“Down Sindrom”
Nama Dosen :
Kelompok :
KASTURI
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena kami dapat
menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas tentang
“Down sindrom”.Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah
wawasan tentang down sindrom.
Kami menyadari dalam penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan dalam
penulisan maupun penyususnan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna memperbaiki kesalahan dimasa yang akan datang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut data WHO Sindrom Down terjadi pada satu anak dari 700 anak yang
lahir di Amerika Serikat. Frekuensi Sindrom Down berkorelasi dengan umur si ibu.
Sindrom Down terjadi pada 0,04% anak yang dilahirkan oleh wanita yang berumur di
bawah 30 tahun. Risiko tersebut bertambah menjadi 1,25% terhadap anak yang
dilahirkan oleh ibu yang berumur sedikit di atas 30 tahun, bahkan lebih tinggi lagi
terhadap ibu yang berumur lebih tua. Korelasi Sindrom Down dengan umur ibu belum
dapat dijelaskan. Tidak ada kelainan kromosom lain yang diketahui mengikuti pola
kemunculan Sindrom Down yang meningkat seiring dengan umur ibu.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi dari Down Sindrom
2. Untuk mengetahui etiologi dari Down Sindrom
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari Down Sindrom
4. Untuk mengetahui komplikasi Down Sindrom
5. Untuk mengetahui bagan woc Down sindrom
6. Untuk mengetahui askep teoritis Down Sindrom
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Kelainan bawaan sejak lahir yang terjadi pada 1 diantara 800-900 bayi. Mongolisma
(down’s syndrome ) ditandai kelainan jiwa atau cacat mental mulai dari yang sedang
sampai berat. Tetapi hampir semua anak yang menderita kelainan ini dapat belajar
membaca dan merawat dirnya sendiri.
Down syndrom merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi
pada manusia. Diperkirakan 20% anak dengan down sindrom dilahirkan oleh ibu yang
berusia diatas 35 tahun. Syndrom down merupakan cacat bawaan disebabkan oleh
adanya kelebihan kromosom x. Syndrom ini juga disebut trisomy 21, karena 3 dari 21
kromosom menggantikan yang normal 95% kasus syndrom down disebabkan oleh
kelebihan kromosom. (NANDA NIC-NOC, Hal 207)
2. Etiolgi
Selama satu abad sebelumnya banyak hipotesis tentang penyebab sindrom down yang
dilaporkan. Tetapi semenjak ditemukan adanya kelainan kromosom sindrom down
pada tahun 1959, maka sekarang perhatian lebih dipusatkan pada kejadian “non-
disjunctional” sebagai penyebabnya, yaitu :
1. Diperkirakan terdapat predisposisi genitik terdapat “non-disjunctional” bukti yang
mendukung teori ini adalah berdasarkan atas hasil penelitian epidemiologi yang
menyatakan adanya peningkatan risiko berulang bila dalam keluarga terdapat anak
dengan sindrom down.
2. Radiasi
Radiasi dikatakan merupakan salah satu penyebab terjadinya “non-disjunctional” pada
sindrom down ini. Uchida 1981 (dikutip pueschel dkk.) menyatakan bahwa sekitar
30% ibu yang melahirkan anak dengan sindrom down. Pernah mengalami radiasi
didaerah perut sebelum terjadinya konsepsi sedangkan peneliti lain tidak
mendapatkan adanya hubungan antara radiasi dengan penyimpangan kromosom.
3. Infeksi
Infeksi juga dikatakan sebagai salah satu penyebab terjadinya sindrom down. Sampai
saat ini belum ada peneliti yang mampu memastikan bahwa virus dapat
mengakibatkan terjadinya “non-disjunctional”
4. Autoimun
Faktor lain yang juga diperkiraan sebagai etiologi sindrom down adalah autoimun.
Terutama autoimun tiroid atau penyakit yang dikaitkan dengan tiroid. Penelitian
fialkow 1966 ( dikutip dari pueschel dkk.) secara konsisten mendapatkan adanya
perbedaan autoantibody tiroid pada ibu yang melahirkan anak dengan sindrom down
dengan ibu kontrol yang umumnya sama.
