Anda di halaman 1dari 12

2.

7 Konsep Teori Virginia Henderson : Nursing Need Theory

2.8.1 Karir Virginia Henderson

Virginia Henderson lahir pada tahun 1897 di Kota Kansas, Missouri. Ia

memperoleh pendidikan pertamanya pada tahun 1921 di Washington DC, dilanjutkan

dengan gelar diplomanya. Berikutnya tahun 1924-1929 Henderson bekerja sebagai

instruktur klinis di departemen rawat jalan Rumah Sakit Strong Memorial, New York.

Sejak tahun 1953 inilah, Henderson adalah rekan peneliti di Yale University School of

Nursing dan sebagai rekan peneliti emeritus (1971-1996).

Pada tahun 1939, ia adalah seorang penulis tiga edisi buku yang berjudul

“Principles and Practices of Nursing” yang telah banyak digunakan dan “Basic

Principles of Nursing” yang diterbitkan pada tahun 1966 dan direvisi pada tahun 1972,

dan telah diterbitkan dalam 27 bahasa oleh International Council of Nurses (ICN).

Prestasinya yang paling unggul adalah proyek penelitian dimana ia mengumpulkan,

meninjau, membuat katalog, mengklarifikasi, membuat catatan dan merujuk silang setiap

bagian dari penelitian keperawatan yang dipublikasikan dalam Bahasa Inggris,

menghasilkan empat jilid “Nursing Research: Survey and Assessment” ditulis dengan

Leo Simmons dan diterbitkan pada tahun 1964, dan jilid keempatnya “Nursing Studies

Index” selesai pada tahun 1972 (Gonzalo, 2019).


2.8.2 The Need Theory

Diantara kayar-karyanya yang lain, kontribusi Henderson yang dikenal luas untuk

keperawatan adalah The Need Theory. Teori ini menekankan pada pentingnya

meningkatkan kemandirian pasien dan focus pada kebutuhan dasar manusia sehingga

kemajuan setelah rawat inap tidak akan tertunda. The Need Theory dikembangkan oleh

Virginia Henderson untuk mendefisikan focus unit praktik keperawatan. Teori ini

berfokus pada pentingnya meningkatkan kemandirian pasien untuk mempercepat

kemajuan mereka di rumah sakit. Teori Henderson menekankan pada kebutuhan dasar

manusia dan bagaimana perawat dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

“Saya percaya bahwa fungsi yang dilakukan perawat yang paling utama adalah

independen, yaitu bertindak untuk pasien ketika ia tidak memiliki pengetahuan, kekuatan

fisik, atau keinginan untuk bertindak untuk dirinya sendiri karena ia biasanya akan

bertindak dalam kesehatan atau dalam melaksanakan terapi yang ditentukan. Fungsi ini

dipandang kompleks dan kreatif, menawarkan peluang pengembangan keterampilan

berdasarkan pada kemampuan mereka.” (Henderson, 1960 dalam Gonzalo, 2019).

Henderson berasumsi dalam teorinya sebagai berikut : 1) Perawat merawat pasien

sampai mereka dapat merawat diri mereka sendiri lagi, meski tidak dijelaskan secara

spesifik. 2) Pasien berkeinginan untuk kembali sehat. 3) Perawat bersedia untuk melayani

dan bahwa “Perawat akan mengabdikan diri pada pasien siang dan malam”. 4) Henderson

juga percaya bahwa “Pikiran dan tubuh tidak dapat dipisahkan dan saling terkait”.

Virginia Henderson, terkadang dikenal sebagai Florence Nightingale modern,

mengembangkan definisi keperawatan yang paling terkenal secara internasional.


Ernestine Wiedenbach memberikan cara baru untuk berpikir tentang praktik keperawatan

dan memperkenalkan pada sebuah gagasan :

1. Keperawatan sebagai disiplin praktik professional, dan

2. Teori praktik keperawatan (Parker, 2005).

Virginia Henderson memandang pasien sebagai individu yang membutuhkan

bantuan untuk mencapai kemandirian dan kelengkapan atau keutuhan pikiran dan tubuh.

Ia mengklarifikasikan praktik keperawatan sebagai independen dari praktik dokter dan

mengakui interpretasinya terkait peran perawat sebagai perpaduan dari berbagai

pengaruh. Karya-karyanya didasarkan pada : 1) Thorndike, seorang Psikolog Amerika, 2)

Pengalamannya dengan Henry House Visiting Nurse Agency, 3) pengalaman di

Keperawatan Rehabilitasi, dan 4) Konseptualisasi Olando tentang tindakan keperawatan

yang direncanakan (Henderson, 1964 dalam Raile Alligood, 2014).

