Anda di halaman 1dari 53

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

PADA Ny.M.S DI RUANG KARTIKA DENGAN


DIAGNOSA “HIPERTENSI”

DENGAN 5 KEBUTUHAN DASAR :


1. Kebutuhan Nyaman
2. Kebutuhan Nutrisi
3. Kebutuhan Aktivitas
4. Kebutuhan Istirahat Tidur
5. Kebutuhan Oksigenasi

NAMA : Mayang Sari Ely


NIM : 124021 2020 034
TINGKAT: IA

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKPER RUMKIT TK III DR.J.A.LATUMETEN
AMBON
2021
LANDASAN TEORI KEBUTUHAN RASA NYAMAN

1. Definisi:
Kenyamanan Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005) megungkapkan
kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-
hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang
melebihi masalah dan nyeri).

Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu: 

a. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.


b. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial.
c. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang
meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan).
d. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti
cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya. Meningkatkan kebutuhan
rasa nyaman diartikan perawat telah memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan,
dorongan, dan bantuan.

Secara umum dalam aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah kebutuhan
rasa nyaman bebas dari rasa nyeri, dan hipo/hipertermia. Hal ini disebabkan karena kondisi
nyeri dan hipo/hipertermia merupakan kondisi yang mempengaruhi perasaan tidak nyaman
pasien yang ditunjukan dengan timbulnya gejala dan tanda pada pasien. 

Kemungkinan berhubungan dengan :

 Imobilisasi
 Menurunnya aktivitas fisik
 Stress, emosi
 Gangguan persepsi sensori
 Gangguan tingkat pengetahuan
-
Kemungkinan data yang ditemukan :

a. Nyeri ulkus
b. Posisi berbaring yang tidak nyaman
c. Posisi kaki yang berubah
Tujuan yang diharapkan :

a. Pasien secara verbal mengatakan nyeri berkurang


b. Dapat melakukan metode/tindakan untuk mengatasi atau mengurangi nyeri
c. Pergerakan pasien bertambah luas
ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR RASA NYAMAN

A. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 22 Juni 2021
Tanggal Pengkajian : 23 Juni 2021

I. BIODATA
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. M.S
Umur : 69 Tahun
Jens kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen protestan
Status kawin : Kawin
Alamat : Mangga Dua
Ruangan : Kartika
No. Registrasi : 05 xx xx
Diagnosa Medis : Hipertensi

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama penanggung jawab : Ny. J.P
Hubungan dengan klien : Anak kandung
Alamat : Mangga Dua
c. Riwayat Penyakit Sekarang

1. Keluhan utama masuk RS :


Sakit Kepala
2. Keluhan yang menyertai:
Kurang tidur, nafsu makan kurang, kaki dan tangan kanan terasa berat, badan lemas,
leher tegang
3. Keluhan pengkajian :
Sakit kepala dan sesak napas
4. Riwayat Keluhan Utama

 P : Sakitnya kalau bergerak, makan daging sapi atau kalau marah-marah


 Q : Tenusuk
 R : Kepala, menjalar sampai ke tengkuk
 S : Nyeri sedang (6)
 T : Hilang timbul
5. Catatan Konologi

Pada tanggal 22 Juni 2021 pasien merasa pusing, lemas dan tegang pada
daearah leher dan kepala, setelah mencuci pakaian meski sudah di larang oleh
keluarga . Awalnya keluarga menganggap hal ini biasa saja tapi setelah ada
perubahan pada wajah pasien keluarga lalu memebawa pasien ke dokter dan
mendapatkan rujukan ke RST TK. II. Dr. J. A. LATUMETEN dan tiba di IGD pada
pukul 11 : 00 Wit dengan TTV :
T/D : 180/100
S : 36, 7° C
N : 82 X/mnt
R : 28 x/mnit
Dan mendapatkan terapi :
- IVFD RL 18 Tpm
- 02 3L/menit (Nasal Kanul)
- Inj. Ranitidin 2x1 amp/iv
- Inj. Furosenid 1 amp/iv
Selanjutnya di bawa ke ruangan pada pukul 16:15 wit untuk mendapatkan
pengobatan lebih lanjut.
d. Riwayat Penyakit Masa Lalu

1. Riwayat penyakit masa lalu :


 Pasienbelumpernahmengalamipembedahan
 Pasien sudah pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya
2. Riwayat keluarga :

 1 orang anggota keluarga pasien mengalami sakit yang sama yaitu ayah pasien

3. Genogram 3 generasi :

69

Keterangan :
: Laki – Laki

: Perempuan

: Meninggal Dunia

: Pasien

: Tinggal Serumah

: Hubungan Perkawinan

: Hubbungan Persaudaraan
e. Riwayat Psikososial
1. Psikososial
Pasien mulai tenang dalam menerima parawatan dengan baik, dan menjawab
pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan.
2. Social
Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga baik, selama sakit ditemani
keluaraga.
f. Riwayat Spiritual
Pasien menganut agama Kristen Protestan, yakin dengan agamanya, dan selalu berdoa
akan kesembuhannya.

g. Pemeriksaan Fisik
 Rambut : Hitam
Mata : Anemis +, intensi -
Hidung : Epitaksis
Mulut : Sianosis
Leher : Tidak ada pembesaran tiroid

 Dada
Insfeksi : Simetrik ke kanan
Palpasi :-
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler

 Perut
Insfeksi : Cembung, ikut gerak nafas
Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : Timpany
h. Pemeriksaan Penunjang

- Laboratorium

HASIL NILAI NORMAL

LED : 30-61 mm/jam 0-15 Mm/jam

Leuco : 4,300/mm³ 4-10 ribu/Mm3


200-400 Ribu/mcl
Trombosit : 181,00 x103/µl

BL : 70
37/42 U/L
SGOT/SGPT : 25/21µl
10-15 mg/dl
Ureum : 29/o mg/dl
0,6-1,3 mg/dl
Creatinin : 1,38 mg/dl
2,8-7,3 mg/dl
Asam urat : 3,9

Kolestrol total :
>65 mg/dl
HDL : 39
<150 mg/dl
LDL : 138
s/d 190 mg/d
TG : 87
l
Gop : 67

- Therapy Obat :
- Inj ranitidine 1/ 12 jam/ IV
- Capthopril 3x 25 mg
- Serbion 1000 1x1 tab/ oral
i. Pola Aktivitas Sehari-Hari

