Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL II

Diajukan sebagai Tugas Kelompok


Makalah Mata Kuliah Komunikasi Interpersonal

Dosen Pengampuh : Muhammad Iqbal, M. Pd. I

Oleh

Fira Rizky Azhari (0307163130)

Kholida Permata (0307161020)

STRATA : S1
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Semester VII
Lokal : 2

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERISTAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kesehatan iman, dan islam serta hidayahnya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam marilah kita sanjungkan kepada Nabi kita Muhammad
SAW semoga kita semua mendapat syafaatnya.
Tak lupa ucapan terimakasih kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan
kepada dosen pengampuh Bapak M. Iqbal M.pd.I yang telah membimbing dalam
mata kuliah Komunikasi Interpersonal.
Adapun pembuatan tugas makalah ini ditunjukan untuk memenuhi tugas
kelompok. Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran diharapkan demi perbaikan
kedepannya.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Medan, September 2019

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 2
3. Tujuan 2

BAB II. PEMBAHASAN

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal 3


2. Ciri – Ciri Komunikasi Interpersonal 4
3. Tipe Komunikasi Interpersonal 5

4. Tujuan Interpersonal 6

5. Komunikasi Interpersonal Secara Lisan dan Tertulis 9


6. Sikap Positif dalam Berkomunikasi 10

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan 12

DAFTAR PUSTAKA 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang


paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial. Sehingga
kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang paling mendasar.
Komunikasi interpersonal telah melingkupi aspek kehidupan yang luas dan dapat
meluas jangkauannya. Komunikasi interpersonal dapat mencakup semua jenis
hubungan manusia mulai dari hubungan yang paling singkat, sederhana dan biasa,
yang seringkali diwarnai oleh kesan pertama, hingga hubungan yang paling
mendalam dan relatif permanen.

Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses penyampaian pesan dari


seseorang kepada orang lain atau pihak lain. Menurut pemahaman seperti ini,
komunikasi dikaitkan dengan pertukaran informasi yang bermakna dan harus
membawa hasil di antara orang-orang yang berkomunikasi. Komunikasi
interpersonal menghendaki informasi atau pesan dapat tersampaikan dan hubungan
di antara orang yang berkomunikasi dapat terjalin. Oleh karena itu setiap orang
apapun tujuan mereka, dituntut memiliki keterampilan komunikasi interpersonal
agar mereka bisa berbagi informasi, bergaul dan menjalin kerjasama untuk bisa
bertahan hidup.

Akan tetapi, dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami hambatan


berupa perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik
yang disebabkan oleh kesalahfahaman dalam berkomunikasi secara interpersonal.
Menghadapi situasi seperti ini, maka kita perlu memiliki pengetahuan mengenai
cara berkomunikasi yang baik dan efektif.

Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat


diperlukan agar kita dapat menjalin interaksi dan melaksanakan aktivitas dengan
lancar. Terutama ketika seseorang melakukan aktivitas dalam situasi

1
formal. Lebih penting lagi ketika aktivitas di dalam lingkungan
pekerjaan dimana sebagian besar kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi
interpersonal.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi interpersonal ?
2. Apa saja Ciri – ciri komunikasi interpersonal?
3. Apa saja Tipe dari komunikasi interpersonal ?
4. Apa saja Tujuan dari komunikasi interpersonal ?
5. Bagaimana Komunikasi Interpersonal Secara Lisan dan Tertulis?
6. Bagaimana Sikap Positif dalam berkomunikasi ?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi interpersonal
2. Untuk mengetahui ciri – ciri komunikasi interpersonal
3. Untuk mengetahui tipe komunikasi interpersonal
4. Untuk mengetahu tujuan dari komunikasi interpersonal
5. Untuk mengetahui komunikasi interpersonal secara lisan dan tertulis
komunikasi interpersonal
6. Untuk mengetahui sikap positif dalam berkomunikasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal


Pada umumnya komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang
terjadi dan berlangsung antara dua orang atau lebih secara kontak langsung baik
dalam bentuk dialog ataupun percakapan. Komunikasi interpersonal juga disebut
sebagai komunikasi (face to face communication) yaitu komunikasi yang terjadi
secara berhadapan atau saling bertatap muka satu sama lainnya sehinga respon dan
rangsangan dari lawan berkomunikasi dapat diamati secara langsung.
Menurut Cangara (2010) komunikasi Interpersonal merupakan proses
komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka.
Sedangkan definisi umum komunikasi interpesonal menurut Enjang (2009: 68)
adalah komunikasi antar orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan
setiap peserta menangkap reaksi yang lain secara langsung, baik verbal maupun
nonverbal.
Selain itu, Kellerman dan Peter (2001) dalam bukunya Interpersonal
Communication mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai komunikasi
interpersonal adalah komunikasi yang memiliki karakteristik yaitu komunikasi
terjadi dari satu orang ke orang lain, komunikasi berlangsung secara tatap muka dan
isi dari komunikasi itu merefleksikan karakter pribadi dari tiap individu itu sebaik
hubungan dan peran sosial mereka.
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara
seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang
yang dapat langsung diketahui balikannya1. Atau seperti yang didefenisikan oleh
De Vito yang dikutip Miftah Thoha, bahwa Komunikasi interpersonal secara formal
dapat diartikan sebagai proses penyampaian berita yang dilakukan oleh seseorang
dan diterimanya berita tersebut oleh orang lain atau kelompok kecil dari orang-
orang dengan suatu akibat dan umpan balik yang segera.2

1
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, h. 6
2
Miftah thoha Prilaku Organisasi (konsep dasar dan Aplikasinya ) (Jakarta : Cv Rajawali,
1990 ) h . 186

3
Pendapat lain dikemukakan oleh Dean C. Bamlund yang menyatakan bahwa
komunikasi interpersonal sering dikaitkan dengan pertemuan antara dua individu
atau tiga orang atau mungkin lebih empat orang secara spontan dan tidak secara
terstruktur. 3
Pada tataran ini komunikasi interpersonal dapat dipahami bahwa komunikasi
interpersonal merupakan suatu preses penyampaian pesan dari seorang kepada
orang lain/ pihak lain. Menurut pemahaman seperti ini, komunikasi dikaitkan
dengan pertukaran informasi yang bermakna dan harus membawa hasil di antara
orang-orang yang berkomunikasi. Komunikasi interpersonal menghendaki
informasi atau pesan dapat tersampaikan dan hubungan diantara orang yang
berkomunikasi dapat terjalin dengan baik.

2. Ciri – Ciri Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal bersifat dialogis, dalam arti arus balik antara


komunikator dengan komunikan terjadi langsung, sehingga pada saat itu juga
komunikator dapat mengetahui secara langsung tanggapan dari komunikan, dan
secara pasti akan mengetahui apakah komunikasinya positif, negatif dan berhasil
atau tidak. Apabila tidak berhasil, maka komunikator dapat memberi kesempatan
kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
Menurut Kumar (dalam Wiryanto, 2005: 36) bahwa ciri-ciri komunikasi
interpersonal yaitu:
a. Keterbukaan (openess), yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati
informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan interpersonal;

b. Empati (empathy), yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain.

c. Dukungan (supportiveness), yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung


komunikasi berlangsung efektif.

3
Alo liliweri, komunikasi Antar Pribadi ( Bandung : Citra Aditya Bakti 1997 ) h, 62

4
d. Rasa positif (positivenes), seseorang harus memiliki perasaan positif
terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan
menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.

e. Kesetaraan atau kesamaan (equality), yaitu pengakuan secara diam-diam


bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu
yang penting untuk disumbangkan.

Berdasarkan paparan diatas mengenai ciri-ciri komunikasi interpersonal,


dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi interpersonal, agar diperoleh
komunikasi yang efektif maka dibutuhkannya keterbukaan (opennes), empati
(empathy), sikap mendukung (supportivenes), rasa positif (positivenes) dan
kesetaraan (equality).

3. Tipe Komunikasi Interpersonal

Tipe – Tipe Komunikasi menurut Joseph A Devito yaitu komunikasi antar


pribadi, komunikasi kelompok kecil, komunikasi massa dan komunikasi publik.
Menurut R Wayne Pace ada tiga tipe – tipe komunkasi, yaitu komunikasi dengan
diri sendiri, komunikasi antarpribadi dan juga komunikasi khalayak.

