Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

By Falema Thosiawati
A. Holistic Care
 1. Pengertian
Pengertian:
Holy
Holistik memiliki arti menyeluruh
Healthy
Pandangan holistic membangun manusia utuh, sehat, dan seimbang terkait seluruh aspek spiritual, moral,
imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Healthy yang dimaksud bukan physically tetapi lebih
pada aspek sinergitas spiritually.
Pengobatan holistic adalah pengobatan dengan menggunakan konsep menyeluruh yaitu keterpaduan antara
jiwa dan raga dengan metode alamiah yang ilmiah. Dimana tubuh manusia merupakan keterpaduan system
yang sangat kompleks dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis, jadi bila
ada satu fungsi terganggu maka fungsi yang lain sangat terpengaruh.
Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan seperti yang kita kenal semboyan “dalam raga yang sehat
terdapat jiwa yang sehat” dan sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat. Pembentukan
jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas kepada Tuhan Sang Pencipta.
Konsep pengobatan holistic lebih menekankan kepada membangkitkan system immune pasien dan memperbaiki
secara menyeluruh dari faktor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit)
Perbedaan Konsep Pengobatan Holistic dan Konsep
Konvensional (Kedokteran)
a. Membangkitkan system immune
b. Memperbaiki secara menyeluruh
faktor pencetus penyakit (akar
Konsep Pengobatan Holistic
permasalahan penyakit)
c. Kesembuhan cenderung permanen
(tidak kambuh lagi)
a. Menekankan pada tindakan seperti
pemberian obat-obat kimiawi,
tindakan rekayasa fisik dengan
pembedahan/operasi
Konsep Konvensional
b. Kesembuhan bersifat tindakan
(Kedokteran)
sementara (kambuhan) sehingga ada
istilah pasien langganan dokter
 2. Sejarah
Sejarah Holistic dimulai sebelum istilah Holism diperkenalkan
oleh Ian Christian Smuts dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holism
saat ini berkembang dalam istilah Holistic yang mengkombinasikan
penyembuhan seni dan ilmu hidup. Penyembuhan Holistic sudah ada
jauh di zaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu tetapi istilah Holism
diperkenalkan tahun 1926, sejarawan belum bisa memastikan dari
bangsa mana yang dipraktekan tetapi kebanyakan sejarawan
percaya dimulainya dari India atau China. Holistic popular dengan
cepat di tahun 70’an.
Para praktisi Holistic mempraktekan prinsip hidup sehat lewat
menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan ruh untuk menyatu harmonis
dengan alam contoh praktisi Holistic adalah Socrates yang hidup 4
abad dan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh secara
keseluruhan bukannya bagian yang terpisah.
 3. Perawatan Holistic
Semua bentuk praktek keperawatan tujuannya adalah
membantu kesembuhan seseorang secara menyeluruh, perawat melihat
pasien sebagai manusia secara total dimana ada keterkaitan antara
tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.
Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan
pasien secara total yang mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi,
sosial, ekonomi, dan spritual seseorang sehingga perawat perlu
mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan
mengkaji tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan
dirinya. Perawat harus menjadi teman yang mendukung dan memotivasi
pasien, mendorong pasien agar memahami arti kehidupan.
Dimensi hubungan antara bio-psiko-sosial dan spiritual
seseorang. Dimensi pemahaman bahwa seseorang merupakan satu
kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan.
 3. Perawatan Holistic
Nilai utama perawatan Holistic.
a. Filosofi dan Pendidikan: Menekankan bahwa asuhan yang holistic didasarkan
pada suatu kerangka filosofi dan pengetahuan.
b. Holistic Etik, Teori Keperawatan dan Riset: Menekankan bahwa asuhan yang
profesional didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian, dan
didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktek yang kompeten.
c. Holistic Nurse Save Care: Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam
perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi
sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagai suatu alat proses
penyembuhan seseorang.
d. Holistic Communication, Therapeutic, Environment, and Cultural Competency:
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan pengkajian dan
asuhan therapeutic yang mengacu pada pola masalah dan kebutuhan client
dan suatu lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien.
 4. Macam-Macam Cabang Penyembuhan Holistic
a. Holistic Traditional
suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak ribuan
tahun lalu biasa disebut penyembuhan atau pengobatan alternatif/tradisional. Yang termasuk holistic
tradisional adalah akupuntur, akupressure, herbal, ayurveda, uropati, pranic healing, apitherapy, dll. Gelar
para praktisi bermacam-macam, ada yang disebut tabib, sinshe, dukun, dll.
b. Holistic Modern
suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan teknologi
dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme. Holistic modern berawal sekitar 200 tahun
yang lalu dengan adanya homeopathy.
yang termasuk holistic modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hypnotis,
naturopathy modern, dsb. Gelar para praktisinya sesuai dengan aliran atau disiplin ilmunya, contoh untuk
homeopathy yaitu homeopath.
c. Holistic Modern Ananopathy
Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno dengan teknologi
dan sains modern dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat. Pengobatan ananopathy
fokus pada akar penyakit bukan pada gejala, teknik yang digunakan adalah menggunakan hukum alam,
hukum sebab akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup, penggunaan bahan-bahan alami yang
diterapkan dengan basis alam dan sains modern. Praktisinya disebut ananopath.
 5. Teknik Pengobatan/Penerapan Holistic Care
Pengobatan holistic adalah pengobatan dengan menggunakan konsep
menyeluruh yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga dengan metode alamiah yang
ilmiah serta ilahiah yang mana tubuh manusia merupakan keterpaduan sistem yang
sangat kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak
dan otomatis terganggunya satu fungsi/elemen/unsur tubuh manusia dapat
mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Metode pengobatan holistic yang dikembangkan terapi berikut:
a. Pengaturan pola hidup dan pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbang
b. Rileksasi dengan konsep meditasi penyembuhan
c. Stimulasi otak dengan teknik perangsangan alamiah
d. Silaturahmi doktrin
e. Pancaran bio-energi (pranaisasi)
f. Stimulan promotor dengan nutrisi herbal
g. Terapi doa dengan kepasrahan mencapai God Spot
h. Hydroteraphy dan stimulan alam sebagai pelengkap dan penyeimbang
 6. Moto Klinik Holistic Care
C: Caring > Kami senantiasa mempertahankan
pelayanan kesehatan bernuansa caring.
A: Accesible > Kami memberikan pelayanan yang
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
R: Research Based > Kami mengintegrasikan pembuktian
klinis dengan keahlian kami dan pilihan client dalam membuat
keputusan kesehatan yang tepat bagi dirinya.
E: Empowerment > Kami memberikan informasi yang tepat
bagi pasien agar mampu memberdayakan dirinya sendiri dalam
membuat keputusan yang tepat bagi kesehatannya.
B. Holisme
Holisme berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum
perang dunia, akarnya berasal dari:
- Aristoteles (filosof Yunani)