Pola aktivitas Sebelum sakit Saat sakit


Rasa nyaman Nyaman dalam melakukan Tidak Nyaman dalam
aktivitas sehari-hari beraktivitas, susah tidur
karena sesak dan sakit kepala

j. Klasifikasi Data
DS: pasien mengatakan :

 Pusing
 Sakit kepala
 Leher tegang
DO: pasien terlihat :

 KU lemah
 Skala nyeri sedang (6)
 Tekanan darah : 160/100 mmHg
 Suhu : 37,5ºC
 Nadi : 82 x/m
 Pernapasan : 32 x/m
k. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


DS: Pasien mengatakan : Peningkatan tekanan Nyeri
 Pusing vaskulerserebral
 Sakit kepala
 Leher tegang
DO : Pasien Terlihat :
 KU lemah
 Skala nyeri sedang (6)
 Tekanan darah 160/100
mmHg
 Suhu : 37,5ºC
 Nadi : 82 x/m
 Pernapasan : 22 x/m

l. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan Peningkatan tekanan vaskuler serebral. Yang ditandai
dengan :
DS : Pasien mengatakan :
 Pusing
 Sakit kepala
 Leher tegang
DO : Pasien terlihat :
 KU lemah
 Skala nyeri sedang (6)
 Tekanan darah : 160/100 mmHg
 Suhu : 37,5ºC
 Nadi : 82 x/m
 Pernapasan : 32 x/m
n. Implementasi Dan Evaluasi

Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Nyeri akut Tanggal : 23 – Juni – 2021 Tanggal : 23 – Juni – 2021
Jam : 09.00 WIT Jam : 14.30 WIT
berhubungan 1. Mempertahankan tirah baring selama
dengan fase akut dengan menganjurkan S , pasien mengatakan:
pasien untuk tidak banyak bergerak  Pusing berkurang
peningkatan Hasilnya  Sakit kepala berkurang
tekanan vaskuler Pasien tetap terbaring di tempat tidur  Leher masih tegang

serebral Jam : 09.20 WIT


2. Memberikan tindakan O :
nonfarmakologi untuk  KU masih lemas
menghilangkan sakit kepala mis.  Ekspresi wajah tenang
Kompres dingin pada dahi  Skala nyeri 1
Hasilnya  TD : 150/90 mmHhg
Sakit kepala berkurang setelah  S : 36ºC
dilakukan kompres dingin  N : 82 x/m
 R : 24 x/m
Jam : 10.00 WIT
3. Membantu melakukan tekhnik
relaksasi dengan memijat kepala A : Masalah teratasi sebagian
pasien (masase)
Hasilnya
Pasien merasa tenang P : Intervensi dilanjutkan

Jam : 10.30 WIT 1. pertahankan tirah baring


4. Membantu pasien dalam ambulasi selama fase akut dengan
sesuai kebutuhan dengan menganjurkan pasien untuk
memposisikan untuk duduk tidak banyak bergerak
Hasilnya
Bangun tidur dan duduk di bantu 4. bantu pasien dalam ambulasi
sesuai kebutuhan dengan
Jam : 08.15 WIT memposisikan untuk duduk
5. Memberi cairan, makanan
lunak.biarkan pasien istrahat selama
1 jam setelah makan
Hasilnya
Setelah makan,pasien duduk dan
istrahat

Jam : 08.30 WIT


6. Memberikan obat Ranitidin inj.1Amp
Hasilnya
Raniitidin diberikan tepat waktu dan
pasien merasa nyerinya sedikit
berkurang
LANDASAN TEORI KEBUTUHAN NUTRISI

1. Definisi:
Nutrisi adalah: zat gizi dan zat yang lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dari tubuh manusia untuk menerima makanan/ buah-
buahan dari lingkungan hidupnya dan menggunaka bahhan-bahan tersebut untukk aktifitas
penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung aksi, reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan penyakit.
Pemecahan makanan, pencernaan, absorbsi, dan asupan makanan merupakan faktor penting
dalam menentukan status nutrisi.
 Basal metabolisme rate(BMR)
Adalah energi yang dibutuhkan tubuh pada saat istirahat adalah energi yang
digunakan untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung pernafasan,
peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
1. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basar bertambah dengan cepat, hal ini
berhubungan dengan faktor pertumbuhan setelah usia 20 tahun lebih konstan.
2. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal laki-laki lebih besar dibandingan wanita, pada laki-laki
kebutuhan BMR 1,0 kkal/ kg BB/ jam, sedangkan pada wanita 0,9 kkal/ kg BB/ jam.
3. TB dan BB
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, makin luas
pengeluaran panas akan lebih banyak sehingga kebutuhan basa metabolisme labih
besar.
4. Kelainan endokrin
Hormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme, peningkatan tiroksin misalnya
pada hipertiroid akan meningkat basal metabolisme, sedangkan penurunan kadar
tiroksin menurun metabolisme.
5. Suhu lingkungan
Yang lebih dingin akan meningkat metabolisme untuk menyesuaikan diri, tubuh harus
lebih banyak memproduksi panas.
6. Keadaan saki
Pada orang sakit suhu tubuh meningkat, peningkatan suhu tersebut akan mempercepat
reaksi kimia, dimana peningkaan 1℃ akan meningkatkan BMR sebanyak 14%.
7. Keadaan hamil
Konsumsi O2 pada orang hamil meningkan untuk memenuhi kebutuhan dan
merangsang janin sehingga metabolisme juga akan meningkat
8. Keadaan stres dan ketegangan
Akan merangsang produksi katakolamin yang mempunyai efek peningkatan
metabolisme
9. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basar bertambah dengan cepat, hal ini
berhubungan dengan faktor pertumbuhan setelah usia 20 tahun lebih konstan.
10. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal laki-laki lebih besar dibandingan wanita, pada laki-laki
kebutuhan BMR 1,0 kkal/ kg BB/ jam, sedangkan pada wanita 0,9 kkal/ kg BB/ jam.
11. TB dan BB
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, makin luas
pengeluaran panas akan lebih banyak sehingga kebutuhan basa metabolisme labih
besar.
12. Kelainan endokrin
Hormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme, peningkatan tiroksin misalnya
pada hipertiroid akan meningkat basal metabolisme, sedangkan penurunan kadar
tiroksin menurun metabolisme.
13. Suhu lingkungan
Yang lebih dingin akan meningkat metabolisme untuk menyesuaikan diri, tubuh harus
lebih banyak memproduksi panas.
14. Keadaan saki
Pada orang sakit suhu tubuh meningkat, peningkatan suhu tersebut akan mempercepat
reaksi kimia, dimana peningkaan 1℃ akan meningkatkan BMR sebanyak 14%.
15. Keadaan hamil
Konsumsi O2 pada orang hamil meningkan untuk memenuhi kebutuhan dan
merangsang janin sehingga metabolisme juga akan meningkat
16. Keadaan stres dan ketegangan
Akan merangsang produksi katakolamin yang mempunyai efek peningkatan
metabolisme
Nutrisi merupakan suatu subtansi organic yang ada serta juga di butuhkan oleh organisme
yang mempunyai manfaat dalam menormalkan sistem tubuh, pertumbuhan tubuh serta juga
sebagai pemeliharaan kesehatan. Penelitian di dalam bidang nutrisi ini mempelajari mengenai
hubungan yang terjadi di antara makan serta minuman kesehatan, dan juga penyakit yang
dengan secara khusus bisa atau dapat menentukan diet dengan optimal.

