Di Susun oleh :
Kelompok 2
1. Apri Andini
2. Aryuni Priska
3. Debby Harviesty Pitoy
4. Dhesy Badewi
5. Fitri
6. Rahmawati
Kelas F Malili
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok Makalah
Kami meyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Atas
Penyusun
Keompok 2 Kelas F Malili
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Fibrio Adenoma...................................................................................... 5
B. Kista Sarcoma Filodes............................................................................ 8
C. Kanker Payudara..................................................................................... 10
D. Tumor Jinak dan Ganas Pada Vulva, Vagina, Tuba, Uterus dan Ovarium 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 16
B. Saran....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang
utuh. Jadi sehat bukan berarti sekedar tidak ada penyakit ataupun kecacatan, tetapi juga
kondisi psikis dan sosial yang mendukung perempuan untuk melalui proses reproduksi,
baik perempuan maupun laki-laki berhak mendapatkan standar kesehatan yang setinggi
tingginya karena kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia yang telah diakui dunia
Internasional (World Health Organization, dalam Nugroho, 2011).
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial
secara utuh, tidak semata mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya (Widyastuti, dkk, 2009).
Gangguan reproduksi adalah kegagalan wanita dalam manajemen kesehatan
reproduksi (Manuaba, 2008).
Permasalahan dalam bidang kesehatan reproduksi salah satunya adalah masalah
reproduksi yang berhubungan dengan gangguan sistem reproduksi. Hal ini mencakup
infeksi, gangguan menstruasi, masalah struktur, keganasan pada alat reproduksi wanita,
infertil, dan lain-lain. (Baradero dkk, 2007).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Fibrio Adenoma?
2. Apa itu Kista Sarcoma Filodes?
3. Apa itu Kanker Payudara?
4. Jenis-jenis Tumor Jinak dan Ganas Pada Vulva, Vagina, Tuba, Uterus dan Ovarium ?
BAB 2
PEMBAHASAN
A. FIBRO ADENOMA
1. Pengertian
Kista sarcoma philodes adalah fibro adenoma yang tumbuh meliputi seluruh mamae,
adakalanya bertambah besar nyaris tidak tergendong oleh penderita. (Prawirohardjo,
Sarwono, 1997: 485)
Tumor philodes (Cista sarcoma philodes) ialah tumor dengan pola Fibroma adenoma
mamae tetapi stromanya yang lebih seluler. (Cormain, S, 1986: 91)
Kista sarkoma fillodes mengandung kista-kista besar diantaranya banyak sekali
jaringan ikat sehingga terkadang diduga sarkoma dipermukaan tumor terdapat banyak
jaringan (seperti lembaran-lembaran/phylor).
Phylode: menyerupai daun; istilah yang digunakan untuk tumor yang pada
pemotongannya memperhatikan lobusi.
Johann Muller yang pertama kali memberikan nama ‘cystosarcoma phyllodes’ pada
tahun 1838. Di permukaan tumor ada jaringan seperti lembaran-lembaran buku.
Biasanya jinak, potensi jadi sarcoma. Timbul pada usia 35 – 40 tahun.
2. Etiologi
Etiologi kistosarkoma fllodes belum diketahui secara pasti, namun beberapa hal yang
diduga dapat mempengaruhi terjadinya tumor ini antara lain:
a. Kontrasepsi hormonal (terutama estrogen)
b. Pernah mengalami radiasi di daerah dada (lingkungan)
c. Adanya keturunan (genetik)
d. Wanita usia 35 – 40 tahun, resiko semakin meningkat pada keadaan:
1) Orang tua (ibu) pernah menderita Ca mammae terutama pada usia relatif muda
2) Anggota keluarga menderita Ca mammae
3) Sebelumnya pernah menderita penyakit tumor/ kanker
4) Penderita tumor jinak payudara
5) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
3. Ciri – Ciri Kista Sarkoma Philodis
a. Berbentuk bulat atau lonjong dengan batas yang tegas dan tepat dapat digerakkan.
b. Konsistensi tumor ini ada yang kistik dan padat seperti karet tidak melekat pada
kulit.
c. Tumor Philodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3 – 4 cm dan dapat pula
berukuran sangat besar dan membuat payudara menjadi besar (bengkak).
