Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An N DENGAN MENINGITIS TB

POST VP. SHUNT


Tanggal masuk rumah sakit : 17-03-2018
Tanggal pengkajian : 23-04-2018
Ruangan rumah sakit : Melon
Diagnosa Medis :Meningitis Tb, Post VP. Shunt

I. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama : An. N
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 2 Tahun 8 Bulan
Status :-
Agama : Islam
Pendidikan :-
Alamat : Jln. H Midi pondok rando Jakarta

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Keluhan Utama
Ibu Klien mengatakan anaknya terkadang batuk berdahak, demam naik turun selama dirawat, tampak
meringis kesakitan memegang daerah kepalanya saat kaki dan tangannya diluruskan.
B. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga An. N membawa ke RSUD cengkareng tanggal 17 maret 2018 jam 20.00 WIB. Dengan keluhan
batuk, demam naik turun, riwayat kejang dan demamnya hilang timbul, terjadi secara mendadak, lamanya
sejak masuk ke rumah sakit. Factor pencetusnya keluarga tidak tahu dan keluarga mengatakan anak tidak
memiliki riwayat trauma cedera kepala, namun sebelum sakit anak selalu mengeluh pusing dan sakit
kepala. Keluarga mengatakan ayah An. N pernah mengalami Tb paru. Sudah pengobatan 6 bulan dan
sudah dinyatakan sembuh. Upaya keluarga mengatasinya yaitu: orang tua langsung membawa ke rumah
sakit melalui IGD dikirim dari puskesmas.
KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis
Meningitis TB, Post VP. Shunt
2. Tindakan Operasi
Klien dioperasi VP. Shunt (tanggal 23-04-2018)
Status nutrisi (ABCD)
A (antropomentrik) : BB sebelum dirawat 13 kg, BB saat dirawat 8.3 kg. Tinggi badan : 80 cm, lingkar kepala 48
cm, lingkar dada 50 cm, lingkar lengan atas 11 cm.
B (biomedis) : hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 22 april 2018 diperoleh HB 11.75 g/dl, hematocrit
46%, leukosit 3.4 ribu/ul, trombosit 420 ribu/ul
C (clinical sign) : rambut terlihat tidak berminyak,kulit teraba kisut tidak elastis, konjungtiva tidak anemis,
mukosa bibir tampak kering, tampak terlihat tulang-tulang pipi, klien terpasang NGT, tampak terlihat tulang-
tulang dada, tampak terlihat mengecilnya otot-otot ekstremitas, tampak adanya kelemahan pada anggota gerak
tubuh, klien tampak kondisi tirah baring.
D (diet) : cair yaitu formula 199
BB An N kurang dari normal yaitu 8.3 kg (BB ideal 10.4-16.6 kg)
Status cairan
Balance cairan :
Total intake 1890 cc
Total output 1600 cc (ganti pampers 3x/hari)
IWL : (30-2.8 th)x8.3 kg = 225.76 cc
Balance cairan = intake cairan-(output cairan+IWL)
= 1890 cc – (1600 cc+225.76 cc)
= 1890 cc-1825.76 cc
= 64.24 cc
• Obat-obatan (Tanggal 23-04-2018)
• Peroral :
Rifampicin 1x100 mg (J 05.00 WIB)
Isoniazid 1x100 mg (J 08.00 WIB)
Pirazinamid 2x100 mg (J 08.00 dan 18.00 WIB)
Etambutol 1x150 mg (J 08.00 WIB)
Phenytoin 2x50 mg (J 08.00 dan 20.00 WIB)
Lioresal 1x2.5 mg (J 08.00 WIB)
Curliv 3x1 c (J 08.00, 18.00 dan 24.00 WIB)
• Obat Intra Vena
Chloramphenicol 4x200 mg (J 05.00, 12.00, 18.00 dan 24.00 WIB)
Paracetamol 3x100 mg (J 05.00, 12.00, dan 20.00 WIB)
Omeprazole 1x8 mg (J 08.00 WIB)
Infus Kaen 3B 500 cc/hari