Stewart L. Tubss dan Sylvia Moss (terjemahan Deddy Mulyana dan


Gembirasari) menjelaskan bahwa komunikasi insane atau komunikasi antar
manusia muncul dalam beberapa tipe situasi yang berbeda, yaitu: (1) komunikasi
dua orang, (2) wawancara, (3) komunikasi kelompok kecil, (4) komunikasi public,
(5) komunikasi organisasional, dan (6) komunikasi massa. Dari keenam tipe
komunikasi antarmanusia ini, apabila dikaitkan dengan karakteristik komunikasi
interpersonal yang bersifat diadik dan langsung (tatap muka), maka dapat
dikemukakan di sini tiga tipe komunikasi interpersonal, yaitu:
a. Komunikasi dua orang, yaitu komunikasi dua orang atau komunikasi diadik
mencakup segala jenis hubungan antarpribadi, antara satu orang dengan
orang lain, mulai dari hubungan yang paling singkat biasa, sampai
hubungan yang bertahan lama dan mendalam
b. Komunikasi wawancara, yaitu komunikasi interpersonal dimana dua orang

5
terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab seperti saat orang
melamar pekerjaan.
c. Komunikasi kelompok kecil, yaitu dimana beberapa orang terlibat dalam
suatu pembicaraan, percakapan, diskusi, musyawarah, dan sebagainya.4

4. Tujuan Komunikasi Interpersonal

Setiap komunikasi mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang hendak dicapai


ketika komunikasi tersebut sedang atau telah berlangsung, sepertí halnya
komunikasi interpersonal. Tujuan komunikasi tersebut tidak perlu disadari pada
saat terjadinya pertemuan dan juga tidak perlu dinyatakan. Tujuannya boleh
disadari dan boleh juga tidak, boleh disengaja atau tidak disengaja.

Adapun tujuan dari komunikasi interpersonal tersebut adalah sebagai


berikut:

a. Mengungkapkan perhatian kepada orang lain

Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah untuk


mengungkapkan perhatian kepada orang lain. Dalam hal ini seseorang
berkomunikasi dengan cara menyapa, tersenyum, melambaikan tangan,
membungkukkan badan, menanyakan kabar kesehatan partner komunikasinya,
dan sebagainya. Pada prinsipnya komunikasi interpersonal hanya di maksudkan
untuk menunjukkan adanya perhatian kepada orang lain dan untuk menghindari
kesan dari orang lain sebagai pribadi yang tertutup, dingin dan cuek.

b. Menemukan diri sendiri

Artinya, seseorang melakukan komunikasi interpersonal karena ingin


mengetahui dan mengenali karakteristik diri pribadi berdasarkan informasi dari
orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kedua
belah pihak untuk berbicara tentang apa yang disukai dan apa yang dibenci.

4
Stewart L. Tubss dan Sylvia Moss. Terjemahan Deddy Mulyana dan Gembirasari. Human
Communication Prinsip-prinsip Dasar. (Badung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 15- 16.

6
Dengan saling membicarakan keadaan diri, minat dan harapan maka seseorang
memperoleh informasi berharga untuk mengenai jati diri atau dengan kata lain
menemukan diri sendiri.

c. Menemukan dunia luar

Dengan komunikasi interpersonal diperoleh kesempatan untuk


mendapatkan berbagai informasi dari orang lain, termasuk informasi penting
dan aktual. Jadi komunikasi merupakan “ jendela dunia”, karena dengan
berkomunikasi dapat mengetahui berbagai kejadian di dunia luar.

d. Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis

Sebagai makhluk sosial, salah satu kebutuhan setiap orang yang


paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan baik dengan orang
lain. Oleh karena itulah setiap orang telah menggunakan banyak waktu untuk
komunikasi interpersonal yang diabdikan untuk membangun dan memelihara
hubungan sosial dengan orang lain.

e. Mempengaruhi sikap dan tingkah laku

Komunikasi interpersonal ialah proses penyampaian suatu pesan oleh


seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap,
pendapat atau perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
prinsip komunikasi, ketika pihak komunikan menerima pesan atau informasi,
berarti komunikan telah mendapat pengaruh dari proses komunikasi. Sebab
pada dasarnya, komunikasi adalah sebuah fenomena, sebuah pengalaman.
Setiap pengalaman akan memberi makna pada situasi kehidupan manusia,
termasuk memberi makna tertentu terhadap kemungkinan terjadinya perubahan
sikap.

f. Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu

Seseorang melakukan komunikasi interpersonal sekedar mencari


kesenangan atau hiburan. Di samping itu juga dapat mendatangkan
kesenangan, karena komuniksi interpersonal dapat memberikan keseimbangan
yang penting dalam pikiran yang memerlukan suasana rileks, ringan dan
menghibur dari semua keseriusan berbagai kegiatan sehari-hari.