Di masa lalu penelitian nutrisi tersebut terbatas hanya mengenai pencegahan penyakit
kurang gizi serta juga untuk bisa menentukan kebutuhan dasar untuk makhluk hidup. Dalam
angka kebutuhan untuk nutrisi dasar tersebut dikenal oleh dunia yang disebut dengan sebutan
“Recommended Daily Allowance (RDA)”.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan serta juga medis membuat fakta bahwa
RDA tersebut belum dapat atau bisa mencukupi di dalam mencegah/membantu penanganan
penyakit yang telah atau sudah kronis. Fakta media tersebut kemudian menunjukkan akar dari
banyaknya penyakit kronis ialah stres oksidasi yang disebabkan oleh karna kelebihan radikal
bebas di dalam tubuh.

Dengan menggunakan nutrisi tahap maksimal atau juga Optimal Daily Allowance (ODA)
bisa atau dapat membuktikan mencegah serta juga mengatasi stres oksidatif, yang tentu bisa
atau dapat membantu di dalam mencegah penyakit kronis. Tahap optimal itu dapat atau bisa
dicapai bersamaan dengan mengatasi efek samping pengobatan. Disebabkan oleh karna itu
nutrisi ini berhubungan dengan kesehatan yang tepat, serta di dalam meningkatnya kualitas
hidup yang seluruhnya itu dapat atau bisa diukur dengan menggunakan metode antropometri.
ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN NUTRISI

B. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 22 Juni 2021
Tanggal Pengkajian : 23 Juni 2021

I. BIODATA
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. M.S
Umur : 69 Tahun
Jens kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen protestan
Status kawin : Kawin
Alamat : Mangga Dua
Ruangan : Kartika
No. Registrasi : 05 xx xx
Diagnosa Medis : Hipertensi

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama penanggung jawab : Ny. J.P
Hubungan dengan klien : Anak kandung
Alamat : Mangga Dua
c. Riwayat Penyakit Sekarang

1.Keluhan utama masuk RS :

Sakit Kepala

2.Keluhan yang menyertai:


Kurang tidur, nafsu makan kurang, kaki dan tangan kanan terasa berat, badan lemas,
leher tegang

3. Keluhan pengkajian :

Sakit kepala dan sesak napas

4. Catatan Konologi

Pada tanggal 22 Juni 2021 pasien merasa pusing, lemas dan tegang pada
daearah leher dan kepala, setelah mencuci pakaian meski sudah di larang oleh
keluarga . Awalnya keluarga menganggap hal ini biasa saja tapi setelah ada
perubahan pada wajah pasien keluarga lalu memebawa pasien ke dokter dan
mendapatkan rujukan ke RST TK. II. Dr. J. A. LATUMETEN dan tiba di IGD pada
pukul 11 : 00 Wit dengan TTV :
T/D : 180/100
S : 36, 7° C
N : 82 X/mnt
R : 28 x/mnit
Dan mendapatkan terapi :
- IVFD RL 18 Tpm
- 02 3L/menit (Nasal Kanul)
- Inj. Ranitidin 2x1 amp/iv
- Inj. Furosenid 1 amp/iv
Selanjutnya di bawa ke ruangan pada pukul 16:15 wit untuk mendapatkan
pengobatan lebih lanjut.

d. Riwayat Penyakit Masa Lalu

1. Riwayat penyakit masa lalu :

 Pasienbelumpernahmengalamipembedahan
 Pasien sudah pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya
2. Riwayat keluarga :
 1 orang anggota keluarga pasien mengalami sakit yang sama yaitu ayah pasien

3. Genogram 3 generasi :

69

Keterangan :
: Laki – Laki

: Perempuan

: Meninggal Dunia

: Pasien

: Tinggal Serumah

: Hubungan Perkawinan

: Hubbungan Persaudaraan

e. Riwayat Psikososial
1. Psikososial
Pasien mulai tenang dalam menerima parawatan dengan baik, dan menjawab
pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan.
2. Social
Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga baik, selama sakit ditemani
keluaraga.
f. Riwayat Spiritual
Pasien menganut agama Kristen Protestan, yakin dengan agamanya, dan selalu berdoa
akan kesembuhannya.

g. Pemeriksaan Fisik
 Rambut : Hitam
Mata : Anemis +, intensi -
Hidung : Epitaksis
Mulut : Sianosis
Leher : Tidak ada pembesaran tiroid

 Dada
Insfeksi : Simetrik ke kanan
Palpasi :-
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler

 Perut
Insfeksi : Cembung, ikut gerak nafas
Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : Timpany
h. Pemeriksaan Penunjang

- Laboratorium

HASIL NILAI NORMAL

LED : 30-61 mm/jam 0-15 Mm/jam

Leuco : 4,300/mm³ 4-10 ribu/Mm3


200-400 Ribu/mcl
Trombosit : 181,00 x103/µl

BL : 70
37/42 U/L
SGOT/SGPT : 25/21µl
10-15 mg/dl
Ureum : 29/o mg/dl
0,6-1,3 mg/dl
Creatinin : 1,38 mg/dl
2,8-7,3 mg/dl
Asam urat : 3,9

Kolestrol total :
>65 mg/dl
HDL : 39
<150 mg/dl
LDL : 138
s/d 190 mg/d
TG : 87
l
Gop : 67

