Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An D DENGAN

THALASEMIA

Disusun Oleh:

Aprilia Windasari 2008116


Astrid Wulandari 2008120
Astuty Winny 2008121
Doly Rosdiana 2008130
Erina Savitri 2008137
Imanuel G 2008146

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2021
A. Identitas Klien
1. Nama : An. D
2. Umur : 11tahun
3. Alamat : Johar, Semarang
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Indonesia
6. Pendidikan : SD
7. Diagnosa medis : Thalasemia

Penanggung Jawab
1. Nama : Ny. S
2. Hubungan dengan klien : Ibu
3. Pekerjaan : Swasta
4. Pendidikan : S1
5. Alamat : Johar, Semarang

B. Keluhan Utama
Pasien mengatakan badannya lemas

C. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien datang ke UGD pada tanggal 1 Desember 2020 , dengan keluhan lemas,
terlihat pucat dan nafsu makan menurun. Pasien pernah masuk RS pada umur 10
tahun, transfusi 6 kali dalam setahu. Pada saat dikaji tanggal 2 Desember 2020 pasien
terlihat lemas dan pucat, kapileri refiil 3 detik, konjungtiva anemis, ekstremitas
dingin, mukosa bibir kering, turgor kulit buruk. Sudah dilakukan transfusi PRC 1 Kolf
(200ml) pada tanggan 1 Desember 2020 jam 20.00WIB. BB 29 kg, TB 150 cm, BB
sebelum 32 kg, HB 6,5L 9/dl, tanda-tanda vital S 36 C, respirasi 20x/menit, N
83x/menit

D. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien pernah masuk RS pada umur 10 tahun, transfusi 6 kali dalam setahun

E. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu klien mengatakan keluarga tidak ada yang mengalami penyakit thalassemia, DM,
Hipertensi, TBC.

F. Persepsi dan Harapan Keluarga Sehubungan Dengan Sakit Anak


1. Mengapa keluarga datang ke RS ?
Karena keluarga sangat percaya jika dibawa ke RS sakit anaknya dapat diatasi
dengan baik
2. Bagaimana persepsi (apa yang diketahui) keluarga tentang sakit anaknya ?
Keluarga pasien mengatakan tidak mengetahui penyakit thalasemia
3. Apakah sakit anak ini menimbulkan perubahan tehradap kehidupan sehari-hari ?
Iya. Pada saat beraktivitas terganggu karena sering merasa lemasn dan ketika
belajar juga sering tidak fokus
4. Harapan apa yang keluarga inginkan selama anak dirawat di RS ?
Keluarga klien mengharapkan sakit pada anaknyanya bisa teratasi selama dirawat
di RS
5. Anak tinggal dengan siapa ?
Klien tinggal bersama kedua orangtuanya
6. Siapa orang yang terpenting bagi anak ?
Kedua orangtuanya