4. Tanda Dan Gejala
a. Kulit payudara di atas tumor mengkilat.
b. Kulit regang dan tipis.
c. Kulit payudara memerah.
d. Pembuluh balik yang lebar.
e. Terasa panas.
f. Pembesaran kelenjar regional atau metastasis (jarang ditemukan).
g. Tumbuh dengan cepat.
5. Cara Mengetahui Kelainan Payudara Adalah Dengan SADARI (Periksa
Payudara Sendiri)
Adalah pemeriksaan payudara yg dilakukan sendiri oleh tiap wanita dengan cara
tertentu secara berkala tiap bulan. Sadari dapat membantu menemukan kelainan atau
penyakit payudra yang kemudian harus di pastikan oleh dokter.Waktu yang paling
tepat untuk melakukan sadari adalah sekitar semiggu setelah hari terahir menstruasi
dengan cara:
a. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara.
Biasanya kedua payudara tidak sama besar, puting tidak terletak pada ketinggian
yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan atau puting susu tertarik
ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu
segeralah pergi ke dokter.
b. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.
Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah dan periksa lagi.
c. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tanggan kiri di belakang kepala dan
sebuah bantal di bawah bahu kiri.Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari
kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga
apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
d. Periksalah dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu
bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah
digerakkan.Bila terasa ada benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke
dokter. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.
6. Penanganan
a. Eksisi lokal untuk lesi yang kecil.
b. Biopsi.
c. Masektomi ditambah dengan pengangkatan fasia pektoralis.
d. Radiasi dilakukan pasca bedah.
C. KANKER PAYUDARA
6) Xerografi :
Suatu ”fotoelectric imaging system” berdasarkan pengetahuan xerografic.
Ketepatan diagnostik cukup tinggi 95,3% dimana dapat terjadi ” false
positive”± 5%.
7) Scintimammografi
Adalah teknik pemeriksaan radionuklir dengan menggunakan radioisotop.
Pemerisaan ini mempunyai sensifitas tinggi untuk menilai aktifitas sel kanker
pada payudara selain itu dapat pua mendeteksi lesi multipel dan keterlibatan
KGB regional.
d. Pencegahan Tertier
Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita
kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan
stadiumnya akan dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup
penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup
penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan.
Setelah selesai pengobatan perlu dilakukan rehabilitasi seperti gerakan-gerakan untuk
membantu mengembalikan fungsi gerak dan untuk mengurangi pembengkakan.
5. Penatalaksanaan Medis
Pola pengobatan kanker payudara tergantung pada stadium tumor. Keberhasilan
pengobatan kanker payudara bergantung pada stadiumnya. Semakin dini ditemukan
semakin mudah disembuhkan. Terdapat 3 cara pengobatan yang sudah dibakukan yaitu:
a. Operasi
Tindakan pengobatan dapat diakukan dengan Operasi yang dilakukan dengan
mengambil sebagian atau seluruh payudara. Cara pengobatan ini bertujuan untuk
membuang sel-sel kanker yang ada di dalam payudara. Jenis-jenis operasi yang
dilakukan untuk mengobati kanker payudara adalah sebagai berikut:
1) Lumpektomi
Lumpektomi merupakan operasi pengangkatan sebagian dari payudara dimana
pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan
seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi.
Biasanya lumpektomi direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya
kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
2) Mastektomi
Mastektomi merupakan operasi yang dilakukan untuk mengangkat seluruh
payudara beserta kankernya, kadang-kadang beserta otot dinding dada.
