Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM

PADA Ny. S DENGAN POST SECTIO CAESARIA (SC) HARI KE 1

DENGAN INDIASI KALA II LAMA DI RUANG CEMPAKA (NIFAS)

DI RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2017/ 2018

ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM

PADA Ny.S DENGAN SECTIO CAESARIA (SC) DENGAN KALA II LAMA DI


RUANG CEMPAKA (NIFAS) DI RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 05 Maret 2018.
Waktu Pengkajian : 14.20 WIB.

A. Data umum kesehatan


Inisial Klien : Ny.S.
Umur : 34 tahun.
Satus Perkawinan : Kawin.
Pendidikan Terakhir : Sarjana.
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh nyeri pada bagian perut,
P: Nyeri dirasakan bertambah saat bergerak,
Q: Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R: Daerah perut bekas operasi SC
S: Skala 7
T: Hilang timbul.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien dengan status obstetric G1 P0 A0 H40 minggu mengatakan
sebelum datang ke RS, di rumah mengeluh perutnya kencang-kencang, dan
dibawa ke puskesmas terdekat, dengan keluhan terasa nyeri dan ada cairan yang
keluar dari alat reproduksinya dengan warna jernih pada tanggal 02-03-2018,
pada jam 21. 30 WIB, akan tetapi dari pihak puskesmas suruh merujuk ke
RSUD Dr. soehadi prijonegoro Sragen, dan klien datang ke RS pada tanggal
03-03-2018 ± jam 05.13 wib klien di bawa ke RS dengan ambulan puskesmas,
sampai di RS klien langsung di bawa ke IGD, untuk tindakan keperawatan dan
beberapa jam kemudian klien terpasang infus RL 20 Tpm, injeksi ketorolac 30
mg/ 8 jam, dan klien masih mengeluh perut kencang dan terasa nyeri, dan pada
beberapa jam kemudian dipindahkan ke ruang cempaka untuk terapi lebih
lanjut. Pada tanggal 03 – 03 – 2018, klien mengalami persalinan dengan metode
operatif, yaitu SC. Operasi dilakukan selama ± 25 menit atas indikasi kala II
lama. Anastesi yang digunakan adalah Radial Anastesi yang melahirkan bayi
dengan indikasi gemelly. Bayi pertama dengan berat 3320 gr dengan panjang
badan masing-masing 46 cm dan lingkar kepala 34 cm dan lingar dada 29 cm,
plasenta bentuk cakram ukuran 20 x 20 x 1,5 dengan jenis kelamin perempuan.
Dari hasil pengkajian data yang kami peroleh adalah klien mengeluh nyeri pada
bagian perut bekas luka operasi SC, (P): nyeri dirasakan bertambah saat
bergerak, (Q): nyeri seperti di tusuk-tusuk (R): pada daerah perut bekas operasi
SC (S): skala 7 (T): hilang timbul, selain itu klien juga mengatakan masih
kesulitan untuk bergerak seperti biasa karena masih terasa nyeri ada daerah
bekas operasi SC.
D. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti : Hipertensi, DM,
dan penyakit lainnya.
GENOGRAM

Keterangan:
: LK/PR Hidup

: LK/PR Meninggal

: Klien

: Tinggal Satu Rumah

: Garis keturunan
E. Riwayat Kehamilan Persalinan Lalu

No Tipe BB lahir Keadaan Komplika Umur


Persalina bayi waktu si nifas Sekarang
n lahir
1. SC 3320 1 hari
Pengalaman Menyusui : Ny. S mengatakan dirinya belum pernah menyusui.

F. Riwayat kesehatan saat ini


1. Berapa kali periksa hamil : 8 kali.
2. Masalah Kehamilan : Tidak ada.
3. Jenis Persalinan
Spontan :
SC atas Indikasi : Sectio Caesaria. Pada tanggal 03 maret 2018
pada jam 05. 30 Wib
4. Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 3320 gram
Tinggi Badan :46 cm
5. Pendarahan : 200cc
6. Masalah dalam persalinan : Tidak ada Masalah.