G. Kebutuhan Dasar Khusus


1. Kenyamanan istirahat tidur
a. Ketidaknyamanan
1) Apakah terjadi gangguan kenyamanan selama sakit?
Ibu klien mengatakan terjadi gangguan kenyamanan selama sakit
2) Apakah yang telah keluarga lakukan untuk mengatasi ketidaknyamanan ?
Cara mengatasi ketidaknymanan tersebut keluarga selalu menemani dan
memberikan semangat. Kebiasaan tidur anak sebelum sakit yaitu seklam 9
– 10 jam sehari dan selama sakit menjadi 7 – 8 jam per hari dan sering
terbangun karena ramai
b. Istirahat dan tidur
1) Bagaimana kebiasaan tidur anak sebelum sakit?
Kebiasaan tidur anak sebelum sakit yaitu 9-10 jam sehari dan selama sakit
menjadi 7-8 jam per hari sering terbangun karena ramai
2) Adakah gangguan istirahat tidur selama sakit
Sering terbangun karena ramai
2. Hygiene personal
Ibu klien mengatakan dalam memenuhi kebersihan diri : mandi, kuku, cuci tangan
sebelum makan biasanya dilakukan anaknya sendiri. Tidak ada bahan kimia untuk
perawatan diri. Sehabis BAB selalu dibilas dengan air sabun
3. Keselamatan
a. Pergerakan
Klien mengatakan sulit bergerak karena pada tangan sebelah kiri terpasang
infus
b. Penglihatan
Klien mengatakan tidak ada gangguan penglihatan
c. Pendengaran
Klien mengatakan tidak ada gangguan pendengaran
d. Cairan
Pasien mengatakan ¼ porsi yang diberikan dari rumah sakit karena nafsu
makan berkurang
e. Nutrisi
Klien mengatakan tidak mengalami mual muntah dan tidak melakukan diit
khusus
f. Gaya hidup/pola asuh
Ibu klien mengatakan dalam keluarga ada yang mempunyai kebiasaan
merokok yaitu Bapak An D tetapi tidak sering
4. Eliminasi
1) BAB
a. Ibu klien mengatakan BAB sebanyak 1x sehari darai (-) lendir (-), ampas
(+)
b. Ibu klien mengatakan kebiasaan BAB sebelum sakit 1x sehari dan saat
sakit 1x sehari
2) BAK
Ibu klien mengatakan tidak ada keluhan dalam BAK
5. Oksigenasi
Klien mengatakan ada keluhan sesak nafas pada An D
6. Seksualitas
(-)
7. Konsep Diri
(-)

H. Riwayat Kehamilam Dan Persalinan Anak


Kelahiran Gangguan Cara Masalah Penolong Masalah Keadaan
ke - Kehamilan Persalinan Persalinan Persalinan Bayi Anak
1 Tidak ada Normal Tidak ada Dr. Arif Tidak BB :
RS Bhakti ada 2400 gr
Husada TB : 45
cm

I. Keluarga
a. Genogram

Keterangan :

: laki laki

: perempuan

: laki laki yang sudah meninggal

: Tinggal serumah

: klien

J. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : N : 83x/menit
S : 36,6 C
RR : 20x/menit
BB/TB :
BB sebelum sakit : 32 kg
BB setelah sakit : 29 kg
TB : 150 cm
Lingkar kepala :-
Lingkat lengan :-
Mata : kongjungtiva anemis
Hidung : bersih, tidak ada lesi
Mulut : mukosa bibir kering
Telinga : bersih, tidak ada serumen
Dada & paru :
I : simetris
Pa : traktil femitus
Pe : sonor
Aus : vesikuler
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
Pa : ictus cordis teraba di IC ke 5
Pe : pekak
Aus : tidak ada suara tambahan
Abdomen
I : perut datar
Aus : BU meningkat
Pa : hepar tidak teraba
Pe : timpani
Ekstremitas : bentuk kaki dan tangan simentris kanan kiri, tidak ada
kelainan bentuk dan fungsi tonus otot dan rentang geral kurang aktif, kapillary refill 3
detik
Genetalia : bersih, tidak ada kelainan
Kulit : turgor kulit menurun, warna kulit coklat

Riwayat imunisasi
Setelah lahir : imunisasi hepatitis B (HB-0)
Usia 1 bulan : imunisasi BCG dan Polio 1
Usia 2 bulan : imunisasi DPT-HB-Hib dan Polio 2
Usia 3 bulan : imunisasi DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3
Usia 4 bulan : imunisasi DPT-HB-Hib 3 dan Polio 4 dan IPV
Usia 9 bulan : imunisasi Campak/MR
Usia 18 bulan : imunisasi DPT-HB-Hib lanutan dan MR lanjutan

K. Pemeriksaan Penunjang
Nama : An D
Ruang : Dahlia
Tanggal Pemeriksaan : 1 Desember 2020
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin(HGB) 6.5* 12~16 g/dl
Leukosit (WBC) 18.2 4~10 103/mm3
Hematokrit(HCT) 30.0 35~45 %
Thrombosit (PLT) 296 150~400 103/mm3
Eritrosit(RBC) 3.8 3~6 10^6/mm3
MCV 85 81~101 fl
MCH 28 27~33 pg
MCHC 34 31~35 g/dl
Waktu Pendarahan/BT 3’30”* <7 menit
Waktu Penjendalan/CT 7’00”* <1 menit