5. Umur ibu
Apabila umur ibu diatas 35 tahun, diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang
dapat menyebabkan “non-disjunctional” pada kromosom. Perubahan endokrin, seperti
meningkatnya sekresi androgen, menurunnya kadar hidroepiandrosteron.menurunnya
konsentrasi estradiol sistemik. Perubahan konsentrasi reseptor hormon, dan
peningkatan secara tajam kadar LH (luteinizing hormon) dan FHS ( follicular
stimulating hormon) secara tiba-tiba sebelum dan selama menopause, dapat
miningkatkan terjadinya “non-disjunctional”.
6. Umur ayah
Selain pengaruh umur ibu terhadap sindrom down, juga dilaporkan adanya pengaruh
dari umur ayah. Penelitian sitogenetik pada orang tua dari anak dengan sindrom down
mendapatkan bahwa 20-30% kasus ekstra kromosom 21 bersumber dari ayahnya.
Tetapi korelasinya tidak setinggi dengan umur ibu.
7. Infeksi dan kelainan kehamilan
8. Autoimun dan kelainan endrokin pada ibu tertama autoimun tiroid atau penyakit
yang dikaitkan dengan tiroid.
3. Gejala Klinis
Berat badan pada waktu lahir dari bayi dengan sindrom down pada umumnya kurang
dari normal. Diperkirakan 20% kasus mempunyai berat badan lahir 2500 gram atau
kurang. Komplikasi pada masa neonatal lebih sering dari pada bayi yang normal.
Pueschel (1983) membuat suatu tabel tentang frekuensi yang secara fenotip
karakteristik dan paling sering terdapat pada bayi dengan sindrom down, yaitu :
Sutura sagitalis yang terpisah 98%
Fisura palpebralis yang miring 98%
Jarak yang lebar antara jari kaki I dan II 96%
Fontanela “palsu” 95%
“plantar crease ” jari kaki I dan II 94%
Hiperfleksibilitas 91%
Peningkatan jaringan sekitar leher 87%
Bentuk platum yang abnormal 85%
Hidung hipoplastik 83%
Kelemahan otot 81%
Hipotonia 77%
Bercak brushfield pada mata 65%
Mulut terbuka 58%
Lidah terjulur 57%
Lekukan epikantus 55%
“single palmar crease” pada tangan kiri 52%
“single palmar crease” pada tangan kanan 51%
“ brachyclinodactily” tangan kiri 50%
“ brachyclinodactily” tanagan kanan 47%
Jarak pupil yang lebar 38%
Oksiput yang datar 35%
Ukuran telinga yang abnormal 34%
Kaki yang pendek dan lebar 33%
Bentuk/struktur telinga abnormal 28%
Letak telinga yang abnormal 16%
Kelainan tangan lainnya 13%
Kelainan mata lainnya 11%
Sindaktili 11%
Kelainan kaki lainnya 8%
Kelainan mulut lainnya 2%
(Tumbuh kembang anak, hal 211)
4. Patofisiologi
Penyebab yang spesifik belum diketahiui, tapi kehamilan oleh ibu yang
berusia diatas 35 tahun beresiko tinggi memiliki anak syndrom down. Karena
diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang dapat menyebabkan “non-
disjunction” pada kromosom yaitu terjadi translokasi kromosom 21 dan 15. Hal ini
dapat mempengaruhi pada proses menua.
6. Bagan Woc
C. Leflet
D. Daftar pustaka
Herdman, T. Heather. 2015. Nanda diagnosis keperawatan definisi dan klasifikasi
edisi 10. Kota jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC. (Hal 479)
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh kembang anak. Kota jakarta. Penerbit buku kedokteran
EGC. (Hal 211)
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Kota jakarta selatan.Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (Hal 232)
NANDA NIC-NOC. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis Edisi 1. Kota jogjakarta. Penerbit Mediaction Jogja (Hal 207)
L.wong,donna. 2004. Keperawatan pediatrik. Kota jakarta. Penerbit buku kedokteran
EGC
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 50 menit , orang tua dapat mengenali atau
mengetahui down sindromserta cara pencegahan down sindrom
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 50 menit diharapkan orang tua mampu :
