Anda di halaman 1dari 10

TEORI KEPERAWATAN DOROTHY E.

JHONSON
Dosen pembimbing :
Ari Setyawati, S. Kep., Ns., M. Kep

Disusun Oleh :

1. Estiningseh (201920009)
2. Densti Sugiarti (2019200069)
3. Dzikri Imanudin (2019200046)
4. Nabila Laily Fitriani (2019200019)
5. Nikita Nia Kania (2019200090)
6. Mei Alfaeni Qurotul ‘Aeni (2019200094
7. Prisma Putri Indriani (2019200060)
8. Siti Nur Haeni (2019200039)
9. Yusti Al Barokah (2019200045)

PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH
WONOSOBO
2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstark yang
dapat diorganisir menjadi symbol- symbol yang nyata, sedangkan konsep keperawtan
merupakan suatu ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk
sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,
peristiwa, attau kejadian yang didasari oleh fakta- fakta yang telah diobservasi tetapi
kurang absolute atau kurang bukti secara langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam


keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur
keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat mengingat dalam model praktek
keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakian dan nilai yang
mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam
memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan
dan keterampilan dalam hal ini dibutuhkan oleh perawatat dalam mengembangkan
tujuannya.

Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang


situasi kerja melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi
untuk menjadikan perawat peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa
yang harus dikerjakan pada saat itu.

 Model konseptual keperawatan digunakan dalam praktek, penelitian dan


pengajaran. Oleh karena itu, model harus diperkenalkan untuk memperkuat
profesi perawat khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah tentang profesi
perawatan, bahwa perawat merupakan pembantu dokter dan tidak sedikit yang
berfikiran bahwa perawat hanya mengikuti perintah dokter.

Pengembangan dan perluasan pengetahuan perawat untuk meningkatkan


keterampilan perawat akan menjadi hal yang cukup penting dalam proses- proses
keperawatan yang akan dilakukan, terutama teori- teori dan konseptual keperawatan
yang akan memberikan panduan terhadap hal praktek, pendidikan dan penelitian
keperawatan.

B. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui biografi Dorothy E. Johnson
b. Untuk menegtahui sejarah teori Dorothy E. Johnson
c. Untuk menegetahui kerangka paradigma menurut Dorothy E. Johnson
d. Untuk mengetahui aplikasi teori keperawatan menurut Dorothy E. Johnson pada
asuhan keperawatan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Dorothy E. Johnson
 Dorothy E. Johnson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di
Savannah, Georgia. Pada tahun1933 Johnson memperoleh gelar A.A. dari Armstrong
junior College di Savannah, Georgia. Pada tahun 1949-1978 Johnson menjadi
instruktur dan asistenprofesor dalam perawat kesehatan anak-anak (pediatric nursing)
di Vanderbilt University School of  Nursing. Pada tahun 1955-1956 Johnson menjadi
penasehat pediatric nursing yang ditugaskan di Sekolah kesehatan Kristen bidang
Keperawatan di Vellore, India Selatan. Dan Johnson mendapatkan Penghargaan yang
paling dibanggakan yaitu Faculty Award. Pada tahun 1975 mendapatkan penghargaan
kembali sebagai Lulu Hassenplug Distinguished Achievement Award dari
Asisi. Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan
perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari
penyakit atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagai
individu dan bukan pada entitas yang spesifik.
Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi
dan etnologi untuk membangun teorinya. ia menyandarkan sepenuhnya pada toeri
sistem-sistem dan menggunakan konsep dan definisi dari A. Rapoport,R. Chin dan
W.Buckley. struktur teori sistem perilaku dipolakan sesudah model sistem; sistem
dinyatakan terdiri dari bagian yang berkaitan untuk melakukan fungsi bersama-sama
untuk membentuk keseluruhan. Dalam tulisannya, Johnson mengkonseptualkan
manusia sebagai sistem perilaku dimana fungsi adalah observasi perilaku adalah teori
sistem biologi, yang menyatakan bahwa manusia merupakan sistem biologi yang
terdiri dari bagian biologi dan penyakit adalah hasil gangguan sistem biologi.
Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa
perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien
sebelum, selama dan sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain
seperti sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku,
untuk mengembangkan teorinya.
Johnson mencatat bahwa meski literatur menunjukkan ide dukungan lain yaitu
bahwa manusia merupakan sistem perilaku, sejauh yang ia tahu, ide tersebut adalah
asli dari dirinya. Pengetahuan bagian-bagian sistem perilaku didukung dalam ilmu-
ilmu perilaku, tetapi literatur empiris mendukung dugaan bahwa sistem perilaku
merupakan keseluruhan yang belum dikembangkan. Dalam sistem biologis ,
pengetahuan atas bagian-bagianya lebih dahulu dari pengetahuan keseluruhan sistem.
B. Sejarah Teori Dorothy E. Johnson
Teori system perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan seorang Nightingle
yaitu tujuan keperawatan yang merupakan membantu untuk mencegah atau
mengobati individu atau orang dari penyakit atau cidera . ilmu dan seni merawat
haruslah berfokus pada pasien sebagai individu dan bukan merupakan pada entitas
yang spesifik.
Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu dalam psikologi, sosiologi, dan
atnologi untuk membangun teorinya. Ia menyadarkan sepenuhnya pada teori system
sitem dan menggunakan konsep dan definisi A. Rapoport, R. Chin dan W. Buckley.
Struktur teori perilaku dipolakan sesudah model system yakni system terdiri dari
bagian yang berkaitan untuk melakukan sebuah fungsi yang Bersama sama untuk
membentuk keseluruhan. Dalam tulisanny, Johnson mengkonseptual manusia sebagai
system perilaku dimana fungsi adalah observasi, perilaku adalah teori system biologi
yang menyatakan bahwa manusia merupakan system biologi yang terdiri dari bagian
biologi dan penyakit adalah hasil gangguan biologi.
Pengembangan teori dari perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa
perawatan merupakan kontribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien
sebelum, selama dan sesudah penyakit. Ia memakai konsep daridisiplin ilmu lain
sepertisosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi, dan modifikasi perilaku
untuk mengembangkan teorinya.