• Inhalasi
Combivent:Pulmicort:NaCl 3 cc 3x/hari (J 05.00, 11.00 dan 17.00 WIB)
Tanggal Jenis Px Nilai normal Hasil Interprestasi
26-03-2018 CT Brain kontras Gambaran hidrocepalus communicans dengan
edema periventrakular, tanda peningkatan intra
Hasil Laboratorium cranial
22-04-2018 Hb 10.8-12.8 g/dl 11.75 N
Hematocrit 34-45 Vol % 36 N
Leukosit 3,8-10,6 10^3/ul 3.4 L
25-04-2018 Trombosit 3217-497 10^3/ul 420 N
AST/SGOT  48 U/L 16 L
ALT/SGPT  33 U/L 20 L
PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Sedang
2. Kesadaran : Composmentis, GCS=15, E=4, M=5, V=6
3. Tanda-tanda vital
Nadi : 90 x / menit
Suhu : 38.0o c
RR : 25 x / menit
TD :-
4. Berat badan
Berat badan saat lahir : 2700 gr
Berat badan saat ini : 8.3 kg
5. Tinggi badan
Tinggi badan saat lahir : 49 cm
Tinggi badan saat ini : 80 cm
Pengkajian nyeri (FLACC)
F (face) : 1 (menyeringai sekali-kali atau mengerutkan dahi)
L (legs) : 1 (gelisah, resah, tegang)
A (activity) : 2 (melengkung, kaku atau menyentak)
C (cry) : 1 (mengerang/merengek)
C (consolability) : 1 (dapat ditenangkan dengan sentuhan, pelukan atau berbicara, dapat dialihkan)
Total : 6 (nyeri sedang)
B. Pemeriksaan Head to toe
1. Kepala
a. Wajah dan kulit kepala: Rambut terlihat tidak berminyak, Kulit teraba kisut, tidak elastis tampak terlihat tulang-
tulang pipi. Terpasang VP. Shunt
b. Mata :Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
c. Hidung :Klien terpasang NGT, terpasang oksigen nasal canul
d.Telinga :Canalis bersih, tidak ada benjolan pada daun telinga, tidak memakai alat bantu pendengaran.
e.Mulut : Mulut kering, berwarna merah muda, tidak ada kelainan palatum, bibir kering, gusi tidak ada pembengkakan,
lidah berwarna putih keruh. Gigi lengkap, adanya karies dan karang pada gigi.
f.Leher : Tidak ada perdarahan leher, tidak nyeri tekan, tidak ada pembesaran tiroid, bentuk dan
gerakan normal, tidak ada bendungan JPV dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
3. Thorax dan paru
RR 25 x/mnt, suara nafas ronkhi, adanya batuk, tampak menggunakan oksigen nasal canul,
adanya sputum tidak bisa dikeluarkan, tidak adanya batuk berdarah, penggunaan otot bantu
nafas dan cuping hidung, tampak terlihat tulang-tulang dada.
4. Kardiovaskuler :Nadi 90 x/mnt, tidak ada edema dan palpitasi, pengisian kapiler ≤ 3 detik.
5. Abdomen :Abdomen tidak kaku, bising usus 15 x/menit, lingkar perut 29 cm, perut tidak
kembung dan tidak ada sakit atau nyeri.
6. Urogenital : Tidak adanya keluhan iritasi, polaps pada rectum atau anus
• Bab tidak ada gangguan, bab kuning khas feses tidak ada lendir, tidak ada diare,
konstitensinya setengah padat dan frekuensi setengah padat.bab dan Bak menggunakan
pampers.
7.Musculoskeletal :Tampak terlihat mengecilnya otot-otot ekstremitas, tampak adanya
kelemahan pada anggota gerak tubuh, klien tampak kondisi tirah baring, kekuatan
menggenggam baik, bentuk kaki baik, otot kaki mengalami kelemahan di ke 2 kakinya, kejang
klien mengalami riwayat kejang 1 kali selama 10. Adanya kaku kuduk kernaiksisn positif,
brundenski positif, adanya nyeri pada sendi, menangis saat diluruskan.