L. Obat-obatan (Program Terapi)


No Nama obat Dosis Indikasi Tanggal

2-12-2020 3-12-2020 4-12-2020


1 Inj. 200mg/12 Antibiotik √ √ √
Ciprofloxacim jam profilaksis
2 Infus RL 14tts/m Anti √ √ √
dehidrasi
3 Tb. Zinc 20 mg Memperkua √ √ √
perhari t sistem
imun

M. Tanda-tanda Vital
No Jenis pemeriksaan Tanggal dan waktu pemeriksaan
2-12-2020 3-12-2020 4-12-2020
1 TD 135/80 mmHg 120/80 120/70
2 Suhu 36,6 36 36
3 Nadi 83 x/m 87 x/m 86
4 Pernapasan 20 x/m 21 x/m 19x/m

N. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1 DS : Penurunan Konsetrasi Perfusi Perifer
Pasien mengatakan badannya Hemoglobin Tidak Efektif
lemas dan nafsu makan
menurun
DO :
HB : 6,5L 9/dl
Pengisian kapiler 3 detik,
akral teraba dingin, pasien
tampak pucat, turgor kulit
buruk
2 DS : Kurangnya Asupan Defisit Nutrisi
Pasien mengatakan nafsu Makanan
makan menurun, makan
hanya ¼ porsi yang diberikan
dari rumah sakit
DO :
BB setelah sakit : 29 kg, BB
sebelum sakit : 32 kg, TB :
150 cm

O. Diagnosa Keperawatan
1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi
hemoglobin, ditandai dengan pengisian kapiler 3 detik, akral teraba dingin, warna
kulit pucat dan turgor kulit buruk
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan ditandai dengan
nafsu makan menurun, berat badan menurun dan membrane mukosa pucat

P. Intervensi
No Tujuan & Kriteria Hasil (SLKI) Intevensi Keperawatan (SIKI)
1 Setelah dilakukan tindakan Perawatan Sirkulasi
keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Observasi
makan diharapkan Perfusi Perifer a. Periksa sirkulasi perifer
Tidak Efektif dapat teratasi dengan (nadi perifer, pengisian
kriteria hasil kapiler, suhu)
1. Perfusi perifer meningkat b. Identifikasi faktor resiko
2. Mobilitas fisik meningkat gangguan sirkulais
3. Status sirkulasi membaik c. Memonitor TTV
2. Teraupetik
a. Hindari pemasangan infus
atau pengambilan darah
diarea keterbatasan perfusi
3. Edukasi
a. Ajarkan program diit untuk
memperbaiki sirkulasi
b. Edukasi latihan fisik
Pemantauan hasil laboratorium
Pemberian produk darah
Pemberian obat
2 Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
keperawatan selama 3 x 24 jam, 1. Observasi
makan diharapkan Defisit Nutrisi a. Identifikasi status nutrisi
dapat teratasi dengan kriteria hasil b. Monitor asupan makanan
1. Stastu nutrisi membaik c. Monitor berat badan
2. Berat badan membaik 2. Teraupetik
3. Nafsu makan membaik a. Sajikan secara menarik dan
suhu yang sesuai
b. Lakukan oral hygiene
sebelum makan
3. Edukasi
a. Ajarkan diet yang
diprogramkan
4. Kolaborasi
a. Kolabirasi dengan ahli gizi

Q. Implementasi dan Evaluasi


No Tanggal Implementasi Evaluasi TTD
DP
1 2 Des Periksa sirkulasi S : Kelompok
2020 perifer (nadi perifer, Pasien mengatakan
13.20 pengisian kapiler, badannya lemas dan nafsu
suhu) makan menurun

Identifikasi faktor O :
resiko gangguan HB : 6,5L 9/dl
sirkulasi Pengisian kapiler 3 detik
akral teraba dingin, pasien
Memonitor TTV tampak pucat, turgor kulit
buruk
Hindari pemasangan
infus atau A :
pengambilan darah Masalah perfusi perifer
diarea keterbatasan
perfusi tidak efektif belum teratasi