3) Operasi Pengangkatan Kelenjar Getah Bening
Operasi ini biasanya dilakukan jika sudah ada penyebaran kanker dari
payudara ke kelenjar getah bening di ketiak.
b. Radioterapi
Radioterapi merupakan pengobatan dengan melakukan penyinaran ke daerah yang
terserang kanker, dengan tujuan untuk merusak sel-sel kanker. Pemilihan jenis
radioterapi yang digunakan didasarkan pada lokasi kanker, hasil diagnosis, dan
stadium kanker. Radioterapi dapat dilakukan sesudah operasi ataupun sebelum
operasi.
c. Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair,
kapsul atau infus yang bertujuan membunuh sel kanker tidak hanya pada payudara
tapi juga seluruh tubuh. Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan
muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat
kemoterapi. Efek samping ini dapat dikontrol dengan pemberian obat . Kemoterapi
biasanya diberikan 1-2 minggu sesudah operasi. Namun untuk tumor yang terlalu
besar, sebaiknya dilakukan kemoterapi praoperasi.
d. Terapi Hormonal
Terapi hormonal adalah bila penyakit telah sistemik berupa metastasis jauh. Terapi
hormonal biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemotherapinya karena efek
lebih lama dan efek sampingnya kurang, tetapi tidak semua kanker peka terhadap
terapi hormonal. Terapi hormonal merupakan terapi utama pada stadium IV.
D. TUMOR JINAK DAN GANAS GENETALIA
T. Kistik Vulva
K. sisa jaringan embrio K. Kelenjar
K. inklusi
K. Gärtner K. saluran K. K. Sebasea Hidradenoma Penyakit Fox- K. K. Endometriosis
epidermis
Nuck Bartholini Forduce Paraurethra
Tjd akibat p’lukaan B’asal dr sel B’asal dr sisa Tjd akibat B’asal dr B’asal dr Tdj akibat Tjd akibat Hampir sama dg
episiotomi mesonefridiku prosesus radang kel.sebasea kel.keringat sumbatan t’tutupnya endometriosis
/robekan s Wolffi vaginalis kulit pd sal.kelenjar sal.kelenjar
Etiologi : sel epitel (dinding peritoneum labia mayor keringat uretra
t’pendam b’warna vagina dekat Karakteristik : Tjd k/ kristal kecil o/infeksi
kekuning- urethra & b’isi cairan penyumbata dg diameter
kuningan/ abu-abu klitoris) jernih dg n 1-3 mm gatal
b’garis tengah & Karakteristik : dinding sal.kelenjar B’sifat :
b’isi cairan kental epitel selaput timbunan kambuh sebab
kista kubus/torak peritoneum sebum (mgd emosi &
Gejala : ≠ ada b’isi cairan kristal rangsangan
jernih, kolesterol yg seksual
konsistensi t’infeksi) Lokasi :
lunak kecil Karakteristi ketiak &
hingga k : b’warna gelanggang
m’capai kuning susu
ukuran kepala keabu-
bayi abuan, batas
jelas &
konsistensi
keras,
ukuran kecil
TUMOR JINAK PADA VULVA
T. Solid Vulva
T. Epitel T. Jaringan Mesodermal
Kondiloma Karunkula Nevus Hiperkeratosis Fibroma Lipoma Leiomioma Neurofibroma Hemangioma Limfangioma
akuminata urethra pigmentosus
Penyebab : T’bagi 2 : Karakteristik : Penyebab : B’asal dr B’asal dr B’asal dr B’asal dr Tjd k/ varises B’asal dr
HPV type 6 - K.U. lesi b’warna dermatitis jaringan jaringan otot polos sarung serabut kecil & dpt jaringan