7
g. Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi

Komuniksi interpersonal dapat menghilangkan kerugian akibat salah


komunikasi (mis communication) dan salah interpretasi (mis interpretation)
yang terjadi antara sumber dan penerima pesan karena dengan komunikasi
interpersonal dapat dilakukan pendekatan secara langsung menjelaskan
berbagai pesan yang rawan menimbulkan kesalahan interpretasi.

h. Memberikan bantuan (konseling)

Dalam kehidupan sehari-hari, dikalangan masyarakat pun juga dapat


dengan mudah diperoleh contoh menujukkan fakta bahwa komunikasi
interpersonal dapat dipakai sebagai pemberian bantuan (konseling) bagi orang
lain yang memerlukan. Tanpa disadari setiap orang ternyata sering bertindak
sebagai konselor maupun konseli dalam interaksi interpersonal sehari-hari.5

5. Komunikasi Interpersonal Ssecara Lisan dan Tertulis

Komunikasi interpersonal dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis.


Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga penerapannya perlu
memperhatikan situasi dan kondisi yang ada. Komunikasi lisan (oral comunication)
ialah proses pengiriman pesan dengan bahasa lisan. Komunikasi lisan mempunyai
beberapa keuntungan, yaitu :
a. Keuntungan terbesar dari komunikasi lisan adalah kecepatannya, dalam arti
ketika kita melakukan tindak komunikasi dengan orang lain, pesan dapat
disampaikan dengan segera. Aspek kecepatan ini akan bermakna kalau
waktu menjadi persoalan yang esensial.
b. Munculnya umpan balik segera (instant feedback). Artinya penerima pesan
dapat dengan segera memberi tanggapan atas pesan-pesan yang kita
sampaikan.
c. Memberi kesempatan kepada pengirim pesan untuk mengendalikan situasi,
dalam arti sender dapat melihat keadaan penerima pesan pada saat
berlangsungnya tindak komunikasi tersebut. jika kita memiliki kemampuan

5
Ibid. Suranto Aw, hlm. 19-22

8
berbicara yang lebih baik, memungkinkan pesan-pesan yang akan kita
sampaikan akan menjadi lebih jelas dan cukup efektif untuk diterima oleh
receiver.

Komunikasi tertulis (written communication) ialah proses komunikasi


dimana pesan disampaikan secara tertulis. Pada komunikasi tertulis, keuntungannya
adalah bahwa ia bersifat permanen, karena pesan-pesan yang disampaikan dilakukan
secara tertulis. Selain itu, catatan-catatan tertulis juga mencegah terjadinya
penyimpangan (distorsi) terhadap interpretasi gagasan-gagasan yang
dikomunikasikan.5

6. Sikap Positif dalam Berkomunikasi

Hubungan antarmanusia dibina atas dasar hal-hal kecil yang mengakrabkan


persahabatan, yang terbit dari kata hati yang tulus ikhlas, sebagai sikap positif
dalam berkomunikasi. Ada beberapa contoh sikap positif yang perlu dikembangkan
untuk mendukung efektivitas komunikasi interpersonal.

a. Membuka pintu komunikasi

Janganlah menjadi orang angkuh yang suka jual mahal, selagi ada
kesempatan segera mendahului untuk membuka pintu komunikasi. Dengan
membuka pintu komunikasi, berarti kita memiliki komitmen untuk membina
kerjasama dan hubugan harmonis. Sebenarnya tidak hanya terjalinnya
kerjasama yang kita dapatkan dari upaya membuka pintu komunikasi itu,
melainkan kita juga dapat meningkatkan kedekatan hubungan dengan kolega
dan pelanggan.
Adapun cara untuk mudah untuk membuka pintu komunikasi,
diantaranya :
a) Lambaian tangan

b) Senyum yang tulus dan simpatik.

c) Ucapkan kata sapaan : Hallo!, selamat pagi, dan sebagainya.

d) Cobalah mengajak berjabat tangan.