1. Menjelaskan pengertian down sindrom .
2. Mengetahui penyebab down sindrom.
3. Menyebutkan tand-tanda down sindrom.
4. Menjelaskan patofisiologi down sindrom.
5. Mengetahui cara pencegahan down sindrom.
6. Mengetahui apa itu penyakit down sidrom.
7. Untuk mengetahui bagaimana etiologi down sindrom.
8. Untuk mengetahui bagaimana manifestasi klinis down sidrom.
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
: Moderator
: Infocus
: penyuluh
: audiens
: fasilitator
: observer
G. Pengorganisasian
- Moderator : Meri
- Penyuluh : Riri
- Fasilitator : Leni dan Juwita
- Observer : Veny
Pembagian tugas
- Moderator : mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
- Penyuluh : menyajikanmateri penyuluhan
- Fasilitator : memotifasi peserta untuk bertanya
- Observer : mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
BAB IV
1. Persiapan
Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan pada tanggal 13 februari 2019,yang
dimulaidengan pembuatan pre planning serta konsultasi kepada dosen pembimbing.
Selanjutnya, dilakukan pembagian tugas pada masing-masing mahasiswa untuk
elaksanaan penyuluhan kesehatan tentang down sindrom di RW 02 kelurahan
lambung bukit kecamatan pauh. Pada tanggal 14 februari 2019 pada pukul 08.30 WIB
dilaksanakan penyuluhan kesehatan di balai perkumpuln kelurahan lambung bukit.
2. Pelaksanaan
a. Kegiatan dimulai pukul 08.30 WIB dan berakhir pukul 10.30 WIB
b. Kegiatan dilakukan di balai perkumpulan kelurahan lambung bukit sesuai dengan
kesepakatan
c. Peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan tersebut
d. Kegiatan berupa penyuluhan kesehatan tanya jawab, pembagian leaflet.
Berikut bukti pertanyaan yang di ajukan :
- Bagaimana cara agar tidak terjadi down sindrom ?
- Apa upaya yang dlakukan agar down sindrom tidak terjadi ?
3. Suasana kegiatan acara
No Waktu Kegiatan
Presentator Audiens
1 5 menit Pembukaan
6. Memberi salam 6. Menjawab salam
7. Memperkenalkan diri 7. Mendengarkan dan
8. Menggali pengetahuan memperhatikan
orang tua 8. Menjawab
9. Menjelalaskan tujuan pertanyaan
penyuluhan 9. Mendengarkan dan
10. Membuat kontrak waktu memperhatikan
10. Menyetujui
kontrak
2 25 menit Kegiatan inti
1. Menjelaskan tentang 4. Mendengarka
- Pengertian down dan
sindrom memperhatikan
- Penyebab down penjelasan
sindrom penyuluh
- Tanda dan gejala 5. Aktif bertanya
down sindrom 6. Mendengarkan
- Cara pencegahan
down sindrom
2. Kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
peserta
3 10 menit 4. Menyimpulkan materi 4.mendengarkan dan
yang disampaikan oleh memperhatikan
penyuluh 5. menjawab
5. Mengevaluasi peserta pertanyaan yang
atas penjelasan yang di diberikan
sampaikan dan penyuluh 6. menjawab salam
menanyakan kembali
mengenai materi
penyuluhan
6. Salam penutup
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Evaluasi
- Evaluasi hasil
93 % audiens dapat menyeutkan pengertian down sindrom
95 % audiensdapat menyebutkan penyebab down sindrom
85 % audiens mampu menjelaskan manifestasi klinis down sindrom
70 % audiens mampu menjelaskan pencegahan down sindrom
Pelakana kegiatan yang dilakukan hari jumat pada tanggal 14 februari
2019 pukul 08.30 sampai 11.30 WIB
Masyarakat tampak antusias mengikuti penyuluhan
Pertanyaan yang di ajukan masyarakat dapat dijawab dengan baik
2. Saran
Sebaiknya kegiatan penyuluhan eperti ini harusdilakukan lagi karena kegiatanini
meningkatkan antusias masyarakat untuk mendengarkan dan lebih semangat.
