................ mineral segar)
. 4. Tawarkan konsumsi snack (jus buah, buah
 ........................................ segar)
. 5. Anjurkan keluarga untuk membantu pasien
dalam memenuhi kebutuhan cairan pasien
6. Kaji tanda edema
7. Berikan penggantian nasogastrik sesuai output
8. Pertahankan intake output yang adekuat
9. Kaji membran buccal (mukosa mulut), sclera,
dan kulit sebagai tanda keseimbangan cairan
dan elektrolit (misalnya, kering, sianosis, dan
jaundice)
10. Minimalkan asupan makan/minum yang
RM 04.1e Rev.3

memberikan efek deuretik/laksatif (teh, kopi,


suplemen herbal)
11. Pertahankan pemberian cairan intravena,
tranfusi darah atau nutrisi enteral secara
konstan
12. Hitung kebutuhan cairan sesui dengan BB
13. Anjurkan intake cairan peroral
14. Pertahankan akses IV
15. Bantu ambulansi jika pasien hipotensi
16. Fasilitasi oral hygiene (mis. pasta gigi, dan sikat
gigi serta mouthwash yang rendah alkohol)
17. ………………………………………………………

Pendidikan Kesehatan :
1. Ajarkan keluarga untuk membantu pasien
dalam memenuhi kebutuhan cairan pasien
2. Ajarkan pasien untuk meningkatkan konsumsi
cairan dan buah yang memiliki kadar air tinggi
3. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda-
tanda dehidrasi dan kapan harus melaporkan
pada petugas
4. Ajarkan alasan terkait resusitasi cairan dan
hidrasi
5. ............................................................................
.

Kolaborasi :
1. Kolaborasi untuk pemberian terapi cairan sesuai
kebutuhan
2. Kolaborasi cairan isotonik (NS, RL) untuk
rehidrasi ekstraseluler
3. Kolaborasi pemberian cairan hipotonis sesuai
kebutuhan
4. Kolaborasi pemberian produk darah untuk
meningkatkan tekanan onkotik plasma dan
mengganti volume darah
5. Kolaborasi untuk pemberian elektrolit tambahan
6. Kolaborasi pemeriksaan lab untuk monitoring
gangguan ketidakseimbangan elektrolit (HCT,
BUN, Protein, Natrium, Kalium)
7. Kolaborasi pemberian NGT
8. Kolaborasi diet terkaitelektrolit tertentu (rendah
natrium, pembatasan cairan, diet renal)
9. .............................................................................

Anda mungkin juga menyukai