Pada tahun 1958, Komite Layanan Keperawatan dari Dewan Perawat

Internasional (ICN) meminta Henderson untuk menggambarkan konsep keperawatannya.

Sejarah konsep keperawatan ini diterbitkan oleh ICN pada tahun 1961 yang mewakili

pernyataan terakhirnya pada subjek :

“Fungsi unik perawat adalah untuk membantu individu, sakit atau sehat, dalam

pelaksanaan kegiatan yang berkontribusi pada kesehatan atau pemulihannya (atau

kematian secara damai) yang akan dilakukannya tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan,

kemauan, atau pengetahuan, dan melakukan fungsi ini sedemikian rupa untuk

membantunya memperoleh kemerdekaan atau kebebasan secepat mungkin.” (Henderson,

1964 dalam Raile Alligood, 2014).


Henderson mengidentifikasi tiga tingkat hubungan perawat-pasien dimana

perawat bertindak sebagai: 1) Pengganti untuk pasien, 2) Penolong untuk pasien, dan 3)

Sebagai mitra dengan pasien. Melalui proses interpersonal, perawat harus masuk “ke

dalam kulit” dari masing-masing pasiennya, untuk mengetahui bantuan apa yang

dibutuhkan (Harmer and Henderson, 1995 dalam Raile Alligood, 2014). Meskipun dia

percaya peran perawat dan dokter tumpang tindih, Henderson menegaskan bahwa

perawat bekerja saling ketergantungan dengan tenaga professional kesehatan lain dan

dengan pasien (Raile Alligood, 2014).

2.8.3 Konsep Utama The Need Theory

Teori ini mengusung empat unsur penting dalam keperawatan, yakni (Gonzalo,

2019) :

a. Manusia

Henderson menyatakan bahwa individu memiliki kebutuhan dasar yang

merupakan komponen kesehatan dan memerlukan bantuan untuk mencapai kesehatan dan

kemandirian atau kematian secara damai. Menurutnya, seorang individu mencapai

keutuhan dengan menjaga keseimbangan fisiologis dan emosional. Dia mndefinisikan

pasien sebagai seseorang yang membutuhkan asuhan keperawatan tetapi tidak membatasi

keperawatan pada asuhan penyakit. Teorinya menyajikan pasien sebagai bagian dari

kebutuhan biopsikososial dan pikiran dan tubuh tidak dapat dipisahkan, melaikan saling

terkait.

b. Lingkungan

Meskipun The Need Theory tidak eksplisit mendefinikan lingkungan, Henderson

menyatakan bahwa mempertahankan lingkungan kondusif yang mendukung bagi


kesehatan adalah salah satu elemen dari 14 kegiatannya untuk membantu klien. Teori

Henderson mendukung tugas sector swasta dan kesehatan masyarakat atau lembaga

dalam menjaga kesehatan seseorang. Dia percaya bahwa masyarakat menginginkan dan

mengharapkan layanan perawat bertindak untuk individu yang tidak dapat berfungsi

secara mandiri.

c. Sehat

Meskipun tidak dijelaskan secara eksplisit dalam teorinya, kesehatan dianggap

seimbang di semua bidang kehidupan manusia. Hal ini disamakan dengan kemandirian

atau kemampuan untuk melakukan kegiatan tanpa bantuan dalam 14 komponen atau

kebutuhan dasar manusia. Perawat di sisi lain adalah kunci dalam mempromosikan

kesehatan, pencegahan penyakit, maupun menyembuhkan. Menurut Henderson,

kesehatan yang baik adalah tantangan karena dipengaruhi oleh banyak factor seperti,

usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan sebagainya.

d. Keperawatan

Virginia Henderson menulis definisi keperawatan sebelum pengembangan

keperawatan teoritis. Dia mendefiniskan keperawatan sebagai “Fungsi unik perawat

adalah untuk membantu individu, sakit atau sehat, dalam pelaksanaan kegiatan yang

berkontribusi pada kesehatan atau pemulihannya (atau kematian secara damai) yang akan

dilakukannya tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan, dan

melakukan fungsi ini sedemikian rupa untuk membantunya memperoleh kemerdekaan

secepat mungkin.” (Henderson, 1964 dalam Raile Alligood, 2014). Tujuan perawat

adalah membuat pasien lengkap, utuh atau mandiri. Pada gilirannya, perawat

berkolaborasi dengan rencana terapi dokter.