PROPOSAL
PELAKSANAAN PENYULUHAN DOWN SINDROM
HIMPUNAN MAHASISWA PRODI D-III KEPERAWATAN SOLOK
TA 2019/2020
A. Latar belakang
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanankan di kelurahan lambung bukit yang
bertujuan agar masyarakat mengetahui apa itu down sindrom yang dimanan
penyakit ini disebabkan karena kurangnya nutrisi orang tua serta umur
orangtua < 35 tahun.
Dengan di adakan penyuluhan ini masyarakat dapat meningkatkan
kesehatannya.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 50 menit , orang tua dapat mengenali atau
mengetahui down sindromserta cara pencegahan down sindrom
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 50 menit diharapkan orang tua mampu :
Menjelaskan pengertian down sindrom .
a. Mengetahui penyebab down sindrom.
b. Menyebutkan tand-tanda down sindrom.
c. Menjelaskan patofisiologi down sindrom.
d. Mengetahui cara pencegahan down sindrom.
e. Mengetahui apa itu penyakit down sidrom.
f. Untuk mengetahui bagaimana etiologi down sindrom.
g. Untuk mengetahui bagaimana manifestasi klinis down sidrom
C. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh orang tua yang ada di elurahan
lambung bukit yang berjumlah 55 orang tua mengikuti penyuluhan ini.
E. PESERTA
a. Seluruh orang tua kelurahan lambung bukit
F. PELAKSANA
Penyelenggara kegiatan ini yaitu mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Solok yang
Poltekkes Kemenkes Padang.
Susunan Panitia
Ketua Classmeting : Rafi wahyu kurniawan
Sekretaris Classmeting : Kasturi
Bendahara Classmeting : Resty wahyuni putri
H. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami susun dengan harapan semua pihak yang terkait dapat
memakluminya serta berpartisipasi agar penyelenggaraan kegiatan penyuluhan bagi
Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Solok Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Padang TA 2018/2019 terlaksana dengan lancar dan sukses.
Mengetahui:
Ka. Prodi D-III Keperawatan Solok
Poltekkes Kemenkes RI Padang
Dehernita
NIP. 19820910 200604 2 003
LAPORAN HASIL KEGIATAN
PELAKSANAAN PENYULUHAN DEMAM BERDARAH FEVER dan MALARIA
HIMPUNAN MAHASISWA PRODI D-III KEPERAWATAN SOLOK
TA 2018/2019
A. LATAR BELAKANG
Syukur Alhamdulilah kami ucapkan kehadirat Allah Swt atas segala nikmat,
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kami seluruh anggota penyuluhan telah dapat
menyelenggarakan kegiatan jum’at mengaji. Mungkin masih banyak kekurangan dalam
kegiatan tersebut. Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk peran Mahasiswa dalam
neningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada Allah Swt.
B. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan kesehatan Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Solok Poltekkes
Kemenkes RI Padang Tahun 2019
C. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang Asma Bronkial dan Anemia.
Diharapkan keluarga pasien mengetahui tentang cara pencegahan down sindrom
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian down sindrom
2. Mengetahui etiologi down sindrom
3. Menyebutkan gejala klinis down sindrom
4. Menjelaskan patofisiologi down sindrom
5. Mengetahui komplikasi down sindrom
6. Mengetahui penatalaksanaan down sindrom
7. Mengetahui pencegahan down sindrom
8. Mengetahui pengobatan down sindrom
E. PESERTA
a. Seluruh orang tua dikelurahan lambung bukit.
F. PELAKSANA
Penyelenggara kegiatan ini yaitu mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Solok
yang Poltekkes Kemenkes Padang.
Susunan Panitia
Ketua Classmeting : Rafi wahyu kurniawan
Sekretaris Classmeting : Kasturi
Bendahara Classmeting : Resty wahyuni putri
G. ANGGARAN BIAYA
Demikian Laporan pertanggung jawaban kegiatan ini kami sampaikan agar dapat
diketahui pihak-pihak yang terkait. Partisipasi, kerjasama, dan bantuan dari beberapa
pihak yang turut membantu suksesnya acara ini, kami ucapkan terima kasih.
Ketua Sekretaris
Mengetahui:
Ka. Prodi D-III Keperawatan Solok
Poltekkes Kemenkes RI Padang