Oleh
STRATA : S1
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Semester VII
Lokal : 2
MEDAN
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kesehatan iman, dan islam serta hidayahnya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam marilah kita sanjungkan kepada Nabi kita Muhammad
SAW semoga kita semua mendapat syafaatnya.
Tak lupa ucapan terimakasih kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan
kepada dosen pengampuh Bapak M. Iqbal M.pd.I yang telah membimbing dalam
mata kuliah Komunikasi Interpersonal.
Adapun pembuatan tugas makalah ini ditunjukan untuk memenuhi tugas
kelompok. Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran diharapkan demi perbaikan
kedepannya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 2
3. Tujuan 2
4. Tujuan Interpersonal 6
DAFTAR PUSTAKA 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
formal. Lebih penting lagi ketika aktivitas di dalam lingkungan
pekerjaan dimana sebagian besar kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi
interpersonal.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi interpersonal ?
2. Apa saja Ciri – ciri komunikasi interpersonal?
3. Apa saja Tipe dari komunikasi interpersonal ?
4. Apa saja Tujuan dari komunikasi interpersonal ?
5. Bagaimana Komunikasi Interpersonal Secara Lisan dan Tertulis?
6. Bagaimana Sikap Positif dalam berkomunikasi ?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi interpersonal
2. Untuk mengetahui ciri – ciri komunikasi interpersonal
3. Untuk mengetahui tipe komunikasi interpersonal
4. Untuk mengetahu tujuan dari komunikasi interpersonal
5. Untuk mengetahui komunikasi interpersonal secara lisan dan tertulis
komunikasi interpersonal
6. Untuk mengetahui sikap positif dalam berkomunikasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, h. 6
2
Miftah thoha Prilaku Organisasi (konsep dasar dan Aplikasinya ) (Jakarta : Cv Rajawali,
1990 ) h . 186
3
Pendapat lain dikemukakan oleh Dean C. Bamlund yang menyatakan bahwa
komunikasi interpersonal sering dikaitkan dengan pertemuan antara dua individu
atau tiga orang atau mungkin lebih empat orang secara spontan dan tidak secara
terstruktur. 3
Pada tataran ini komunikasi interpersonal dapat dipahami bahwa komunikasi
interpersonal merupakan suatu preses penyampaian pesan dari seorang kepada
orang lain/ pihak lain. Menurut pemahaman seperti ini, komunikasi dikaitkan
dengan pertukaran informasi yang bermakna dan harus membawa hasil di antara
orang-orang yang berkomunikasi. Komunikasi interpersonal menghendaki
informasi atau pesan dapat tersampaikan dan hubungan diantara orang yang
berkomunikasi dapat terjalin dengan baik.
3
Alo liliweri, komunikasi Antar Pribadi ( Bandung : Citra Aditya Bakti 1997 ) h, 62
4
d. Rasa positif (positivenes), seseorang harus memiliki perasaan positif
terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan
menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
5
terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab seperti saat orang
melamar pekerjaan.
c. Komunikasi kelompok kecil, yaitu dimana beberapa orang terlibat dalam
suatu pembicaraan, percakapan, diskusi, musyawarah, dan sebagainya.4
4
Stewart L. Tubss dan Sylvia Moss. Terjemahan Deddy Mulyana dan Gembirasari. Human
Communication Prinsip-prinsip Dasar. (Badung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 15- 16.
6
Dengan saling membicarakan keadaan diri, minat dan harapan maka seseorang
memperoleh informasi berharga untuk mengenai jati diri atau dengan kata lain
menemukan diri sendiri.
7
g. Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi
5
Ibid. Suranto Aw, hlm. 19-22
8
berbicara yang lebih baik, memungkinkan pesan-pesan yang akan kita
sampaikan akan menjadi lebih jelas dan cukup efektif untuk diterima oleh
receiver.
Janganlah menjadi orang angkuh yang suka jual mahal, selagi ada
kesempatan segera mendahului untuk membuka pintu komunikasi. Dengan
membuka pintu komunikasi, berarti kita memiliki komitmen untuk membina
kerjasama dan hubugan harmonis. Sebenarnya tidak hanya terjalinnya
kerjasama yang kita dapatkan dari upaya membuka pintu komunikasi itu,
melainkan kita juga dapat meningkatkan kedekatan hubungan dengan kolega
dan pelanggan.
Adapun cara untuk mudah untuk membuka pintu komunikasi,
diantaranya :
a) Lambaian tangan
9
e) Tanyakan keadaannya
Penampilan yang sopan dan ramah akan membuat kita lebih aman dalam
memulai berkomunikasi ketimbang penuh emosi dan rasa curiga. Komunikan
akan lebih senang mendengarkan argumentasi yang disampaikan dengan
sopan. Oleh karena itu kita perlu membiasakan diri bersikap sopan dan ramah,
agar orang lain juga bersikap ramah kepada kita. Selanjutnya terjadi sikap
saling menghargai.
10
e. Penuh perhatian
6
Ibid. Suranto Aw, hlm. 23-24.
11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13