OLEH
BETI HAERANI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Utama Teori Martha E. Rogers
B. Asumsi Utama Teori Martha E. Rogers yang Diintegrasikan
i
ii
1
2
3
4
5
8
23
24
25
25
25
28
28
29
30
31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Martha Elizabeth Rogers lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas.
Beliau adalah anak tertua dari empat bersaudara dari pasangan Bruce Taylor
Rogers dan Lucy Mulholland Keener Rogers. Segera setelah Rogers dilahirkan,
keluarganya kembali ke Knoxville Tannessee. Ia memulai pendidikan tingginya
diterima
kepemimpinannya
keperawatan
dibidang
Rogers
melalui
atsa
konstribusi
berbagai
sitasi
dan
yang
masyarakat
akademisi
Rogers
atau
disingkat
SRS
dan
menyampaikan berita rogerian Nursing science, salah satu surat kabar, untuk
mendiseminasi pengembangan teori dan hasil-hasil riset (Malinski 2009). Pada
tahun 1993, SRS mulai menerbitkan suatu jurnal, visions: The Journal of
Rogerians Nursing Science. SRS merupakan institusi yang mengelola dana untuk
kegiatan-kegiatan pada perkumpulan Marta E Rogers. Pada tahun 1995 new York
University membangun pusat penelitian Marta E. Rogers untuk melanjutkan
kegiatan penelitian dan praktik SRS. Gambaran verbal tentang Rogers dijelaskan
dengan istilah-istilah seperti menstimulus, menantang, kontroversial, idealis,
visioner, suri tauladan, filosofis, akademisi, terbuka, humoris, erterus terang dan
etis. Rogers dikenal secara luas atas kontribusi dan kepemimpinannya pada
bidang keperawatan. Butcher (1999) menjelaskan bahwa Rogers adalah salah
satu dari para pemikir keperawatan tulen dan terkenal karena Rogers mensintesis
ulang ilmu pengetahuan kedalam sistem pengetahuan baru secara utuh , saat ini
Rogers dikenal sebagai seorang yang mendahului jamannya atau seorang
visioner (Ireland, 2000).
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan tentang teori model keperawatan menurut Martha E. Rogers dan
menganalisa penerapan teori Rogers dalam kasus praktik keperawatan.
BAB II
MODEL KONSEPTUAL TEORI MARTHA E. ROGERS
prinsip
hemodinamik
dan
menggabungkannya
dengan
ilmu
unitary human being, untuk menghilangkan konsep gender dan istilah fourdimensionality berasal dari pandimensionalitas. Pada tahun 1970 model konsep
perawatan karya Martha E. Rogers meletakkan sekumpulan asumsi-asumsi dasar
yang menggambarkan proses kehidupan manusia. Proses kehidupan dicirikan
oleh
keseluruhan
(Wholeness),
keterbukaan
(opennes),
kesatuan
arah
tanpa atribut, atau mengenai ruang tanpa batas (Marriner, 2001). Atau dengan
kata lain merupakan cara terbaik mengekspresikan gagasan tentang suatu unit
yang utuh.
B. Asumsi Teori Martha E. Rogers
Keperawatan adalah ilmu humanistic/humanitarian yang menggambarkan
dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam
perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip - prinsip
dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu
kemanusiaan yang mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan
perkembangan manusia. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari
prinsip - prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan merupakan
kegiatan yang bersumber pada ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual,
dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu
yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi.
Menurut Martha E Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung
dengan proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan
memperkirakan kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. Untuk
memperkuat teorinya Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia
seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian di kemukakannya.
Dalam model Rogers, prinsip hemodinamik memberikan aksioma tentang
cara memandang manusia sebagai unit yang utuh.
dan
bidang
lingkungan.
Pertukaran
ini
juga
mengalami
5) Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir,
sensasi dan emosi. Hanya manusia yang mampu untuk berfikir abstrak,
membayangkan, bertutur bahasa sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk
kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir dan menerima dan
mempertimbangkan luasnya dunia (Tomey dan Alligood, 2006).