Tonus otot: 3333 1111


3333 1111
8. Kulit: Kulit pucat kemerahan dengan integritas , turgor, tekstur baik serta warna putih
kemerahan.
POLA KEGIATAN SEHARI-HARI
1. Dampak hospitalisasi
An N tampak cemas dan meringis menangis jika akan dilakukan tindakan keperawatan,. Keluarga menginginkan anaknya
cepat sembuh dan pulih kembali.
2. Nutrisi da metabolisme
Ibu An Mengatakan anak An N nafsu makan baik, menggunakan alat bantu NGT, adanya penurunan BB, dengan diit yang
diberikan formula 100 cair, makan dan minum cair. Tidak ada mual dan dysphagia.
3. Eliminasi urine dan feses
Tidak ada keluhan Bab dan Bak, Bab dan Bak menggunakan pampers 3x/hari
4. Istirahat dan tidur
Ibu An N mengatakan An N tidur dengan nyenyak dan tidak ada masalah pada tidurnya, An N terlihat sedang tidur
nyenyak dengan ibunya.
5.Aktivitas dan laltihan
Ibu an N mengatakan An N mampu menggenggam, kebutuhan sehari-hari dibantu oleh ibunya.
6. Persepsi kognitif
Ibu An N mengatakan An N pendengaran normal, penglihatan merespon lambat, penciuman perabaan dan pengecapan
dan pengecapan baik. Lingkar kepala 48 cm, reaksi terhadap rangsangan tidak baik, orientasi tidak baik, pupil normal,
pendengaran baik, merespon penglihatan lama.
7. Konsep diri
Ibu An N mengatakan An N masih menangis, meringis kesakitan, kontak mata An N merespon lama.
8.Peran dan hubungan
Keluarga mengatakan anak akan di asuh oleh orang tuanya sendiri. Hubungan anak dengan orang tuanya dekat.Selama
sakit klien selalu ditunggui ibu.
9. Produksi dan seksual
Anak berjenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan scrotum, hyposphadia dan fimosis.
10..Toleransi stres dan koping
An N tampak cemas dan meringis menangis jika akan dilakukan tindakan keperawatan,. Keluarga menginginkan anaknya
cepat sembuh dan pulih kembali.
11. Nilai dan kepercayaan
Anak dilahirkan pada lingkungan keluarga beragama islam, rajin dan taat beribadah.
PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
1. Kemandirian dan Bergaul
 Semua ADL klien masih dibantu Ibu klien atau perawat.
 Klien hanya tirah baring saja
2. Motorik halus
 Klien dapat tersenyum, kontak mata ada.
3. Kognitif dan bahasa
 Tidak bisa bicara, hanya bisa menangis.
4. Motorik Kasar
 Klien dapat menggenggam.
 Pertumbuhan
 BB 8.3 kg, TB 80 cm, LK 48 cm, LLA 11 cm
6. Hasil interprestasi
 Gangguan tumbuh kembang
ANALISA DATA
No Tanggal Data focus Etiologi Problem
1. 23-04-2018 Ds : Peningkatan produksi Ketidakefektifan
Ibu klien mengatakan klien terkadang batuk sputum bersihan jalan nafas
berdahak, sesak tidak ada
Do :
R 25 x/menit
suara nafas ronkhi,
adanya batuk
tampak menggunakan oksigen nasal canul
adanya sputum tidak bisa dikeluarkan, tidak
adanya batuk berdarah
penggunaan otot bantu nafas dan cuping
hidung

2. 25-11-2011 Ds : - Penyakit neurologis, Gangguan perfusi


Do : trauma jaringan cerebral
Nadi : 90 x / menit
Suhu : 38.0o c
RR : 25 x / menit
Post operasi VP.Shunt (tgl 23-04-2018)
Klien mengalami riwayat kejang 1 kali
Adanya kaku kuduk kernaiksisn positif
Brundenski positif
Merespon penglihatan lama
Reaksi terhadap rangsangan tidak baik
Hasil CT Brain kontras : Gambaran hidrocepalus
communicans dengan edema periventrakular,
tanda peningkatan intra cranial.
Analisa data

No Tanggal Data focus Etiologi Problem

3. 3-04- DS : Proses Hiperterm


2018 Ibu klien mengatakan klien demam naik turun selama dirawat infeksi i
DO :
S 38.0o c
Leukosit 3.4 ribu/IU

4. 3-04- DS : Peningkatan Deficit


2018 Ibu klien mengatakan nafsu makan klien baik kebutuhan nutrisi
DO : metabolisme
Terpasang NGT
Adanya penurunan BB
A (antropomentrik) : BB sebelum dirawat 13 kg, BB saat dirawat
8.3 kg. Tinggi badan : 80 cm, lingkar kepala 48 cm, lingkar dada
50 cm, lingkar lengan atas 11 cm.
B (biomedis) : hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 22
april 2018 diperoleh HB 11.75 g/dl,
C (clinical sign) : rambut terlihat tidak berminyak,kulit teraba
kisut tidak elastis, konjungtiva tidak anemis, mukosa bibir
tampak kering, tampak terlihat tulang-tulang pipi, klien
terpasang NGT, tampak terlihat tulang-tulang dada, tampak
terlihat mengecilnya otot-otot ekstremitas
D (diet) : cair yaitu formula 199
BB An N kurang dari normal yaitu 8.3 kg (BB ideal 10.4-16.6 kg)
Analisa Data