& II neoplasma : kehitam- di sekitar lemak di ligamentum saraf, kecil, menyebabkan p’buluh limfa
Ditularkan polip merah hitaman (biru labia sekitar rotundum lunak, b’bentuk p’darahan & ≠ b’warna
mll hub seks muda dg tua) pd mayor, labia dekat pd polipoid & pasca
Gambaran tangkai p’mukaan dpt mayor dg labia mayor b’warna spt menopouse
histologik : Gejala : nyeri vulva tumbuh konsisten t’susun spt daging
papiloma waktu jalan & b’diameter 1- besar dg si lunak, pusaran
ganas duduk, 2 mm konsisten dpt air/konde
Gambaran dispareunia, si lunak b’tangkai
makroskopik disuria, & &
: spt jengger p’darahan & b’warna m’capai
ayam p’bengkakan putih ukuran
- K.U. keabu- besar
granulomatosa abuan
: tonjolan pd
granulomatosa
, ≠ b’tangkai,
b’warna merah
kusam & ≠
nyeri
TUMOR JINAK PADA VAGINA
T. Kistik T. Solid
Granuloma T. miksoid vagina Adenosis vagina
Sifat & karakteristik hampir sama Bukan neoplasma, b’bentuk polip Konsistensi : lunak spt Tumor jinak vagina t’letak dekat serviks uteri
pd T. Kistik Vulva Tjd pd bekas operasi kolporafi & kista b’isi jaringan Karakteristik : mukosa vagina tampak merah &
histerektomi total miksomatosa granular/b’bintik
Penyebab : p’berian dietilstilbestrol/ho. Estrogen sistesis
lain
T. Neoplasma T. Non-Neoplasma
T. Neoplastik K. Parovarium
Adenoma T’letak diantara tuba bag.distal & ovarium dg diameter 4 cm Hidrosalping
Leiomioma B’isi cairan jernih Piosalpin
Fibroma K. Tuboovarial
K. Dermoid
T. Non-Neoplastik
T. Akibat T. Lain
Radang K. Folikel K. Korpus luteum K. Lutein K. Inklusi Germinal K. Endometrium K. Stein-Leventhal
Abses ovarial B’asal dr folikel de B’asal dr p’darahan pd Tjd akibat p’besaran Tjd k/ invaginasi & Sama dg Tdj akibat sumbatan
Abses tobo- Graaf yg ≠ b’ovulasi korpus luteum ovarium pd post isolasi bagian kecil endometriosis sal.kelenjar keringat
ovarial (p’aruh estrogen) persistens dg isi cairan mola hidatidosa, dr epitel kristal kecil dg
K. tubo-ovarial Karakteristik : b’warna merah coklat kariokarsinoma germinativum pd diameter 1-3 mm gatal
sebesar jeruk nipis, dg dinding kista kistik p’mukaan ovarium B’sifat : kambuh
b’isi cairan jernih b’warna kuning Besar m’capai sebab emosi &
(mgd estrogen) Gejala : amenorea, kepalan tinju rangsangan seksual
nyeri perut bag.bawah Penyebab : Lokasi : ketiak &
ho.koriogonadotropin gelanggang susu
yg b’>>
TUMOR JINAK PADA OVARIUM
T. Neoplastik
T. Kistik T. Solid
Kistoma ovarii Kistadenoma ovarii Kistadenoma ovarii K. endometriod K. Dermoid Fibroma T. Brenner T. Maskulinovo-
simpleks musinosum serosum Ovarii blastoma
Mpr p’mukaan B’asal dr epitel B’asal dr epitel P’mukaan licin & Teratoma B’asal dr B’asal dr sisa2 B’asal dari sel
rata & halus, germinativum. germinativum dg unilateral. kistik yg elemen sel2 Walthard adrenal ektopik
b’tangkai. Dinding kista p’mukaan licin. Dinding t’dpt 1 jinak b’warna fibroblastik yg belum dalam ovarium.