C. Asumsi Utama Teori Martha E. Rogers yang Diintegrasikan Dengan Paradigma
Keperawatan.
Rogers meletakan sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan
proses kehidupan manusia. Asumsi-asumsi yang merupakan kunci utama Martha
E. Rogers terhadap empat konsep sentral adalah sebagai berikut :
1) Keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human
Being, yaitu manusia sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu
lain yang mempelajari manusia secara keseluruhan atau utuh. Rogers
menjelaskan keperawatan sebagai profesi yang menggabungkan unsur ilmu
pengetahuan dan seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan humanistik
yang didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga dan memperbaiki
kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta merehabilitasi seseorang
yang sakit dan cacat. Praktek professional keperawatan bersifat kreatif,
imajinatif, eksis untuk melayani orang, hal tersebut berakar dalam keputusan
intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan makhluk. (Rogers,1992 dalam
Meleis 2007).
Integralitas manusia dan lingkungannya, dilihat dari sistem terbuka
pandimensional, menunjukkan paradigma baru dan mengawali identitas
keperawatan adalah mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan untuk
semua
orang.
Praktik
profesional
keperawatan
berusaha
untuk
Sistem
Rogersjuga
telah
berperan
dalam
latihan ROM lengan dapat meningkatkan kekuatan otot pada pasien pasca
stroke melalui mekanisme perangsangan sel untuk mengaktifkan Ca+
sehingga terjadi integritas protein otot. Jika Ca+ dan Troponin diaktifkan
maka
aktin
dan meisin
dipertahankan
agar
otot
dapat
berfungsi
menggerakkan skeletal. Oleh karena itu perawat harus lebih intensif untuk
memberikan latihan ROM pada pasien pasca stroke tidak hanya dilakukan di
Rumah Sakit tetapi dilanjutkan oleh keluarga melalui pendidikan kesehatan.
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan
memiliki dampak yang besar terhadap proses penyembuhan dan peningkatan
kesehatan seseorang dalam aplikasi praktek keperawatan. Hal ini sesuai
dengan prinsip-prinsip hemodinamika di dalam konsep Rogers yang terdiri
dari Integral (badan manusia dan lingkungannya tidak dapat dipisahkan,
rangkaian pertukaran proses kehidupan terus terjadi pembaharuan interaksi
antara badan manusia dan lingkungannya), Resonansi (berbicara pada
kejadian pertukaran alam antara manusia dan bidang lingkungan) dan Helicy
(manusia dan lingkungan adalah dinamis, sistem terbuka dalam pertukaran
adalah hak berlanjut pada pertukaran yang konstan antara manusia dan
bidang lingkungan).
G. Hubungan
Teori
Keperawatan
Martha
E.
Rogers
dengan
Pendidikan
Keperawatan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali
program undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal
ini adalah di lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam
ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk
keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari, unik serta
memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi
perawat untuk menempuh pendidikan dalam keperawatan.
H. Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers Dengan Praktik Keperawatan
Teori-teori
Rogers
secara
langsung
berhubungan
dengan
BAB III
ANALISA KASUS TEORI MARTHA E. ROGERS
A. Deskripsi Kasus
Teori Martha E. Rogers tidak memberikan teori yang spesifik dalam
aplikasinya dalam proses keperawatan, akan tetapi dengan mengadaptasikan
prinsip hemodinamik, maka perawat dapat menuangkan dasar-dasar pemikiran
Martha E. Rogers ke dalam tahap demi tahap proses keperawatan. Untuk lebih
dapat memudahkan pemahaman dapat kita lihat contoh kasus keperawatan yang
kemudian di dalam asuhan keperawatannya menggunakan konsep dasar
hemodinamik Martha E. Rogers.