G. Riwayat Ginekologi
1. Masalah Ginekologi : Tidak ada.
2. Riwayat KB : Klien belum pernah melakukan KB.

H. Data Postnatal
1. Status Obstretikus : G1P0A0.
Bayi rawat tabung : Tidak.
Jika Tidak, alasan : Bayi sehat dengan nilai APGAR Score 8 10
10.
2. Keadaan Umum : Baik
3. Kesadaran` : Composmentis
4. BB/TB : 65 kg / 150 cm
5. Tanda Vital :
TD : 130/80 mmHg Suhu : 36°C
Nadi : 80 x / menit RR : 22 x / menit
6. Kepala-Leher
a. Kepala : Bersih, tidak ada benjolan.
b. Mata : Konjungtiva tidak anemis.
c. Hidung : simetris, bersih, tidak ada pembesaran polip.
d. Mulut : Bersih, gigi lengkap.
e. Telinga: Simetris, tidak ada serumen, tidak ada lesi,
terpasang anting.
f. Leher : Tidak ada pembesaran tiroid, kaku kuduk (-).
7. Dada
a. Payudara : payudara simetris, tidak ada benjolan,
produksi ASI belum lancar, kolostrum (+).
b. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : Ictus cordis teraba di ics 5.
Perkusi : Pekak.
Auskultasi : Bj 1= BjII, lup dup.
c. Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan kiri, tidak ada otot batu
nafas.
Perkusi : Vocal fremitus seimbang kanan kiri, tarikan dinding
dada simetris kanan kiri.
Perkusi : Sonor.
Auskultasi : Vesikuler.
8. Abdomen
Inspeksi : Semetis, terdapat luka post SC horizontal ±15 cm, terutup
kassa steril.
Auskultasi : Bising usus 10 x / menit
Palpasi : Pasien mengatakan nyeri pada daerah operasi apalagi jika
ditekan, daerah sekitar abdomen teraba hangat, TFU dua jari
dibawah pusat dan tidak ada kontraksi uterus.
Perkusi : Timpani
a. Involvus Uterus : kembali ke bentuk semula 2 jari di
bawah pusat.
b. Fundus Uterus : 2 jari di bawah pusat.
c. Kontraksi : Keras
d. Posisi : TFU tengah.
e. Kandung Kemih
1) Kebiasaan BAK : 3-5 kali dalam sehari.
2) BAK saat ini : kosong, terpasang DC, urin ± 850 cc / 24 jam
3) Masalah khusus : tidak ada.
f. Diastasis rectus abdominis : Normal 2 jari ke PX.
g. Fungsi pencernaan
1) Kebiasaan BAB : 1-2 kali dalam sehari.
2) BAB saat ini : belum BAB.
9. Perinium dan genital : Tidak ada luka.

Tanda REEDA
a. R/Kemerahan : tidak ada.
b. E/bengkak : tidak ada.
c. E/achimosis : tidak ada.
d. D/discharge : tidak ada.
e. A/aproximate : baik.
Kebersihan : (+).
Lokea : Jenis rubra, warna merah segar, berlendir,
berbau anyir, sehari ganti pembalut 2 x sehari.
10. Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
Edema : Tidak ada, akral teraba hangat.
b. Ekstremitas Bawah
Edema : Tidak ada.
Varises : Tidak ada.
11. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi BAK : Terpasang DC.
Keluhan : Tidak ada
b. BAB
Frekuensi BAB : Ny. S belum BAB setelah persalinan.
Keluhan : Tidak ada.
12. Istirahat dan kenyamanan
a. Pola tidur : 6-7 jam per hari.
b. Keluhan Ketidaknyamanan : perut bekas operasi terasa
nyeri.
13. Mobilisasi dan latihan
a. Tingkatkan mobilisasi : Ny. S masih berbaring di tempat tidur.
b. Latihan/senam : Belum dilaksanakan.
14. Nutrisi dan cairan
a. Asupan Nutrisi : Makan 3 x sehari (Nasi, sayur,
lauk pauk, teh).
b. Asupan Asupan cairan: Sehari minum 8 gelas perhari. (2
liter).
15. Keadaan mental
Ny. S mengatakan merasa senang dan lega anaknya sudah bisa dilahirkan
dengan baik dan sehat.
a. Adaptasi Psikologis : Klien tidak mempunyai
masalah.
b. Penerimaan terhadap bayi : Klien senang menyambut
kelahiran bayinya.

I. Pemeriksaan Penunjang

Hari/tanggal Jenis Pemeriksaan Nilai Satuan Hasil Ket.


/jam Normal hasil
Sabtu, 03 HEMATOLOGI
Maret 2018 Darah Rutin 1
09.44 Hemoglobin 11,5 – 16,5 g/Dl 13,7 Normal
Eritrosit 4,04 – 6,13 juta/uL 4,99 Normal
Hematocrit 37,7 – 53,7 % 44,0 Normal
Index Eritrosit
MCV 80 – 97 fL 88,2 Normal
MCH 27 – 31,2 pg 27,5 Normal
MCHC 31,8 – 35,4 g/dL 31,2 Rendah
Leukosit 4,5 – 11,5 ribu/uL 19,34 Tinggi
Trombosit 150 – 450 ribu/uL 316 Normal
RDW – CV 11,5 – 14,5 % 15,27 Tinggi
MPV 0 – 99,9 fL 7,828 Normal
Hitung jenis
Neutrofil 37 – 80 % 93,0 Tinggi
Limfosit 19 – 48 % 5,7 Rendah
Monosit 0 – 12 % 1,1 Normal
Eosinofil 0–7 % 0,0 Normal
Basofil 0 – 2,5 % 0,2 Normal
Total neutrofil 1,5 – 7 Ribu/uL 17,99 Tinggi
Total limfosit 1 – 3,7 Ribu/uL 1,09 Normal
Total monosit Ribu/uL 0,22
Total eosinofil Ribu/uL 0,0
Total basofil 0,03

J. Terapi Obat

No Tgl/ja Jenis Dosis Golongan Fungsi &


m Terapi & Farmakologi
Kandunga
n
1. 03 Cairan IV
Infus RL. 20 tpm Cairan
Maret
elektrolit
2018
2. Obat
Parenteral
1 Antibiotik
:
gram /
Cefotaxime
. 12 jam

Ketorolac 30 mg / Analgetik
8 jam

II. KASUS

III. ANALISA DATA

No Tgl/jam Data Fokus Problem Etiologi Tt


d
1 DS:
Ny.S mengatakan nyeri Nyeri akut Agen injuri
pada jahitan operasi dan fisik (Luka Post
perutnya terasa sedikit Op)
mules.
P: Nyeri pada bagian
operasi.
Q: Nyeri seperti diremas-
remas.
R: Pada bagian abdomen.
S: Skala nyeri 7
T: Hilang timbul.
DO:
Ny.S terlihat kadang
meringis.
Ny.S terlihat lemas dan
pucat.
N : 100x/menit
3 DS:
Ny. S mengatakan tidak Defisit Kelemahan
mampu melakukan eperawatan Fisik
perawatan diri seperti Diri
mandi, berganti baju,
karena masih lemah
DO:
Rambut Ny S tidak rapi
karena tidak bias menyisir
sendiri.
Badan Ny. S berbau
karena belum mandi
takutluka basah dan tidak
berkung sembuh.
2 DS:
Ny. S mengatakan belum Kurang
bisa merawat payudaya pengetahua kurang paparan
yang benar agar ASI n mengenai informasi
keluar dengan lancar. perawatan mengenai
DO: payudara perawatan
Ny.S bertanya – tanya payudara.
cara agar ASI keluar
dengan lancar.
Ny. S tampak
kebingungan saat di Tanya
oleh perawat mengenai
perawatan payudara.
Ny. S meminta kepada
perawat untuk mengajari
cara merawat payudara
dengan benar.

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (Luka post op
2. Defisit perawatan Diri berhubungan dengan Kelemahan Fisik.
3. Kurang pengetahuan mengenai perawatan payudara berhubungan dengan
kurang paparan informasi mengenai perawatan payudara.

V. RENCANA KEPERAWATAN

No Dx Diagnosa Tujuan Intervensi Tt


d
1. Nyeri b.d Pain level Pain Management
agen cidera Pain control 1. Lakukan pengkajian
fisik Confort level nyeri
Setelah dilakukan tindakan 2. Observasi reaksi
keperawatan selama 3 x 24 nonverbal dan
jam masalah nyeri klien ketidaknyamanan
3. Pilih dan lakukan
dapat teratasi dengan
penanganan nyeri
kriteria hasil:
4. Ajarkan teknik relaksasi
1. Mampu mengontrol
nafas dalam
nyeri 5. Evaluasi keefektifan
2. Melaporkan bahwa
kontrol nyeri
nyeri berkurang dengan
skala 3
3. Mampu mengenali
nyeri
4. Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
2. Defisit Self care Self Care Assistane : ADLs
1. Kaji tingat
perawatan Activity of Daily Living
(ADLs) kemampuan klien untuk
Diri b.d melakukan perawatan
Setelah dilakukan tindakan
Kelemahan keperawatan selama 3 x 24 mandiri
jam diharapkan deficit 2. Bantu klien sampai
Fisik.
perawatan diri teratasi mampu secara utuh untuk
dengan kriteria hasil: melakukan self care.
3. Ajarkan keluarga
1. Klien terbebas dari
untuk membantu dalam
bau badan
2. Menyataan perawatan mandiri agar
kenyamanan terhadap klien tidak tergantung
kemampuan untuk oleh perawat.
melakukan ADLs. 4. Berikan aktivitas
3. Dapat melakukan rutin sehari – hari sesuai
ADLs dengan bantuan. kemampuan.

2 Kurang Setelah dilakukan tindakan Health Education


pengetahua keperawatan selama 2 x 24 1. Sediakan lingkungan
n mengenai jam Kurang pengetahuan yang konduksif. Untuk
perawatan mengenai perawatan pelaksanaan pendidikan
payudara b. payudara klien dapat kesehatan.
d kurang teratasi dengan kriteria 2. Kaji motivasi klien untuk
paparan hasil: mengikuti pendidikan
informasi kesehatan.
mengenai 1. Klien paham dan mau 3. Lakukan penilaian
merawat payudara agar tingkat pengetahuan
perawatan
ASi keluar dengan lancar klien mengenai
payudara.
dengan mandiri / dibantu perawatan payudara yang
oleh perawat. benar.
2. Klien dapat menjawab 4. Ikut sertakan klien lain /
semua pertanyaan anggota keluarga lain
perawat mengenai jika memungkinkan
perawatan payudara 5. Berikan pendidikan
dengan benar. kesehatan tentang
perawatan payudara.
6. Demonstrasikan cara
perawatan payudara yang
benar dan lakukan
langsung ke klien biar
ASI nya keluar dengan
lancer.

VI. TINDAKAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI

Tgl/jam No Implementasi Respon Ttd


Dx
1 Mengkaji penyebab S:
nyeri Ny.S mengatakan nyeri pada
jahitan operasi dan perutnya terasa
sedikit mules.
P: Nyeri pada bagian operasi.
Q: Nyeri seperti diremas- remas.
R: Pada bagian abdomen.
S: Skala nyeri 7.
T: Hilang timbul.
O:
Ny.S terlihat merintih ketika badan
bergerak
1 Mengajarkan teknik S:
relaksasi nafas dalam Ny.S mengatakan sudah dapat
melakukan teknik relaksasi nafas
dalam
O:
Ny.S terlihat melakukan relaksasi
nafas dalam
Nadi 98 x /mnt
R: 20x/menit
1 Memberikan injeksi S:
ketorolac 30 mg dan Ny.S mengatakan bersedia di
cefotaxime 1 gr/ 12 berikan injeksi ketorolac 30 mg / 8
jam jam
O:
Obat sudah masuk ketorolac 30 mg
/ 8 jam
2 Memberikan S:
pendidikan kesehatan Ny S mengatakan belum paham
tentang perawatan bagaiamana cara merawat
payudara payudara dengan benar.
O:
Ny. S terlihat bingung apa yang
dijelaskan oleh perawat.
1 Mengkaji penyebab S:
nyeri Ny.S mengatakan nyeri pada
jahitan operasi dan perutnya terasa
sedikit mules.
P: Nyeri pada bagian operasi.
Q: Nyeri seperti terbakar.
R: Pada bagian abdomen.
S: Skala nyeri 5.
T: nyeri muncul 30 menit sekali.
O:
Ny.S terlihat tampak rileks
1 Mengajarkan teknik S:
relaksasi nafas dalam Ny.S mengatakan sudah dapat
melakukan teknik relaksasi nafas
dalam
O:
Ny.S terlihat melakukan relaksasi
nafas dalam
Nadi 98 x /mnt
R: 20x/menit
1 Memberikan injeksi S:
ketorolac 30 mg dan Ny.S mengatakan bersedia di
cefotaxime 1 gr / 12 berikan injeksi ketorolac 30 mg / 8
jam jam
O:
Klien tampak kooperatif
2 Memberikan S:
pendidikan kesehatan Ny S mengatakan belum paham
tentang perawatan bagaiamana cara merawat
payudara payudara dengan benar.
O:
Ny. S terlihat sudah paham apa
yang dijelaskan oleh perawat.
Tentang perawatan payudara
dengan benar.
1 Mengkaji penyebab S:
nyeri Ny.S mengatakan nyeri pada
jahitan operasi dan perutnya terasa
sedikit mules.
P: Nyeri pada bagian operasi.
Q: Nyeri seperti panas.
R: Pada bagian abdomen.
S: Skala nyeri 3.
T: kadang - kadang.
O:
Ny.S terlihat lebih rileks wajah
tampak ceria.
1 Mengajarkan teknik S:
relaksasi nafas dalam Ny.S mengatakan sudah dapat
melakukan teknik relaksasi nafas
dalam
O:
Ny.S terlihat melakukan relaksasi
nafas dalam
Nadi 98 x /mnt
R: 20x/menit
1 Memberikan injeksi S:
ketorolac 30 mg dan Ny.S mengatakan bersedia di
cefotaxime 1 gr / 12 berikan injeksi ketorolac 30 mg / 8
jam jam
O:
Klien tampak kooperatif

VII. EVALUASI

Tgl/jam No. Evaluasi Ttd


Dx

Anda mungkin juga menyukai