No Tanggal Data focus Etiologi Problem

5. 23-04-2018 Ds : Post Pv. Shunt Nyeri akut


Ibu mengatakan An. N anaknya meringis kesakitan , sering memegang
kepalanya, nyeri dirasakan bertambah saat diluruskan kaki dan tangannya.
Do :
klien meringis
sering memegang kepalanya, kadang kadang memegang tempat dilakukan
pemasangan shunt,
N= 95 x/menit
S= 38.0o c
RR= 25x/menit
Pengkajian nyeri (FLACC)
F (face) : 1 (menyeringai sekali-kali atau mengerutkan dahi)
L (legs) : 1 (gelisah, resah, tegang)
A (activity) : 2 (melengkung, kaku atau menyentak)
C (cry) : 1 (mengerang/merengek)
C (consolability) : 1 (dapat ditenangkan dengan sentuhan, pelukan atau
berbicara, dapat dialihkan)
Total : 6 (nyeri sedang)

6. 23-04-2018 Ds : Penurunan kekuatan Gangguan


Ibu An.N mengatakan anaknya mengalami kelemahan, sulit mengangkat otot, kekakuan sendi, mobilitas
batau menggerakan ekstremitas kiri gangguan fisik
Do : neuromuscular
An. N hanya tidur di tempat tidur, aktifitas dibantu.
Kernaiksisn +
Brudenski +
Tonus otot
3333 1111
3333 1111
No Tanggal Data focus Etiologi Problem
1 23-04-2018 Ds: Inkonsistensi Gangguan
Ibu An N mengatakan anaknya belum bisa respon, defisiensi tumbuh
bicara, hanya bisa menangis stimulus kembang
Do:
Anak belum mampu melaksanakan pencapaian
tugas pada perkembangan personal bahasa
(tidak bisa bicara hanya bias menangis),
sosialisasi (hanya tirah baring saja)
Penglihatan merespon lambat

8. 23-04-2018 Ds: Hospitaslisasi Ansietas


Keluarga menginginkan anaknya cepat sembuh
dan pulih kembali
Do:
An. N tampak cemas dan meringis menangis
jika akan dilakukan tindakan keperawatan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal Nama
No. Diagnosa keperawatan Tanggal Teratasi
Ditemukan Jelas
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan 23-04-2018
dengan peningkatan produksi sputum.
2. Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan 23-04-2018
dengan penyakit neurologis, trauma.
3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi. 23-04-2018
4. Deficit nutrisi berhubungan dengan peningkatan 23-04-2018
kebutuhanmetabolism.
5. Nyeri akut berhubungan dengan vp shunt 23-04-2018
6. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan 23-04-2018
penurunan kekuatan otot, kekuatan sendi,
gangguan neuromuscular. 23-04-2018
7. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan
Inkonsistensi respon, defisiensi stimulus
8. Ansietas berhubungan dengan hospitalisasi 23-04-2018
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

1 Bersihan jalan napas tidak Setelah dilakukan intervensi 1. Auskultasi bunyi napas secara berkala
efektif berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 24 jam 2. Tinggikan kepala tempat tidur klien
peningkatan produksi bersihan jalan nafas efektif dengan 3. Lakukan suction secara berkala
sputum. kriteria hasil: 4. Lakukan nebulisasi
Ditandai dengan : - RR dalam batas normal (16 – 5. Lakukan chest fisiotherapy dada
Ds : 20 x/menit) 6. Berikan oksigenasi yang adekuat
- Akumulasi sekret berkurang 7. Berikan terapi sesuai indikasi:
 Ibu klien mengatakan
klien terkadang batuk
berdahak, sesak tidak
ada
Do :
 R 25 x/menit
 suara nafas ronkhi,
 adanya batuk
 tampak menggunakan
oksigen nasal canul
 adanya sputum tidak
bisa dikeluarkan, tidak
adanya batuk berdarah
 penggunaan otot
bantu nafas dan cuping
hidung
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