B. Contoh Kasus:
Tn. X seorang direktur BUMN berusia 45 thn bersama istri datang ke poli
rehab medik untuk melakukan terapi gerak, lima bulan yang lalu Tn X terserang
stroke sehingga ekstermitas kiri mengalami atropi, pasca serangan dokter
menganjurkan Tn X melakuan terapi gerak dua kali seminggu. Semenjak satu
bulan Tn X kembali bekerja istrinya mengatakan suaminya sering menangis
sendiri. Tn X mengatakan merasa tidak nyaman dengan lingkungannya dan
sering merasa sedih karena keluarga besarnya dan teman-teman kantornya sering
menawarkan bantuan kepadanya. Istri Tn X juga berharap suaminya segera
sembuh.
Tn X cemas dengan kondisinya, apalagi mengingat teman-teman sudah
mulai meragukan kemampuannya serta teman-teman lainnya yang seusianya
sudah mulai dipromosikan sebagai CIO di kantornya. Teman-temannya sama
sepertinya tetapi menikmati hasil kerja kerasnya, Untuk itu Tn. X bertekad
memeriksakan dirinya ke dokter. Namun sudah dua minggu Tn. X tidak
memeriksakan diri ke dokter, karna merasa belum ada perubahan. Dari hasil
pemeriksaan dokter melalui pemeriksaan kekuataan otot di dapatkan ada
permasalahan masih atropi pada ekstermitasnya. Sementara pada istri Tn. X.
Tidak ada masalah pada kelemahannya. Untuk itu dokter memberikan terapi
rehab medik untuk mengembalikan mobilisasi Tn. X agar bisa aktifitas normal.
Dari
hasil
pemeriksaan
dokter, Tn
pun
semakin
takut
istrinya
a. Pengkajian Integrasi
Tn. X sering merasa tidak nyaman dengan komunitas dan lingkungannya,
Tn. X sedih katika keluarga dan teman-teman kantornya sering menawarkan
bantuan kepadanya.
b. Pengkajian Resonansi
Tn. X cemas dengan kondisinya, apalagi mengingat teman-teman yang usia
sama sudah dipromosikan jabatannya dan dapat beraktifitas normal.
c. Pengkajian Helicy
Tn. X seorang pegawai BUMN berusia 45 thn, merasa tidak berguna dengan
karir yang sudah diraihnya, Tn. X takut istrinya meninggalkannya karena
permasalahan yang ada pada kelumpuhannya.
2. Diagnosa Keperawatan:
a.
BAB V
ANALISA KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI
A. Kekuatan
Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia,
prinsip-prinsip homodinamik memberikan pedoman untuk memprediksi sifat dan
arah perkembangan individu sebagai respon terhadap masalah kesehatan.
Diharapkan, praktik keperawatan profesional kemudian akan meningkatkan
dinamika integrasi manusia dan lingkungannya, untuk memperkuat hubungan dan
integritas bidang manusia, dan untuk mengarahkan pola dari bidang manusia dan
lingkungan untuk realisasi maksimum kesehatan.
Teori Rogers mengemukakan secara unik bahwa keperawatan merupakan ilmu
dan seni yang mendasari perawat dalam mengekspresikan interaksi antara individu
dan lingkungan.
Asal-usul Ilmu manusia yang seutuhnya terlihat jelas. Rogers menjelaskan
mengapa ia mengembangkan sebuah model konseptual, mengientifikasi berbabagi
perbaikan dalam konseptual, dan menjelaskan alasan perubahan dalam terminologi.
Rogers juga secara ekplisit mengindentifikasi banyak asumsi yang mendasari ilmu
manasia seutuhnya.
