OLEH :
RORI REVIZA
191440134
DOSEN PEMBIMBING :
2. PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI
Etiologi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (Burner & Sudarrth, 2002) :
(a) Ketidakseimbangan Volume Cairan
1. Kekurangan volume cairan (Hipovolemik)
Kehilangan cairan dari system gastrointestinal seperti diare,
muntah.
Keringat berlebihan, demam, penurunan asupan cairan per oral,
penggunaan obat-obatan diuretic.
3. KLASIFIKASI
Cairan intraseluler yaitu cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh
(Abdul H, 2008). Cairan ini menyusun sekitar 70% dari total cairan tubuh (total
body water[TBW]). CIS merupakan media tempat terjadinya aktivitas kimia sel
(Taylor, 1989). Pada orang dewasa, CIS menyusun sekitar 40% berat tubuh atau
⅔ dari TBW, contoh: pria dewasa 70kg CIS 25liter. Sedangkan pada bayi 50%
cairan tubuhnya adalah cairan intraseluler.
Cairan Exstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan menyusun sekitar
30% dari total cairan tubuh. Pada orang dewasa CES menyusun sekitar 20% berat
tubuh (Price & Wilson, 1986). CES terdiri dari tiga kelompok yaitu (Abdul H,
2008) :
4. MANIFESTASI KLINIS
o Kelelahan
o Kram otot dan kejang
o Mual
o Pusing
o Pingsan
o Lekas marah
o Muntah
o Mulut kering
o Denyut jantung lambat
o Kejang
o Palpitasi
o Tekanan darah naik turun
o Kurangnya koordinasi
o Sembelit
o Kekakuan sendi
o Rasa haus
o Suhu naik
o Anoreksia
o Berat badan menurun
5. KOMPLIKASI
1. Hipovolemik.
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstra seluler (CES)
dan dapat terjadi karena kehilangan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal,
pendarahan sehingga menimbulkan syok hipovolemik. Mekanisme nya adalah
peningkatan rangsangan saraf simpatis (peningkatan frekuensi jantung,
kontraksi jantung dan tekanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormone ADH
dan adosteron. Gejala: pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah, rasa
haus, gangguan mental, konstipasi dan oliguri, penurunan TD, HR meningkat,
suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah terasa kering dan kasar, mukosa
mulut kering. Tanda-tanda penurunan berat badan dengan akut, mata cekung,
pengosongan vena jugularis. Pada bayi dan anak adanya penurunan jumlah air
mata.
2. Hipervolemik
Adalah penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi pada saat:
a. Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.
b. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium
dan air.
c. Kelebihan pemberian cairan.
d. Perpindahan cairan interstisial ke plasma.
e. Gejala: sesak napas, peningkatan dan penurunan TD, nadi kuat, asites,
adema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher, dan irama
gallop.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Diagnostik
- Pemeriksaan darah lengkap (jumlah sel darah, Hb, Hematokrit).
- PH dan Berat jenis urine.
- Pemeriksaan elektrolit serum.
- Analisa gas darah (astrup).
7. PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Terapi cairan IV.
2. Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap.
3. Terapi obat-obatan.
4. Transfusi darah (jika diperlukan).
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Menghitung tetesan infus.
Rumus dasar dalam satuan menit
Merek Otsuka
Merek Terumo
2. Rehidrasi oral.
3. Menghitung keseimbangan cairan.
IWL = (15 x BB ) : 24 jam = .... cc/jam
8. PATHWAY
A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
PENGKAJIAN FOKUS
Data Subjektif :
Identitas mendapatkan data identitas pasien meliputi :
Nama.
Umur.
Jenis Kelamin.
Pendidikan.
Pekerjaan.
Alamat.
No. Registrasi.
Diagnosa Medis.
Tanggal MRS.
Riwayat Kesehatan :
Keluhan Utama.
Riwayat Penyakit Sekarang.
Riwayat Penyakit Lalu.
Riwayat Penyakit Keluarga.
Riwayat Keperawatan
a. Pola Intake
Jumlah Cairan yang dikonsumsi.
Tipe cairan yang biasa dikonsumsi.
b. Pola Eliminasi
Mual muntah, Diare
Kebiasaan berkemih.
Perubahan jumlah maupin frekuensi.
Karakteristik urine.
c. Evaluasi status kehilangan cairan klien
Tanda-tanda.
Edema.
Rasa haus berlebihan.
Membran mukosa kering.
d. Proses penyakit yang dapat mengganggu keseimbangan cairan.
Kanker, luka bakar.
Data Objektif :
Pemeriksaan Fisik :
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Anjurkan px
-tekanan darah, nadi, Untuk memantau BB
menambahan intake
suhu tubuh dalam px.
oral (cairan maupun
batas normal. nutrisi)
Untuk memenuhi
-tidak ada tanda-tanda kebutuhan cairan dan
volume cairan nutrisi px.
turun, elastisitas
turgor baik,
membran mukosa
lembab, tidak ada
rasa haus
berlebihan.
2. Kelebihan Volume Tujuan : setelah Pasang urine kateter Untuk memonitor jika
Cairan dilakukan tindakan bila diperlukan output berlebih terus
asuhan keperawatan menerus.
diharapkan : Untuk memonitor
Cairan & Monitor TTV TTV dalam batas
Elektrolit normal
seimbang Mengetahui tanda-
Hidrasi, Monitor indikasi retensi tanda kelebihan
dengan : atau kelebihan cairan cairan
( cracles, CVP, edema,
asites) Mengontrol BB
K.H : Monitor BB
-menjelaskan
indikator kelebihan
cairan.
B. DAFTAR PUSTAKA
Tamsuri, anas. 2004. Klien dengan gangguan cairan/ elektrolit seri asuhan
keperawatan.Jakarta:EGC
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Demografi Klien
a) Data Klien
Nama : Ny.A
Usia : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Kayu arang kec.Kelapa Bangka Barat
Tanggal Masuk RS : 20 April 2020
Diagnosa Medis : Gastroenteritis
No Medrek : 903514
Tanggal Pengkajian : 21 April 2020
2. Riwayat Kesehatan
a) Alasan Masuk Rumah Sakit
Sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh buang air besar terus
dengan frekuensi 5x/hari dengan konsistensi cair dan berwarna hitam, kemudian
pada tanggal 30 Juli2012 klien dibawa kerumah sakit.
b) Keluhan Utama
BAB lebih dari 6x
c) Riwayat Kesehatan Saat Ini
BAB lebih dari 6x dengan konsistensi cair dan berwarna kuning
3. Pemeriksaan Fisik
a) PenampilanUmum
Kesadaran : Compos mentis
Klien tampak lemas
b) Tanda-tanda Vital
TD : 100/90 mmHg
N : 96x/menit
RR : 16x/menit
S : 36.5 0C
c) Pemeriksaan Fisik Terfokus
Mata : Konjungtiva anemis
Mulut : Mukosa bibir kering
Abdomen : Distensi abdomen
- Auskultasi : Bising usus 18x/menit
Integumen : Turgor kulit > 3 detik
BB : - Sebelum masuk RS : 52kg
- Sesudah sakit :48kg
Feses : Cair, frekuensi 4-5x / hari
4. Data Biologis
2. Pola Eliminasi
- BAK 3x/hari
- BAB
>6x/hari
5. Data Penunjang
a) Farmakoterapi
b) Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan : 21 April 2020
Klien mengatakan buang air besar Bakteri masuk melalui makanan Gangguan kebutuhan
lebih dari 6x/hari dengan cairan dan
konsistensi cair dan berwarna ↓ elektrolit
kuning.
Terjadi inflamasi pada saluran cerna
↓
Do:
i). Klien tampak pucat, lemas, Peningkatan mortilitas usus
konjungtiva anemis, mukosa
bibir kering, perut kembung. ↓
ii). Klien mengalami bising usus
Output yang berlebihan
18x/m
iii). Frekuensi BAB klien >
↓
6x/hari
iv). Turgor kulit klien > 3 detik Gangguan kebutuhan cairan
v). Klien mengalami penurunan
BB 4 kg. BB sebelum sakit 52 ↓
kg dan BB sesudah sakit 48
Gangguan kebutuhan nutrisi
kg.
vi). TTV klien :
TD : 100/90 mmHg
N : 96x/menit
RR : 16x/menit
S : 36.5 0C
DS :
Klien mengatakan tidak nafsu makan Kontaminasi makanan dan minuman Gangguan kebutuhan
nutrisi kurang
↓ dari kebutuhan
tubuh
DO : Invasi bakteri
i). KU lemah
ii). Klien mengalami bising usus ↓
18x / menit Masuk & lolos ke barier HCL menuju
iii). Frekuensi BAB klien > 6x / duodenum
hari
iv). Klien mengalami penurunan ↓
C. INTERVENSI
cairan yang kebutuhan cairan dan 2. Obervasi dan catat 2. Mengindentifikasi beratnya
berlebihan, diare. elektrolit terpenuhi frekuensi defekasi penyakit dan membantu
oleh klien. dan karakteritik feses mengetahui penyebab
dan factor pencetus penyakitnya
Tupen:
10.Berikan pendidikan
kesehatan pada ibu
klien dan keluarga
tentang diare.
2. Gangguan Tupan : 1. Kaji TTV 1. Untuk mengetahui keadaan
kebutuhan nutrisi umum pasien
kurang dari Setelah diberi askep
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : Ny.A
Usia : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Kayu arang kec.Kelapa Bangka Barat
Tanggal Masuk RS : 20 April 2020
Diagnosa Medis : Gastroenteritis
No Medrek : 903514
Tanggal Pengkajian : 21 April 2020
b. Data Fokus
c. Pemeriksaan penunjang
d. Terapi
f. Diagnosa keperawatan
g. Intervensi keperawatan
cairan yang kebutuhan cairan dan 12.Obervasi dan catat 12. Mengindentifikasi beratnya
berlebihan, diare. elektrolit terpenuhi frekuensi defekasi penyakit dan membantu
oleh klien. dan karakteritik feses mengetahui penyebab
dan factor pencetus penyakitnya
Tupen:
18.Berikan cairan
sedikit 2500 ml/hari 19. Untuk mengurangi bising
atau sesuai kondisi usus dan mengurangi output
individu yang berlebihan
20.Berikan pendidikan
kesehatan pada ibu
klien dan keluarga
tentang diare.
4. /Gangguan Tupan : 6. Kaji TTV 6. Untuk mengetahui keadaan
kebutuhan nutrisi umum pasien
kurang dari Setelah diberi askep
meningkat
6. Makan habis satu
porsi 10.Beri makanan yang 10. Untuk memenuhi
mengandung nilai kebutuhan nutrisi
gizi tinggi
(.…………..) (.…………..)