2 Gangguan perfusi jaringan serebral Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor tanda-tanda vital setiap
berhubungan dengan penyakit keperawatan selama 3 x 24 jam. Perhatikan adanya tanda-
neurologis, trauma. jam Menunjukkan perbaikan tanda TIK: TD meningkat, suhu
Ditandai dengan : perfusi serebral dengan meningkat, HR menurun, RR
Ds : - kriteria hasil: menurun, kesadaran menurun
- GCS meningkat 2. Monitor intake dan output setiap
Do : - TTV dalam batas jam
 Nadi : 90 x / menit normal: 3. Monitor GCS klien
 Suhu : 38.0o c  TD 120 –80 mmHg 4. Posisikan klien pada posisi head
 RR : 25 x / menit  HR 60 – 100 x/menit up 30°
 Post operasi VP.Shunt (tgl 23-04-  RR 16 – 20 x/menit 5. Hindari rangsang yang dapat
2018)  Suhu 36,5 – 37, 5 °C menimbulkan TIK (nyeri, demam,
 Klien mengalami riwayat kejang 1 - Meningkatnya orientasi dan kejang)
kali terhadap waktu, 6. Berikan oksigenasi yang adekuat
 Adanya kaku kuduk kernaiksisn tempat, dan orang 7. Berikan terapi sesuai indikasi:
positif - Dapat mengikuti aba-
 Brundenski positif aba/perintah
 Merespon penglihatan lama
 Reaksi terhadap rangsangan tidak
baik
 Hasil CT Brain kontras : Gambaran
hidrocepalus communicans dengan
edema periventrakular, tanda
peningkatan intra cranial.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

3. hipertermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor Tanda-tanda vital : suhu, nadi,
dengan proses peradangan keperawatan selama 1x24 jam respirasi
pada otak tidak terjadi hipertemi dengan 2. Berikan kompres dingin dengan kain
kriteria : basah
ditandai dengan :
1. Suhu 36.5-37,5ºC 1. Kolaborasi untuk pemberian
DS : 2. Nadi dan respirasi dalam antipiretik
 Ibu klien mengatakan batas normal 2. Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
klien demam naik 3. Leukosit dalam batas normal 3. Monitor intake uotput
turun selama dirawat
DO :
 S 38.0o c
 Leukosit 3.4 ribu/IU
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

4. Deficit nutrisi berhubungan dengan peningkatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor intake
kebutuhan metabilisme. selama 3x24 jam nutrisi kurang teratasi nutrisi
dengan kriteria : 2. Monitor turgor
Ditandai dengan : kulit, kekeringan
 Status nutrisi adekuat jaringan
DS :  BB terkontrol konjungtiva,
 Ibu klien mengatakan nafsu makan klien baik  Intake dan output adekuat rambut kusam, Hb
DO :  Hemoglobin dalam batas normal 3. Monitor adanya
penurunan BB
 Terpasang NGT 4. Kolaborasi dengan
 Adanya penurunan BB ahli gizi untuk
 A (antropomentrik) : BB sebelum dirawat 13 menentukan
kg, BB saat dirawat 8.3 kg. Tinggi badan : 80 jumlah kalori dan
cm, lingkar kepala 48 cm, lingkar dada 50 cm, nutrisi yang
lingkar lengan atas 11 cm. dibutuhkan
 B (biomedis) : hasil pemeriksaan laboratorium pasien.
pada tanggal 22 april 2018 diperoleh HB 11.75 5. Atur psisi semi
g/dl, fowler atau fowler
 C (clinical sign) : rambut terlihat tidak tinggi selama
berminyak,kulit teraba kisut tidak elastis, makan
konjungtiva tidak anemis, mukosa bibir tampak
kering, tampak terlihat tulang-tulang pipi, klien
terpasang NGT, tampak terlihat tulang-tulang
dada, tampak terlihat mengecilnya otot-otot
ekstremitas
 D (diet) : cair yaitu formula 199
 BB An N kurang dari normal yaitu 8.3 kg (BB
ideal 10.4-16.6 kg)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

5. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri(lokasi,


dengan vp shunt ditandai keperawatan selama 3x24 jam karakteristik, frekuensi, kualitas)
dengan: pasien nyerti berkurang dengan 2. Observasi reaksi non verbal
kriteria hasil: 3. Monitor tanda-tanda vital
Ds : 4. Edukasi tekhnik relaksasi nafas dalam
 Mampu mengontrol nyeri 5. Kolaborasi dalam pemberian therapy
 Ibu mengatakan An. N  Mampu mengendalikan nyeri
anaknya meringis analgetik
 Mengatakan rasa nyaman
kesakitan , sering
memegang kepalanya,
skala nyeri 6, nyeri
dirasakan bertambah
saat diluruskan kaki
dan tangannya.
Do :
 klien meringis, sering
memegang kepalanya,
kadang kadang
memegang tempat
dilakukan pemasangan
shunt,
 N= 95 x/menit
 S= 38
 RR= 25x/menit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

6. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan 1. Latih klien dalam pemenuhan
berhubungan dengan keperawatan selam 3x24 jam kebutuhan ADL secara mandiri sesuai
penurunan kekuatan otot, diharapkan klien dapat kebutuhan.
kekuatan sendi, gangguan mempertahankan pergerakannya, 2. Ajarkan dan dampingi klien
neuromuscular ditandai dengan kriteria hasil: bagaimana merubah posisi dan
dengan: berikan bantuan jika diperlukan.
Klien meningkat dalam aktifitas 3. Konsultasikan dengan terapi fisik
Ds : fisik. tentang rencana ambulasi sesuai
 Ibu An.N mengatakan Mengerti tujuan dari peningkatan dengan kebutuhan..
anaknya mengalami mobiitas 4. Bantu klien untuk menggunakan alat
kelemahan, sulit bantu.
mengangkat atau Memverbalisaikan perasaan dalam 5. Kolaborasi dengan fisioterapi
menggerakan meningkatkan kekuatan dan
ekstremitas kiri kemampuan berpindah.

Do :
 An. N hanya tidur di
tempat tidur, aktifitas
dibantu.
 Kernaiksisn+
 Brudenski+
 Tonus otot
3333 1111
3333 1111
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

7. Gangguan tumbuh Setelah dilakukan asuhan 1. Anjurkan kunjungan


kembang berhubungan keperawatan selama 3x24 jam, keluarga secara
dengan Inkonsistensi diharapakan pasien mampu teratur untuk
respon, defisiensi stimulus menunjukkan komunikasi, dengan memberi stimulasi
kriteria hasil: a. Anak mampu pada komunikasi
Ds: bertukar pesan secara akurat 2. Bicara perlahan, jelas
 Ibu An N mengatakan dengan orang lain dan tenang,
anaknya belum bisa menghadap kearah
bicara, hanya bisa a. Menggunakan bahasa tertulis, pasien
menangis berbicara, nonverbal 3. Gunakan kartu baca,
Do: bahasa tubuh, dan
 Anak belum mampu b. Menggunakan bahasa isyarat
gambar untuk
melaksanakan memfasilitasi
pencapaian tugas pada komunikasi dua arah
perkembangan yang optimal
personal bahasa (tidak 4. Bantu keluarga
bisa bicara hanya bisa mendapatkan alat
menangis), sosialisasi elektronik
(hanya tirah baring (microphone)
saja) 5. Beritahu ahli terapi
 Penglihatan merespon wicara dengan lebih
lambat dini.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

8. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan asuhan 1. Bina hubungan saling percaya


dengan hospitalisasi keperawatan selama 1x24 jam
kecemasan teratasi dengan kriteria 1. Damping kien untuk rasa aman dan
Ditandai dengan: hasil: nyaman.
Ds: 2. Libatkan keluarga untuk mendampingi
 Klien mampu klien
 Keluarga menginginkan mengidentifikasi dan 3. Edukasi pada klien untuk
anaknya cepat sembuh mengungkapkan gejala menggunakan tekhnik relaksasi.
dan pulih kembali cemas. 4. Monitor ttv
 Ekspresi wajah, Bahasa tubuh
Do: dan tingkat aktifitas
 An. N tampak cemas menunjukan berkurangnya
dan meringis menangis kecemasan, tanda vital dalam
batas normal.

Anda mungkin juga menyukai