Klaim filosofis dalam bentuk keyakinan Rogers yang dengan mudah diambil dari
publikasi. Asusmsi dan keyakinan menunjukkan bahwa Rogers melihat keperawatan
sebagai ilmu yang sah dan seni yang harus mendasarkan prakteknya pada dasar ilmu
pengetahuan. Bukti empiris juga menunjukkan bahwa Rogers menghargai
pandangan manusia dengan lingkungan. Rogers menunjukkan bahwa perspektif
manusia identik sebagai disiplin ilmu yang unik. Rogers berulangkali menekankan
pandangannya bahwa kesehatan menunjukkan bahwa diharapkan tujuan khusus
untuk intervensi keperawatan harus didasarkan pada nilai-nilai masyarakat, bukan
perawat saja.
Ilmu manusia yang utuh cukup komprensif berkaitan dengan kedalam konten.
Banyak visi ulang dan perbaikan dalam sistem konseptual dan itu membuktikan
kepedulian Rogers terhadap presisi bahasa. Rogers mendefensikan dan menjelaskan
paradigma konsep manusia, lingkungan, kesehatan dan keperwatan. Manusia dan
lingkungan terlihat jelas hubungannya secara ekplisit teridentifikasi. Kesehatan
ditunjuk sebagai kesejahteraan dan mengidentifikasinya melalui hubungan proses.
Selain itu, keperwatan menjelasakan penekanan dan karakteristik sebagai kata benda.
Tujuan dari keperawatan tergambar jelas. Sebuah proses keperawatan dalam
bentuk Metode Kesehatan Patterning Practice, diekstraksi dari publikasi Rogers oleh
komponen-pro utama ilmu manusiua yang utuh. Ilmu manusia yang utuh konsisten
dengan temuan ilmiah. Itu sangat jelas dalam desakan Rogers 'bahwa tindakan
keperawatan Art of Nursing Practice-harus berasal dari basis-terorganisir dan empiris
yang memadai pengetahuan Independent Ilmu Keperawatan.
Rogers selalu menyatakan bahwa praktik keperawatan harus berdasarkan teori.
Lebih khusus, ia menyatakan, "praktik keperawatan harus fleksibel dan kreatif,
individual dan berorientasi sosial, penyayang dan terampil. Rogers (1987a) juga
menyatakan, "Untuk perawat harus memenuhi tanggung jawab sosial dan profesional
mereka pada hari-hari ke depan menuntut bahwa praktek mereka didasarkan pada
dasar teoritis substantif. Praktek perawat adalah penggunaan pengetahuan dalam
pelayanan kepada orang-orang "(hlm. 121-122). Selanjutnya, Rogers (1980a)
menyatakan, "prinsip-prinsip luas untuk memandu praktek harus mengganti aturanof-thumb" (hlm. 337).
Sifat dinamis keperawatan jelas di Rogers '(1970) pernyataan bahwa "sifat
dinamis dari kehidupan menandakan revisi terus menerus sifat dan makna data
diagnostik dan revisi seiring langkah-langkah intervensi" (hlm. 125). Selain itu, sifat
dinamis dari Metode Kesehatan Patterning Praktek ini terbukti dalam Voluntary
Reksa Patterning sebagai perawat dan peserta dalam keperawatan dalam proses
saling berkesinambungan dan juga terbukti dalam penggunaan pola manifestasi dan
apresiasi untuk evaluasi manifestasi pola pada aplikasi modalitas keperawatan.
Ilmu manusia yang utuh kompatibel dengan standar etika untuk practice. Rogers
(1992b) berkomentar, "Lanjutan penekanan pada hak asasi manusia, klien
pengambilan keputusan, dan ketidak patuhan dengan tradisional aturan praktis
adalah dimensi penting dari ilmu pengetahuan baru dan seni keperawatan "(hal. 33).
Rogers terkait konsep paradigma manusia, lingkungan, dan keperawatan.