Dinding tipis, b’warna putih keabu- Dinding kista b’warna lapisan sel putih kuning stroma m’adakan Menimbulkan
b’isi cairan abuan, b’isi cairan putih keabu-abuan. menyerupai ovarium. diferensasi gejala
jernih, serus & lendir yg khas, kental B’isi cairan kuning lemak. P’mukaan ≠ maskulinisasi yg
b’warna kuning (gelatin) kecoklatan k/ b’campur Kenyal pd 1 rata, t’diri : hirsutisme,
Terapi : Terapi : p’angkatan darah bagian & konsistensi p’besaran klitoris,
p’angkatan kista tumor bagian keras, warna atrofi mamma &
lainnya padat merah jambu perub suara
keabu-abuan Terapi :
p’angkatan tumor
b’sama ovarium
TUMOR GANAS PADA VULVA
Tumor ganas primer pada vagina sangat jarang. Bilamana serviks uteri ikut terlbat dalam proses, maka dianggap tumor itu tumir ganas serviks uteri. Begitu
pula bila mana vulva ikut terlibat dalam proses, maka tumor ganas itu disebut tumor ganas vulva. Di RSCM Jakarta,tumor ganas pada vagina ditemukan sebanyak
0,3% dari semua tumor ganas ginekologik pada kelompok umur 45-75 tahun. Berikut ini klasifikasi dari carsinoma vagina:
Carcinoma primer Carcinoma in situ Carcinoma sekunder Sarcoma
Umumnya terletak pada Bisa terjadi akibat : Dapat merupakan metastasis dari : Bentuknya menyerupai anggur
dinding belakang, berkembang a. Kanker primer vagina a. Kanker serviks : berwarna merah jambu, polip
sebagai penumbuhan yang b. Beramaan atau sebagai lanjutan Bila hanya mengenai 2/3 prox : stad II yang oedemateus dan menonjol
papipler atau dengan indurasi kanker intraepithelial dari Bila sudah mengenai 1/3 distal : stad III dari vagina dapat dikatakn
yang kemudian mengalami cerviks b. Kanker corpus : pathognomonis.
ulcerasi dengan gejala c. Akibat kanker serviks yang Kalau vagina sudah terkena bararti corpus Pada stadium yang lanjut, seluruh
perdarahan. Pada stadium yang invasif kankernya sudah mencapai stad III vagina dapat dikenai, dengan
lanjut dapat mengadakan c. Chorio carcinoma : disertai metastasis ke serviks,
penetrasi ke rectum, sehingga Tampak sebagai benjolan berwarna merah parametrium dan abdomen.
menimbulkan fistel kebiru-biruan, batas jelas, bila disertai nekrose
rectovaginal. jadi rapuh dapat menyebabkan perdarahan
yang hebat.
TUMOR GANAS PADA UTERUS
Adenokarsinoma Endometrium
Grading 1 Grading 2 Grading 3 Sarkoma Uterus Khoriokarsinoma
Diferensiasi sel-sel Sudah terdapat Sebagian terbesar sel adalah Sarkoma uterus sangat jarang terjadi (1-3% Merupakan neoplasma ganas yang timbul
masih baik bagian-bagian padat atau solid, atau dari seluruh kanker rahim). Penyebarannya dari khorion embrional dimana kedua
yang solid atau diferensiasi sel-sel sudah cepat karena melalui pembuluh darah, lapisan epitel trofoblas terlibat.
padat tidak baik lagi diagnosis dini sering sulit dibuat dan
(undifferentiated) biasanya ditemukan saat operasi pada
mioma uterus. Curigai kemungkinan
pertumbuhan maligna (degenerasi
sarkomatosa) pada wanita menopause
dengan mioma uteri. Penanganan:
TAH+BSO dilanjutkan dengan
tambahan/adjuvans khemoterapi.
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kelainan sistem reproduksi karena gangguan hormone pada wanita
dapat menyebabkan berbagai masalah karena proses reproduksi wanita
dipengaruhi oleh hormon seperti estrogen, progesteron,
dan prolaktin. Hormon hormon pada wanita, Estrogen adalah hormon yang
berungsi untuk perkembangan sifat seksual wanita
2. SARAN
Bagi Pembaca diharapkan semoga Materi ini dapat dipahami dan
memberikan sedikit pengetahuan mengenai Gamgguan kesehatan reproduksi.
Bagi mahasiswa serta dapat mengetahui apa itu Keganasan Pada Alat
Reproduksi.
DAFTAR PUSTAKA