- Therapy Obat :
- Inj ranitidine 1/ 12 jam/ IV
- Capthopril 3x 25 mg
- Serbion 1000 1x1 tab/ oral

i. Pola Aktivitas Sehari-Hari

Pola Nutrisi Sebelum sakit Saat sakit


Pola makan
a. frekuensi 3x sehari 3x sehari
b. waktu Pagi,siang, malam Pagi,siang, malam
c. porsimakan 1 porsi ½ porsi
yang dihabiskan
d. jenismakanan Nasi,ikan,sayur Bubur telur, sayur

e. keluhan Tidak ada Kurang nafsu makan

Pola minum
a. frekuensi 7-8 gelas/hari 7-8 gelas/hari

b. jenis Air putih,teh Air putih

c. minuman yang Teh Tidak ada

disukai
Tidakada Tidak ada
d. keluhan

j. Klasifikasi Data
DS : Pasien mengatakan :
 Badan lemas
 Kurang nafsu makan
DO : Pasien Terlihat :
 Keadaan umum lemah
 Porsi makan yang dihabiskan ½ porsi
 Berat badan turun 2 kg
 Membrane mukosa kering

k. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


DS : Pasien mengatakan : Intake makanan yang tidak Perubahan nutrisi kurang
 Badan lemas adekuat dari kebutuhan
 Kurang nafsu makan
DO : Pasien Terlihat :
 Keadaan umum lemah
 Porsi makan yang
dihabiskan ½ porsi
 Berat badan turun 2 kg
 Membrane mukosa
kering

l. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake makanan
yang tidak adekuat. yang ditandai dengan :
DS : Pasien mengatakan :
 Badan lemas
 Kurang nafsu makan
DO : Pasien Terlihat :
 Keadaan umum lemah
 Porsi makan yang dihabiskan ½ porsi
 Berat badan turun 2 kg
 Membrane mukosa kering
n. Implementasi Dan Evaluasi

Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Resiko Tanggal : 23-Juni-2021 Tanggal : 23 – Juni – 2021
Jam : 08.15 WIT Jam : 14.30 WIT
Perubahan nutrisi 1.Memberikan perawatan oral
kurang dari sebelum dan sesudah makan S , pasien mengatakan:
dengan membersihkan mulut  Pusing berkurang
kebutuhan dengan kain atau tisu  Sakit kepala berkurang
Hasilnya  Leher masih tegang
berhubungan Pasien merasa nyaman dan ada
dengan intake nafsu makan
O:
makanan yang Jam : 08.20 WIT  KU masih lemas
2.Memberikan makanan hangat  Kesadaran C/M
tidak adekuat dengan porsi sedikit tapi sering  Porsi makan yang dihabiskan
Hasilnya hanya ½ porsi
Pasien makan ½ porsi  Membrane mukosa lelbab
 Konjungtiva masih pucat
Jam : 08.30 WIT  Ekpresi wajah tenang
3.Mendorong klien untuk
mempertahankan masukan
makanan harian dengan A : Masalah teratasi sebagian
memberikan makan sedikit demi
sedikit
Hasilnya P : Intervensi dilanjutkan
Tiap hari pasien hanya bisa makan
½ porsi - berikan makanan hangat dengan porsi
sedikit tapi sering
Jam : 08. 45 WIT - lakukan kolaborasi dengan ahli gizi
4.Menganjurkan keluarga membawa sesuai dengan indikasi
makanan kecuali kontra indikasi
Hasilnya
Keluarga membawa makanan
sesuai kebutuhan pasien

Jam : 08.55 WIT


5.Melakukan kolaborasi dengan ahli
gizi sesuai dengan indikasi
Hasilnya
Pasien dengan diet rendah lemak
dan rendah garam

LANDASAN TEORI KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

a. kebutuhan dasar istirahat dan tidur


Definisi:

istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua orang,
untuk dapat berfungsi secara optimal, maka setiap orang memerlukan istirahat dan tidur
yang cukup. Tidak terkecuali juga pada orang yang sakit, mereka juga memerlukan
istirahat dan tidur yang memadai, namun dalam keadaan sakit, pola tidur seseorang
biasanya terganggu, sehingga perawat perlu berupaya untuk mencukupi atau memenuhi
kebutuhan tidur tersebut.

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh
semua orang. Istirahat dan tidur yang cukup, akan membuat tubuh baru dapat berfungsi
secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap
individu. Istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas
dari perasaan gelisah. Beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali.
Berjalan-jalan di taman terkadang juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.

Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan  menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang
minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan
penurunan respon terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu individu
digunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat
memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stres
dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat hendak
melakukan aktivitas sehari-hari.
Istirahat merupakan keadaan tenang, rileks tanpa tekanan emosionaldan bebas dari
kegelisahan (aus letas), (Narrow 1967)-(1945)mengemukakan ciri-ciri yang dialami
seseorang berkaitan dengan istirahat sbb:

1. Merasa bahwa segala sesuatu dapat diatasi


2. Merasa diterima
3. Mengetahui apa yang sedang terjadi
4. Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan
5. Mempunyai rencana-rencana kegiatan yang memuaskan
6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan sedangkan pengertian tidur
antara lain
Kemungkinan berhubungan dengan:

a. Nyeri ulkus
b. Ketidak normalan status fisiologi
c. Pengobatan
d. Kelemahan
e. Insomnia
Kemungkinan data yang ditemukan

a. Perubahan penampilan dan perilaku


b. Perubahan tingkat aktivitas
c. Kerusakan neurologi
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada

a. Kecemasan
b. Depresi
c. Nyeri kronis ulkus
Tujuan yang diharapkan

a. Porsi tidur 6-8 jam setiap malam


b. Secara verbal mengatakan dapat lebih rileks dan lebih nyaman
c. Memperbaiki keadaan
ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

A. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 22 Juni 2021
Tanggal Pengkajian : 23 Juni 2021

I. BIODATA
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. M.S
Umur : 69 Tahun
Jens kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen protestan
Status kawin : Kawin
Alamat : Mangga Dua
Ruangan : Kartika
No. Registrasi : 05 xx xx
Diagnosa Medis : Hipertensi

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama penanggung jawab : Ny. J.P
Hubungan dengan klien : Anak kandung
Alamat : Mangga Dua
c. Riwayat Penyakit Sekarang

1. Keluhan utama masuk RS :


Sakit Kepala

2. Keluhan yang menyertai:

Kurang tidur, nafsu makan kurang, kaki dan tangan kanan terasa berat, badan lemas,
leher tegang