Keterkaitan keempat konsep paradigma yang dinyatakan ringkas dalam dua
pernyataan tentang tujuan perawat dan. Konsep rogers dapat digunakan dalam
pengaturan beragam, mulai dari pelayanan kesehatan berbasis masyarakat untuk
rumah sakit dengan "munculnya manusia ke luar angkasa" (Rogers, 1992b, hal. 27 ),
dan dengan orang-orang mengalami hampir kondisi yang berhubungan dengan
kesehatan apapun dari lahir sampai mati, "dalam kesehatan dan penyakit, dalam
sukacita-" (Rogers, 1992c, p. 1339).
Selanjutnya, Ilmu Manusia utuh berlaku untuk individu dan kelompok, termasuk
keluarga, kelompok sosial dan masyarakat (Rogers, 1992b). Luasnya Ilmu Makhluk
kesatuan manusia ini dapat lebih mendukung kearah penyedian untuk penelitian
keperawatan, pendidikan, administrasi, dan praktek.
B. Kelemahan
Walaupun prinsip-prinsip hemoedinamik konsisten dengan tujuan universal, ada
keterbatasan utama pelaksanaan prinsip-prinsip universal. Banyak orang mengalami
kesulitan untuk memahami konsep-konsep dan hubungan-hubungannya bila tidak
memiliki pengetahuan yang kuat atas bidang lainnya. Meskipun asumsi dasar yang
diberikan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan, teori Rogers bersifat abstrak.
Persyaratan belum cukup untuk dioperasionalkan untuk menyedikan pemahaman
yang jelas. Kesulitan definisi pengoperasionalan konsep serta membawa keabstrakan
konsep dan hubungan ke tingkap empiris untuk pengajuan yang mengganggu banyak
ilmuan perawat. Ketidakmampuan yang cukup untuk menggunakan atau menguji
sistem yang membuat kesuliatan mengimplementasikan keperawatan.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta
seperti antropologi, sosiologi, astronomi, agama, filosofi, perkembangan
sejarah, mitologi biologi, fisika, matematika dan berbagai literatur lainnya
yang menghasilkan suatu model manusia sebagai unit yang utuh dan
lingkungan sebagai integrasi sumber energi untuk proses kehidupan manusia.
2. Manusia dan lingkungan dijelaskan sebagai suatu susunan atau pola sistem
terbuka di alam semesta.
3. Empat blok bangunan sebagai modelnya atau Building Blocks, yang terdiri
dari: Lapang energi, Keterbukaan, Pola dan organisasi, pandimensional.
4. Sifat dan arah hubungan antara manusia dan lingkungannya diperlihatkan
melalui tiga prinsip hemodinamik prinsip-prinsip hemodinamik terdiri dari
tiga hal, yaitu: Helicy, Resonasi, Integralitas
5. Tujuan keperawatan adalah membantu semua orang agar mencapai
kesejahteraan maksimum di dalam potensi setiap individu, keluarga dan
kelompok.
B. Saran
1. Sebagai pembuktian eksistensi profesi keperawatan, perawat hendaknya
memiliki landasan keilmuan yang kuat dan sikap profesionalisme didalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien.
2. Karena keperawatan terus berkembang, perawat dituntut membuat hipotesis
tentang praktek keperawatan dan memiliki prinsip yang mendasari praktek
keperawatan dan tujuan yang sesuai dengan keperawatan.
3. Model konsep dan teori keperawatan hendaknya digunakan untuk
memberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktek, penuntun penelitian
dan kurikulum, serta mengidentifikasi bidang dan tujuan dari praktek
keperawatan. Teori-teori tersebut hendaknya digunakan sebagai arah dalam
melakukan penelitian, pendidikan dan praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, Martha R. 2014. Nursing Theory and their work. eight Edition. Mosbi
Elsevier.
Christensen, Paula. 2009. Proses Keperawatan Aplikasi Model Keperawatan (Nursing
Proses Aplikasion of Conseptual Models) edisi 4. Jakarta: EGC.
Fotter dan perry. 2005. Buku ajar Fungdamental Keperawatan Konsep Proses dan
Praktek. Ed. 4. Jakarta:EGC