Ajarkan program P :
diit untuk Lanjutkan intervensi
memperbaiki Periksa sirkulasi perifer
sirkulasi Pemberian produk darah
Edukasi latihan fisik
2 2 Des Identifikasi status S : Kelompok
2020 nutrisi Pasien mengatakan nafsu
13.40 mkaan menurun makan ¼
Monitor asupan porsi yang diberikan dari
makanan rumah sakit

Monitor berat badan O:


BB setelah sakit 29 kg, BB
Sajikan secara sebelum sakit 32 kg, TB
menarik dan suhu 150 cm
yang sesuai
A:
Lakukan oral Masalah defisit nutrisi
hygiene sebelum belum teratasi
makan
P:
Ajarkan diet yang Lanjutkan intervensi
diprogramkan Memonitor BB
Memonitor asupan
Kolabirasi dengan makanan
ahli gizi Kolaborasi dengan ahli gizi
1 3 Des Periksa sirkulasi S : Kelompok
2020 perifer (nadi perifer, Pasien mengatakan
13.30 pengisian kapiler, badannya masih terasa
suhu) lemas

Identifikasi faktor O :
resiko gangguan HB 8,9L 9/dl
sirkulasi Pengisian kapiler <3 detik,
konjungtiva tidak anemis,
Memonitor TTV mukosa bibir masih kering

Hindari pemasangan A : masalah perfusi perifer


infus atau tidak efektif belum teratasi
pengambilan darah
diarea keterbatasan P :
perfusi Lanjutkan intervensi
Periksa sirkulasi perifer
Ajarkan program Pemberian produk darah
diit untuk
memperbaiki
sirkulasi
Edukasi latihan fisik
2 3 Des Identifikasi status S : Kelompok
2020 nutrisi Pasien mengatakan sudah
13.40 sedikit meningkat nafsu
Monitor asupan makannya
makanan
O:
Monitor berat badan Tampak ½ porsi yang
diberikan dari rumah sakit
Sajikan secara BB setelah sakit 29,4 kg,
menarik dan suhu BB sebelum 32 kg, TB 150
yang sesuai cm

Lakukan oral A :
hygiene sebelum Masalah defisit nutrisi
makan belum teratasi

Ajarkan diet yang P : lanjutkan intervensi


diprogramkan Memonitr BB
Memonitor asupan
Kolabirasi dengan makanan
ahli gizi Kolaborasi dengan ahli gizi
1 4 Des Periksa sirkulasi S : Kelompok
2020 perifer (nadi perifer, Pasien mengatakan
13.40 pengisian kapiler, badannya sudah tidak
suhu) lemas dan nafsu makan
sedikit naik
Identifikasi faktor
resiko gangguan O :
sirkulasi HB 10L 9/dl
Pengisian kapiler <3 detik,
Memonitor TTV pasien tampak pucay,
turgor kulit lembab
Hindari pemasangan
infus atau A :
pengambilan darah Masalah perfusi perifer
diarea keterbatasan tidak efektif teratasi
perfusi sebagian

Ajarkan program P :
diit untuk Lanjutkan intervensi
memperbaiki Periksa sirkulasi perifer
sirkulasi
Edukasi latihan fisik
2 4 Des Identifikasi status S : Kelompok
2020 nutrisi Pasien mengatakan sudah
13.55 sedikit meningkat nafsu
Monitor asupan makan
makanan
O:
Monitor berat badan Tampak makan ½ porsi
yang diberikan dari rumah
Sajikan secara sakit dan minum susu 1
menarik dan suhu gelas. BB setelah sakkit
yang sesuai 29,9 kg, BB sebelum 32
kg, TB 150 cm
Lakukan oral
hygiene sebelum A :
makan Masalah defisit nutrisi
teratasi sebagian
Ajarkan diet yang
diprogramkan P:
Lanjutkan intervensi
Kolabirasi dengan Memonitor BB
ahli gizi Memonitor asupan
makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi

Anda mungkin juga menyukai