- Baruch Spinoza (filosof Belanda)

- William James (filosof dan psikolog Amerika)

Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkah laku


sebagai kesatuan yang utuh bukan sebagai rangkaian bagian
atau komponen berbeda, jiwa dan tubuh bukan dua unsur
terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang
terjadi dibagian satu akan mempengaruhi bagian lain.
Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar dapat
dipahami berfungsinya setiap komponen.
Pandangan holistic dalam kepribadian yang terpenting adalah,
• Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi-konsistensi dan
koherensi. Organisasi adalah keadaan normal dan disorganisasi patologi.
• Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya tetapi
tidak ada bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan
berfungsi menurut hukum-hukum yang tidak terdapat dalam bagian-
bagian.
• Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa yakni aktualisasi diri.
Orang berjuang tanpa henti untuk merealisasikan potensi yang dimilikinya.
• Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat
minimal, potensi organisme jika terkuak di lingkungan yang tepat akan
menghasilkan kepribadian yang sehat dan integral.
• Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada
penelitian ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis
yang diisolir.
C. Humanisme
 1. Pengertian
Perkembangan psikologi humanisti tidak lepas dari pandangan
psikologi holistic dan humanistic.
“Humanisme”
• Sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang seperti kecintaan
akan pri-kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan.
• Cara berfikir bahwa mengemukakan konsep pri-kemanusiaan
sebagai fokus dan satu-satunya tujuan.
• Sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai,
karakteristik, dan tindak-tanduk yang dipercaya terbaik bagi
manusia bukannya pada otoritas supernatural manapun.
Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan
kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu
bagaimana dirinya untuk melakukan hal-hal positif.
Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para
pendidik beraliran humanisme yang memfokuskan pengajarannya
pada pembangunan kemampuan yang positif dan erat hubungannya
dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain
afektif.
Emosi merupakan karakteristik sangat kuat yang nampak dari para
pendidik beraliran humanisme.
Dalam teori pembelajaran humanistic, belajar merupakan proses yang
dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia yang
berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman
diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.
 2. Ciri-Ciri Teori Humanisme
a. Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada
perkembangan positif
b. Pendekatan berfokus pada potensi manusia untuk mencari, menemukan,
dan mengembangkan kemampuan yang ada.
c. Memiliki kemampuan dan keterampilan membangun diri secara positif.
Dalam teori belajar humanistic, belajar dianggap berhasil jika siswa
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajar
harus berusaha agar mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-
baiknya, teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama
para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu
membantu masing-masing individu untuk mengenal diri sendiri sebagai manusia
unik dan membantu dalam mewujudkan potensi yang ada dalam diri mereka.
Salah satu ide penting dalam teori belajar humanisme
yaitu siswa harus mampu untuk mengarahkan dirinya
sendiri dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa
mengetahui apa yang dipelajarinya serta tahu seberapa
besar siswa tersebut dapat mengetahui mana, kapan, dan
bagaimana mereka akan belajar.
Aliran humanisme memandang belajar sebagai
sebuah proses yang terjadi dalam individu meliputi
bagian atau domain diantaranya domain kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Dengan kata lain pendekatan
humanisme menekankan pentingnya emosi atau perasaan,
komunikasi terbuka, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh
setiap individu.

Anda mungkin juga menyukai