INTERPROFESSIONAL COLLABORATION
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fundamental Of
Nursing II
Dosen Pengampu: Ns. Puspita Palupi, S.Kep., Sp.KMat
Disusun Oleh
Serina Aulia Noviani (11181040000009)
Vivi Putri Andaresta ( 11181040000024)
Selvi Dianasari (11181040000036)
Nanda Syifa Fauzianthi (11181040000043)
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul
“Interprofessional Collaboration” membahas mengenai konsep kolaborasi antar
tim medis. Terimakasih saya ucapkan kepada ibu Puspita Palupi yang telah
memberikan tugas ini kepada saya, semoga tugas tersebut dapat menambah
pengetahuan saya lebih jauh dan bermanfaat bagi pembaca.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan namun,
terlepas dari itu saya memahami makalah ini masih jauh dari kata sempurna
sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik. Semoga Allah SWT.
memberikan balasan dan menjadikan amal saleh aamiin.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Pembahasan.................................................................................................. 4
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................. 5
2.1 Pengertian Kolaborasi.............................................................................................. 5
2.2 Elemen-Elemen Kolaborasi..................................................................................... 6
2.3 Upaya Meningkatkan Kolaborasi.......................................................................... 7
2.4 Keuntungan Dan Kerugian Dari Praktik Kolaborasi.......................................9
2.5 Prinsip kolaborasi kesehatan................................................................................. 9
2.6 Keberhasilan Kolaborasi Perawat Dalam Pelayanan Kesehatan..............10
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................... 12
3.2 Kesimpulan................................................................................................................ 12
3.2 Saran............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
4. Apa saja keuntungan dan kerugian dari praktik kolaborasi?
5. Apa saja prinsip kolaborasi kesehatan?
6. Bagaimana keberhasilan kolaborasi perawat dalam pelayanan kesehatan?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Penelitian yang dilakukan pada kolaborasi interprofessional pada
perawat di Yunani, menunjukkan hasil bahwa pentingnya dilakukan
kolaborasi. Fenomena yang dipaparkan pada penelitian ini dimana perawat
mengalami ketegangan antara dokter dan perawat yang merupakan faktor
yang signifikan stress perawat ditempat kerja. Lingkungan yang tegang dan
perilaku yang kasar secara verbal menjadikan status kerja dan kondisi kerja
yang buruk ditempat kerja. Selain itu, tujuan dari kolaborasi pada pelayanan
kesehatan ini, untuk perawatan pasien yang lebih baik akan berisiko
tinggiuntuk kesalahan dalam penyediaan pelayanan.
Fenomena tersebut menarik minat peneliti sehingga penelitian ini
dilakukan yang menunjukkan hasil bahwa kolaborasi di rumah sakit di
Yunani sebagai tempat penelitian sangat tidak efektif dimana dokter melihat
kolaborasi sebagai kegiatan yang melibatkan antar profesi bukan
interprofesional.
(Martiningsih, Wiwin. 2017.)
6
pelayanan keperawatan yang memimiliki prinsip-prinsip kolaborasi yaitu:
menguasai/memahami masalah pasien, mampu melakukan komunikasi
efektif,memiliki penegtahuan yang berkaitan dengan masalah pasien, mampu
berpikir kristis, dan mampu mengambil keputusan.
(Martiningsih, Wiwin. 2017.)
7
Menguasai keterampilan interpersonal dan proses (Master interpersonal
and process skills). Kompetensi klinis, kerjasama, dan fleksibilitas yang
paling sering diidentifikasi sebagai atribut penting untuk praktik kolaboratif
efektif.
6. Pelajaran 6
Menyadari bahwa kolaborasi adalah sebuah perjalanan (recognize That
collaboration is a Journey). Keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan
untuk kolaborasi efektif membutuhkan waktu dan latihan. Resolusi konflik,
keunggulan klinik, menghargai Penyelidikan, dan pengetahuan tentang proses
kelompok adalah keterampilan belajar seumur hidup.
7. Pelajaran 7
Pengaruh semua forum multidisiplin (leverage all multidisciplinary
forums). Menjadi baik hadir secara fisik dan mental dalam tim forum, dapat
memberikan kesempatan untuk menilai Bagaimana dan kapan menawarkan
komunikasi kolaboratif untuk membangun kemitraan.
8. Pelajaran 8
Menghargai bahwa kolaborasi dapat menjadi secara spontan (appreciated
that collaboration can occur spontaneosly). Kolaborasi adalah suatu kondisi
yang saling mapan yang bisa menjadi secara spontan jika faktor-faktor yang
tepat di tempat
9. Pelajaran 9
Keseimbangan otonomi dan persatuan dalam hubungan kolaboratif
(autonomy and Unity in collaborative relationships). Belajar dari keberhasilan
dan kegagalan kolaborasi anda. Menjadi bagian dari sebuah tim yang
eksklusif sama buruknya dengan bekerja dalam isolasi. Bersedia mencari
umpan balik dan mengakui kesalahan untuk keseimbangan dinamis.
10. Pelajaran 10
Mengingat bahwa kolaborasi tidak diperlukan untuk semua keputusan
(remember the collaboration is not required for all decisions). kolaborasi
bukanlah obat mujarab, yang diperlukan dalam segala situasi
(Parellangi, Andi. 2015)
8
2.4 Keuntungan Dan Kerugian Dari Praktik Kolaborasi
9
9. Terdapat SDM & fasilitas yang memadai (sufficient human resources and
infrastructure)
10. Terdapat pendanaan & pengaturan pembayaran yang memadai (sufficient
funding and payment arrangements)
11. Terdapat sistem edukasi yang baik (supportive education system)
12. Terdapat penelitian dan evaluasi (research and evaluation)
(Scele. 2014)
2.6 Keberhasilan Kolaborasi Perawat Dalam Pelayanan Kesehatan
10
proses kolaborasi itu terjadi justru menjadi poin penting yang harus
disikapi. Bagaimana masing-masing profesi memandang arti kolaborasi
harus dipahami oleh kedua belah pihak sehingga dapat diperoleh persepsi
yang sama. Penerapan hubungan antara perawat dan profesi lain yang
memiliki bidang kesehatan yang saling ketergantungan satu sama lain
misalnya seorang dokter pasti membutuhkan perawat, apoteker dan lain-
lain, yang saling berkaitan satu sama lain. Selain penerapan-penerapan
dengan perawat dan profesi lain, perawat juga harus menerapkan
hubungan antara perawat dan masyarakat. Perawat mengemban tugas
tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung
berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dan
tetap menghargai privasi yang ada dalam masyarakat berupa privasi
pasien. Menghargai harkat martabat pasien, sopan santun dalam pergaulan,
saling menghormati, saling membantu, peduli terhadap lingkungan.
11
BAB III
PENUTUP
3.2 Kesimpulan
Kolaborasi dalam praktik keperawatan sangat berguna untuk keberhasilan
dalam merawat pasien yang sakit bisa cepat untuk sembuh dan dapat melatih
komunikasi juga pengalaman para tenaga kesehatan menjadi lebih baik dan lebih
profesional. Tujuan utama nya adalah untuk membantu klien yang sakit menjadi
sembuh tidak hanya perawat tetapi tenaga kesehatan dengan profesi yang lain
juga ikut membantu pasien untuk sembuh.
3.2 Saran
Tenaga kesehatan lebih mengutamakan kesembuhan pasien dan lebih
mengembangkan kolaborasi antar tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan
melatih berkomunikasi lewat kolaborasi dengan profesi yang lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
13