3. Keluhan pengkajian :

Sakit kepala dan sesak napas

4. Catatan Konologi

Pada tanggal 22 Juni 2021 pasien merasa pusing, lemas dan tegang pada
daearah leher dan kepala, setelah mencuci pakaian meski sudah di larang oleh
keluarga . Awalnya keluarga menganggap hal ini biasa saja tapi setelah ada
perubahan pada wajah pasien keluarga lalu memebawa pasien ke dokter dan
mendapatkan rujukan ke RST TK. II. Dr. J. A. LATUMETEN dan tiba di IGD pada
pukul 11 : 00 Wit dengan TTV :
T/D : 180/100
S : 36, 7° C
N : 82 X/mnt
R : 28 x/mnit
Dan mendapatkan terapi :
- IVFD RL 18 Tpm
- 02 3L/menit (Nasal Kanul)
- Inj. Ranitidin 2x1 amp/iv
- Inj. Furosenid 1 amp/iv
Selanjutnya di bawa ke ruangan pada pukul 16:15 wit untuk mendapatkan
pengobatan lebih lanjut.

d. Riwayat Penyakit Masa Lalu

1. Riwayat penyakit masa lalu :


 Pasien belum pernah mengalami pembedahan
 Pasien sudah pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya
2. Riwayat keluarga :

 1 orang anggota keluarga pasien mengalami sakit yang sama yaitu ayah pasien

3. Genogram 3 generasi :

69

Keterangan :
: Laki – Laki

: Perempuan

: Meninggal Dunia

: Pasien

: Tinggal Serumah

: Hubungan Perkawinan

: Hubbungan Persaudaraan

e. Riwayat Psikososial
1. Psikososial
Pasien mulai tenang dalam menerima parawatan dengan baik, dan menjawab
pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan.
2. Social
Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga baik, selama sakit ditemani
keluaraga.
f. Riwayat Spiritual
Pasien menganut agama Kristen Protestan, yakin dengan agamanya, dan selalu berdoa
akan kesembuhannya.
g. Pemeriksaan Fisik
 Rambut : Hitam
Mata : Anemis +, intensi -
Hidung : Epitaksis
Mulut : Sianosis
Leher : Tidak ada pembesaran tiroid

 Dada
Insfeksi : Simetrik ke kanan
Palpasi :-
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler

 Perut
Insfeksi : Cembung, ikut gerak nafas
Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : Timpany
h. Pemeriksaan Penunjang

- Laboratorium

HASIL NILAI NORMAL


LED : 30-61 mm/jam 0-15 Mm/jam

Leuco : 4,300/mm³ 4-10 ribu/Mm3


200-400 Ribu/mcl
Trombosit : 181,00 x103/µl

BL : 70
37/42 U/L
SGOT/SGPT : 25/21µl
10-15 mg/dl
Ureum : 29/o mg/dl
0,6-1,3 mg/dl
Creatinin : 1,38 mg/dl
2,8-7,3 mg/dl
Asam urat : 3,9

Kolestrol total :
>65 mg/dl
HDL : 39
<150 mg/dl
LDL : 138
s/d 190 mg/d
TG : 87
l
Gop : 67

- Therapy Obat :
- Inj ranitidine 1/ 12 jam/ IV
- Capthopril 3x 25 mg
- Serbion 1000 1x1 tab/ oral

i. Pola Aktivitas Sehari-Hari

Pola Istirahat Tidur Sebelum sakit Saat sakit


a. Tidur siang 1-2 jam ½ jam
b. Tidur malam 6-7 jam ± 3-4 jam
c. Kebiasaan tidur Tidur nyenyak Susah Tidur
d. Keluhan Tidak ada Pusing dan kepala sakit

j. Klasifikasi Data
DS : Pasien mengatakan :
 Kurang tidur
 Tidur sering terbangun karena pusing dan sakit kepala
 Leher tegang
 Tidur siang ± ½ jam
 Tidur malam ± 3-4 jam
DO : Pasien terlihat :
 Konjungtiva pucat
 Ada lingkaran hitam di sekitar mata

k. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


DS : Pasien mengatakan : Proses penyakit Perubahan pola istrahat dan
 Kurang tidur tidur
 Tidur sering terbangun
karena pusing dan sakit
kepala
 Leher tegang
 Tidur siang ± ½ jam
 Tidur malam ± 3-4 jam
DO : Pasien terlihat :
 Konjungtiva pucat
 Ada lingkaran hitam di
sekitar mata

l. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan pola istrahat dan tidur berhubungan dengan proses penyakit. yang ditandai
dengan:
DS : Pasien mengatakan :
 Kurang tidur
 Tidur sering terbangun karena pusing dan sakit kepala
 Leher tegang
 Tidur siang ± ½ jam
 Tidur malam ± 3-4 jam
DO : Pasien terlihat :
 Konjungtiva pucat
 Ada lingkaran hitam di sekitar mata

n. Implementasi Dan Evaluasi


Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Perubahan pola Tanggal : 23 – Juni – 2021 Tanggal : 23 – Juni – 2021
Jam : 07.30 WIT Jam : 12.00 WIT
istrahat dan tidur 1.Mengkaji pola tidur pasien dengan
berhubungan menanyakan kepada pasien berapa S , pasien mengatakan:
jam tidurnya dan apa keluhannya  Masih kurang
dengan proses Hasilnya  Tidur sering terbangun karena
 Tidur siang ± 1 jam pusing dan sakit kepala
penyakit.
 Tidur malam ± 3-4 jam
 Tidur sering terbangun O:
 Tidur siang ± 1 jam
Jam : 07.35 WIT  Tidur malam ± 4-5 jam
2.Memberikan posisi tidur senyaman  Konjungtiva masih pucat
mungkin sesuai keinginan pasien
misalnya tidur dengan posisi A : Masalah blm teratasi
telentang atau setengah duduk
Hasilnya
Pasien tidur dengan nyaman tapi P : Intervensi dilanjutkan
masih sering terbangun
1. kaji pola tidur pasien dengan
Jam : 07.45 WIT menanyakan kepada pasien
3.Memberikan tempat tidur yang berapa jam tidurnya dan apa
nyaman keluhannya
Hasilnya
Pasien tidur dengan nyaman tapi 2. berikan posisi tidur senyaman
masih sering terbangun mungkin sesuai keinginan
pasien misalnya tidur dengan
Jam : 08.00 WIT posisi telentang atau setengah
4.Mengurangi kebisingan dan cahaya duduk
lampu
Hasilnya 3. berikan tempat tidur yang
Lingkungan jadi tenang dan px nyaman
tidur mematikan lampu

Jam : 08.15 WIT


5.Menciptakan lingkungan yang
tenang selama pasien tidur dengan
membatasi jumlah pengunjung
Hasilnya
Lingkungan tenang selama pasien
tidur dan pengunjung tidak ada
pada saat pasien tidur

LANDASAN TEORI KEBUTUHAN OKSIGENASI


Definisi:
Kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan dasar manusia dalam pemenuhan oksigen yang
digunakan untuk kelangsungan metabolism sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas
berbagai organ atau sel anpa oksigen dalam waktu tertentusel tubuh akan mengalami
kerusakan yang menetapdan menimbulkan kematian, dan otak merupakan organ yang sangat
sensitive terhadap kekurangan oksigen.
a. Sistem pernapasan atas
Sistem pernapasan atas terdiri atas mulut, hidung, faring dan laring.
 Hidung Pada hidung, udara yang masuk akan mengalami proses penyaringan,
humidifikasi, dan penghangatan.
 FaringFaring merupakan saluran yang terbagi dua untuk udara dan makanan. Faring
terdiri atas nasofaring dan orofaring yang kaya akan jaringan limfoid yang berfungsi
menangkap dan menghancurkan patogen yang masuk bersama udara.
 Laring Laring merupakan struktur menyerupai tulang rawan yang biasa disebut
jakun. Selain berperan dalam menghasilkan suara, laring juga berfungsi
mempertahankan kepatenan jalan napas dan melindungi jalan napas bawah dari air
dan makanan yang masuk.
b. Sistem pernapasan bawah
Sistem pernapasan bawah terdiri dari trakea dan paru-paru yang dilengkapi dengan
bronkus, bronkiolus, alveolus, jaringan kapiler paru, dan membran pleura.
 TrakeaTrakea merupakan pipa membran yang disokong oleh cincin-cincin kartilago
yang menghubungkan laring dengan bronkus utama kanan dan kiri. Di dalam paru,
bronkus utama terbagi atas bronkus-bronkus yang lebih kecil dan berakhir di
bronkiolus terminal. Keseluruhan jalan napas tersebut membentuk pohon bronkus.
 ParuParu-paru ada dua buah, terletak di sebelah kanan dan kiri, masing-masing paru
terdiri atas beberapa lobus (paru kanan tiga lobus dann paru kiri dua lobus) dan di
pasok oleh satu bronkus. Jaringan paru sendiri terdiri atas serangkaian jalan napas
yang bercabang-cabang, yaitu alveolus, pembuluh darah paru, dan jaringan ikat
elastis. Permukaan paru luar dilapisi oleh kantung tertutup bersanding ganda yang di
sebut pleura.
ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
A. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 22 Juni 2021
Tanggal Pengkajian : 23 Juni 2021

I. BIODATA
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. M.S
Umur : 69 Tahun
Jens kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen protestan
Status kawin : Kawin
Alamat : Mangga Dua
Ruangan : Kartika
No. Registrasi : 05 xx xx
Diagnosa Medis : Hipertensi

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama penanggung jawab : Ny. J.P
Hubungan dengan klien : Anak kandung
Alamat : Mangga Dua
c. Riwayat Penyakit Sekarang

1. Keluhan utama masuk RS :

Sakit Kepala

2. Keluhan yang menyertai:

Kurang tidur, nafsu makan kurang, kaki dan tangan kanan terasa berat, badan lemas,
leher tegang

3. Keluhan pengkajian :
Sakit kepala dan sesak napas

4. Catatan Konologi

Pada tanggal 22 Juni 2021 pasien merasa pusing, lemas dan tegang pada
daearah leher dan kepala, setelah mencuci pakaian meski sudah di larang oleh
keluarga . Awalnya keluarga menganggap hal ini biasa saja tapi setelah ada
perubahan pada wajah pasien keluarga lalu memebawa pasien ke dokter dan
mendapatkan rujukan ke RST TK. II. Dr. J. A. LATUMETEN dan tiba di IGD pada
pukul 11 : 00 Wit dengan TTV :
T/D : 180/100
S : 36, 7° C
N : 82 X/mnt
R : 28 x/mnit
Dan mendapatkan terapi :
- IVFD RL 18 Tpm
- 02 3L/menit (Nasal Kanul)
- Inj. Ranitidin 2x1 amp/iv
- Inj. Furosenid 1 amp/iv
Selanjutnya di bawa ke ruangan pada pukul 16:15 wit untuk mendapatkan
pengobatan lebih lanjut.

d. Riwayat Penyakit Masa Lalu

1. Riwayat penyakit masa lalu :


 Pasien belum pernah mengalami pembedahan
 Pasien sudah pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya
2. Riwayat keluarga :

 1 orang anggota keluarga pasien mengalami sakit yang sama yaitu ayah pasien
3. Genogram 3 generasi :

69

Keterangan :
: Laki – Laki

: Perempuan

: Meninggal Dunia

: Pasien

: Tinggal Serumah

: Hubungan Perkawinan

: Hubbungan Persaudaraan

e. Riwayat Psikososial
1. Psikososial
Pasien mulai tenang dalam menerima parawatan dengan baik, dan menjawab
pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan.
2. Social
Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga baik, selama sakit ditemani
keluaraga.
f. Riwayat Spiritual
Pasien menganut agama Kristen Protestan, yakin dengan agamanya, dan selalu berdoa
akan kesembuhannya.
g. Pemeriksaan Fisik
 Rambut : Hitam
Mata : Anemis +, intensi -
Hidung : Epitaksis
Mulut : Sianosis
Leher : Tidak ada pembesaran tiroid

 Dada
Insfeksi : Simetrik ke kanan
Palpasi :-
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler

 Perut
Insfeksi : Cembung, ikut gerak nafas
Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : Timpany

h. Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium

HASIL NILAI NORMAL

LED : 30-61 mm/jam 0-15 Mm/jam

Leuco : 4,300/mm³ 4-10 ribu/Mm3


200-400 Ribu/mcl
Trombosit : 181,00 x103/µl

BL : 70
37/42 U/L
SGOT/SGPT : 25/21µl
10-15 mg/dl
Ureum : 29/o mg/dl
0,6-1,3 mg/dl
Creatinin : 1,38 mg/dl
2,8-7,3 mg/dl
Asam urat : 3,9

Kolestrol total :
>65 mg/dl
HDL : 39
<150 mg/dl
LDL : 138
s/d 190 mg/d
TG : 87
l
Gop : 67

- Therapy Obat :
- Inj ranitidine 1/ 12 jam/ IV
- Capthopril 3x 25 mg
- Serbion 1000 1x1 tab/ oral

i. Pola Aktivitas Sehari-Hari


Pola Oksigenasi Sebelum sakit Saat sakit
oksigen Baik O2 = Nasal Kanul 2-3 liter
kesadaran Baik Kurang baik
kelemahan fisik Tidak ada Lemas

j. Klasifikasi Data
DS : Pasien mengatakan :
 Sesak napas
 Pusing
DO : Pasien terlihat :
 K/U Lemah
 Dispnea
 Ada pernapasan bibir
 TTV : R : 32 x/m

k. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : Pasien mengatakan : Gangguan suplai oksigen Kerusakan pertukaran gas
 Sesak napas
 Pusing
DO : Pasien terlihat :
 K/U Lemah
 Dispnea
 Ada pernapasan bibir
 TTV : R : 32 x/m

l. Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan Gangguan suplai oksigan, yang di
tandai dengan:
DS : Pasien mengatakan :
 Sesak napas
 Pusing
DO : Pasien terlihat :
 K/U Lemah
 Dispnea
 Ada pernapasan bibir
 TTV : R : 32 x/m

n. Implementasi Dan Evaluasi


Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Keperawatan
. Kerusakan Tanggal : 23 -Juni – 2021 Tanggal : 23-Juni-2021
pertukaran gas Jam : 08 :20 wit Jam : 12 : 30 wit
berhubungan 1. mengkaji frekuensi
S : Pasien mengatakan :
dengan pernapasan dengan cara  Masih terasa sesak
inspeksi dan palpasi.  pusing
Gangguan suplai
oksigan Hasil : - pernapasan 28x/m
O:
- pola napas belum  K/U lemah
teratur  Dispnea

Jam : 08.25
A: masalah blm teratasi
2. Mengatur posisi klien, semi
fowler. P: intervensi 1,3,4 di lanjutkan

Hasil : Pasien merasa rileks,


dan pola napas mulai teratur.

Jam : 08.30
3. Membantu pasien untuk
latihan napas dalam.
Hasil : pasien dapat mengikuti
instruksi perawat dengan baik

Jam : 08.45
4. mengkolaborasi dengan
dokter dlam pemberian
therapy.
Hasil : O2 2-3 L/m

LANDASAN TEORI KEBUTUHAN AKTIVITAS


Defenisi :

Menurut (Heriana, 2014) Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana
manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan
adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan dan
bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem persarafan
dan musculoskeletal.
Aktivitas sendiri sebagai suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan hal tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. (Asmadi, 2008). Jadi
dapat diartikan bahwa gangguan aktivitas merupakan ketidakmampuan seseorang untuk
melakukan kegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Penyebab gangguan aktivitas adalah sebagai berikut :


1. Kelainan Postur
2. Gangguan Perkembangan Otot
3. Kerusakan Sistem Saraf Pusat
4. Trauma langsung pada Sistem Muskuloskeletal dan neuromuscular
5. Kekakuan Otot
manifestasi klinik pada gangguan aktivitas yaitu tidak mampu bergerak secara mandiri atau perlu
bantuan alat/orang lain, memiliki hambatan dalam berdiri dan memiliki hambatan dalam
berjalan.

Proses terjadinya gangguan aktivitas tergantung dari penyebab gangguan yang terjadi. Ada
tiga hal yang dapat menyebabkan gangguan tersebut, diantaranya adalah :

1. Kerusakan Otot
Kerusakan otot ini meliputi kerusakan anatomis maupun fisiologis otot. Otot
berperan sebagai sumber daya dan tenaga dalam proses pergerakan jika terjadi kerusakan
pada otot, maka tidak akan terjadi pergerakan jika otot terganggu. Otot dapat rusak oleh
beberapa hal seperti trauma langsung oleh benda tajam yang merusak kontinuitas otot.
Kerusakan tendon atau ligament, radang dan lainnya.
2. Gangguan pada skelet
Rangka yang menjadi penopang sekaligus poros pergerakan dapat terganggu pada
kondisi tertentu hingga mengganggu pergerakan atau mobilisasi. Beberapa penyakit dapat
mengganggu bentuk, ukuran maupun fungsi dari sistem rangka diantaranya adalah fraktur,
radang sendi, kekakuan sendi dan lain sebagainya.

3. Gangguan pada sistem persyarafan


Syaraf berperan penting dalam menyampaikan impuls dari dank e otak. Impuls
tersebut merupakan perintah dan koordinasi antara otak dan anggota gerak. Jadi, jika syaraf
terganggu maka akan terjadi gangguan penyampaian impuls dari dank e organ target.
Dengan tidak sampainya impuls maka akan mengakibatkan gangguan mobilisasi.

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN AKTIVITAS


A. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 22 Juni 2021
Tanggal Pengkajian : 23 Juni 2021

I. BIODATA
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. M.S
Umur : 69 Tahun
Jens kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen protestan
Status kawin : Kawin
Alamat : Mangga Dua
Ruangan : Kartika
No. Registrasi : 05 xx xx
Diagnosa Medis : Hipertensi

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama penanggung jawab : Ny. J.P
Hubungan dengan klien : Anak kandung
Alamat : Mangga Dua
c. Riwayat Penyakit Sekarang

1. Keluhan utama masuk RS :

Sakit Kepala

2. Keluhan yang menyertai:

Kurang tidur, nafsu makan kurang, kaki dan tangan kanan terasa berat, badan lemas,
leher tegang

3. Keluhan pengkajian :
Sakit kepala dan sesak napas

4. Catatan Konologi

Pada tanggal 22 Juni 2021 pasien merasa pusing, lemas dan tegang pada
daearah leher dan kepala, setelah mencuci pakaian meski sudah di larang oleh
keluarga . Awalnya keluarga menganggap hal ini biasa saja tapi setelah ada
perubahan pada wajah pasien keluarga lalu memebawa pasien ke dokter dan
mendapatkan rujukan ke RST TK. II. Dr. J. A. LATUMETEN dan tiba di IGD pada
pukul 11 : 00 Wit dengan TTV :
T/D : 180/100
S : 36, 7° C
N : 82 X/mnt
R : 28 x/mnit
Dan mendapatkan terapi :
- IVFD RL 18 Tpm
- 02 3L/menit (Nasal Kanul)
- Inj. Ranitidin 2x1 amp/iv
- Inj. Furosenid 1 amp/iv
Selanjutnya di bawa ke ruangan pada pukul 16:15 wit untuk mendapatkan
pengobatan lebih lanjut.