Perawat sementara membantu seseorang yang tidak memiliki kekuatan, kemauan,

dan pengetahuan yang diperlukan untuk memenuhi salah satu atau lebih dari 14

kebutuhan dasar. Selain, Henderson juga menyatakan bahwa “Perawat melakukan untuk

orang lain apa yang akan mereka lakukan untuk diri sendiri jika mereka memiliki

kekuatan, kemauan dan pengetahuan. Tetapi saya melanjutkan dengan mengatakan

bahwa perawat membuat pasien mandiri sesegera mungkin”.

Definisi keperawatannya membedakan peran perawat dalam perawatan kesehatan

yakni, perawat diharapkan untuk melaksanakan rencana terap dokter, tetapi perawatan

individual adalah hasil dari kreativitas perawat dalam merencanakan perawatan. Perawat

haruslah seorang praktisi independen yang mampu membuat penilaian independen.

Dalam karyanya “Nature of Nursing” ia menyatakan peran perawat adalah untuk masuk

“ke dalam kulit” pasien dengan kebutuhannya. Perawat memiliki tanggung jawab untuk

memilai kebutuhan pasien, membantunya memenuhi kebuthan kesehatan, dan

menyediakan lingkungan di mana pasien dapat melakukan aktivitas tanpa bantuan.

Definisi yang disampaikan oleh Henderson tentang keperawatan diadopsi,

kemudian oleh ICN disebarluaskan, kemudian digunakan di seluruh dunia. Dalam

keperawatan, definisi dan implikasinya untuk praktik, penelitian dan pendidikan,

Henderson mengusulkan 14 Kebutuhan Dasar yang menjadi dasar asuhan keperawatan

yang menunjukkan pendekatan holistic untuk keperawatan yang mencakup kebutuhan

fisiologis, psikologis, spiritual dan sosial, adalah sebagai berikut :

a. Komponen Fisiologis

1. Bernapas dengan normal


Pertukaran gas dalma tubuh merupakan hal penting untuk kesehatan

pasien dan untuk kehidupan itu sendiri. Dalam hal ini perawat harus dapat

memantau frekuensi pernapasan pasien apakah jalan napas bebas, amat suhu

dan sirkulasi udara ruangan, diantara aspek-aspek lainnya.

2. Makan dan minum secukupnya

Setiap organisme membutuhkan cairan dan nutrisi untuk bertahan hidup.

Seorang perawat harus mengetahui jenis diet dan hidrasi sesuai dengan

kebutuhan nutrisi pasien dan perawatan yang diperintahkan.

3. Menghilangkan kotoran dalam tubuh

Bagian dari fungsi tubuh adakah pembuangan kotoran, urin, keringat,

dahak dan menstruasi secara normal.


4. Menggerakkan dan mempertahankan postur tubuh yang diinginkan

Seorang pasien akan merasa mandiri ketika ia dapat bergerak sendiri

untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Perawat harus membantu mekanisme

tubuh pasien dan memotivasi dia untuk melakukan aktivitas fisik , latihan dan

olahraga.

5. Tidur dan istirahat

Istirahat sangat penting untuk pemulihan kondisi tubuh secara cepat.

Setiap organisme memulihkan kekuatan fisik dan mental ketika sedang tidur.

Istirahat pasien yang tenang dan tanpa gangguan harus menjadi prioritas

terutama pada malam hari.

6. Memilih pakaian yang cocok

Mampu memilih dan mengenakan pakaian yang diinginkan juga

mempengaruhi rasa kemandirian pasien. Pakaian mewakili identitas dan

kepribadian, tetapi juga melindungi terhadap elemen-elemen dan menjaga

privasi individu.

7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dengan menyesuaikan

pakiaan dan memodifikasi lingkungan

Termoregulasi tubuh selalu disertai dengan perubahan pakaian,

penggunaan sprei dan selimut, pembukaan jendela dan pintu, air minum,

penggunaan kipas angina atau pendingin ruangan dan bahkan mandi. Seorang

perrawat harus menyadari factor-faktor yang mempengaruh dingin atau panas

pasien.

8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integument


Kebersihan diri pasien dapat dilihat, dirasakan dan dibaui dimana hal

tersebut adalah tanda-tanda kebersihan eksternal tubuh. Factor ini bukan haya

manifestasi fisiologis, dalam keperawatan juga dianggap sebagai factor yang

mengandung banyak nilai psikologis.