C. Paradigma Keperawatan Menurut Dorothy E. Johnson (Behavioral System Model)

a.Perawatan (nursing)
Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan
eksternal untukmemberikan organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam
kondisi stres dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan
penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan
selama gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan
pengetahuan tentang order, disorder dan control. Aktivitas perawatan tadak
bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat pelengkap (komplementer) bagi
medis/ pengobatan.
b. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola,
pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan
dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk
keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari
bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan
untuk menjaga keseimbangan. pengeluaran energi yang luar biasa, yang
menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan
penyembuhan.
c.Kesehatan(health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit
dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis,
psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para
pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.
Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan
subsistem -subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai
keseimbangan dalam system ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional.
Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau fungsional
cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system membutuhkan
sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar
yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.
d. Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan
bagian system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat
dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan
pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan
lingkungan-nya. System perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon
terhadap factor lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan
yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu
keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah
energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system membangun kembali
eqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan
stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.
D.Konsep Utama Teori  Dorthy E. Johnson  (Definisi – definisi)                                  
Dorthy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk
membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk
mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari 2
sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk
masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespon adaptif baik fisik, mental, emosi dan
sosial terjadap lingkunagn internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara
kesehatannya. Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu,
yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu
beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang
lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang lainnya.
Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan ‘’behavioral sistem
theory’’. Johnson menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku
dan biologi: output dari strukturdan proses-proses intra-organismik yang keduanya
dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsif terhadap perubahan-perubahan
dalam sensori stimulation. Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi
oleh kehadiran aktual dan tak langsung makhluk sosial lain yang telah ditunjukkan
mempunyai signifikansi adaptif utama.
Dengan memakai definisi sistem oleh rapoport tahun 1968, Johnson
menyatakan , ” A system is a whole that functions as a whole by virtue of
the interpedence of it’s part.” (system merupakan keseluruhan yang berfungsi
berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima
pernyataan chin yakni tedapat “organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian
dan elemen-elemen”. Disamping itu , manusia berusaha menjaga keseimbangan
dalam bagian-bagian ini melalui pengaturan dan adapatasi terhadap kekuatan yang
mengenai mereka.

E. Sistem Perilaku (Behavioral System).


Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan
maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan
terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan
lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan
situasi dengan lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan dan dijelaskan.
Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan
keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan
untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. Sistem biasanya cukup fleksibel untuk
mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.

F. Subsistem
Karena behavioral sistem memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-
bagian system berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu
subsistem merupakan “sistem kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat
dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu.
Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan
saling berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan langsung aktifitas subsistem-
subsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman
dan pembelajaran . system yang dijelaskan tampak ada cross-culturally dan di kontrol
oleh faktor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi adalah
affiliative, dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan aggressive.
1. Subsistem Pencapaian (Achievement), merupakan tingkat pencapaian prestasi
melalui ketrampilan yang kreatif, subsistem achievement berusaha
memanipulasi lingkungan. Fungsinya mengontrol atau menguasai aspek
pribadi atau lingkungan pada beberapa standar kesempurnaan . cakupan
perilaku prestasi termasuk kemampuan intelektual , fisikis, kreatif, mekanis
dan social.
2. Subsistem Perhubungan (afiliasi), pencapaian hubungan dengan lingkungan
yang adekuat. Subsistem attacement-afiliative mungkin merupakan yang
paling kritis, karena subsistem ini membentuk landasan untuk semua
organisasi social. Pada tingktan umum, hal itu memberikan kelangsungan
(survival) dan keamanan (security). Sebagai konsekuensinya adalah inklusi
social, kedekatan (intimacy) dan susunan serta pemeliharaan ikatan social
yang kuat.
3. Subsistem Penyerangan (agresi), Koping terhadap ancaman di lingkungan
adalah perlindungan (protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini
mengikuti garis pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya
dengan bantuan pemikiran perilaku sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak
hanya di pelajari tapi memiliki maksud utama membahayakan yang lain.
Bagaimanapun, masyarakat meminta batasan-batasan tersebut diletakkan pada
mode perlindungan diri dan orang-orang serta harta milik mereka dihormati
dan dilindungi.
4. Subsistem Ketergantungan (Dependency), sistem perilaku dalam
mengadaptasikan bantuan,kedamaian, keamanan serta kepercayaan. Dalam hal
paling luas, subsistem dependency membantu mengembangkan perilaku yang
memerlukan respon pengasuhan . konsukuensinya adalah bantuan persetujuan,
perhatian atau pengenalan dan bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku
dependency berybah dari hamper, bergantung total kepada orang lain kea rah
bergantung total kepada orang lain kearah bergantungkepada diri sendiri
dengan derajat yang lebih besar . jumlah interpedency tertentu adalah penting
untuk kelangsungan kelompok social
5. Subsistem Eliminasi, Hal-hal yang berhubungan dengan pembuangan zat-zat
yang tidakdibutuhkan oleh tubuh secara biologis.
6. Subsistem Ingesti, Hal-hal yang berhubungan dengan pola makan
7. Subsistem Seksualitas, pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai.
Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan
kepuasan (gratification). Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan mating,
system respon ini dimulai dengan perkembangan identitas jenis kelamin dan
termasuk (dalam cakupan yang luas)perilaku-perilaku berdasar prinsip jenis
kelamin.

