KEBUTUHAN CAIRAN
I I
S T I K E S TA
EK
DI SUSUN OLEH:
YANTI, SST
NIM. 19.31.1538
I I
S T I K E S
TA
EK
DI SUSUN OLEH:
YANTI, SST
NIM. 19.31.1538
Clinical Teacher
1.2 Fisiologi
Cairan dan Elektrolit masuk melalui makanan, minuman dan cairan
intravena (IV) dan di distribusikan ke seluruh tubuh. Keseimbangan
cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya. Jika
salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
Cairan tubuh di bagi menjadi dua kelompok besar yaitu : cairan
intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan
yang berada di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler
adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok
yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan
transeluler. cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem
vaskuler. Cairan interstitial adalah cairan yang terletak di antara sel.
Sedangkan cairan transeluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan
intraokuler dan sekresi saluran cerna.Intravaskuler 5% berat badan,
interstitial 15% berat badan dan transseluler 40% berat badan.
Cairan intravaskuler dan interstitrial bersama-sama disebut extrasel
(ECF) .ECF adalah cairan tubuh dengan laju tinggi dikeluarkan melalui
urine kg/hari serta keringat dan uap panas (700/m²/hari).(Tarwanto dan
wartonah ,2003).
Penyebab:
1) Muntah, diare berlebihan
2) Perdarahan
3) Demam
1.4.1.2 Hipervolemi
1) Terjadi saat air dan natrium dipertahankan dalam
proporsi isotonik sindrom ruang ke tiga berefek
kekurangan vulume cairan ekstrasel. Disebabkan karena
infeksi trauma.
1.4.1.3 Dehidrasi
1) Terjadi jika ada kehilangan cairan tanpa di sertai
kehilangan elektrolit yang proporsional faktor resiko
terjadinya dehidrasi.
Penyebab:
1) Macam dehidrasi (kurang volume cairan) berdasarkan
derajatnya:
2) Penurunan sekresi ADH.
3) Penurunan fungsi neurologis.
a) Dehidrasi berat
b. Pengeluaran/kehilangan cairan 4-6 L.
c. Serum natrium 159-166 mEq/ML.
d. Turgor kulit buruk.
e. Nadi dan pernafasan meningkat.
f. Kehilangan cairan mencapai >10% berat badan.
b) Dehidrasi sedang
a. Kehilangan cairan 2-4 atau antara 5-10% berat
badan .
b. Serum natrium 152-158 mEq/L.
c. Mata cekung.
c) Dehidrasi ringan
Dengan terjadinya kehilangan cairan mencapai 5%
berat badan atau 1,5-2L.
1.4.1.4 Edema
1) Akumulasi cairan abnormal di jaringan infertital atau
rongga tubuh.
Penyebab:
1) Peningkatan tekanan hidostatik.
2) Penurunan tekanan asmotik plasma.
3) Sumbatan imfalik.
4) Refensi urine.
5) Kerusakan pembuluh darah kapiler.
Hidayat, AAA dan Uliyah. 2005. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta:
Salemba Medika
Hidayat, AAA dan Uliyah. 2011. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta:
Salemba Medika