9. Menghindari bahaya di lingkungan dan menghindar dari perilaku melukai orang

lain

Penting untuk mengetahui dan mengevaluasi dengan sangat baik jika

pasien dapat dibiarkan sendiri untuk waktu lama, dengan keyakinan yang cukup

bahwa ia tidak akan melukai dirinya sendiri ketika bergerak atau mencoba

melakukan kegiatan atau membahayakan keselamatan orang lain.

a. Komponen Psikologis

10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan,

ketakutan, atau pendapat

Perawat harus dapat mempromosikan dan memotivasi komunikasi sehat

dan tepat dari pasien untuk membantu keseimbangan emosional mereka.

Penting bahwa pasien tetap dalam interaksi social dengan orang lain untuk juga

menjamin kesehatan mental.

11. Mempelajari, menemukan atau memuaskan keingintahuan yang mengarah pada

perkembangan dan kesehatan normal dan menggunakan fasilitas kesehatan yang

tersedia

Komponen ini hampir sama dengan rekreasi, tetapi didasarkan pada

pengertian produktivitas mental seseorang ketika memperoleh pengetahuan


baru. Menjaga pasien mengembangkan keterampilan dan pengetahuan sangat

menguntungkan bagi kesehatan.

b. Komponen Spiritual

12. Beribadah sesuai dengan keyakinan

Seorang perawat harus menghormati nilai-nilai dan kepercayaan yang

dimiliki pasien. Karena hal ini akan menentukan keputusan, tindakan atau

pemikiran pasien.

a. Komponen Sosiologis

13. Bekerja sedemikian rupa sehinga ada rasa pencapaian

Penting bagi perawat untuk dapat mempromosikan lingkup tujuan dan

pencapaian pada pasien dengan upaya mereka sendiri. Apabila seorang pasien

merasa produktif dan berguna, maka ia akan memiliki rasa puas terhadap

dirinya yang akan mempengaruhi harga diri dan kesehatan mentalnya.

14. Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi

Kesehatan tubuh dan pikiran juga dicapat dengan kegiatan yang

menghibur pasien. Perawat harus mengetahui selera dan minat pasien dan

memotivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang memotivasi.

Akibat banyaknya kesamaan, 14 komponen Henderson dapat diterapkan atau

dibandingkan dengan Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow. Komponen 1 hingga 8

berada di bawah Kebutuhan fisiologis Maslow, sedangkan komponenen ke-9 berada di

bawah kebutuhan keamanan. Komponen ke 10 dan 12 berada di bawah kebutuhan cinta

dan kasih saying, kemudian komponen ke 11, 13 dan 14 berada di bawah kebutuhan

harga diri dan aktualisasi dreiri.


Seseorang tidak dapat mengatakan bahwa setiap individu yang memiliki

kebutuhan serupa ditunjukkan dalam 14 kegiatan oleh Virginia Henderson adalah satu-

satunya hal yang dibutuhkan manusia dalam mencapai kesehatan dan untuk bertahan

hidup. Penentuan prioritas ke-14 kegiatan tidak dijelaskan dengan jelas apakah yang

pertama merupakan prasyarat bagian yang lain. Tetapi tetap saja, sangat luar biasa bahwa

Henderson mampu menentukan dan mengkarakterisasi beberapa kebuthan individu

berdasarkan Hierarki Kebutuhan Abrahan Maslow.

Beberapa kegiatan yang tercantum dalam konsep Henderson hanya dapat

diterapkan pada individu yang berfungsi penuh yang menunjukkan bahwa akan selalu ada

pasien yang selalu memerlukan bantuan perawatan yang bertentangan dengan tujuan

keperawatan yang ditunjukkan dalam definisi keperawatan oleh Henderson. Akibat tidak

adanya diagram konseptual, interkoneksi Antara konsep dan subkonsep dari prinsip

Henderson tidak dijelaskan secara jelas. Teorinya dan 14 komponennya relative

sederhana, logis, dan dapat diterapkan pada individu dari segala usia. Namun, tidak ada

diagram konseptual yang menghubungkan 14 konsep dan subkonsep teori Henderson.

Untuk membantu individu dalam proses kematian, ada sedikit penjelasan tentang apa

yang dilakukan perawat untuk memberikan “kematian yang damai”.

The Need Theory Henderson dapat diterapkan pada praktik keperawatan sebagai

cara bagi perawat untuk menetapkan tujuan berdasarkan 14 komponen Henderson.

Memenuhi tujuan mencapai 14 kebutuhan klien dapat menjadi dasar yang bagus untuk

lebih meningkatkan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Dalam

penelitian keperawatan, masing-masing dari 14 konsep fundamentalnya dapat berfungsi


sebagai dasar untuk penelitian meskipun pernyataan itu tidak ditulis dalam istilah yang

dapat diuji (Gonzalo, 2019).

Anda mungkin juga menyukai