d. Riwayat Penyakit Masa Lalu

1. Riwayat penyakit masa lalu :


 Pasien belum pernah mengalami pembedahan
 Pasien sudah pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya
2. Riwayat keluarga :

 1 orang anggota keluarga pasien mengalami sakit yang sama yaitu ayah pasien
3. Genogram 3 generasi :

69

Keterangan :
: Laki – Laki

: Perempuan

: Meninggal Dunia

: Pasien

: Tinggal Serumah

: Hubungan Perkawinan

: Hubbungan Persaudaraan

e. Riwayat Psikososial
1. Psikososial
Pasien mulai tenang dalam menerima parawatan dengan baik, dan menjawab
pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan.
2. Social
Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga baik, selama sakit ditemani
keluaraga.
f. Riwayat Spiritual
Pasien menganut agama Kristen Protestan, yakin dengan agamanya, dan selalu berdoa
akan kesembuhannya.
g. Pemeriksaan Fisik
 Rambut : Hitam
Mata : Anemis +, intensi -
Hidung : Epitaksis
Mulut : Sianosis
Leher : Tidak ada pembesaran tiroid

 Dada
Insfeksi : Simetrik ke kanan
Palpasi :-
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler

 Perut
Insfeksi : Cembung, ikut gerak nafas
Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : Timpany

h. Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium

HASIL NILAI NORMAL

LED : 30-61 mm/jam 0-15 Mm/jam

Leuco : 4,300/mm³ 4-10 ribu/Mm3


200-400 Ribu/mcl
Trombosit : 181,00 x103/µl

BL : 70
37/42 U/L
SGOT/SGPT : 25/21µl
10-15 mg/dl
Ureum : 29/o mg/dl
0,6-1,3 mg/dl
Creatinin : 1,38 mg/dl
2,8-7,3 mg/dl
Asam urat : 3,9

Kolestrol total :
>65 mg/dl
HDL : 39
<150 mg/dl
LDL : 138
s/d 190 mg/d
TG : 87
l
Gop : 67

- Therapy Obat :
- Inj ranitidine 1/ 12 jam/ IV
- Capthopril 3x 25 mg
- Serbion 1000 1x1 tab/ oral

i. Pola Aktivitas Sehari-Hari


Pola Aktivitas Sebelum sakit Saat sakit
Pola aktifitas dan latihan
a. Jenis olahraga Tidak ada Tidak ada
 frekuensi - -

 aktifitas - -

b. Pekerjaan Tidakada Tidak ada

 jeni spekerjaan - -
- -
 jumlah jam kerja
Dilakukan sendiri Dibantu perawat dan keluarga
c. ADL (activiti daily
living)

j. Klasifikasi Data
DS : pasien mengatakan
 Badan lemas
 Kaki dan tangan kanan terasa berat jika digerakan
 Leher tegang

DO : Pasien Terlihat :
 Keadaan umum lemah
 Ekstermitas kanan atas dan bawah terasa berat
 ADL dibantuperawatdankeluarga
 Kekuatan otot kurang skala 4
 TTV : T/D : 160/100 mmhg
k. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


DS : pasien mengatakan Tonus otot kaki & tangan Kelemahan fisik
 Badan lemas kanan lemas
 Kaki dan tangan kanan
terasa berat jika digerakan
 Leher tegang

DO : Pasien Terlihat :
 Keadaan umum lemah
 Ekstermitas kanan atas
dan bawah terasa berat
 ADL
dibantuperawatdankeluar
ga
 Kekuatan otot kurang
skala 4
 TTV : T/D : 160/100
mmhg

l. Diagnosa Keperawatan
a. Kelemahan fisik berhubungan dengan Tonus otot kaki & tangan kanan lemas. Yang
ditandai dengan :
DS : pasien mengatakan
 Badan lemas
 Kaki dan tangan kanan terasa berat jika digerakan
 Leher tegang
DO : Pasien Terlihat :
 Keadaan umum lemah
 Ekstermitas kanan atas dan bawah terasa berat
 ADL dibantuperawatdankeluarga
 Kekuatan otot kurang skala 4
 TTV : T/D : 160/100 mmhg
n. Implementasi Dan Evaluasi
Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Kelemahan fisik Tanggal : 23 – Juni – 2021 Tanggal : 23 – Juni – 2021
Jam : 11.00 WIT Jam : 14.35 WIT
b/d Tonus otot 1. Mengkaji toleransi pasien terhadap
kaki & tangan aktifitas dengan baik dengan melihat S , pasien mengatakan:
apakah pasien bisa bangun tidur  Badan masih lemas
kanan lemas sendiri tanpa di bantu  Kaki dan tangan kanan terasa
Hasilnya : berat
Pasien tidak bisa bangun sendiri
dari tempat tidur O:
 Ekstermitas kanan atas dan
Jam : 11.15 WIT bawah terasa berat
2. Mengkaji kesiapan untuk  Ekstermitas kiri atas terpasang
meningkatkan aktifitas dengan IVFD RL 18 tts/mnt
menyuruh pasien bangun sendiri  ADL pasien dibantu perawat
Hasilnya : dan keluarga
Pasien belum siap untuk bisa
beraktifitas sendiri A : Masalah belum teratasi

Jam : 11.20 WIT P : Intervensi dilanjutkan


3. Mendorong memajukan
aktifitas/toleransi perawatan diri 1. kaji toleransi pasien terhadap
Hasilnya : aktifitas dengan baik dengan
Pasien belum bisa beraktifitas melihat apakah pasien bisa
sendiri bangun tidur sendiri tanpa di
bantu
Jam : 11.30 WIT 2. kaji kesiapan untuk
4. Memberikan bantuan sesuai dengan meningkatkan aktifitas dengan
kebutuhan misalnya bangun tidur dan menyuruh pasien bangun
memberi makan pasien sendiri
Hasilnya : 3. dorong memajukan
semua ADL pasien di bantu aktifitas/toleransi perawatan
Perawat dan keluarga diri
4. berikan bantuan sesuai dengan
Jam : 11.45 WIT kebutuhan misalnya bangun
5. Mendorong pasien untuk partisipasi tidur dan memberi makan
dalam memilih periode aktifitas pasien
misalnya bangun dan berdiri 6 libatkan keluarga dalam
Hasilnya : membantu pasien untuk
Pasien tidak mampu beraktifitas memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bangun, makan,
Jam : 11.50 WIT dll
6. Melibatkan keluarga dalam
membantu pasien untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari misalnya
bangun, makan, dll
Hasilnya : ADL pasien di bantu

Anda mungkin juga menyukai