9
e) Tanyakan keadaannya

f) Mintalah maaf dan permisi

g) Ucapkan terima kasih.

b. Sopan dan ramah dalam berkomunikasi

Penampilan yang sopan dan ramah akan membuat kita lebih aman dalam
memulai berkomunikasi ketimbang penuh emosi dan rasa curiga. Komunikan
akan lebih senang mendengarkan argumentasi yang disampaikan dengan
sopan. Oleh karena itu kita perlu membiasakan diri bersikap sopan dan ramah,
agar orang lain juga bersikap ramah kepada kita. Selanjutnya terjadi sikap
saling menghargai.

c. Jangan sungkan meminta maaf pada saat merasa bersalah

Ketika kita menyadari bahwa sudah melakukan sebuah kesalahan dalam


berkomunikasi, maka sebaiknya kita meminta maaf. Dengan begitu maka
sebenarnya kita menaruh rasa hormat pada orang lain, dan giliran berikutnya
kita pun juga akan dihormatinya. Dalam suasana hubungan yang saling
menghargai, komunikasi menjadi lebih efektif.

d. Cepat dan tanggap

Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan atau fungsinya ( by


function), artinya keputusan yang diambil dan hasil dari pekerjaan tersebut
harus baik serta dapat dipertanggungjawabkan terhadap dampak atau akibat
dari aktivitas pelaksanaan profesi ( by profession ) terhadap dirinya, rekan kerja
dan profesi, perkantoran atau perusahaan dan masyarakat umum, serta
keputusan atau hasil pekerjaan tersebut dapat memberikan manfaat dan
berguna baik bagi dirinya maupun bagi perkantoran dan orang lain

10
e. Penuh perhatian

Sekarang cobalah renungkan. Beberapa orang yang digolongkan


sebagai sahabat karib anda dalam lingkungan tertentu. Sebutkan nama- nama
mereka. Apakah anda tahu di mana tempat tinggal mereka ? berapa jumlah
saudara mereka ? di mana orang tua bekerja ? tanggal berapa ulangtahunnya ?
apa kegemarannya ? anda tentu dapat menambah daftar pertanyaan tersebut.
tujuannya adalah menguji sejauh mana perhatian anda terhadap teman karib
anda. Apabila anda memiliki perhatian yang baik, maka anda akan memahami
karakteristiknya, dan dengan demikian anda dapat mengusahakan proses
komunikasi yang menyenangkan dari kedua belah pihak, tanpa melanggar
etika dan tata krama.

f. Bertindak jujur dan adil

Kejujuran merupakan prinsip profesional yang penting. Ditunjukkan


oleh sifat jujur dan setia serta merasa terhormat pada profesi yang
disandangnya, tidak menyombongkan diri, serta berusaha untuk
mengembangkan diri dalam peningkatan keahlian dan keterampilan
profesional. Dengan demikian merupakan perbuatan tabu apabila seorang
profesional secara sengaja melacurkan profesinya untuk tujuan yang tidak dapat
dipertanggung jawabkan demi keuntungan materil atau kepentingan pribadi.
Dalam menjalankan profesinya, maka setiap profesional memili kewajiban
untuk memelihara pelaksanaan hak dan kewajiban secara seimbang.6

6
Ibid. Suranto Aw, hlm. 23-24.

11
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

komunikasi interpersonal dapat dipahami bahwa komunikasi interpersonal


merupakan suatu preses penyampaian pesan dari seorang kepada orang lain/ pihak
lain. Menurut pemahaman seperti ini, komunikasi dikaitkan dengan pertukaran
informasi yang bermakna dan harus membawa hasil di antara orang-orang yang
berkomunikasi. Komunikasi interpersonal menghendaki informasi atau pesan dapat
tersampaikan dan hubungan diantara orang yang berkomunikasi dapat terjalin
dengan baik.

Setiap komunikasi mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang hendak dicapai


ketika komunikasi tersebut sedang atau telah berlangsung, sepertí halnya
komunikasi interpersonal. Tujuan komunikasi tersebut tidak perlu disadari pada
saat terjadinya pertemuan dan juga tidak perlu dinyatakan. Tujuannya boleh
disadari dan boleh juga tidak, boleh disengaja atau tidak disengaja.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aw, S. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gembirasari. Human Communication Prinsip-prinsip Dasar. Badung:


Remaja Rosdakarya.

Hafied Cangara (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Penerbit Raja


Grafindo Persada

Sandjaya, S.D. (2002). Teori Komunikasi. Jakarta: Pusat Penerbitan


Universitas Terbuka.

Tubss, S.L dan Sylvia Moss. (2005). Terjemahan Deddy Mulyana

13

Anda mungkin juga menyukai