6 ANALISIS SWOT
No Man
1 Strength Bobot Rating Skor
a. 100% perawat di Ruang Dahlia I 0,3 4 1,2
pernah mengikuti perlatihan
PPGD
b. Sebesar jumlah perawat yang 0,2 3 0,6
berpendidikan S1 berjumlah 4
orang
Skor faktor internal = skor kekuatan – skor kelemahan = 2,4 – 1,1 = 1,3
Skor faktor eksternal = skor kesempatan – skor ancaman = 2,13 – 1,1 = 1,03
No. Material
2
Strength Bobot Rating Skor
a. Memiliki fasilitas ruang yang 0.15 4 0.60
sesuai dengan kelasnya.
55
b. Memiliki peralatan medis yang 0.15 4 0.60
sebagian besar telah 100% atau
telah memenuhi standar yang
ditentukan.
TOTAL 1.65
Weakness
a. Privasi pasien dengan pasien 0.15 4 0.60
lainnya kurang terprivasi karena
gorden yang tidak menutupi
semua sisi tempa tidur pasien.
TOTAL 1 1.3
Opportunity
a. Adanya kesempatan bagi Ruang 0.35 4 1.4
Dahlia 1 untuk mengajukan
pengadaan ulang atau pengadaan
tambahan peralatan yang
dibutuhkan di ruangan
TOTAL 1.8
Treath
a. Beberapa alat medis yang tidak 0.3 4 1.2
ada menghambat pemeriksaan
dan/atau tindakan medis.
56
Skor faktor internal = skor kekuatan – skor kelemahan = 1,65 - 1,3 = 0,35 = 0,4
Skor faktor eksternal = skor kesempatan – skor ancaman = 1,8 -1,5 = 0,3
No
3 Method Bobot Rating Skor
Strength
1. Ruang Dahlia I menerapkan 0.05 3 0.15
model TIM Modifikasi dalam
memberikan asuhan keperawatan
yang terdiri dari 2 tim
2. Sistem penilaian kerja terjadwal di 0.02 2 0.04
akhir tahun dan menggunakan
form dengan indikator yang sudah
ditetapkan.
3. Kepala ruang menjalankan fungsi 0.03 3 0.09
manajemen keperawatan sebesar
96%
4. Mencatat data yang dikaji dengan 0.02 2 0.04
pedoman pengkajian 92%
5. Menulispada format yang baku 0.02 3 0.06
100%
6. Data dikaji sejak pasien masuk 0.02 2 0.04
sampai sekarang 92%
7. Rencana tindakan 0.02 2 0.04
menggambarkan kerja sama tim
kesehatan lainnya 95%
8. Hasil evaluasi dicatat 92% 0.02 2 0.04
9. Setiap melakukan tindakan 0.01 2 0.02
perawat mencantumkan
paraf/nama jelas dan tanggal jam
dilakukan tindakan 100%
10. Operan dilakukan tiap hari 0.03 4 0.12
sebelum pergantian shift
11. Anggota mempersiapkan hal-hal 0.02 4 0.08
yang akan dioperkan pada tim
selanjutnya
12. Pada proses operan disebutkan 0.02 3 0.06
tindakan yang telah direncanakan
untuk hari itu untuk pasien
13. Tim yang mengoperkan memberi 0.01 3 0.03
kesempatan pada tim yang
menerima operan untuk bertanya.
14. Semua data dan berkas 0.01 3 0.03
diserahkan pada tim penerima
operan
57
15. Pre konferen dilakukan setiap pagi 0.01 4 0.04
hari sebelum memulai asuhan
keperawatan dan setelah operan
16. Semua anggota menghadiri 0.01 3 0.03
kegiatan konferen
17. Ketua tim menerima feed back 0.02 2 0.04
langsung dari perawaat pelaksana
saat konferen prioritas pada shift
tersebut
18. Pengucapan salam dan doa selalu 0.02 2 0.04
dilakukan untuk mengawali
konferen
58
6. Proses kegiatan operan dilakukan 0.02 2 0.04
dengan terburu-buru
7. Semua anggota tim tidak bersama 0.02 3 0.06
sama langsung melihat keadaan
pasien karena kegiatan operan
tidak dihadiri oleh semua anggota
tim
8. Pelaporan untuk hasil 0.02 2 0.04
pemeriksaan laboratorium tidak
selalu dilakukan
9. Penugasan pada anggota tim jika 0.03 2 0.06
ada pasien baru tidak selalu
dilakukan
10. Penekanan pada hal-hal yang 0.01 3 0.03
penting dan perlu diperhatikan
saat prekonferen tidak selalu
dilakukan
11. Pada saat pre conferen 0.02 2 0.04
kesempatan memberikan
pendidikan pada pasien tidak
dilakukan
12. Ketua tim tidak pernah 0.01 2 0.02
menanyakan kesiapan fisik,
mental anggotanya dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan
13. Tehnik komunikasi belum 0.05 3 0.15
sepenuhnya menggunakan SBAR
14. Menanyakan hasil kegiatan yang 0.04 3 0.12
sudah dilaksanakan anggota tim
terkait dengan asuhan
keperawatan tidak selalu
dilakukan
15. Pengevaluasian mengenai 0.03 2 0.06
kelengkapan dokumentasi
ASKEP, pelaksanaan program
dan administrasi jarang dilakukan
oleh ketua tim
16. Pemberian apresiasi pada perawat 0.04 3 0.12
pelaksana belum sering dilakukan
oleh ketua tim dalam
melaksanakan asuhan
keperawatan nya
17. Ketua tim tidak melakukan 0.01 2 0.02
evaluasi hambatan yang terjadi
saat proses pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh perawat
pelaksana
59
18. Pemberian feed back pada 0.03 2 0.06
perawat pelaksana belum
dilakukan oleh ketua tim terhadap
tindakan yang dilakukannya
19. Pada pemberian obat sebanyak 0.05 3 0.15
79% perawat belum melakukan
sesuai dengan SPO.
TOTAL 0.53 53 1.55
Opportunity
1. Kepercayaan dari pasien dan 0.2 4 0.8
masyarakat cukup baik
2. Menerima pasien umum dan BPJS 0.2 4 0.8
3. Adanya mahasiswa S1 0.1 3 0.3
keperawatan yang praktik
manajemen keperawatan
TOTAL 0.5 11 1.9
Threatened
1. Persaingan antar RS 0.2 3 0.6
2. Tuntutan masyarakat untuk 0.1 3 0.3
pelayanan yang lebih maksimal
3. Kesadaran tinggi masyarakat akan 0.2 3 0.6
hukum dan pelayanan kesehatan
Skor faktor internal = skor kekuatan – skor kelemahan = 1.23 – 1.55 = -0.27
Skor faktor eksternal = skor kesempatan – skor ancaman = 1,9 – 1,5 = 0,4
No
4 Money Bobot Rating Skor
Strength
1. Sumber pendapatan Ruang 0.66 4 2,6
Dahlia I di Rumah Sakit Ngudi
Waluyo Wlingi berasal dari
sistem pembayaran pasien
yaitu Umum dan BPJS. BPJS
sendiri dibagi menjadi 2 yaitu
PBI (Jamkesmas) dan Non PBI
(Askes, TNI, Polri, BPJS
Mandiri, Jamsostek dan
Asuransi Jiwa).
Total 2,6
Weakness
1. Sistem administrasi belum 0.33 3 0,9
terpusat
Total 0,9
Oportunity
1. Ruang Rawat Inap Dahlia I 0.6 4 2,4
60
dapat mengajukan proposal ke
Rumah Sakit apabila
kekurangan alat/sarana di
ruangan.
Total 2,4
Threatened
1. Adanya tututan yang semakin 0.4 3 1,2
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang
lebih professional sehingga
mebutuhkan pembiayaan yang
sangat besar untuk mendanai
sarana dan prasarana.
Total 1,2
61
Mutu
0.03 3 0.11
c. Angka kejadian pasien jatuh dan
Decubitus ulcer, dan di ruang dahlia
I selama 3 bulan terakhir adalah
0% dan angka kejadia flebitis pada
bulan januari dan maret adalah 0%
dan pada bulan februari 0.6 % dan
angka ini sesuai target yaitu < 1,5%.
Total 3.51
62
2. Weakness
a. Ketika pemasangan infus sebesar 0.01 4 0.04
40% perawat melakukan cuci
tangan, 20% pada item
pendokumentasian lokasi
pemasangan infus dan 60%
perawat tidak menjelaskan tujuan
yang akan dilakukan saat
pemasangan infus
63
k. Perilaku mencuci tangan dengan 0.12 4 0.5
handrub didapatkan hasil yang
belum tercapai 100% sesuai dengan
SPO, terbukti adanya item yang
masih bernilai 78,5%
Total 3.53
Opportunity
a. Pemerintah memberikan anggaran 0.33 4 1.32
dana untuk rumah sakit
Total 3.96
Threat
c. Mudahnya LSM masuk ke rumah 0.1 4 0.4
sakit
b. Kesadaran masyarakat akan hukum 0.2 4 0.8
meningkat
c. Tuntutan masyarakat akan 0.3 3 0.9
pelayanan kesehatan yang
berkualitas meningkat
d. Persaingan dengan rumah sakit lain 0.4 4 1.6
yang sangat ketat
Total 3.7
Skor faktor internal = skor kekuatan – skor kelemahan = 3.51 – 3.53 = -0.02
Skor factor eksternal = skor kesempatan – skor ancaman = 3.96 – 3.7 = 0.26
64
INTREPRETASI SWOT
DIAGRAM M1
Kekuatan (S)
1,6
M1
1,4 (1,3 ; 1,03)
1,2
0,8
0,6
0,4
-1,6 -1,4 -1,2 -1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
- 0,2
-0,4
-0,6
-0,8
-1
-1,2
Kelemahan (W)
-1,4
Keterangan: -1,6
M1 : MAN
Berdasarkan diagram diatas kekuatan dan peluang pada M1 atau man lebih dominan
daripada kelemahan dan ancaman. Ini dapat bermakna bahwa komponen M1 (man) di
Ruang Dahlia I tidak ditemukan masalah yang berarti. Hal yang perlu dilakukan adalah
mempertahankan serta dapat lebih meningkatkan lagi kekuatan dan peluang untuk lebih
meminimalkan bahkan menghilangkan kelemahan dan ancaman pada komponen M1 (man).
65
DIAGRAM M2
Peluang (O)
1,6
1,4
1,2
0,8
0,6 M2
(0,4 ; 0,3)
0,4
-1,6 -1,4 -1,2 -1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
- 0,2
-0,4
-0,6
-0,8
-1
Ancaman (T)
-1,2
-1,4
-1,6
Keterangan:
M2 : MATERIAL
Berdasarkan diagram diatas kekuatan dan peluang pada M2 atau material lebih
dominan daripada kelemahan dan ancaman. Ini dapat bermakna bahwa komponen M2
(material) di Ruang Dahlia I tidak ditemukan masalah yang berarti. Hal yang perlu dilakukan
adalah mempertahankan serta dapat lebih meningkatkan lagi kekuatan dan peluang untuk
lebih meminimalkan bahkan menghilangkan kelemahan dan ancaman pada komponen M2
(material).
66
DIAGRAM M3
Peluang (O)
1,6
1,4
1,2
0,8
0,6
0,4
-1,6 -1,4 -1,2 -1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
- 0,2
-0,4 M3
-0,6
(-0,27 ; 0,4)
-0,8
-1
Ancaman (T)
-1,2
Keterangan:
-1,4
M3 : METHODE -1,6
Bedasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa kondisi metode yang ada pada
pelayanan di ruang Dahlia I sudah baik atau kuat namun sedang menghadapi tantangan
yang besar. Rekomendasi strategi yang dapat diberikan untuk keberlanjutan metode seperti
orientasi pasien baru, orientasi pasien baru di ruang Dahlia sudah memiliki format yang
baku atau SOP yang bagus namun metode penyampaian orientasi di ruang dahlia I yang
hanya menggunakan lisan dapat menjadi sebuah ancaman yang dapat mempengaruhi
kekuatannya sehingga disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya
contohnya untuk mengatasi ancaman tersebut seperti penjelasan orientasi pasien baru
dengan menggunakan media gambar agar pasien dan keluarga dapat lebih mudah
mengerti.
67
DIAGRAM M4
1,8
M4(1,7 dan 1,2)
1,6
1,4
1,2
0,8
0,6
0,4
Ancaman (T) Peluang (O)
0,2
-1,6 -1,4 -1,2 -1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
-0,2
-0,4
-0,6
-0,8
-1
-1,2
Kelemahan (W)
-1,4
-1,6
Keterangan:
M4 : MONEY
Berdasarkan diagram diatas kekuatan dan peluang pada M4 atau money lebih
dominan daripada kelemahan dan ancaman. Ini dapat bermakna bahwa komponen M4
(money) di Ruang Dahlia I tidak ditemukan masalah yang berarti. Hal yang perlu dilakukan
adalah mempertahankan serta dapat lebih meningkatkan lagi kekuatan dan peluang untuk
lebih meminimalkan bahkan menghilangkan kelemahan dan ancaman pada komponen M4
(money).
68
DIAGRAM M5
Kekuatan (S)
1,8
1,6
1,4
1,2
0,8
0,6
0,4
Ancaman (T) Peluang (O)
0,2
-1,6 -1,4 -1,2 -1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
-0,2 M5(-0.02, 0,26)
-0,4
-0,6
-0,8
-1
-1,2
Kelemahan (W)
-1,4
-1,6
Keterangan:
M5 : MUTU
Bedasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa kondisi mutu pelayanan di ruang
Dahlia I sudah baik atau kuat namun sedang menghadapi tantangan yang besar.
Rekomendasi strategi yang dapat diberikan untuk keberlanjutan mutu yang kuat untuk ruang
Dahlia I adalah Diversifikasi Strategi, artinya ruangan disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya untuk mempertahankan mutu pelayanan ruang
Dahlia I.
69