G. Model Konsep Dan Teori Keperawatan Johnson


Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan
pendekatan sistem perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilaku yang
selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal
maupun eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari
pengaruh yang ditimbulkanya. Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem
eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Sebagai suatu sistem ,
didalamnya terdapat komponen sub sistem yang membentuk sistem tersebut,
diantaranya komponen sub sistem yang membentuk sistem perilaku menurut Johnson
adalah :
1. Ingestif, yaitu berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya
makan dan minum sebagai suatu subsistem tingkah laku.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan
yang kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan
berbagai ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya zat
yang tidak di butuhkan oleh tubuh dikeluarkan secara bilogis sebagai suatu
subsistem tingkah laku.
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan
dicintai.
6. Afiliasi, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam
mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam
kehidupan social, keamanan, dan kelangsungan hidup.
7. Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk sistem perilaku dalam
mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan. Berdasarkan
sub sistem tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah system perilaku
individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam
mengatasi permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar
dapat menyeimbangkan system perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalaha
manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau
potensial oleh kesakitan atau ketidak seimbangan penyesuaian dengan
lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu
berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan
lingkungan.

H. Aplikasi teori model keperawatan menurut Dotoyhy E. Johnson


Model Konseptual Keperawatan adalah suatu abstraksi yang dioperasikan
dengan menggunakan proses keperawatan yang mencakup :
1. Pengkajian
Pengkajian data spesifik mengenai kebutuhan kesehatan klien yang
langsung berhubungan dengan unit kedua model keperawatan yaitu klien.
Misalnya teori Henderson, klien dipandang memiliki 14 kebutuhan dasar,
maka data yang dikumpulkan juga tentang 14 kebutuhan dasar tersebut.
2. Diagnosa
Dalam tahap ini, masalah klien baik yang aktual maupun potensial
ditulis sebagai suatu diagnosa keperawatan yang disesuaikan dengan model
keperawatan yang digunakan.
3. Perencanaan 
Perencanaan intervensi keperawatan juga dikaitkan langsung dengan
model konseptual keperawatan. Intervensi dengan menyesuaikan pada pola
intervensi dari model konseptualyang digunakan.
4. Implementasi 
        Melaksanakan rencana intervensi berdasarkan pengetahuan ilmiah
yang bukan merupakan bagian dari model keperawatan. Model keperawatan
menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh perawat yang langsung
mempengaruhi intervensi keperawatan yang direncanakan, tetapi tidak
menunjukkan pada perawat bagaimana menerapkan rencana itu.
5. Evaluasi
        Evaluasi merupakan fungsi perawatan yang berlanjut.
a. Bagaimana klien beradaptasi dan bereaksi
b. Apa yang dipandang klien sebagai kebutuhan
c. Bagaimana klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan Jawaban dari
pertanyaan  pertanyaan tadi akan membantu perawat menilai
keefektifan dari proses perawat secara keseluruhan dan model
keperawatan

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan
untuk membantu individu menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien
untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan
terdiri dari dua system yaitu sitem biologi dan tingkah laku tertentu.
Lingkungan termasuk masyarakat adalah system eksternal yang berpengaruh
terhadap perilaku seseorang. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons
adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosialo terhadap lingkungan internal dan
eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehantanya. Asuhan
keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu terutama
koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit. Menurut
Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu agar
tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu
beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan
orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang
dialaminya.
B. Saran
Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu:
Sebaiknya teori dan konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.
DAFTAR PUSTAKA

Thomas Ari. 2013. Teori Keperawatan Dorothy E. Johnson.

Young Bussinestgirl. 2014. Teori Keperawatan Dorothy E. Johnson. Theoretical Foundations


of Nursing. Dorothy Johnson The Behavioral System Model.

Nur Aini. 2018. Teori Model Keperawatan. Malang. Universitas Muhammadiyyah Malang

Alimul Hidayat, Aziz, 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta. Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai